NIM : 20085
Kelas : 1B
Tugas Antropologi
A. Pengertian Akulturasi
Adapun pengertian akulturasi menurut para ahli, yaitu :
1. Menurut Koentjaraningrat
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika kelompok sosial dengan
kebudayaan tertentu terkena budaya asing yang berbeda. Persyaratan proses
akulturasi adalah senyawa (afinitas) bahwa penerimaan budaya tanpa rasa kejutan,
maka keseragaman (homogenitas) sebagai nilai baru dicerna karena tingkat dan pola
budaya kesamaan.
2. Menurut Arnold M.Rose
“ the adoption by a person or group of the culture of another social group.” Artinya:
“adopsi oleh orang atau kelompok budaya lain kelompok sosial”.
3. Menurut Garbarino
“Acculturation (is) the process of culture change as a result of long term, face to
face contact between two societies”.
“Akulturasi (adalah) proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang, tatap
muka kontak antara dua masyarakat “.
4. Menurut Harsoyo
5. Menurut Krober
Akulturasi itu meliputi perubahan didalam kebudayaan yang disebabkan oleh adanya
pengaruh dari kebudayaan lain, yang akhirnya menghasilkan makin banyaknya
persamaan pada kebudayaan itu.
6. Menurut Suyono
Akulturasi hadir dari pengamat Suyuno yang dikutip dalam buku Rumondor
(1995:208) yang sebut bahwa Akulturasi ialah suatu proses transfer peserta dari
bermacam-macam unsur budaya yang saling bertemu dan bekerjasama serta
menumbuhkan proses interaksi budaya yang tanpa meninggalkan budaya aslinya.
B. Pengertian Asimilasi
Adapun pengertian asimilasi menurut para ahli, yaitu :
1. Koentjaraningrat (1996:160)
Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia
dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara
intensif, sehingga sifat khas dari unsur – unsur kebudayaan golongan – golongan itu
masing – masing berubah menjadi unsur – unsur kebudayaan campuran.
2. Alvin L Bertrand
Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan
manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan berada saling berinteraksi dan
bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama sehingga kebudayaan
dari golongan tersebut berubah sifatnya dari yang khas menjadi unsur – unsur
kebudayaan baru yang berbeda dengan asalnya.
3. James Danandjaja
Asimilasi adalah proses penyesuaian golongan manusia dengan latar belakang
kebudayaan tertentu kedalam golongan yang lain dengan kebudayaan yang berbeda
sedemikian rupa sehingga kebudayaan yang bersifat khas dan identitas kebudayaan
golongan pertama tersebut lambat laun berkurang dan menghilang.
1. Kapan kontak mulai terjadi, ketika kontak terjadi pada saat awal-awal
kehidupan kemungkinan besar menerima resiko kecil sedangkan ketika
perpindahan atau merantau dilakukan pada masa tua kemungkinan besar resiko
akan diterimanya.
2. Gender, wanita memiliki resiko lebih besar menerima masalah daripada pria.
Faktor yang berpengaruh adalah status dan keadaan yang berbeda antara daerah
asli dan daerah rantauan yang akhirnya menuntut wanita untuk menggunakan satu
peran yang berlaku di masyarakat tersebut dan penyelesaian yang dilakukan
memungkinkan untuk timbul konflik terhadap budaya aslinya.
3. Pendidikan, merupakan faktor yang selalu berhubungan dengan penyesuaian
diri yang positif. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh maka semakin rendah
tingkat stress yang dialami. Pendidikan berkaitan dengan identifikasi masalah,
penyelesaian masalah, berkaitan dengan faktor-faktor pelindung diri seperti
status, jabatan, dukungan sosial kemudian pendidikan juga membuat individu
membiasakan diri untuk berperilaku dengan ciri masyarakat asli yang merupakan
awal dari proses akulturasi misalnya terhadap bahasa, sejarah, nilai, norma dan
kultur sosial.
4. Status, pengalaman umum yang dialami para perantau adalah kombinasi
antara kehilangan status dan keterbatasan gerak. Kualifikasi frekuensi status pergi
lebih tinggi daripada status datang tetapi ada kemungkinan juga terdapat
perbedaan dalam kualifikasi yang bisa berlanjut pada kehilangan status dan resiko
stress. Dalam hal ini kualifikasi pribadi atau personal yang membawa pada proses
akulturasi, tetapi juga ada interaksi yang terjalin antara perantau dan masyarakat
asli. Masalah kehilangan status dan keterbatasan gerak biasanya terjadi pada saat
berjalannya akulturasi.
5. Alasan merantau, dipengaruhi oleh dua motivasi yaitu push dan pull
motivation. Pull motivation adalah individu merantau karena keinginannya dan
memiliki harapan yang positif dari daerah rantauannya yang akan menghasilkan
sikap yang proaktif. Sedangkan push motivation, individu memilih untuk
merantau karena dipaksa, tidak sengaja dan memiliki harapan yang negatif yang
akan menghasilkan sikap yang reaktif.
6. Seberapa jauh perbedaan antara dua budaya yang melakukan kontak,
semakin jauh perbedaan yang dirasakan antar budaya tersebut maka semakin
tinggi kemungkinan menimbulkan konflik.
7. Personal factor, misalnya self efficacy, locus of control, introvert/ekstrovert
Asimilasi terjadi karena banyak berbagai macam faktor pendorong sehingga dapat
mempermudah terjadinya asimilasi, apa saja faktor pendorong asimilasi adalah
sebagai berikut.
Asimilasi juga mempunyai faktor penghalangnya, untuk lebih jelas apa saja faktor
penghalang dari asimilasi mari kita lanjutkan pembahasan yang berikutnya.
Interaksi sosial tidak terjadi secara spontan, namun didasari oleh faktor-faktor
tertentu. Menurut ahli Sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor
yang mendasari interaksi sosial, yaitu:
1. Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru orang lain, baik sikap, tingkah laku, maupun
penampilan fisiknya. Imitasi ini bisa menjadi hal yang positif kalau hal yang
ditiru tersebut merupakan hal yang baik di mata masyarakat. Sebaliknya,
apabila hal yang ditiru tersebut merupakan hal negatif, tentunya akan dinilai
buruk di mata masyarakat. Misalnya, meniru penampilan penyanyi yang
memakai dandanan dan perhiasan yang berlebihan akan menimbulkan reaksi
yang negatif di lingkungan sosial.
2. Sugesti
Sugesti adalah pengaruh atau pandangan yang diberikan satu pihak kepada
pihak lain, sehingga ada proses saling mempengaruhi dan menerima
pandangan tersebut secara ataupun tidak, tanpa berpikir panjang. Misalnya,
calon presiden yang melakukan kampanye untuk menyakinkan masyarakat
untuk memilihnya pada saat pemilu.
3. Identifikasi
4. Simpati
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang
lain sehingga ingin mengerti pihak lain untuk semakin memahaminya.
Misalnya, ketika mendapatkan broadcast mengenai berita tentang anak hilang
melalui aplikasi Whatsapp, sikap simpati yang muncul adalah meneruskan
pesan tersebut ke orang lain agar anak tersebut segera ditemukan.
5. Empati
Mirip dengan simpati. Namun, pada empati kita benar-benar merasakan hal
yang sama dengan apa yang dirasakan orang lain. Misalnya, seorang ibu yang
kehilangannya karena penyakit kanker akan mengikuti komunitas dengan
latar belakang anggota yang sama sebagai sarana berbagi informasi dan
penggalangan dana sebagai bentuk dukungan materil dan moril untuk orang-
orang yang memiliki nasib yang sama.
6. Motivasi