2021
KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna
produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi serta mendorong percepatan
pertumbuhan ekonomi maka Kemenristek/BRIN, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Riset dan Teknologi/Badan Riset menggagas program Bakti Inovasi. Progra, Bakti Inovasi merupakan
salah satu program prioritas pada Kemenristek/BRIN selain Prioritas Riset Nasional dan Konsosrisum
Riset dan Inovasi Covid-19.
Program Bakti Inovasi yang terdiri dari Difusi Teknologi dan Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil
Menengah, Startup Inovasi Masyarakat, Desa Berinovasi dan Penguataan Talenta Inovasi Indonesia
diharapkan dapat menjadi sarana dan fasilitasi dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi dengan
mempertemukan antara peneliti baik dari perguruan tinggi maupun lembaga litbang dengan dunia
usaha, pemerintah, masyarakat dan berbagai stakeholder lainnya. Melalui interaksi ini dapat terjalin
komunikasi dan sinergi sehingga aktivitas riset dan inovasi yang dilakukan akan betul-betul menjadi
solusi bagi masyarakat terutama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Bentuk nyata Program Bakti Inovasi dapat dilakukan dengan berbagai aktifitas seperti difusi dan
diseminasi teknologi, pelatihan, peningkatan nilai tambah produk unggulan daerah, memperkuat
strategi pemasaran, termasuk didalamnya pemberian beasiswa kepada mahasiswa tingkat akhir, dan
bentuk lainnya yang relevan dalam upaya meningkatkan kapasitas inovasi masyarakat agar
berkontribusi upaya pemulihan perkenomian nasional.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan dan penerbitan panduan ini. Kami berharap panduan ini dapat bermanfaat dalam
pelaksanaan program dan dipedomani sebagaimana mestinya
A. Latar Belakang
Penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dalam hal ini penciptaan produk
inovasi, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Pengalaman
beberapa negara maju menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kemajuan berakar pada
kemampuan dan cara pandang terhadap inovasi teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa. Meskipun
mereka mempunyai sumber daya alam yang kurang memadai, jika negara-negara tersebut mampu
mengoptimalkan inovasi teknologi yang ada, maka negara tersebut akan berhasil mensejahterakan
masyarakatnya. Dengan kemampuan inovasi teknologi, maka suatu bangsa dapat mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien, memberikan nilai tambah pada
produk teknologi, serta pada akhirnya memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap
perekonomian. Di samping itu, penguasaan iptek dan inovasi memberikan peluang dan kekuatan
untuk bersaing dalam kancah perdagangan yang kompetitif. Hal ini sejalan dengan paradigma baru
di era globalisasi yaitu innovation and technology-based economy, inovasi teknologi menjadi faktor
yang berkontribusi penting dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa.
Kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan tersendatnya proses ekonomi baik di daerah,
nasional, maupun global. Contohnya adalah menyempitnya lapangan kerja di perkotaan maupun
pedesaan karena banyak usaha yang tidak dapat beroperasi selama masa pandemi dan berkurangnya
volume perdagangan karena bisnis transportasi yang tidak dapat berjalan maksimal. Namun di sisi
lain, protokol kesehatan tanggap covid-19 melahirkan peluang baru di bidang sistem informasi dan
komunikasi. Kondisi di atas menjadi peluang sekaligus tantangan yang perlu dijawab melalui
penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi sehingga dihasilkan berbagai macam inovasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan kemiskinan dan keterbelakangan.
Sebagai respon dari kondisi saat ini dan bagian dari uapaya merubah paradigma pembangunan dari
Resource-driven Economy menjadi Innovation-driven Economy, maka Kemenristek/BRIN
menginisiasi lahirnya Program Bakti Inovasi. Program Bakti Inovasi merupakan bentuk
pertanggungjawaban kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi,
mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi serta mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi.
Program Bakti Inovasi yang terdiri dari Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM, Startup Inovasi
Masyarakat, Desa Berinovasi dan Penguataan Talenta Inovasi Indonesia diharapkan dapat menjadi
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional llmu Pengetahuan dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 148, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6374);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93 dan
Penjelasan Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4866,
5. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pengalokasian Sebagian
Pendapatan Badan Usaha untuk Peningkatan Kemampuan Perekayasaan, Inovasi, dan
Difusi Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4734);
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
8. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Rencana Jangka Menengah Nasional Tahun
2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
PANDUAN TEKNIS PROGRAM BAKTI INOVASI 7
9. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2020 tentang Kementerian Riset dan Teknologi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 89);
10. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian
Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-
2024;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 36 Tahun 2017 tentang
Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi;
13. Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor
3/M/KPT/2021 tentang Pejabat Perbendaharaan pada Satuan Kerja Deputi Bidang
Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
D. Luaran
Luaran program Bakti Inovasi adalah sebagai berikut :
A. DESA BERINOVASI
LATAR BELAKANG
Kehidupan masyarakat desa umumnya identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan dibanyak
aspek kehidupan seperti tingkat pendidikan rendah, produktifitas rendah, kinerja daerah rendah,
pendapatan rendah, daya beli rendah, konsumsi rendah, status gizi rendah, kesehatan rendah,
tabungan kecil, modal kecil yang semuanya mengakibatkan masyarakat desa terjebak dalam siklus
kemiskinan. Padahal masyarakat desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.
Kini hal tersebut diperburuk oleh kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan tersendatnya proses
ekonomi baik di daerah, nasional, maupun global. Contohnya adalah menyempitnya lapangan kerja
di perkotaan maupun pedesaan karena banyak usaha yang tidak dapat beroperasi selama masa
pandemi dan berkurangnya volume perdagangan karena bisnis transportasi yang tidak dapat berjalan
maksimal. Namun di sisi lain, protokol kesehatan tanggap covid-19 melahirkan peluang baru di bidang
sistem informasi dan komunikasi.
Kondisi di atas menjadi peluang sekaligus tantangan yang perlu dijawab oleh masyarakat desa melalui
penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi sehingga dihasilkan berbagai macam inovasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan keseharian masyarakat desa termasuk
kemiskinan dan keterbelakangan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa inovasi pada masyarakat desa tersebut bukan hanya sekedar
pengembangan dan penerapan teknologi semata. Inovasi harus dijalankan dengan memperhatikan
kebutuhan dan keberlanjutan dalam jangka panjang, menyentuh langsung aspek kehidupan
masyarakat, sehingga dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal pengetahuan, sosial
dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Desa harus mengenali potensi unggul dari daerahnya untuk ditetapkan menjadi Produk Unggulan
Daerah (PUD) dan fokus pada pengembangannya itu. Pengembangan kapasitas infrastruktur untuk
mendorong peningkatan nilai tambah PUD akan berdampak pada pembangunan kapasitas desa
untuk kehidupan yang berkelanjutan melalui nilai tambah, namun tetap menghargai budaya yang
ada, menemukan peluang bisnis melalui penerapan teknologi untuk pengembangan produk
unggulan, dan membangun keterampilan/kompetensi, komunitas/masyarakat, dunia usaha dan
Pengembangan PUD yang didukung dengan interaksi aktif antara Academics (Akademisi), Business
(Bisnis), Government (Pemerintah), dan Community (Komunitas) (ABG+C) sehingga tercipta
ekosistem inovasi yang didukung program dan teknologi seperti investasi, penataan sosial ekonomi
masyarakat, kelembagaan, pelatihan keterampilan dan teknologi, pelatihan manajemen, dan
penataan infrastruktur lingkungan akan melahirkan desa berinovasi yang tangguh pada berbagai lini,
mulai dari budidaya, hulu, pengembangan produk olahan, pariwisata, pemasaran produk, dan pasar.
Pada akhirnya pembangunan ekosistem inovasi desa tersebut dapat meningkatkan perekonomian
dan daya saing desa.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, maka Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional bekerja sama dengan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi perlu mendukung
pembangunan sistem inovasi pada masyarakat desa melalui program Desa Berinovasi. Program Desa
Berinovasi merupakan salah satu upaya penguatan inovasi yang ditujukan bagi masyarakat desa.
Inisiasi lahirnya program ini merupakan salah satu bentuk Bhakti Inovasi untuk Negeri. Bhakti inovasi
merupakan salah satu kebijakan yang prioritas dan strategis di Kementerian Riset dan
Teknologi/badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional
dengan menghadirkan berbagai teknologi dan inovasi hasil karya anak bangsa.
Program Desa Berinovasi diharapkan dapat memberi semangat dan harapan hidup baru dalam diri
masyarakat desa sehingga bisa lebih mandiri dan kreatif serta berinovasi dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Apalagi dalam masa pandemi seperti saat ini, segala upaya pemulihan sosial
ekonomi di desa akan sangat bermanfaat dalam mendukung ketangguhan desa menghadapi situasi
krisis dan bencana seperti Covid-19.
Untuk mendukung hal tersebut, maka disusun Petunjuk Teknis Desa Berinovasi agar menjadi acuan,
petunjuk dan arahan yang jelas bagi para pihak terkait dalam mengembangkan desa berinovasi di
daerah agar tepat sasaran, tepat waktu dan hasilnya sesuai dengan tujuan dari pengembangan desa
berinovasi.
LUARAN
DEFINISI
Beberapa pengertian dan istilah-istilah dalam buku Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Desa Berinovasi adalah desa atau kelurahan yang mampu membangun kapasitas inovasi untuk
kehidupan yang berkelanjutan, menghargai budaya yang ada, dan menemukan peluang bisnis
melalui pengembangan infrastruktur pedesaan, penerapan teknologi dan inovasi untuk
pengembangan produk unggulan, membangun keterampilan/kompetensi, melalui sinergi
komunitas/masyarakat, dunia usaha, akademisi dan pemerintah pusat/ daerah.
2. Implementasi Model Desa Berinovasi adalah upaya membangun wahana inovasi yang
dikembangkan secara profesional dan didukung oleh kolaborasi antar pemangku kepentingan
baik pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi/lembaga penelitian dan pengembangan,
komunitas, masyarakat dan media guna meningkatkan kualitas dan nilai tambah PUD yang
berdampak pada peningkatan produktifitas, daya saing dan perekonomian di desa atau
kelurahan.
PENGERTIAN PROGRAM
Desa berinovasi pada dasarnya bukan konsep yang sama sekali baru. Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Sistem Inovasi, Ditjen Penguatan Inovasi
telah mengeluarkan dan melaksanakan instrumen kebijakan berupa Program Pendanaan Perumusan
dan Pendampingan Klaster Inovasi sejak tahun 2017. Program ini dilaksanakan sebagai inisiasi awal
yang dapat memacu untuk pengembangan klaster inovasi di daerah.
Tahun 2019 Program Pendanaan Klaster Inovasi diarahkan untuk peningkatan kapasitas dan
implementasi yang di dalamnya memuat substansi inisiasi dan atau penguatan kelembagaan bisnis
(organisasi/manajemen bisnis berbadan hukum), pengadaan alat dan rumah produksi serta uji coba
produksi (trial production) dan uji komisioning (commissioning test) untuk memastikan kelayakan l
dan kapasitas produksi sesuai dengan standar operasi dan standar produk yang dibutuhkan oleh
pasar.
Kemudian pada tahun 2020, sebagai upaya keberlanjutan program dan terus memaksimalkan upaya-
upaya untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional bekerja sama dengan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi perlu mendukung pembangunan sistem inovasi
pada masyarakat desa melalui program klaster berbasis Desa Berinovasi yang kemudian dinamakan
Program Desa Berinovasi.
Program Desa Berinovasi merupakan salah satu upaya penguatan inovasi yang ditujukan bagi
masyarakat desa atau kelurahan. Pemilihan lokus diutamakan yang merupakan hasil dari program
klaster inovasi dipandang penting untuk proses akselerasi pencapaian sasaran dan tujuan, selain
produk unggulan daerahnya telah teridentifikasi, lebih dari itu stakeholder dalam ekosistem inovasi
di wilayah tersebut sudah teridentifikasi, dan mulai terbentuk. Sehingga dapat dikatakan inisiasi desa
inovasi adalah berbasis kolaborasi sebagaimana telah dikembangkan melalui program klaster inovasi.
Bentuk Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi adalah bantuan yang diberikan dalam bentuk
transfer dana kepada penerima Bantuan Pemerintah.
Rencana Anggaran Biaya atau selanjutnya disingkat RAB harus dibuat sesuai dengan format yang
telah ditentukan, dirinci, dan mengutamakan tingkat kewajaran dalam penggunaan dana dan
sesuai peraturan perundang-undangan. Adapun pemanfaatan pendanaan dalam RAB
diperbolehkan untuk:
a. Pembayaran honorarium/upah tim pelaksana kegiatan.
b. Belanja bahan. Penggunaan dana untuk keperluan produksi awal/uji coba produksi dapat
menggunakan belanja bahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Belanja barang non operasional lainnya. Penggunaan dana untuk keperluan lainnya yang
langsung berkaitan dengan aktifitas program
d. Belanja jasa profesi (narasumber).
e. Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi.
f. Belanja perjalanan biasa.
g. Belanja paket meeting.
h. Belanja alat produksi/barang modal. Jika dana pendanaan diusulkan untuk membeli
peralatan produksi/barang modal/Bangunan Khusus yang terkait aktifitas langsung kegiatan
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• Alat produksi/barang modal tersebut bukan peralatan laboratorium
• Penerima pendanaan memiliki sarana dan prasarana infrastruktur terkait peralatan
produksi/barang modal
• Jika peralatan produksi/barang modal masih dalam bentuk prototype produk inovasi,
maka prototype produk inovasi tersebut telah berhasil diujicoba di industri dan lolos
dalam keseluruhan uji (wajib melampirkan seluruh dokumen layak uji/sertifikasi)
• Besar pendanaan inovasi yang dapat digunakan untuk membeli peralatan
produksi/barang modal adalah maksimal 80% dari dana yang disetujui
Dana lain yang belum dicantumkan pada poin di atas, akan ditentukan lebih lanjut. Dana yang
tidak terpakai setelah masa kontrak dikembalikan ke Kas Negara dengan sebelumnya
memberitahukan terlebih dahulu kepada Tim Persiapan dan Pengawas. Dalam hal terdapat sisa
dana, penerima pendanaan harus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas
Negara kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai dengan perjanjian kerja sama sebagai
dokumen tambahan laporan pertanggungjawaban Pendanaan.
Jika pada saat bersamaan akan atau sedang mendapatkan pendanaan, investasi, atau
tambahan modal dari pihak lain baik dari sumber permodalan atau lembaga keuangan lainnya,
agar dipastikan tidak terjadi tumpang tindih dan menjadi bagian dari upaya membangun
kolaborasi. Rincian pendanaan, investasi atau tambahan modal harap dilampirkan dalam
proposal/laporan sebagai bentuk transparansi kegiatan.
Secara umum tahapan pelaksanaan program ini terdiri dari tahapan persiapan kegiatan, sosialisasi
kegiatan, pengajuan proposal, seleksi, penelaahan dan perbaikan proposal, penetapan penerima,
penandatanganan perjanjian kerja sama, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, serta
pelaporan. Tahapan pelaksanaan program disajikan pada Gambar 1 di bawah ini.
Adapun jadwal pelaksanaan program secara rinci disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.
1. Persiapan Program
Persiapan program merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan,
menyusun dan menetapkan berbagai dokumen pelaksanaan program seperti Petunjuk Teknis
program, berbagai surat keputusan, surat-menyurat, dan dokumen-dokumen lainnya.
Persiapan kegiatan meliputi:
a. penyusunan dan penetapan tim program Desa Berinovasi Tahun 2021 oleh KPA;
b. penyusunan dan penetapan tim penilai proposal program Desa Berinovasi Tahun 2021
oleh KPA;
c. penyusunan Rancangan Keputusan PPK Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Inovasi
Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional tentang Penetapan
Proposal Penerima Program Desa Berinovasi Tahun 2021; dan
d. menyiapkan rancangan dokumen kelengkapan berkas untuk pencairan.
2. Sosialisasi Kegiatan
Sosialisasi kegiatan Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi merupakan penjelasan
tentang kegiatan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dalam bentuk kepada
calon penerima.
3. Pengajuan Proposal
Proposal yang diajukan oleh pengusul sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Petunjuk Teknis ini dan disampaikan melalui laman https://desaberinovasi.ristekbrin.go.id.
4. Seleksi
Proposal yang masuk selanjutnya dilakukan penelaahan oleh pengelola kegiatan dan tim
penilai baik secara administrasi dan substansi. Seleksi administrasi yang dilakukan berupa
pemeriksaan, verifikasi dan validasi seluruh dokumen administrasi. Selanjutnya dilakukan
seleksi substansi oleh tim penilai. Seleksi substansi yang dilakukan berupa pemeriksaan,
verifikasi, dan validasi materi substansi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Petunjuk Teknis ini.
7. Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah penandatangan kontrak pelaksanaan
pekerjaan dilakukan oleh penerima pendanaan dengan mengacu rencana aksi yang telah
ditetapkan.
9. Pelaporan
Penyampaian Laporan Akhir dilakukan oleh penerima pendanaan yang merupakan laporan
seluruh kegiatan pelaksanaan program sejak penandatanganan kontrak pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Seleksi
i. Seleksi Administrasi
Penelaahan substansi dilakukan oleh Tim Penilai. Telaah yang dilakukan adalah untuk
menilai substansi proposal dan kinerja calon penerima pendanaan. Tujuan penelaahan ini
untuk melihat apakah calon penerima pendanaan telah menyusun proposal sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan dan disepakati oleh Tim Penilai.
Selanjutnya bila diperlukan dapat dilakukan penelaahan lanjutan untuk menilai substansi
proposal dari kinerja calon penerima pendanaan dalam bentuk presentasi dan wawancara
melalui pertemuan online/webinar/visitasi lapangan. Tujuan penelaahan ini untuk
mengetahui lebih jelas dan mengklarifikasi substansi proposal dan kinerjanya beserta
rencana penggunaan dana kepada Tim Penilai.
Seleksi substansi ini dilaksanakan meliputi profil lokus, profil produk unggulan daerah,
profil teknologi dan inovasi, kolaborasi triple helix, sumber daya manusia, lembaga
pengelola, metode pelaksanaan kegiatan, rencana kerja dan strategi implementasi, dan
pembiayaan.
Bobot
Aspek Penilaian Penjelasan
Nilai (%)
Profil lokus Kelengkapan, kesesuaian, validitas dan kebaruan data 5
mengenai lokasi, geografis, demografi, dan informasi
lainnya yang relevan
Profil produk Ketersediaan bahan baku, keunikan, nilai tambah, 25
unggulan daerah rantai pasok dan nilai, kondisi eksisting dan yang
diharapkan, potensi pasar serta kelayakan sosial dan
bisnis/ekonomi
Profil teknologi dan Kesesuaian teknologi, HKI, dan profil kesuksesan 10
inovasi penggunaan teknologi dan inovasi
Kolaborasi triple helix Bentuk dukungan atau kontribusi yang telah, sedang, 20
dan akan dilakukan oleh pemangku kepentingan
seperti perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan
dunia usaha/bisnis
Sumber daya manusia Nama, instansi, dan bidang kepakaran dari tim yang 10
terlibat dalam pengembangan desa berinovasi
Lembaga Pengelola Lembaga yang akan mengelola program desa 10
berinovasi secara professional dan berkelanjutan
(misalnya BUMDes, Koperasi, Kelompok Usaha
Bersama, atau Lembaga sejenis lainnya)
Metode pelaksanaan Waktu, strategi, alat, dan jenis aktivitas yang akan 5
kegiatan dilakukan
Rencana kerja dan Rencana kerja jangka pendek (selama pelaksanaan 10
strategi implementasi kontrak) serta jangka Panjang (5 tahun ke depan)
Pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dilakukan secara bertahap
sebanyak 2 (dua) tahap. Pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi pada
tahap II dilakukan setelah seluruh jumlah dana bantuan yang diterima pada tahap I telah
dipergunakan paling kurang sebesar 80% (delapan puluh persen);
Kemudian PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana dengan ketentuan:
1) pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi Tahap I:
a. memeriksa rencana pengeluaran dana bantuan yang akan dicairkan untuk menilai
dan memastikan kesesuaian dan/atau kelayakan, serta memberikan justifikasi
besaran dana yang akan dicairkan terhadap lingkup kegiatan sebagaiman
tercantum dalam proposal usulan yang telah ditelaah dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. memeriksa dan memastikan keabsahan perjanjian kerja sama yang telah
ditandatangani; dan
2) pencairan dana Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi untuk pembayaran tahap
II:
a. memeriksa dan memastikan keaslian, kesesuaian dan kebenaran data, serta
keabsahan kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani; dan
b. memeriksa dan memastikan:
- kesesuaian format dan kebenaran data dalam Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Belanja (SPTJB); dan
- kelengkapan bukti atau dokumen penyerta dalam Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Belanja (SPTJB), jika diperlukan.
5) melanjutkan proses pencairan dana dalam hal dokumen permohonan pencairan dana
Bantuan Pemerintah lengkap, sesuai, atau sah.
Setelah dilakukan pengujian dokumen, selanjutnya PPK menandatangani perjanjian kerja sama
dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan
tahap I, dan PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk
pencairan tahap II.
Pengelolaan dana pendanaan yang telah diberikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penerima Pendanaan. Pada prinsipnya kegiatan pengelolaan dana Pendanaan mencakup
transaksi penerimaan dan penggunaan. Untuk memudahkan pelaporan dan pengawasan
penggunaan dana, perlu diperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembukuan
1. Seluruh pemanfaatan dana harus mengikuti aturan keuangan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti sah (contoh kuitansi, bukti
pembayaran, bukti transfer, mutasi rekening, surat perjanjian kerjasama/kontrak
pembelian alat, surat perjanjian sewa dan bukti transaksi lainnya).
3. Bukti kuitansi pengeluaran harus dicantumkan informasi penyedia barang/jasa
(nama, kontak yang dapat dihubungi dan alamat), nama barang/jasa, nilai nominal,
tanggal, nomor bukti, materai dan stempel. Tarif bea meterai sesuai Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2020 hanya berlaku satu tarif yaitu Rp10.000,00.
4. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran harus dibukukan sesuai
dengan urutan tanggal transaksi. Selain itu setiap bukti transaksi dibuat salinannya
dalam bentuk cetak dan elektronik (foto/scan).
5. Di akhir waktu pendanaan, Buku Kas Umum ditutup, dihitung saldonya, direkap,
dibuat Salinan cetak dan elektroniknya.
6. Pengembalian sisa dana dilakukan jika masih ada yang tersisa.
7. Buku Kas Umum harus ditulis dengan rapi dan teratur.
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan tahapan pencapaian sasaran, tujuan,
dan luaran yang telah ditetapkan pada perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh
penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi dan PPK.
Aktivitas monitoring, evaluasi, dan pendampingan kegiatan ini ditujukan untuk memantau
dan mengevaluasi kemajuan atau perkembangan pelaksanaan kegiatan, serta masalah yang
dihadapi, yaitu:
f. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan oleh penerima Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi yang
meliputi laporan pertanggungjawaban. Pelaporan adalah salah satu bentuk
pertanggungjawaban secara tertulis dalam pelaksanaan kegiatan. Penerima pendanaan
diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada KPA, PPK, dan Deputi Bidang
Penguatan Inovasi. Laporan dari penerima pendanaan ini meliputi semua hal yang terkait
dengan pemanfaatan dana pendanaan.
g. Sanksi
Lembaga yang mengajukan proposal pada Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi harus
mematuhi seluruh prosedur sebagaimana tercantum pada Petunjuk Teknis ini. Penerima
bantuan pemerintah yang melanggar ketentuan penggunaan bantuan pemerintah
sebagaimana dimaksud dapat diberikan sanksi. Pemberian sanksi terhadap Bantuan
Pemerintah berupa Desa Berinovasi dilakukan sesuai dengan perjanjian kerja sama dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam upaya pemerintah dalam mendorong roda perekonomian, salah satu aspek fundamental yang
diterapkan adalah peningkatan produktivitas dari sisi hulu hingga ke hilir yang dikontribusikan melalui
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsep ini diterapkan sebagai salah satu 28ndustr
pemerintah dalam mengupayakan hilirisasi dan komersialisasi berbagai invensi teknologi yang dihasil
oleh 28ndustr penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan maupun hasil invensi yang
berasal dari akar rumput di masyarakat. Tanpa komersialisasi, invensi yang dihasilkan tidak akan
memberikan kontribusi terhadap perekonomian bangsa.
Peningkatan pertumbuhan kualitas ekonomi inovasi dilakukan oleh pemerintah dengan terus
mendorong proses komersialiasi invensi-invensi yang telah dihasilkan pada tahapan riset. Inovasi
yang dihasilkan oleh 28ndustr penelitian, perguruan tinggi, ataupun masyarakat umum kemudian
diarahkan ke ranah komersialisasi. Penguatan hilirisasi komersialisasi produk inovasi dilakukan
dengan cara mendorong penguatan petumbuhan 28ndustry berbasis teknologi untuk meningkatkan
kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi serta memperkuat tarikan pasar bagi hasil
kegiatan penelitian dan pengembangan.
Pemanfaatan hasil inovasi Teknologi dan Inovasi di masyarakat tersebut dapat menjadi dorongan
untuk peningkatan daya saing bangsa dalam kancah persaingan global. Produk inovasi teknologi hasil
perusahaan pemula berbasis teknologi dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dikembangkan oleh
dunia industri dan masyarakat. Perlu dilakukan langkah pengembangan terhadap hasil produk yang
dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memastikan produk dapat
memenuhi standar. Upaya pemerintah untuk mewujudkan hal diatas adalah dengan turut
menstimulus pemberian pembinaan bagi UMKM untuk terus melakukan peningkatan baik dari aspek
teknologi, legalitas/sertifikasi produk maupun pengembangan akses pasar.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, maka Deputi Bidang Penguatan Inovasi mengambil langkah
dalam meningkatkan kapasitas inovasi sebagai pendorong peningkatan penggunaan produk inovasi
di masyarakat bagi usaha mikro, kecil dan menengah. Oleh karena itu, Pemerintah dalam hal ini
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional berinisiatif untuk melaksanakan
kegiatan Difusi Teknologi dan Inovasi Bagi UMKM.
Program dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kapasitas sumber daya
manusia, dan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah melalui difusi dan pelatihan Teknologi dan
Inovasi produk hasil inovasi teknologi.
LUARAN PROGRAM
Luaran dari program ini yaitu meningkatkan produktivitas, kapasitas sumber daya manusia, dan daya
saing bagi Usaha Mikro Kecil Menengah yang terdifusikan produk Teknologi dan Inovasi.
1. Pengajuan proposal
Peserta yang dapat mengajukan proposal program Difusi Teknologi Dan Inovasi Bagi UMKM
ini adalah tenant yang menghasilkan produk teknologi dan inovasi yang berasal dari Lembaga
penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan.
2. Persyaratan Substansi
a. Menyampaikan pernyataan dukungan dari Lembaga penelitian, pengembangan,
pengkajian dan penerapan sebagai penghasil produk teknologi dan inovasi;
b. Menyampaikan spesifikasi dan kapasitas produksi;
c. Menyampaikan rencana aksi pengembangan produk teknologi dan inovasi;
d. Menyampaikan usulan lokus dan Lembaga UMKM yang akan menerima Bantuan
Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk UMKM.
3. Persyaratan Administrasi
a. Penulisan proposal dilakukan sesuai dengan sistematika dan format sebagaimana
tercantum pada lampiran Petunjuk Teknis ini.
8. Pelaporan
Pelaporan dilakukan oleh penyedia barang dan penerima barang:
a. Penyedia Barang melaporkan proses pengadaan dan penyaluran produk inovasi
Teknologi dan Inovasi.
b. Pengusul melaporkan proses instalasi, pelatihan dan pemanfaatan teknologi dan inovasi
untuk UMKM.
PANDUAN TEKNIS PROGRAM BAKTI INOVASI 32
c. Penerima Barang melaporkan perkembangan penggunaan dan keterandalan produk
hasil inovasi teknologi terhadap produktivitas dan daya saing bagi UMKM-nya.
SANKSI
Pemberian sanksi terhadap Penyedia Barang Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan
Inovasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dilakukan sesuai dengan kontrak dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Lembaga pengusul dan penerima Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk
Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk bantuan lainnya harus mematuhi seluruh prosedur
sebagaimana tercantum pada Petunjuk Teknis ini. Pengusul dan penerima bantuan pemerintah yang
melanggar ketentuan penggunaan bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dapat diberikan
sanksi. Pemberian sanksi terhadap Bantuan Pemerintah berupa Difusi Teknologi dan Inovasi untuk
Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk bantuan lainnya dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Banyak mahasiswa setelah lulus dari Perguruan Tinggi mereka tidak mempunyai bekal yang cukup
untuk bisa terjun ditengah masyarakat padahal diantara mahasiswa tersebut tidak sedikit mempunyai
tingkat kemampuan akademik yang lebih. Mereka mempunyai nilai indeks prestasi kumolatif yang
sangat memuaskan, dapat menyelesaiakan proses perkuliahan dengan tepat waktu bahkan tugas
akhir yang mereka buat sebagai syarat untuk bisa meyelesaikan studi secara keseluruhan sangat
bermanfaat bagi masyarakat, mempunyai nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,
menghasilkan teknologi tepat guna, bahkan mendukung ekonomi digital dimasyarakat terutama
dimasa pandemic sekarang ini. Mereka tidak percaya diri, merasa merasa belum mampu dari apa
yang telah mereka lakukan selama mereka menjalani proses belajar mengajar di perguruan tinggi
tidak bisa menyelesaikan permasalahan apa yang ada dimasyarakat. Bakat lebih yang dimiliki atau
talenta pada dirinya tidak mampu membuat rasa percaya diri bahwa mereka sangat mampu untuk
menjadi manusia yang unggul dimasyarakat di Indonesia bahkan di dunia international.
Salah satu upaya untuk mengembangkan potensi mahasiswa adalah dengan diselenggarakannya
wadah untuk penyaluran minat, bakat, keterampilan dan kegemaran bagi mahasiswa melalui
penguatan talenta yang sudah dimiliki oleh mahasiswa tersebut sejak lahir.
Untuk hal tersebut diatas pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan
Inovasi Nasional membuat program Penguatan Talenta Inovasi Indonesia yang bertujuan untuk
memberikan bantuan dana kepada mahasiswa (S1/S Terapan atau S2) berprestasi, inovatif dan
kurang mampu yang dipersiapkan sebagai calon inovator masa depan dalam rangka mendukung
pencapaian SDM Unggul.
Luaran yang diharapkan dari Program Penguatan Talenta Inovasi Indonesia adalah:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat
2. Mahasiswa dapat meningkatkan nilai tambah terhadap produk tugas akhir yang diselesaikan
3. Mahasiswa dapat menghasilkan produk teknologi tepat guna
4. Mahasiswa menghasilkan produk yang mendukung ekonomi digital
DEFINISI
Beberapa pengertian dan istilah-istilah dalam buku Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Talenta inovasi terkait dengan bakat seseorang (mahasiswa) untuk berinovasi , dimana bakat
inovasi tersebut mempunyai nilai lebih (Kemampuan special yang membuat seseorang
mampu melakukan sesuatu dengan sangat baik dengan kata lain mampu memaksimalkan
talentanya) dengan melakukan inovasi.
2. Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan/atau penerapan
yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan
ekonomi dan/atau sosial.
3. Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat PT adalah adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi.
4. Mahasiswa Sarjana Strata Satu adalah warga Negara Indonesia yang sedang menempuh
proses belajar mengajar di tingkat Perguruan Tinggi universitas yang ada di Indonesia
5. Mahasiswa Sarjana Terapan adalah warga Negara inonesia yang sedang menenpuh proses
belajar mengajar ditingkat Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi atau Politeknik jenjang Diploma
4 yang ada di Indonesia
6. Mahasiswa Sarjana Starata Dua adalah warga Negara Indonesia yang sedang menempuh
proses belajar mengajar di tingkat Perguruan Tinggi universitas untuk jenjang Master yang
ada di Indonesia
7. Tim Program adalah tim yang bertugas memberikan arahan dan masukan, menyiapkan,
melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan Bantuan Pemerintah berupa
Penguatan Talenta Inovasi indoinesia.
8. Tim Penilai adalah tim yang melakukan pembahasan, penilaian dan memberikan
rekomendasi penerima pendanaan atas usulan proposal pengusul sesuai dengan arahan
kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan pada Petunjuk Teknis.
Penguatan Talenta Inovasi Indonesia merupakan salah satu program yang sudah dilaksankan sejak
tahun 2020. Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN)
melalui Ditjen Penguatan Inovasi telah mengeluarkan dan melaksanakan instrumen kebijakan berupa
Program Pendanaan berupa bantuan tugas akhir bagi mahasiswa sarjana Strata Satu atau Sarjana
terapan. Program tahun ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan bagi mahasiswa sarjana Strata
Satu atau Sarjana terapan atau Strata Dua yang dapat memacu penguatan talenta mereka.
Ruang Lingkup Manajemen Penguatan Talenta Inovasi Indonesia, meliputi calon penerima beasiswa
untuk mahasiswa inovasi tugas akhir dan calon penerima beasiswa untuk mahasiswa Ide kreatif dan
berprestasi . Dalam mencari mahasiswa yang mempunyai Talenta yang unggul diharapkan mahasiswa
tersebut merupakan Mahasiswa S1/S Terapan atau S2 berprestasi , inovatif dan kurang mampu serta
melaksanakan penelitian yang dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat, dapat
meningkatkan nilai tambah, menjadi teknologi tepat guna dan atau mendukung ekonomi digital.
Pemberi Bantuan Pemerintah ini merupakan Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Inovasi
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Adapun jadwal pelaksanaan program secara rinci disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.
3. Pendaftaran calon penerima beasiswa Minggu III Maret – Minggu IV Maret 2021
c. Pencairan bantuan
Pencairan Bantuan Pemerintah berupa Beasiswa Penguatan Talenta Inovasi Indonesia
dilakukan sesuai dengan Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Pemerintah
d. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan usulan riset yaitu menyelesaikan permasalahan di
masyarakat, meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, menjadi teknologi tepat guna;
dan/atau mendukung ekonomi digital. yang dimulai sejak tanggal penetapan menjadi
penerima Beasiswa Penguatan Talenta Inovasi Indonesia sampai dengan tanggal 31 Desember
2021.
e. Pembekalan
Pembekalan dalam jaringan atau tatap muka Manajemen Inovasi dan Technopreneurship
dilakukan oleh pelaksana yang ditunjuk oleh Ketua Kegiatan Talenta Inovasi Indonesia.
f. Monitoring, Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan tahapan pencapaian sasaran, tujuan, dan
luaran.
i. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan yang diberlakukan untuk Bantuan Pemerintah berupa Beasiswa
Penguatan Talenta Inovasi Indonesia dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
j. Sanksi
Mahasiswa yang mengajukan beasiswa bantuan tugas akhir pada Bantuan Pemerintah berupa
Penguatan Talenta Inovasi Indoinesia harus mematuhi seluruh prosedur sebagaimana
tercantum pada Petunjuk Teknis ini. Penerima bantuan pemerintah yang melanggar ketentuan
penggunaan bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dapat diberikan sanksi. Jika data
administrasi maupun substansi yang mahasiswa masukkan sebagai bahan penilaian tidak benar
maka mahasiswa wajib mengembalikan seluruh bantuan ke Negara sesuai ketentuan yang
berlaku.
Penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dalam hal ini penciptaan produk
inovasi, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Pengalaman
beberapa negara maju menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kemajuan berakar pada
kemampuan dan cara pandang terhadap inovasi teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa. Meskipun
mereka mempunyai sumber daya alam yang kurang memadai, jika negara-negara tersebut mampu
mengoptimalkan inovasi teknologi yang ada, maka negara tersebut akan berhasil mensejahterakan
masyarakatnya. Dengan kemampuan inovasi teknologi, maka suatu bangsa dapat mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien, memberikan nilai tambah pada
produk teknologi, serta pada akhirnya memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap
perekonomian. Di samping itu, penguasaan iptek dan inovasi memberikan peluang dan kekuatan
untuk bersaing dalam kancah perdagangan yang kompetitif. Hal ini sejalan dengan paradigma baru
di era globalisasi yaitu innovation and technology-based economy, inovasi teknologi menjadi faktor
yang berkontribusi penting dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa.
Di era perdagangan dan pembangunan ekonomi yang akan datang, Indonesia tak mungkin lagi hanya
dengan mengandalkan industri-industri konvensional. Hal ini sudah mulai dirasakan dan terbukti
bahwa beberapa negara juga telah menempatkan perusahaan-perusahaan berbasis teknologi
sebagai salah satu motor penggerak utama pembangunan.
Pada tahun 2017, Indonesia menjadi acuan pertumbuhan perusahaan pemula (startup) khususnya
digital startup, karena tingkat pertumbuhan digital startup di Indonesia pada tahun 2016 mencapai
yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Tumbuh dan berkembangnya industri-industri inovatif atau
perusahaan pemula berbasis teknologi di Indonesia akan memberikan manfaat pada terciptanya
lapangan pekerjaan, meningkatnya ekonomi lokal, menambah pemasukan pajak, menghasilkan
devisa dari ekspor dan penggunaan produk lokal.
Dalam rangka membangun iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya perusahaan
pemula berbasis teknologi, dan mendukung komersialisasi hasil litbang di Indonesia, maka
Kementerian Riset, Teknologi – Badan Riset Inovasi Nasional mengadakan kegiatan Startup Inovasi
Masyarakat, program pendanaan insentif untuk startup yang tumbuh di masyakarat untuk
pengembangan produksi, perluasan pasar, peningkatan kualitas dan kuantitas produk maupun
penguatan tim startup.
Dukungan pemerintah melalui program pendanaan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan
komersialisasi hasil-hasil inovasi yang memiliki tingkat kesiapan teknologi yang telah matang dan
diharapkan mampu menjembatani para perusahaan pemula untuk dapat masuk ke pasar secara
optimal.
Startup Inovasi Masyarakat merupakan perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi dan
berkembang dari hasil inovasi masyarakat yang bermanfaat sehingga dapat memberikan nilai
tambah, baik dalam bentuk komersial, ekonomi maupun sosial-budaya serta menjadi solusi bagi
masalah yang dihadapi oleh daerah/masyarakat/nasional.
Ruang lingkup kegiatan Startup Inovasi Masyarakat meliputi yaitu : Persyaratan, tahapan proses
seleksi, pencairan pendanaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi
LUARAN
a. Persyaratan Substansi
Persyaratan dalam kegiatan Startup Inovasi Masyarakat Tahun 2021, ditetapkan adalah
sebagai berikut:
1. Merupakan hasil kreativitas dan inovasi masyarakat dan ada unsur kebaharuan
2. Tenant yang boleh mengajukan pendanaan ini adalah tenant yang
berkewarganegaraan Indonesia.
3. Produk inovasi tidak sedang dan tidak pernah mendapatkan pendanaan dari
instansi/lembaga pemerintah dan swasta lainnya dengan jenis pendanaan dan
peruntukan yang serupa.
4. Tenant telah menjalankan usaha untuk produk yang diusulkan minimal selama 1 (satu)
tahun.
5. Tenant memiliki rencana usaha yang ditunjukkan dalam dokumen rencana bisnis
(business plan) atau minimal business model canvas.
6. Satu orang atau sekelompok orang inventor hanya dapat mengajukan 1 (satu) produk
pada satu tahun pendanaan.
7. Pengelola startup diwajibkan membuat proyeksi cashflow dalam periode 2 (dua) tahun
ke depan. Dokumen ini akan diminta pada saat seleksi presentasi.
8. Memiliki Potensi sosial, ekonomi
9. Tim terdiri dari minimal 2 anggota yaitu CEO dan anggota Tim lainnya
b. Persyaratan Administrasi
1) Penulisan proposal mengikutisistematika atau format yang sudahditetapkan.
2) Melampirkan Daftar Riwayat Hidup pengelola startup
3) Jumlah proposal yang disampaikan secara hard copy dan beserta softcopy.
4) Pendanaan tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan dari/keluar negeri.
2. Penilaian
Tahap penilaian dilakukan untuk kegiatan seleksi administrasi dan substansi. Seleksi administrasi
dilakukan berdasarkan :
a. Kelengkapan Dokumen utama
Proposal hard copy dan soft copy yang sudah sesuai dengan urutan pada lampiran dan
dilengkapi dengan Daftar Riwayat Hidup yang sudah ditandatangani tim dan anggota tim
b. Kelengkapan Dokumen Pendukung (Foto-foto Kerja sama)
Sedangkan seleksi substansi dilakukan berdasarkan pada kriteria :
Untuk kriteria produk dan starup inovasi masyarakat :
• Hasil kreativitas dan inovasi yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat
• Memiliki Potensi sosial, ekonomi
• Ada Unsur kebaharuan
• Adanya upaya untuk pengembangan produk, perluasan pasar, peningkatan kualitas dan
kuantitas produk
c. Pengajuan Proposal
Pengajuan proposal tenant dilakukan dengan mengisi form proposal dan Tenant diwajibkan
mengisi profil sesuai dengan format yang diberikan pada lampiran. 1 Selain itu, tenant juga
diwajibkan membuat dokumen proposal sesuai outline pada lampiran 1. Tenant diwajibkan
untuk menyiapkan dan menyerahkan kelengkapan persyaratan dokumen masing-masing
pihak sesuai ketentuan dan tahapan yang ada.
3. Penelaahan
Penilaian program Startup Inovasi Masyarakat Tahun 2021 dilakukan terhadap nominator yang
telah ditetapkan pada tahapan sebelumnya (tahap seleksi administras). Proses penilaian dilakukan
melalui pengisian borang oleh tim reviewer dan kemudian dilakukan pemaparan/presentasi
Borang yang digunakan pada tahapan ini disusun dengan menggunakan 4 (empat) skala untuk
menggambarkan kondisi nyata setiap aspek yang ditanyakan. Sebagai pedoman penilaian dapat
diberikan gambaran sebagai berikut :
8-10 9 Sepenuhnya menggambarkan kondisi nyata dari obyek yang dinilai, dan
disertai dengan bukti-bukti yang lengkap dan nyata dalam bentuk fisik
maupun non fisik (software, aplikasi, soft copy, video);
6-7 7 Sebagian besar menggambarkan kondisi nyata dari obyek yang dinilai,
dan disertai dengan bukti-bukti yang lengkap dan nyata dalam bentuk
fisik maupun non fisik (software, aplikasi, soft copy);
4-5 5 Sebagian menggambarkan kondisi nyata dari obyek yang dinilai, dan
disertai dengan adanya bukti-bukti yang nyata dalam bentuk fisik
maupun non fisik (software, aplikasi, soft copy);
1. Hasil Kreativitas dan Inovasi yang telah Dimanfaatkan oleh Masyarakat (Bobot 30 % = 30 point)
Skala Nilai
No Unsur yang Dinilai 1-10 Keterangan
4 5 7 9
Skala Nilai
No Unsur yang Dinilai Keterangan
4 5 7 9
Skala Nilai
No Unsur yang Dinilai Keterangan
4 5 7 9
1.Adanya upaya untuk Adanya upaya untuk pengembangan produk, perluasan pasar peningkatan
kualitas dan kuantitas produk (Bobot 30 % = 30 point)
Skala Nilai
No Unsur yang Dinilai 1-10 Keterangan
4 5 7 9
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Penetapan
Berdasarkan hasil dari tahap peninjauan ulang, Kemenristek/BRIN menetapkan dan
mengumumkan tenant yang menjadi penerima kegiatan Startup Inovasi Masyarakat. Rencana
4. Tahap Monitoring
Setelah pelaksanaan kontrak pendanaan, tenant diharapkan melaksanakan kegiatan sesuai
dengan rencana aksi dengan baik dan tepat. Dalam mendukung hal tersebut, tenant akan
didampingi oleh tim yang terdiri dari tim ahli dari berbagai bidang yang ditunjuk oleh pihak
Kementerian Riset, dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional. Pendampingan akan dilakukan
Selain pendampingan, Kemenristek-BRIN juga akan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
untuk tenant. Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan
pada masing-masing tenant. Monitoring dapat dilakukan dengan metode presentasi atau
kunjungan ke lokasi (workshop/kantor/lokasi produksi) tenant. Monitoring juga akan dilakukan
oleh tim yang ditunjuk oleh pihak Kementerian Riset, dan Teknologi / Badan Riset Inovasi Nasional.
5. Pelaporan
Selama pelaksanaan kegiatan Startup Inovasi Masyarakat, tenant diwajibkan untuk memberikan
laporan yang terdiri dari laporan bulanan, laporan kemajuan, dan laporan akhir. Ketentuan
pengiriman laporan dapat dilihat pada lampiran.
2. Pencairan Pendanaan
I. Tahapan pencairan terdiri dari:
a. dana tahap pertama sebesar 70% (tujuh puluh persen) dan
b. dana tahap kedua sebesar 30% (tiga puluh persen).
I. Pencairan Pendanaan didasarkan atas capaian kinerja riset dan/atau penggunaan dana yang
diatur dalam perjanjian/kontrak Pendanaan yang diatur dalam perjanjian terpisah.
II. Sisa lebih dana yang telah dicairkan dan belum dipergunakan hingga masa batas akhir
Pendanaan akan dikembalikan ke negara
Petunjuk Teknis ini wajib diacu oleh seluruh stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan
Program Bakti Inovasi sehingga terlaksana dengan efektif dan efisien. Apabila terdapat hal-hal yang
belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini, maka akan diatur lebih lanjut pada dokumen terpisah.
Nomor :…
Lampiran :…
Perihal : Pengajuan Proposal Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi Tahun 2021
Yth.
Sekretariat Bantuan Pemerintah berupa Desa Berinovasi Tahun 2021
Gedung B.J. Habibie Lantai 22 (Eks Gedung II BPPT)
Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Deputi Bidang Penguatan Inovasi mengenai Bantuan
Pemerintah berupa Desa Berinovasi Tahun 2021, bersama ini kami … (nama lembaga pengusul)
mengajukan proposal … (judul proposal) agar dapat dipertimbangkan sebagai penerima Bantuan
Pemerintah berupa Desa Berinovasi Tahun 2021.
Sebagai bahan pendukung, bersama ini kami lampirkan Proposal ... (judul proposal) yang masing-
masing memuat:
1. Lembar Pengesahan,
2. Isi Proposal, dan
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Demikian kami sampaikan pengajuan ini. Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, kami
sampaikan terima kasih.
TTD
PROPOSAL
(Judul Proposal)
(Nama Lembaga)
(Alamat Lembaga)
Tahun 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Proposal :…
Lokasi/Lokus Kegiatan : Desa … Kecamatan … Kabupaten/Kota … Provinsi …
Lembaga Pengusul :…
Usulan Anggaran* : Rp. …,-
Pimpinan Lembaga
Nama :…
Jabatan :…
Instansi & Alamat :…
No. Telp Kantor :…
No. Fax kantor :…
No. Hp :…
Email :…
Koordinator Kegiatan
Nama :…
Jabatan :…
Instansi dan Alamat :…
No. Telp Kantor :…
No. Fax kantor :…
No. Hp :…
Email :…
Pengusul, Mengetahui,
(Jabatan Koordinator), (Jabatan Pimpinan Lembaga),
PROPOSAL
(JUDUL PROPOSAL)
Cover
Lembar Pengesahan
Ringkasan Eksekutif (Maks. 500 kata)
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan (luaran)
Jelaskan luaran/target kegiatan secara kuantitatif dan kualitatif.
Bab II. Uraian Teknis
A. Profil Lokus
Jelaskan lokasi, geografis, demografi, dan informasi yang relevan.
B. Profil Produk Unggulan Daerah
Jelaskan ketersediaan bahan baku, keunikan, nilai tambah, rantai pasok dan nilai, kondisi
eksisting dan yang diharapkan, potensi pasar serta kelayakan sosial dan bisnis/ekonomi.
C. Profil Teknologi dan Inovasi
Jelaskan teknologi yang akan digunakan, HKI, serta profil kesuksesan penggunaan teknologi
dan inovasi.
D. Dukungan pemangku kepentingan/stakeholders
Jelaskan bentuk dukungan yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemangku
kepentingan seperti perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia usaha/bisnis.
E. Komposisi Tim
Jelaskan nama, instansi, dan bidang kepakaran dari tim yang terlibat dalam pengembangan
desa berinovasi.
F. Lembaga Pengelola
Jelaskan Lembaga yang akan mengelola program desa berinovasi secara professional dan
berkelanjutan, misalnya BUMDes, Koperasi, Kelompok Usaha Bersama, dll
G. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Jelaskan waktu, strategi, alat, dan jenis aktivitas yang akan dilakukan.
H. Rencana kerja dan strategi implementasi pengembangan PUD
Jelaskan rencana kerja jangka pendek (selama pelaksanaan kontrak) serta jangka Panjang (5
tahun ke depan).
Bab III. Rencana Anggaran Biaya (Tabel RAB terlampir)
Dibuat dengan mengacu pada Standar Biaya Masukan tahun 2021 dan/atau surat dukungan
penyedia barang dan jasa terkait
Bab IV. Penutup
Lampiran:
Logo/Kop
Surat Lembaga
Dengan ini menyatakan bahwa instansi kami bersedia memberikan dukungan terhadap Program Desa
Berinovasi di … (diisi Lokus) dengan tema … (sesuai judul proposal).
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
… , … … 2021
Jabatan Pimpinan Lembaga,
Stempel
(Judul Proposal)
Logo Lembaga
Pengusul
(Nama Lembaga)
(Alamat Lembaga)
Tahun ..
LEMBAR PENGESAHAN
Pimpinan Lembaga
Nama :…
Jabatan :…
Instansi & Alamat :…
No. Telp Kantor :…
No. Fax kantor :…
No. Hp :…
Email :…
Koordinator Kegiatan
Nama :…
Jabatan :…
Instansi dan Alamat :…
No. Telp Kantor :…
No. Fax kantor :…
No. Hp :…
Email :…
Pengusul,
Mengetahui,
(Jabatan Koordinator), (Jabatan Pimpinan Lembaga),
(JUDUL PROPOSAL)
Cover
Lembar Pengesahan
Ringkasan
Daftar Isi
Daftar Gambar
i. Daftar Tabel
ii. Pendahuluan
iii. Tujuan dan Manfaat
iv. Metode Pelaksanaan Kegiatan
v. Kemajuan, Hasil Kegiatan, dan Pembahasan
vi. Permasalahan Yang Dihadapi
vii. Daftar Pustaka
Lampiran:
LAPORAN AKHIR
(Judul Proposal)
Logo Lembaga
Pengusul
(Nama Lembaga)
(Alamat Lembaga)
Tahun ….
LEMBAR PENGESAHAN
Pimpinan Lembaga
Nama :…
Jabatan :…
Instansi & Alamat :…
No. Telp Kantor :…
No. Fax kantor :…
No. Hp :…
Email :…
Koordinator Kegiatan
Nama :…
Jabatan :…
Instansi dan Alamat :…
No. Telp Kantor :…
No. Fax kantor :…
No. Hp :…
Email :…
Pengusul,
Mengetahui,
(Jabatan Koordinator), (Jabatan Pimpinan Lembaga),
LAPORAN AKHIR
BANTUAN PEMERINTAH BERUPA …….
(JUDUL PROPOSAL)
Cover - upload
Lembar Pengesahan
Ringkasan Eksekutif (Maks. 500 kata)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan (luaran)
Jelaskan luaran/target kegiatan secara kuantitatif dan kualitatif.
Bab II. Metode Pelaksanaan Kegiatan
A. Profil Lokus
Jelaskan lokasi, geografis, demografi, dan informasi yang relevan.
B. Pelaksanaan Kegiatan
Jelaskan waktu, strategi, alat, dan jenis aktivitas yang telah dilakukan.
C. Komposisi Tim
Jelaskan nama, instansi, dan bidang kepakaran dari tim yang terlibat dalam pengembangan
desa berinovasi.
Bab III.Uraian Teknis
A. Profil Produk Unggulan Daerah
Jelaskan ketersediaan bahan baku, keunikan, nilai tambah, rantai pasok dan nilai, kondisi
sebelum dan setelah pendanaan.
B. Profil Teknologi dan Inovasi
Jelaskan keberhasilan implementasi inovasi teknologi yang digunakan.
C. Dukungan pemangku kepentingan/stakeholders
Jelaskan bentuk nyata dukungan yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemangku
kepentingan seperti perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia usaha/bisnis.
D. Lembaga Pengelola Desa Berinovasi
Jelaskan profil, kepengurusan, dll
E. Analisa Kelayakan Ekonomi
F. Dampak Sosial dan Ekonomi
G. Rencana kerja dan Strategi Implementasi Pengembangan PUD Setelah Pendanaan
Jelaskan roadmap/rencana kerja desa berinovasi setelah pendanaan.
Bab IV.Penutup
Lampiran
1. Foto-foto atau dokumentasi
2. Dokumen lain yang relevan
3. Dokumentasi lainnya yang relevan
KOP
SURAT LEMBAGA
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas
penggunaan dana Bantuan Pemerintah Berupa ……..
Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Pemerintah Berupa ……. tersebut di atas
mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara
dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Pemerintah Berupa ……… disimpan
sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian Surat pernyataan ini kami dibuat dengan sesungguhnya.
(Kota), … (tanggal bulan tahun)
(Nama Jabatan),
KOP
SURAT LEMBAGA
berdasarkan Surat Keputusan ... (SK Penetapan) Nomor ... (Nomor SK Penetapan) tentang ... (tentang
SK Penetapan) tanggal ... (tanggal SK Penetapan) dan Perjanjian Kerja Sama Nomor … (nomor
PKS/Nomor Kontrak), telah menerima Bantuan Pemerintah Berupa …….. dengan nilai nominal sebesar
Rp. … (nominal diterima),- (…terbilang nominal diterima).
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan pertanggungjawaban
bantuan sebagai berikut :
1. Laporan Penggunaan Jumlah Dana
a. Jumlah total Dana yang telah diterima : Rp. …,- (…(terbilang))
b. Jumlah total Dana yang dipergunakan : Rp. …,- (…(terbilang))
c. Jumlah total Dana sisa : Rp. …,-(…(terbilang)) *tulis Rp. 0,- jika habis
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan Pemerintah Berupa ……. berdasarkan
Perjanjian Kerja Sama tersebut di atas.
3.
Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dengan ini menyatakan dengan sebesar-besarnya bahwa :
1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan Pemerintah Berupa …… sebesar Rp. …,-
(nominal dipergunakan) (…(terbilang nominal dipergunakan)) telah kami simpan sesuai
dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat
pengawas fungsional.
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar Rp …,- (nominal disetor)
(…(terbilang nominal disetor)) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir.
JabatanPimpinan/Ketua Lembaga,
NIP …
PROPOSAL
(NAMA PRODUK)
TAHUN 2021
Kerjasama :
LEMBAGA PENGUSUL
“ (NAMA PRODUK) ”
TAHUN 2021
Email : ......
Menyatakan Bahwa Secara Resmi Mengajukan Proposal Dalam Program Difusi Teknologi dan Inovasi
Untuk UMKM. Seluruh informasi yang disampaikan dalam proposal ini dibuat dengan sebenar –
benarnya dan tidak ada tekanan dari pihak manapun. Jika keterangan yang kami buat tidak benar,
maka kami bersedia dituntut secara hukum.
Mengetahui Pengusul
Inovasi Teknologi
(nama)
(nama) Jabatan
NIP.
layout A4
huruf Arial size font 12
spasi 1,5 dan
margin (kiri, atas, bawah 2,5 cm dan kanan 2 cm).
BAB I. PENDAHULUAN
Dibuat dengan mengacu pada Standar Biaya Masukan tahun 2021 dan/atau surat dukungan penyedia
barang dan jasa terkait.
BAB V. PENUTUP
LAPORAN
(NAMA PRODUK)
TAHUN 2021
LEMBAGA PENGUSUL
“(NAMA PRODUK)”
TAHUN 2021
Email : ......
Menyatakan Bahwa Seluruh informasi yang disampaikan dalam Laporan Difusi Teknologi dan Inovasi
Untuk UMKM. ini dibuat dengan sebenar – benarnya dan tidak ada tekanan dari pihak manapun. Jika
keterangan yang kami buat tidak benar, maka kami bersedia dituntut secara hukum.
Mengetahui Pengusul
Inovasi Teknologi
(nama) (nama)
NIP. Jabatan
layout A4
huruf Arial size font 12
spasi 1,5 dan
margin (kiri, atas, bawah 2,5 cm dan kanan 2 cm).
BAB I. PENDAHULUAN
Jelaskan bentuk dukungan dan komitmen pemangku kepentingan (triple helix) seperti
perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia usaha/bisnis sebagai upaya penguatan
ekosistem inovasi daerah.
LAMPIRAN
LAPORAN
(NAMA PRODUK)
TAHUN 2021
LEMBAGA PENERIMA
“(NAMA PRODUK)”
TAHUN 2021
Email : ......
Menyatakan Bahwa Secara Resmi bahwa Seluruh informasi yang disampaikan dalam laporan hasil
pendifusian Teknologi dan Inovasi Untuk UMKM ini dibuat dengan sebenar – benarnya dan tidak ada
tekanan dari pihak manapun. Jika keterangan yang kami buat tidak benar, maka kami bersedia
dituntut secara hukum.
Penerima
(nama)
Jabatan
layout A4
huruf Arial size font 12
spasi 1,5 dan
margin (kiri, atas, bawah 2,5 cm dan kanan 2 cm).
1 Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Jelaskan kendala dan berbagai permasalahan yang dihadapi UMKM dalam upaya meningkatkan
nilai tambah, daya saing serta pemasaran produknya.
Jelaskan dampak yang dihasilkan oleh penerapan difusi teknologi dan inovasi untuk UMKM serta
perkembangan penggunaan dan keterandalan produk hasil inovasi teknologi terhadap
produktivitas dan daya saing bagi UMKM-nya. (misal: meningkatnya kapasitas SDM,
LAMPIRAN
FORMULIR LAPORAN
Nama Mahasiswa :
Perguruan Tinggi :
(………………………..) (…………………………….)
NIM:
Proposal ditulis pada kertas A4 dengan huruf Times New Roman ukuran font 12 dan jarak baris 1,5
spasi. Format yang disajikan dalam proposal adalah sebagai berikut:
2) DAFTAR ISI
Tuliskan secara ringkas kegiatan yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan hal-hal yang
akan dilakukan/dikembangkan dan latar belakangnya dan tujuan, termasuk dijelaskan letak
strategisnya kegiatan yang diusulkan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi. Juga
harus dijelaskan tahap-tahap pengembangan teknologi dan/atau kegiatan yang akan
dilakukan, luaran, kegunaan hasil, dan metodologi yang digunakan.
4) BAB 1. PENDAHULUAN
Latar belakang memuat informasi dasar perlunya dilaksanakan kegiatan yang diusulkan,
masalah yang dihadapi pada saat ini dan relevansinya dengan peningkatan kemanfaatan
produk, serta menjelaskan bagaimana kegiatan yang diusulkan dapat membantu
penanggulan masalah yang tumbuh di masyarakat . Jelaskan urgensi dilakukannya kegiatan
yang diusulkan. Lengkapi latar belakang dengan uraian ringkas tentang langkah strategis yang
akan dilakukan
1.2. Tujuan
Jelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan dan rancangan capaian program pendanaan startup
inovasi masyarakat yang diusulkan
Jelaskan keuntungan dan manfaat kegiatan yang akan dilakukan. Jelaskan kontribusi kegiatan
yang akan dilakukan
Penjelasan susunan organisasi keanggotaan startup inovasi masyarakat yang meliputi: nama
dan deskripsi tugas tanggung jawabnya dapat dibuatkan bagannya sebagaimana Lampiran.
Uraikan struktur pembagian pekerjaan dengan jelas dan tegas.
innovator
Anggota Anggota
dalam bentuk table yang menggambarkan rencana kegiatan yang akan dilakukan Tuliskan
garis waktu aktivitas pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai dengan
menghasilkan luaran. Rencana kegiatan meliputi capaian dalam bentuk berupa perluasan
pasar, penyempurnaan dan peningkatan kapasitas produk, peningkatan kuantitas dan
kualitas produk
BULAN KE
NO. KEGIATAN
4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ........................
2 ........................
3 ........................
4 ........................
5 ........................
6 ........................
Anggaran biaya yang diajukan disusun secara rinci dan dilampirkan dengan format seperti yang
ditetapkan dalam panduan (Lampiran ). Usulan kebutuhan anggaran biaya tersebut mengikuti
peraturan yang berlaku.
8) LAMPIRAN
TIM PENGUSUL
2021
Pelaporan
1 Dokumen
Belanja Bahan
28.185.000
Konsumsi rapat
10 org X 25 KL 250 OK
teknis 69.000 17.250.000
Penggandaan/foto
30 HAL X 5 KL 150 Hal
copy 500 75.000
Penjilidan Laporan 5 Eks X 4 Bid 40 Eks
8.000 320.000
Cetak Cover 2
10 LB X 2 HAL X 4 Bid 80 Hal
Warna 5.500 440.000
Penggandaan
10 Eks X 10 HAL X 4 Bid 400 Hal
Laporan 250 100.000
Dokumentasi,
2 Pkt
pengiriman 2.000.000 4.000.000
Pengadaan Bahan
2 Hal
Komputer 1.000.000 2.000.000
Pengadaan ATK 2 Hal
2.000.000 4.000.000
Honorarium tim
24.000.000
Anggota tim 3 org X 8 OB X 1 KL 24 OJ
1.000.000 24.000.000
Biaya perizinan
15.000.000
Pengurusan CV 10.000.000
Perizinan PIRT
5.000.000