b. Pemeriksaan sistemik
Kulit : Teraba hangat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis.
Kepala : Bentuk normal, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter2 mm, refleks
cahaya +/+ normal.
THT :
Telinga : tidak tampak kelainan
Hidung : tidak tampak kelainan
Tenggorok : sulit dinilai
Leher : JVP 5 – 2 cmH2O, KGB tidak membesar
Thoraks :
Jantung I : iktus tak terlihat
P: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
P: batas jantung normal
A: irama murni, teratur, bising (-)
ParuI : simetris kiri = kanan
P: fremitus kiri = kanan
P: sonor
A: bronkhovesikuler, ronki(-), wheezing (+) seluruh lapangan paru
Abdomen :
- Inspeksi : Tidak membuncit, distensi (-),darm contour (-), darm steifung (-).
- Palpasi : Nyeri tekan (-), turgor baik.
- Perkusi : Timpani.
- Auskultasi : bising usus (+) normal.
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik, edema - / -.
c. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Hb : 12,2gr/dl
Leukosit : 13.400/mm3
Trombosit : 225.000/mm3
Ht : 36%
Kesan : Leukositosis.
Pendidikan :
Kepada keluarga pasien dijelaskan mengenai kondisi pasien yang mengalami sesak nafas karena
serangan asma berat ditambah observasi muntah tanpa dehidrasi. Perlu dijelaskan kepada keluarga
kemungkinan-kemungkinan yang muncul setelah menggunakan obat, baik peroral maupun suntikan
dan perlu dijelaskan kepada keluarga upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menangani keluhan
pasien. Selanjutnya dijelaskan kepada keluarga tindakan pencegahan agar tidak terjadi hal serupa di
kemudian hari.
Konsultasi :
Dilakukan konsultasi kepada spesialis anakuntuk penanganan pasien.