Anda di halaman 1dari 48

BA SIC PREG N A N CY U SG FO R

G E N E R A L P R AC T I T I O N E R
dr. Thomas A. Malonda, Sp.OG
Legalitas
• Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 230/Menkes/SK/2010 tentang kurikulum
• Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1796 tahun 2011 tentang sertifikasi tenaga Kesehatan
• Peraturan Mentri Kesehatan RI No.1464/Menkes/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan
• International Confideration of Midwives, Essential Competencies for Basic Midwifery
• Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang
Kesehatan di kabupaten/ kota
• Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara No.1 tahun 2008 tentang jabatan fungsional bidan
• Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 938 tahun 2007 tentang standar asuhan kebidanan
• Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 369/Menkes/III/2007 tentang standar profesi bidan
• Hasil Kongres bidan tahun 2012 menyatakan bahwa bidan diperbolehkan menggunakan USG sesuai dengan
batas-batas kompetensinya, hasil USG tidak boleh digunakan untuk mendiagnosa, hanya untuk memastikan
posisi janin saja kurang lebihnya, dan dalam menggunakannya sangat dianjurkan bahkan harus bidan
melakukan pelatihan, kursus, atau training USG terlebih dahulu. USG yang boleh digunakan bidan hingga saat
ini baru sampai USG 2 dimensi saja. Salah satu manfaatnya bagi bidan adalah efisiensi waktu

2
Aspek Etik & Medikolegal
1. Komunikasi dokter-pasien
2. Anggapan bahwa USG dapat mendeteksi seluruh kelainan
3. Perbedaan persepsi, keterbatasan alat, pengetahuan dan
keterampilan dokter
Kewajiban Hukum (Kontrak Hukum)
Medikolegal terjadi akibat:
1. Kegagalan diagnosis
2. Komunikasi dokter-pasien yang tidak baik
Hal penting disadari:
1. Keterbatasan kemampuan alat
2. Keterbatasan kemampuan diri
3
Sertifikasi Kompetensi Bidang USG (ISUOG)
1. Pelatihan 100 jam bimbingan penuh:
• 100 kasus pemeriksaan trimester pertama dan ginekologi (TVS)
• 200 kasus obstetri mencakup kondisi normal dan abnormal
2. Buku Log: Mengumpulkan 30 kasus disertai foto dan laporan
minimal 15 kasus kelainan kongenital
3. Ujian kompetensi: MCQ
• Ujian praktek: pemeriksaan anatomi janin TAS selama 30 menit
• Membuat gambar image yang baik dan interpretasinya

4
Usia Kehamilan/ Waktu/ Penyimpanan USG
• USG 2D: Dapat dilakukan pada semua usia kehamilan waktu
pemeriksaan 15-20 menit – Print foto
• USG 3D: Dianjurkan pada usia janin 28-34 minggu waktu
pemeriksaan 15-30 menit – Print foto/ simpan (CD/ File)
• USG 4D: Dianjurkan pada usia janin 20 minggu waktu pemeriksaan
15-45 menit – Print foto/ simpan (File/ Video)

5
Jenis USG dan
Hasil Tampilan

6
KONSEP DASAR CARA KERJA USG
Mempelajari struktur jaringan dengan cara penempatan suara ultrasonic
terhadap jaringan yang akan diperiksa sehingga suara balik atau refleknya
akan dapat diterima Kembali oleh alat probe yang sama dan selanjutnya
diubah menjadi gambar, sesuai dengan susunan jarak dan konsistensi
jaringan tersebut
Suara yang kita dengar 20 Hz – 20 KHz Dibidang Obstetrik:
• Ultrasonic: >20 KHz • TAS: 3 – 5 MHz
• Infrasonic: <20 Hz (Kedalaman penetrasi 15-20 cm)
• TVS: 7 – 7,5 MHz
(Kedalaman penetrasi 5 -10 cm)

7
KONSEP DASAR CARA KERJA USG

Semakin tinggi frekuensinya, semakin baik resolusinya


(Kemampuan untuk membedakan 2 titik terpisah)
8
Bioefek Gelombang Ultrasonic
Dari penelitian, pemeriksaan USG tidak pernah terbukti dapat menyebabkan
cacat bawaan/ kematian janin karena:
• Intensitas kecil
• Scanning dengan cara digeser-geser
• Trimester I, embrio belum berisi tulang dan jaringannya tidak berisi gas
Gambaran Dalam USG
• Hiperekhoik: Gambaran warna putih pada layar → jaringan padat
Contoh: tulang
• Hipoekhoik: Gambaran warna hitam pada layer → Cairan dan gas

9
Teknik Pemeriksaan USG: TAS
• Transduser yang digunakan jenis linear atau konveks/ transvaginal
• Terutama dikerjakan pada kehamilan trimester II dan III
• Bisa dikerjakan pada trimester I dengan vesica urinaria penuh
• Lumuri dinding perut ibu dengan Gel
• Pada kehamilan trimester II dan II tidak perlu persiapan VU karena cairan
amnion sudah cukup banyak.

10
Peralatan USG
Pertimbangan pemilihan alat USG:
• Multi purpose
• Tidak mudah rusak
• Mudah dioperasionalkan
• Perawatannya mudah
• Layanan purna jualnya baik
• Memiliki resolusi yang baik
• Harganya bersaing

11
Komponen Utama Peralatan USG
• Transduser:
• Tipe kurvelinear → USG Transabdominalis
• Transduser transvaginal → USG Transvaginal
• Panel kontrol → Gain dan focus → Gambar optimal
• Tombol Freeze
• Fasilitas pengukutan yang dapat ditampilkan di monitor
• Fasilitas penyimpanan dan pencetakan hasil USG

12
Dokumentasi
• Rekaman permanan (Cetakan, foto, video, dsb) → parameter ukuran
hasil temuan anatomi normal dan patologi
• Cantumkan:
• Tanggal pemeriksaan
• Identitas pasien
• Orientasi dari gambar USG
• Nama pemeriksa
• Hasil pemeriksaan USG → Catatan medik pasien

13
Persiapan Pemeriksaan
• Cuci tangan
• Semua Gel pada transduser harus dibersihkan dengan tisu/ kain halus
• Semua alat yang terkontaminasi harus dibersihkan dengan sabun & air
• Transduser dibersihkan dengan tissue basah yang halus
• Transduser diberi pelapis sebelum dipakai untuk USG TVS
• Pemeriksa menggunakan sarung tangan steril sekali pakai

Persiapan Alat
• Mesin USG diletakan sebelah kanan pasien, bila pasien kidal → sisi kiri
• Hidupkan peralatan sesuai petunjuk pabrik
• Bila perlu pasang stabilisator tegangan listrik dan Uniteruotes Power Supply

14
Posisi pada saat Pemeriksaan

15
Persiapan Pasien
Informasi penting yang harus diketahui pasien:
• Harapan dari hasil pemeriksaan
• Cara pemeriksaan
• Akurasi ketepatan diagnostik
• Perlu tidaknya USG 3D
• Biaya pemeriksaan
Sebelum pemeriksaan pastikan bahwa pasien benar” mengerti dan setuju.

16
Persiapan Pemeriksa
• Mendahulukan kasus-kasus yang bersifat gawat darurat
• Mencocokkan:
• Identitas pasien
• Keluhan klinis dan pemeriksaan yang ada
• Status pasien nona atau nyonya
• Memberikan penjelasan dan ajukan persetujuan lisan

17
CATATAN
• USG hanya alat bantu dalam menegakan diagnosis bukan mendiagnosis
• Tetap dilakukan pemeriksaan fisik dasar obstetriK
• Dalam keadaan tertentu terdapat keraguan pemeriksaan dapat
dilakukan USG ulangan 2 minggu kemudian
• Setiap hasil USG harus dicatat dan didokumentasikan untuk melihat
perkembangan janin/ sebagai alat bukti

18
Indikasi Pemeriksaan USG
Indikasi pemeriksaan USG Obstetri (Naational Institute of Health, USA)
• Menentukan usia kehamilan secara tepat
• Evaluasi pertumbuhan janin
• + Perdarahan vaginam
• Menentukan bagian terendah janin
• Kecurigaan adanya kehamilan ganda
• Perbedaan yang bermakna antara besar uterus dengan usia gestasi berdasarkan HPHT
• Kecurigaan adanya mola hidatidosa
• Kecurigaan kehamilan ektopik
• Pengamatan lanjut letak plasenta pada kasus plasenta previa
• Kecurigaan adanya kematian mudigah/ janin
• Penilaian profil biofisik janin pada kehamilan diatas 28 minggu
• Kecurigaan adanya hidramnion atau oligohidramnion
• Ketuban pecah preterm atau persalinan preterm
• Menentukan taksiran berat janin dengan presentasi janin
19
Pemeriksaan Biometri Janin
1 2 & 3
Pada Trimester 1 Pada Trimester 2 dan 3
● GS ● BPD ● DJJ
● CRL ● AC ● AFI
● FL ● PLASENTA

20
Pemeriksaan USG pada
Kehamilan Trimester 1
USG Trimester 1
Apakah saya benar hamil ?

Bagaimana kehamilan/ janin saya ?

Bisakah ini terlihat dari pemeriksaan luar ?

Bagimana caranya ?

22
Persiapan USG Trimester 1
Persiapan Pasien
• Kandung kemih harus dalam keadaan penuh.
• Minta pasien untuk minum 4-5 gelas air dan lakukan pemeriksaan 1 jam kemudian
(jangan bolehkan pasien BAK) → KNP??**

Posisi Pasien
• Pasien diskening dalam posisi berbaring terlentang
• Tidak boleh dilakukan lebih dari 10 menit
• Dengan meminum air, akan membuat teknisi Kesehatan menjadi lebih mudah untuk melihat
rahim. Jika kandung kemih penuh maka rahim akan terdorong kedepan dan keluar dari area
panggul sehingga dapat dilihat dengan lebih mudah melalui USG.
• Jika kandung kemih sedang dalam keadaan kosong, rahim akan terletak lebih jauh kebawah di
dalam rongga panggul dan membuatnya akan jauh lebih sulit untuk dilihat (acoustic window)

23
USG Trimester 1
Indikasi Klinis dilakukan Pemeriksaan USG pada Trimester 1
• Menentukan kehamilan intra uterin
• Menentukan ± DJJ Pengukuran Biometri pada Trimester 1
• Menentukan usia kehamilan • GS (Gestasional Sac/ Kantung kehamilan)
• CRL (Crown Rumph Length)
Gestasional Sac (GS)

• Kantung kehamilan bisa dilihat dengan USG pada UK 4-5 mgg (TVS) atau UK 5-6 mgg (TAS)
• Untuk menentukan usia kehamialn
• GS normal akan terlihat sebagai gambaran cincin ekogenik ganda (double echogenic ring)
dengan cincin dalam yang berasal dari desidua kapsularis dan khorion leave serta cincin
luar yang berasal dari desidua vera
• Kesalahan pengukuran GS dalam penentuan usia gestasi sekitar 1-2 minggu
24
Gestasional Sac

25
USG pada Mola Hidatidosa

26
USG Trimester 1
Yolk Sac

• Yaitu tempat pembentukan darah yang paling dini, ditandai dengan struktur kistik
berbentuk bulat dengan diameter sekitar 4-5 mm di dekat janin
• Yolk sac mulai tampak secara sonografi pada UK 5-6 mgg dan akan menghilang saat
kehamilan mencapai usia sekitar 11 mgg
• Yolk sac mungkin tidak terlihat pada smeua kehamilan kendati kehamilan itu normal
• Penting diketahui karena tidak boleh dikelirukan dengan embrio kembar yang kedua

27
USG Trimester 1
Crown Rumph Length (CRL)

• Bila dalam GS terlihat embrio → lakukan pengukuran CRL


• CRL adalah ukuran terpanjang janin dari ujung kepala sampai ujung pantat tanpa
menyertakan anggota gerak atau yolk sac
• CRL sudah dapat diukur pada UK 7-8 mgg. Hanya dapat dipakai hingga UK 12 mgg
• Pengukuran CRL memiliki akurasi yang baik dengan kesalahan sekitar 5-7 hari
• Untuk menentukan usia kehamilan

28
Crown Rumph Length

29
Dasar-Dasar Obstetrik

CRL → Ukuran jarak dari puncak kepala ke “ekor” bayi


Untuk mengukur usia kehamilan pada trimester pertama
30
31
32
Pemeriksaan USG pada
Kehamilan Trimester 2 & 3
USG Trimester 2 dan 3
Indikasi Klinis dilakukan Pemeriksaan USG pada Trimester 2 dan 3
• Evaluasi tanda kehidupan, presentasi, dan aktivitas janin
• Menentukan jumlah kehamilan tunggal/ kembar → Biasanya pada UK 14 mgg
• Menentukan usia gestasi pada kehamilan lanjut
• Taksiran berat badan janin
• Deteksi cacat bawaan janin/ anatomi janin
• Volume cairan ketuban (AFI)
• Plasenta Pemeriksaan pada trimester kedua dan ketiga berbeda
dengan pemeriksaan trimester pertama, pada pemeriksaan
ini, janin sudah terbentuk, dimana hal” yang harus
diperhatikan pada trimester ke II dan III adalah
1. Keadaan janin
2. Usia gestasi dan TBJ
3. Cairan ketuban
4. Plasenta
34
1. Keadaan Janin
Yang harus diperhatikan dalam memeriksa keadaan janin adalah:
• Janin hidup/mati, dengan cara mecari pulsasi jantung janin
• Jumlah janin, kita perhatikan apakah tunggal/ multiple jika lebih
dari satu janin
• Presentasi dan letak janin, jika usia gestasi sudah memasuki
trimester III, harus diperhatikan letak janin, apakah memanjang/
melintang, oblique, dan presentasi/ bagian terbawahnya, apakah
presentasi kepala atau bokong

35
2. Usia Gestasi dan TBJ
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan usia
gestasi dan TBJ pada trimester II dan III adalah:
• Diameter biparietal (Biparietal Diameter/ BPD)
• Lingkaran perut (Abdominal Circumference/ AC)
• Panjang femur (Femur Length/ FL)

Biparietal Diameter
• Pertama kali diperkenalkan oleh Willocks (1964)
• Merupakan jarak maksimal antara tulang parietal depan dan belakang pada posisi
kepala oksiput transversa
• Selain untuk menentukan usia kehamilan, dapat juga untuk menentukan berat
janin dan deteksi kelainan kepala (Makrosefalus, mikrosefalus, atau hidrosefalus)
36
Biparietal Diameter
Pengukuran BPD yang akurat, akan tampak gambaran:
• Falks serebri → garis tengah
• Kavum septum pellucidum → garis =
• Thalamus → seperti gambar “kupu-kupu”
Cara pengukuran → Outer to inner yaitu pengukuran dari batas luar tulang kepala
proksimal ke batas dalam tulang kepala yang distal

37
Abdomen Circumference
• AC atau lingkaran perut biasanya digunakan untuk menaksir besarnya janin,
apabila terjadi gangguan nutrisi yang lama maka hepar janin akan tampaka lebih
kecil dari normalnya
• Cara mencari AC: ambil potongan longitudinal tubuh janin sehingga tampak
gambaran vertebra, jantung dan VU. Setelah itu putar 90o sehingga tampak
potongan transversa jantung. Kemudian gerakkan transduser beberapa mm ke
inferior hingga bentuk AC sebundar mungkin dan tidak tampak jantung

38
Femur Length
• FL: Panjang tulang paha → untuk mengukur UK dan mengetahui adanya dysplasia
skeletal
• Cara mencari: tentukan letak kepala janin, lakukan rotasi sampai tampak
vertebra, kemudian susuri sepanjang vertebra sampai daerah lumbal atau sakrum
lakukan rotai 45o ke kiri/kanan untuk mencari gambaran femur yang baik.

39
3. Pemeriksaan Cairan Amnion
Pengukuran volume cairan amnion telah menjadi suatu komponen
integrasi dari pemeriksaan kehamilan untuk menilai ± risiko kematian.
↓ Perfusi uteroplasenta → gangguan aliran darah ke ginjal janin dan
menurunkan volume miksi → Oligohidramnion
Pemeriksaan cairan amnion dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
• Pemeriksaan secara subjektif
• Pemeriksaan dengan vertical deep single pocket
• Metode Amniotic Fluid Index (AFI) yang diperkenalkan oleh Phelan

40
Subjektif
• Membutuhkan pengalaman yang cukup
• Secara subjektif dikatakan normal bila: tampak Sebagian tubuh janin melekat
pada dinding uterus, dan sebagian lagi tidak menempel, diantara tubuh janin dan
dinding uterus masih terdapat cairan amnion

Single Pocket
• Dinilai berdasarkan satu kuadran saja
• Diambil kantong terbesar yang terletak antara dinding uterus dan tubuh janin
• Tidak boleh ada bagian janin yang terletak di dalam area pengukuran tersebut

41
Single Pocket Hasil Pengukuran Interpretasi
>2cm dan <8cm Normal
>8cm Polihidramnion
8-12cm Polihidramnion ringan
12-16cm Polihidramnion sedang
>16cm Polihidramnion berat
≥1cm dan ≤2cm Borderline, evaluasi ulang
<1cm Oligohidramnion

Gambar tsb adalah contoh pengukuran secara single pocket, dimana yang diukur
adalah jarak vertical terjauh antara bagian janin dan dinding uterus, dan tidak ada
bagian janin yang terletak dalam area pengukuran tersebut
42
Metode Phelan (4 kuadran/ AFI)
• Abdomen dibagi menjadi 4 kuadran dan setiap kuadran diukur indeks cairan
amnionnya
• Pengukuran harus tegak lurus dengan bidang horizontal dan tidak boleh ada
bagian janin diantaranya

50 – 250 mm Normal
>250 mm Polihidramnion
<50 mm Oligohidramnion

43
4. Pemeriksaan Plasenta
Pada pemeriksaan plasenta hal” yang harus diperhatikan adalah:
• Menentukan letak plasenta: letak plasenta normal (fundus/ corpus
uteri) atau abnormal (plasenta previa/ marginal/ letak rendah)
• Menentukan grade maturase plasenta: untuk menentukan apakah
kehamilan aterm atau tidak
• Dalam keadaan normal plasenta menempati 25% kacum uteri pada
minggu ke-20 dan sekitar 12,5% pada kehamilan aterm

44
4. Pemeriksaan Plasenta

45
Gambaran USG Genitalia
• Janin laki” dapat ditentukan dengan tampak gambaran skrotum,
testis bahkan penis. Semakin besar usia kehamilan akan semakin
jelas dan mudah melihatnya. Penting untuk diperiksa → turunnya
testis pada skrotum pada kehamilan trimester akhir
• Pada janin perempuan tidak bisa ditentukan dari tidak adanya
skrotum atau penis harus dicari gambaran 3 garis pada daerah
genitalia

46
Gambaran USG Genitalia

47
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai