Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI

OBJEK I “PENGERINGAN PRODUK PERTANIAN”


(KACANG HIJAU)

OLEH :
WINE ANGELINA PUTRI
1811113013
KELOMPOK VII

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
PENGERINGAN PRODUK PERTANIAN

Pengeringan dapat diartikan sebagai usaha mengurangi kadar air bahan sampai
batas aman untuk disimpan. Proses pengeringan merupakan proses penghantaran
panas dan massa dengan perpindahan dari cairan bahan menjadi uap dan
dihantarkan ke udara, sehingga disamping perpindahan massa dalam bahan oleh
perbedaan tekanan uap atau konsentrasi lengas, juga lengas dalam bahan pindah
oleh karena perbedaan suhu (Heldman and Paul Sing, 1980).

Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas di


mana perkembangan mikroorganisma dan kegiatan enzim yang dapat
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang
dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lama. Tujuan pengeringan
bahan pangan sama seperti teknik pengawetan bahan pangan lainnya, pengeringan
ini juga bertujuan untuk meningkatkan umur simpan, selian itu pengeringan juga
berguna untuk mengurangi berat atau volume bahan. Akan tetapi selain kedua
tujuan utama tersebut masih ada tujuan lain yang bisa didapatkan dengan teknik
pengawetan bahan pangan yang memakai teknik pengeringan ini (Guillermo,
Crapiste, dan Rotstein, 1997) :
1. Mengurangi risiko kerusakan akibat adanya aktivitas mikroba karena mikroba
memerlukan air untuk pertumbuhannya maka bila kadar air bahan berkurang,
maka aktivitas mikroba dapat dihambat atau dimatikan
2. Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan
3. Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan penggunaannya
4. Untuk mempertahankan nutrien yang berguna yang terkandung dalam bahan
pangan, misalnya mineral, vitamin, dsb.
Pengeringan pada bahan pangan memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu:

1. Bahan pangan memiliki masa simpan yang lebih lama

2. Bahan pangan menghemat tempat atau ruang pengankutan dan pengepakan


karena memiliki volume yang kecil setelah dilakukan pengeringan

3. Mempermudah dalam pengangkutan karena massa bahan pangan yang tidak


besar
4. Menghemat biaya produksi

Kacang hijau mempunyai morfologi yang terdiri dari batang, akar, daun, bunga
dan buah atau polong atau juga disebut dengan biji. Untuk lebih detail tentang
morfologi dari kacang hijau dapat lihat ulasan berikut ini :

a. Daun Kacang hijau

Kacang hijau memiliki ciri-ciri daun yang berbentuk hampir mirip segitiga
yang lancip pada bagian ujungnya, umumnya daun kacang hijau memiliki tiga
helai daun pada tiap tangkai daunnya, daun dari kacang hijau memiliki warna
hijau dan jika sudah tua daun akan berwarna kuning sampai akhirnya berubah
menjadi warna coklat.

b. Batang Kacang hijau

Tumbuhan yang memiliki nama latin Vigna radiata ini memiliki batang yang
berwarna hijau kemerahan atau sering juga berwarna kecoklatan tergantung dari
jenis varietas. Bentuk dari arti batang kacang hijau yaitu bulat dengan ukuran
yang berdiameter 2 sampai 5 mm dan mempunyai buku-buku dibagian batangnya.
Batang tumbuhan ini umumnya mempunyai tinggi kurang lebih satu meter dengan
memiliki cabang yang tumbuh pada tiap ruas batang.

c. Akar Kacang hijau

Akar tumbuhan ini memiliki akar tunggang, akan tetapi juga mempunyai akar-
akar kecil yang mengelilingi akar tunggangnya, warna dari akar kacang hijau ini
memiliki warna coklat dengan panjang akar kacang hijau kurang lebih 15 sampai
20 cm.

d. Bunga Kacang hijau

Bunga kacang hijau mirip dengan bentuk kupu-kupu dan mempunyai kelamin
yang sangat sempurna yaitu putik dan benangsari yang sudah tersedia pada
bagian arti bunga tersebut, dan penyerbukan dari kacang hijau ini dilakukan saat
malam hari. Kacang hijau sendiri memiliki warna bunga yaitu warna kuning.
e. Buah atau polong Kacang hijau

Kacang hijau memiliki buah yang berbentuk memanjang, dengan panjang rata-
rata kurang lebih 10 sampai 15cm dan pada bagian dalamnya terdapat polong
yang memiliki warna hijau, buah kacang hijau mempunyai warna hijau ketika
masih muda, sedangkan ketika sudah tua warna dari buah dapat berubah menjadi
hitam yang disertai dengan warna polong berubah menjadi warna hijau.

Metode pengeringan secara umum :

1. Pengeringan alami

Pengeringan alami terdiri dari:

a. Sun Drying

Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan di


tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 100 oF. Pengeringan dengan
metode ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah
pengeringan, panaskan bahan di oven dengan suhu 175 oF selama 10 - 15 menit
untuk menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya. Energi panas yang
dipancarkan oleh matahari dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan bahan padat
dengan bantuan sebuah kolektor panas. Prinsip dasar untuk menghitung efisiensi
kolektor panas adalah dengan membandingkan besar kenaikan temperatur fluida
yang mengalir dialam kolektor dengan intensitas cahaya matahari yang diterima
kolektor.

b. Air Drying

Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan menggunakan


sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan di
tempat udara kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan
yang biasa dikeringkan dengan metode ini adalah kacang-kacangan.

Kelebihan pengeringan alami yaitu:

 Tidak memerlukan keahlian dan peralatan khusus


 Biayanya lebih murah.
Kelemahan pengeringan alami yaitu:

 Membutuhkan lahan yang luas


 Sangat tergantung pada cuaca
 Sanitasi hygiene sulit dikendalikan.
2. Pengeringan Buatan
Pengeringan buatan terdiri dari :
a. Menggunakan alat dehidrator

Pengeringan makanan memerlukan waktu yang lama. Dengan


menggunakan alat dehydrator, makanan akan kering dalam jangka waktu 6-10
jam. Waktu pengeringan tergantung dengan jenis bahan yang kita gunakan.

b. Menggunakan oven
Dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven dapat digunakan
sebagai dehydrator. Waktu yang diperlukan adalah sekitar 5-12 jam. Lebih
lama dari dehydrator biasa. Agar bahan menjadi kering, temperature oven
harus di atas 140 oC

Kelebihan pengeringan buatan yaitu:

 Suhu proses pengeringan dapat diatur sesuai keinginan


 Kecepatan proses pengeringan dapat diatur seuai keinginan
 Tidak terpengaruh cuaca, sanitisi dan hygiene dapat dikendalikan.

Kelemahan pengeringan buatan yaitu:

 Memerlukan keterampilan dan peralatan khusus


 Biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami
DOKUMENTASI

Nilai massa kacang hijau dengan Penimbangan massa kacang hijau


timbangan yaitu sebesar 480 gr

Penjemuran kacang hijau dengan Penjemuran kacang hijau secara


menggunakan alas niru dari alami dengan bantuan sinar
bambu matahari
DAFTAR PUSTAKA

Gillermo, H, Craspiste, and Enrique, 1997, Handbook of Food Engineering. CRC


Press, New York (132-172).

Singh, P.R., and Heldman, D.R., 1984, Introduction to Food Engineering.


Harcourt Brace Jovanovich, Publishers. Orlando San Diego New York
London Toronto Montreal Sidney Tokyo.

Materi, pertanian. 2019. Kacang Hijau; Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, dan
Cara Budidaya. https://dosenpertanian.com/kacang-hijau/. (diakses tanggal 4
Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai