Anda di halaman 1dari 12

Pemanfaatan irigasi

tetes pada tanaman


melon
created by : Wine Angelina Putri
TUJUAN PKL

Menyinkronkan ilmu dan teori yang diperoleh selama perkuliahan, menambah


ilmu dan pengetahuan baru mengenai sistem irigasi tetes di lahan pertanian, serta
dapat melatih kemampuan mahasiswa di dunia kerja (simulasi kerja).
TUJUAN TOPIK PENELITIAN

MENGETAHUI BAGAIMANA SKEMA IRIGASI YANG


DITERAPKAN PADA PENANAMAN MELON DAN
MENGETAHUI BAGAIMANA PENGARUH PENGGUNAAN
IRIGASI TETES TERHADAP BOBOT BUAH MELON.
M A N FA AT P K L

Manfaat dari pelaksanaan PKL adalah mahasiswa memperoleh gambaran


dari system irigasi yang digunakan untuk budidaya, mahasiswa juga
memperoleh informasi terkait system hidroponik yang digunakan, kemudian
mahasiswa juga dapat menambah pengetahuan karena langsung terjun ke
lapangan dan menerapkan ilmu yang dipelajari selama di perkuliahan, dan
mahasiswa juga akan mendapatkan pengetahuan baru yang mungkin saja
tidak didapatkan di bangku perkuliahan.
M A N FA AT T O P I K P E N E L I T I A N

Mengetahui bentuk dan ukuran instalasi drip irrigation pada tanaman


melon, populasi tanaman yang dapat ditanaman di dalam greenhouse,
volume air yang diberikan disetiap perkembangan tanaman melon, serta hal-
hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum dan pada saat penanaman
buah melon berlangsung agar hasil panen yang didapatkan optimal dan
tidak merugikan petani.
LATAR BELAKANG

• Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu matakuliah wajib yang harus
diambil mahasiswa untuk menyelesaikan studi di Prodi Teknik Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Andalas. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah
satu kegiatan yang dapat membantu mahasiswa mengetahui bagaimana pengalaman
bekerja secara real, sehingga mahasiswa dapat mengetahui dan mengaitkan teori dan
praktek yang didapat selama bangku perkuliahan dengan keadaan sebenarnya di
lapangan.
• Gumilang Farm menjadi tempat pilihan yang penulis pilih dalam pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan saat ini karena berkaitan dengan hidroponik, irigasi tetes, dan juga
bioflok. Gumilang Farm juga menjadi salah satu sumber edukasi bagi penulis untuk
mengetahui dan memperdalam ilmu terkait urban farming.
• Pemilihan topik penelitian berhubungan dengan irigasi tetes pada budidaya buah
melon. System irigasi merupakan cara pemberian air pada tanah pertanian yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dengan jumlah dan waktu yang
tepat. Ketersediaan air yang terbatas mendorong upaya penghematan dan harus ada
efisiensi pemakaian air pada bidang pertanian. Oleh karena itu, irigasi tetes merupakan
salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk penghematan pemakaian air dalam
kegiatan budidaya pertanian.
SEJARAH PERUSAHAAN
Gumilang Farm didirikan oleh tiga orang mahasiswa (Teguh Gumilang,
Muhammad Furqan, dan Lovren Devter) pada sekitaran tahun 2008/2009 dengan
tujuan memperoleh tambahan pemasukan bulanan untuk kuliah

R U A N G L I N G K U P K E G I AT A N
Gumilang Farm merupakan suatu tempat produksi ikan air tawar, sayuran, dan
buah segar. Selain itu Gumilang Farm juga menawarkan produk jasa yang
ditawarkan berupa jasa pelatihan dan pendampingan budidaya ikan air tawar,
open land, urban farming, dan juga hidroponik. Hasil dari showcase ini berupa DESKRIPSI
produk yang siap untuk diperjualkan kepada konsumen dan sudah ada pasar
tetapnya juga TEMPAT PKL
ASPEK PRODUK
Produk yang dikembangkan dan ditawarkan oleh Gumilang Farm ada 2 jenis,
yaitu produk fisik dan produk jasa. Produk fisik yang ditawarkan berupa ikan air
tawar, sayuran dan buah segar. Sedangkan produk jasa yang ditawarkan berupa
jasa pelatihan dan pendampingan budidaya ikan air tawar, open land dan
hidroponik
A L AT D A N B A H A N

Adapun alat dan bahan yang digunakan selama pengamatan adalah


timbangan digital, 10 sampel buah melon, ember, spidol meteran, gelas
aqua plastik 220 ml, stopwatch, dan tds meter.
METODOLOGI
PENELITIAN

PROSEDUR KERJA

Langkah dalam pengambilan data dilakukan dengan mengambil 10


sampel buah melon dimana pada setiap polybagnya diberi tanda agar
data pengamatan tidak tertukar di hari berikutnya. Sampel melon
diambil secara acak kemudian baru diberi tanda. Ember digunakan
sebagai alas yang digunakan untuk meletakkan timbangan digital
nantinya. Ember dijadikan alas tempat meletakkan timbangan digital
karena tanaman melon rata-rata tumbuh pada percabangan ke-7 hingga
ke-13 sehingga letaknya tinggi. Cara pengambilan data adalah dengan
meletakkan melon dalam posisi tertidur diatas timbangan digital,
kemudian mencatat berapa berat yang tertera pada timbanan digital.
Gelas aqua plastik 220ml dan stopwatch digunakan untuk mengukur
debit air yang mengalir pada emitter. Sedangkan tds meter digunakan
untuk mengukur besarnya Ec pada nutrisi AB Mix.
SKEMA IRIGASI
TETES PADA
TANAMAN
MELON
KESIMPULAN

IRIGASI TETES BERPENGARUH TERHADAP PERTAMBAHAN


BOBOT BUAH MELON. IRIGASI TETES BERMANFAAT DALAM
PENYEDIAAN AIR DAN JUGA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
NUTRISI PADA TANAMAN MELON SEHINGGA KEBUTUHAN AIR
TANAMAN TETAP DAPAT TERJAGA. PEMBERIAN AIR YANG RUTIN
DAN TERATUR AKAN MEMBANTU PROSES PERTAMBAHAN
BOBOT BUAH MELON KARENA KADAR AIR PADA BUAH MELON
TENTUNYA JUGA AKAN BERTAMBAH DAN PERTUMBUHAN
TANAMAN MELON DAPAT TETAP BERLANJUT SEPERTI
PEMBENTUKAN NET/JARING PADA BUAH YANG JUGA
MEMPENGATUHI BOBOT BUAH MELON NANTINYA.

Anda mungkin juga menyukai