Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Iqbaal Fath

Nim : 11170480000116

1. Penjelasan bahwa Tidak semua Pekerjaan adalah Profesi.

Profesi tidak bisa disebut dalam segala pekerjaan, dikarenakan ada prosedur yang ditempuh untuk
mencapainya. Prosedur tersebut ialah dengan melalui tahapan pendidikan formal dan ketrampilan
tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu menguasai
ketrampilan tersebut, dan terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan perkembangan
teknologi.

2. Syarat Sebuah Profesi.

A. Memiliki Keahlian dan Ketrampilan Khusus

B. Adanya komitmen moral yang tinggi.

C. Seorang Profesional adalah orang yang hidup dari profesinya.

D. Mempunyai tujuan untuk mengabdi untuk masyarakat

E. Memiliki sertifikasi maupun ijin atas profesi yang dimilikinya.

3. Etika dikaitkan dengan profesi yang merupakan suatu pekerjaan dengan keahlian khusus,
menuntut pengetahuan dan tanggung jawab, diabdikan untuk kepentingan orang banyak, mempunyai
organisasi profesi dan mendapat pengakuan dari masyarakat, serta kode etik, sehingga etika merupakan
alat untuk mengendalikan diri bagi masing-masing anggota profesi.

Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa peran etika dalam profesi sebagai alat pengendali hati
nurani /kode etik atau tidak, oleh karena itu etika disini merupakan pencerminan ilmiah dalam perilaku
manusia dari sudut norma-norma baik dan buruk.

4. Ciri-ciri Profesionalisme yang akan disebutkan berikut:

- Mempunyai keterampilan yang sangat tinggi di bidang tertentu. Atau seseorang yang memiliki
kepandaian di dalam mengoperasikan alat tertentu. keahlian dan keterampilan tersebut dibutuhkan
untuk pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang masing-masing.
- Mempunyai ilmu serta pengalaman yang luas. Di samping itu, juga memiliki kecerdasan khusus untuk
menganalisis permasalahan dan peka terhadap situasi. Selanjutnya, mereka juga

- orang yang mampu membaca situasi dengan cepat dan tepat serta cermat terhadap pengambilan
keputusan yang terbaik untuk semua pihak.

- Seseorang yang profesional akan berorientasi kepada masa depan. Sehingga ia memiliki keahlian dalam
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang ada di depannya. Ini akan memunculkan sikap
kedewasaan tersendiri kepada seseorang.

- Memiliki sikap yang cenderung mandiri. Seseorang yang profesional juga yakin terhadap kemampuan
pribadi dan terbuka untuk menghargai pendapat dari orang lain.

- memiliki kecermatan dalam menentukan mana yang terbaik untuk dirinya dan untuk perkembangan
pribadinya.

- Pemikiran Terbuka yang mana senantiasa mempertimbangkan dan menerima opini dari orang lain
tanpa mengedepankan ego diri sendiri demi kebaikan bersama.

- Memiliki integritas yaitu mengutamakan prinsip dasar dengan mengedepankan nilai


kebenaran, keadilan dan kejujuran.

- Meningkatkan kualitas diri sendiri dan juga membangun komunitas yang baik.

- Komitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitasnya merupakan hal cukup penting yang dimiliki oleh
seorang profesional.

- Tidak mudahnya mengubah sikap dan kualitas baik yang dimiliki hanya karena situasi yang terkadang
berubah ubah ntah baik ataupun buruk.
- Mampu Memotivasi baik diri sendiri maupun orang disekitarnya merupakan satu ciri yang dimiliki
seorang profesional. Terkadang ada saatnya situasi sulit yang terjadi membuat seorang kehilangan
harapan dan menjadi putus asa.

- Seorang profesional dapat memotivasi orang lain dan diri sendiri dengan menjadikan situasi yang sulit
sebagi tantangan yang akan membangun kualitas diri untuk kedepannya dengan memecahkan masalah
menggunakan pikiran yang tanang.

- Loyalitas dimiliki oleh seorang profesional dengan mengerjakan sesuatu secara sunggug sungguh dan
totalitas. Hal yang dikerjakan tidak dianggap sebagai beban yang merugikan kehidupannya, tetapi
menjadikannya sebagai panggilan hidup.

5. Menjelaskan nilai moral profesi hukum.

A. Kejujuran. Kejujuran adalah dasar utama. Tampa kejujuran makaprofessional hukum


mengingkari misi profesinya, sehingga dia menjadimunafik, licik, penipu diri sendiri.

B. Autentik. Autentik artinya menghayati dan menunjukan diri sesuai dengankeasliannya,


kepribadian yang sebenarnya

C. Bertanggung Jawab. Dalam menjalankan tugasnya, professional hukum wajib

bertanggung jawab, artinya kesediaan melakukan dengan sebaik mungkin

tugas apa saja yang termasuk lingkup profesinya, bertindak secara

proporsional, tanpa membedakan perkara bayaran dan perkara Cuma-Cuma

(prodeo).

D. Kemandirian moral. Kemandirian moral artinya tidak mudah terpengaruh atau tidak

mudah mengikuti pandangan moral yang terjadi di sekitarnya, melainkan membentuk

penilaian sendiri.

E. keberanian moral. Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap suatu hati nurani
yangmenyatakan kesediaan untuk menanggung resiko konflik. Keberanian tersebut antara

lain: (1) menolak segala bntuk korupsi, kolusi, suap, pungli; (2) menolak tawaran damai

di tempat atas tilang karena pelanggaran lalu lintas jalan raya; (3) menolak segala bentuk cara
penyelesaian melalui jalan belakang yan tidak sah.
6. Menjelaskan Profesi Hukum Sebagai Profesi Yang Mulia (Officum Nobile)

karena bertujuan menegakkan hukum & keadilan dalam kehidupan masyarakat. Profesi hukum
menjalankan aktivitas hukum dan menjadi objek yang dinilai oleh masyarakat tentang baik buruknya
upaya penegakan hukum, walaupun faktor kesadaran hukum masyarakat sebenarnya juga sangat
menentukan dalam upaya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai