Anda di halaman 1dari 9

Unnes J Life Sci 1 (1) (2012)

Unnes Journal of Life Science


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci

Aktivitas Enzim Nitrat Reduktase Kedelai Akibat Variasi Kadar Air pada Awal
Pengisian Polong

Junica Fitriana , Krispinus Kedati Pukan, Lina Herlina

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh berbagai kualitas air
Diterima Januari 2012 untuk aktivitas nitratreduktase enzim (NRA),produksi kedelai (Glycine max)
Disetujui Februari 2012 Burangrangkultivar, dan menganalisis korelasi antara NRA dan produksi.
Dipublikasikan Mei 2012 Aplikasi perlakuan rancangan acak lengkap dan terdiri dari satu factor dengan
tiga kali ulangan.Faktor berbagai kualitas air terdiri darikapasitas lapangan, 90%,
70%, 50%, 30%, dan 10% dari kapasitas lapangan. Setiap ulangan terdiri dari 8
Kata Kunci: unit pengolahan, sehingga seluruh unit pengolahan adalah 144. Perlakuan variasi
aktivitas reduktasenitrat ketinggian air diberi sekali dari 2 hari. NRA dihitung berdasarkan jumlah nitrit
kedelai yang dihasilkan dari uji. Nitrat direaksikan menggunakan sulfanilamide 1%
kualitas air dalam 3 N HCL dan napthylethylendiamide 0,02%. Warna yang dihasilkan
ditentukan dengan spektrofotometer pada 540 nm. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian air pada 90% dari hasil lapangan kapasitas rata-rata tertinggi
PPA dengan efisiensi air yang baik. Rata-rata terbaik dengan efisiensi air untuk
produksi dimiliki oleh variasi air 70%. Variasi kualitas air memiliki pengaruh
signifikan terhadap NRA dan produksi. NRA berkorelasi positif dengan
produksi.

Abstract
The objective of this research was to analize the influence of variety of water
qualityto nitrate reductase enzymes activity (NRA), production of soybean
(Glycine max)cultivar Burangrang, and analize the correlation between NRA and
production. The application of treatment followed the complete random design
and it consist of one factor with three times repeat. The factor was variety of
water qualityconsisted of field capacity, 90%, 70%, 50%, 30%, and 10% of the
field capacity. Every repeat consisted of 8 treatment unit, so the whole of
treatment unit were 144. The treatment of height water variety was given once of
2 daily. NRA is calculated based on the amount of nitrite produced from an
assay. Nitrate was reacted using 1% sulfanilamide in 3 N HCL and 0,02%
napthylethylendiamide. The produced color is examine using spectrophotometer
at 540 nm. The result of the research indicate that the pouring water in 90% from
field capacity result in the highest average of PPA by good water efficiency. The
best average with water efficiency for production was owned by variety of water
quality70%. Variety of water qualityhad significant influence to NRA and
production. NRA had positif correlation with production.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran ISSN 2252-6277
GunungPati Semarang Indonesia 50229
junica@unnes.ac.id
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)
Pendahuluan minggu pertama sedangkan untuk pertumbuhan
Kedelai merupakan tumbuhan yang selanjutnya yang lebih mendukung adalah
mampu memfiksasi nitrogen karena mempunyai kondisi kapasitas lapang 80% terhadap nisbah
bintil pengikat nitrogen bebas pada akarnya berat daun dan kadar air relatif dari tanaman
(Anonim 2007). Pada awal proses fiksasi bawang merah.Penelitian ini bertujuan untuk
nitrogen, nitrat direduksi menjadi nitrit oleh menganalisis aktivitas enzim nitrat reduktase
enzim nitrat reduktase. Nitrat reduktase daun kedelai varietas Burangrang dan produksi
merupakan enzim homodimer yang yang telah diperlakukan dengan variasi kadar
mengandung FAD, Haem dan Mo air pada awal fase pengisian polong (55-65 hari
(Molibdenum). Enzim tersebut menggunakan setelah penanaman).
dua elektron dari NADPH2/NADH2 untuk
Metode Penelitian
mereduksi nitrat menghasilkan nitrit (NO2-),
Penelitian dilakukan di kebun
NADP/NAD dan H2O. Nitrit yang terbentuk di
Mangunsari, Kelurahan Mangunsari,
dalam sitosol tadi diangkut ke daun atau ke
Kecamatan Gunungpati, Semarang. Analisis
akar. Daun atau akar merupakan tempat
aktivitas nitrat reduktase dilakukan di
terjadinya reduksi nitrit menjadi amonium.
Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi
Reaksi tersebut juga memerlukan elektron yang
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.Tanaman
berasal dari air (H2O) dan dikatalisis oleh enzim
indikator dalam penelitian ini adalah kedelai
nitrit reduktase (Anonim 2007). Aktivitas nitrat
varietas Burangrang yang benihnya diperoleh
reduktase banyak digunakan sebagai kriteria
dari Balitkabi BPTP Karang Ploso Malang Jawa
seleksi tanaman berdaya hasil tinggi pada
Timur.
program pemuliaan tanaman (Alnopri 2004).
Rancangan yang digunakan dalam
Burangrang termasuk jenis varietas
penelitian ini adalah rancangan acak lengkap.
unggul baru yang dilepas pada tahun 1999
Perlakuan terhadap vahan uji dilakukan
(BPTP Ungaran 2000). Burangrang memiliki
berdasarkan variasi kadar air meliputi kapasitas
daya hasil 1,6-2,5 t/ha dengan rata-rata hasil
lapang (KL), 90%, 70%, 50%, 30%, dan 10%
2,04 t/ha, tahan rebah dan toleran terhadap
dari kapasitas lapang. Pada setiap perlakuan
penyakit karat daun.
dilakukan 3 kali ulangan dengan unit perlakuan
Nitrat reduktase adalah salah satu 6 × 3 × 8 sehingga keseluruhannya ada 144 unit
enzim tanaman yang paling intensif diteliti. perlakuan.
Perhatian besar terhadap regulasi nitrat
Prosedur atau langkah kerja penelitian
reduktase tersebut disebabkan beberapa alasan.
ini ditempuh dengan tiga tahap. Pertama, tahap
Pertama, katalisis enzim menjadi pembatas
persiapan meliputi tahap persiapan media
proses asimilasi nitrat yang berperan penting
tanam. Media tanam berisi tanah yang
terhadap pertumbuhan dan produktivitas
dicampur dengan pupuk dasar TSP 0,432
tanaman. Kedua, protein nitrat reduktase
gram/polibag dan KCL 0,249 gram/polibag
dimodifikasi dari phosphorilisasi protein yang
serta pupuk nitrogen (urea) 0,249 gram/polibag
bertanggung jawab terhadap regulasi aktivitas
ditimbang sebanyak 10 kg kemudian diisikan ke
nitrat reduktase (Alnopri 2004).
dalam masing-masing polibag berukuran 40 cm
Hartiko (1983) dalam Suherningsih x 50 cm yang telah disiapkan.Kemudian tahap
(1988) menyebutkan bahwa aktivitas nitrat persiapan penyiraman dengan mengukur
reduktase mempunyai korelasi positif dengan kapasitas lapang tanah (3 liter air). Besarnya
produksi, berat kering, total nitrogen dan daya persentase jumlah air untuk penyiraman pada
hasil tanaman. Riwanodja et al 2003 saat pengisian polong nanti yakni 90%, 70%,
melaporkan bahwa penurunan lengas tanah dari 50%, 30%, 10%, masing-masing persentase
90% menjadi 50% menyebabkan penurunan diambil dari nilai kapasitas lapang yang telah
secara nyata tinggi tanaman saat panen diukur. Penyiraman dilakukan setiap 2 hari
berturut-turut 15% dan 17% selama musim sekali. Selanjutnya tahap persiapan benih.
kemarau I dan musim kemarau II tahun 2003.
Kedua, tahap pelaksanaan. Polibag
Hal ini juga ditunjang oleh penelitian bahwa
berisi media tanam yang telah siap kemudian
penurunan hasil lebih besar pada tekanan
ditanami benih kedelai sebanyak 3 benih
kekeringan pada kondisi kelengasan tanah <
kedelai. Penyiraman sampai kapasitas lapang
45% (Riwanodja et al. 2003). Hidayat (2000)
dilakukan setiap dua hari sekali (pagi dan sore
menjelaskan bahwa, kondisi kapasitas lapang
hari). Setelah ± 40 hari setelah tanam, yaitu
100% lebih mendukung pada pertumbuhan
14
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)
memasuki fase pembentukkan dan pengisian analisis varian satu jalan untuk kadar air dan
polong dilakukan perlakuan setiap dua hari aktivitas nitrat reduktase (ANR) menunjukkan
sekali dengan kadar air yang berbeda sesuai bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara
persentase yang telah ditentukan, yakni; kadar air dan ANR, pada uji lanjut Duncan
kapasitas lapang (KL), 90%, 70%, 50%, 30%, (Tabel 1) tampak bahwa hasil tertinggi dicapai
dan 10% dari kapasitas lapang. Sebagai kontrol oleh perlakuan kapasitas lapang (KL) yang tidak
digunakan kadar air dengan ukuran sebesar berbeda nyata dengan 90% dan terendah
persentase kapasitas lapang. Memasuki fase perlakuan kadar air 10%.Tingginya kadar air
pemasakan polong (62 hari setelah penanaman) yang menyebabkan tinggi pula nilai rata-rata
dilakukan pengujian terhadap aktivitas nitrat ANR disebabkan oleh kondisi ketersediaan air
reduktase. Pengambilan data untuk produksi pada KL mampu mendukung aktivitas nitrat
kedelai dilakukan setelah panen. reduktase kedelai secara optimal. Ketersediaan
Analisis aktivitas nitrat reduktase air di lingkungan memiliki hubungan dengan
dilakukan menurut Hari Hartiko dalam enzim nitrat reduktase sebagai penyedia proton
Danusila (1989). Daun ketiga dari pucuk dan elektron untuk aktivitasnya. Setiap langkah
tanaman kedelai dipetik sekitar jam 9-10 pagi dalam proses perubahan nitrat menjadi nitrit
sebagai sampel pengamatan. Daun yang dipetik memerlukan perpindahan enam elektron untuk
tadi dicuci dengan aquades dan diris-iris untuk tiap molekulnya (Campbell 1999). Molekul air
ditimbang sebanyak 200 mg. Bahan yang telah yang tersedia memberikan sumbangan proton
ditimbang tadi dimasukkan kedalam larutan dan elektron melalui fotosintesis menghasilkan
buffer Na2HPO4.2H2O dan NaH2PO4.2H2O NADPH2 pada saat reaksi terang. NADPH2
pada pH 7,5 dalam tabung gelap kemudian yang dihasilkan tersebut cukup untuk
ditutup dan direndam selama 24 jam (1 hari). mendukung aktivitas enzim nitrat reduktase saat
Volume buffer 5 ml untuk masing-masing mereduksi nitrat menjadi nitrit (Salisbury 1992).
tabung gelap yang telah diberi label sesuai Enzim nitrat reduktase memperoleh elektron
dengan perlakuannya. Setelah 24 jam, larutan dari nukleosida atau NADPH2/NADH2.
buffer dibuang dan diganti dengan larutan NADPH2/NADH2 mentransfer elektron ke
buffer yang baru sebanyak 5 ml. 0,1 ml 5 M flavinadenindinukleotida (FAD) yang
NaNO3 ditambahkan pada tiap tabung gelap. selanjutnya ditransfer ke molibdenum,
Waktu pada saat penambahan NaNO3 kemudian akhirnya ke nitrat reduktase untuk
dinyatakan sebagai waktu inkubasi 0. Inkubasi mereduksi nitrat menjadi nitrit (Lehninger
dilakukan selama 2 jam.Setelah 2 jam waktu 1994).
inkubasi, pada saat yang sama tabung reaksi
diisi dengan reagen 0,2 ml 1% sulfanilamide
yang dilarutkan dalam 3 N HCl dan 0,2 ml
0,02% larutan napthylethylendiamide.
Kemudian 0,1 ml filtrat yang telah diinkubasi
selama 2 jam tadi dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang telah diisi reagen, HCL dan larutan
napthylethylendiamide. Tabung reaksi dikocok Rendahnya nilai ANR yang terukur
agar filtrat bercampur untuk mempercepat pada kadar air 10% disebabkan karena kadar air
reaksi. Didiamkan sekitar 15 menit sehingga 10% merupakan lingkungan yang dapat
terjadi reduksi NO2 dengan reagen pewarna menimbulkan tekanan bagi tanaman. Adanya
yang akan memunculkan warna merah muda. tekanan akibat kekurangan air tersebut dapat
Selanjutnya menambahkan aquades sebanyak menyebabkan penutupan stomata pada daun
2,5 ml pada tabung reaksi sebagai pengencer kedelai sehingga memotong suplai
warna. Larutan dalam tabung reaksi karbondioksida ke sel-sel mesofil. Akibatnya
dimasukkan ke dalam kuvet spektrofotometer laju fotosintesis dalam sel-sel ini berkurang
untuk diamati absorbansinya pada panjang secara nyata oleh tingkat kekurangan air
gelombang 540 nm. tersebut (Fitter 1991).Kecilnya efisiensi
fotosintesis akan berpengaruh terhadap jumlah
Hasil dan Pembahasan
reducing power (NADPH2/NADH2) yang
Komponen hasil yang diamati yaitu;
dihasilkan sehingga elektron tidak tersedia
aktivitas nitrat reduktase, produksi meliputi
dalam jumlah yang normal. Hal tersebut dapat
rata-rata jumlah polong isi/tanaman, berat biji
mempengaruhi produksi ATP dan NADPH2
kering/100 biji, berat biji kering/tanaman.Hasil

15
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)

(Salisbury 1992).Hasil penelitian tersebut air 10%.Namun antara KL, 90%, dan 70% pada
sejalan dengan pendapat Hale dan Orcutt berat biji kering/tanaman tidak menunjukkan
(1987), diacu dalam Indradewa et al. (2004) perbedaan yang nyata sehingga bila ditinjau dari
yang menyatakan bahwa ANR menurun pada tingkat efisiensi ketersediaan air di lapangan,
tanaman yang mengalami cekaman air. 70% merupakan kadar air yang secara efisien
Penurunan ANR dapat berhubungan dengan mampu menghasilkan nilai rata-rata hasil yang
penurunan translokasi nitrat di dalam xilem. optimal. Pada kadar air 10% kedelai mengalami
Penurunan ANR pada gandum, barley, sorgum, gangguan dalam fungsi fisiologisnya. Defisit air
jagung, kubis, dan safflower terjadi pada saat pada kadar air 10% saat fotosintesis berlangsung
kekeringan (Indradewa et al. 2004). menurunkan kecepatan fotosintesis. Hal ini
Aktivitas nitrat reduktase (ANR) yang sebagai akibat dari menutupnya stomata dan
masih dapat terukur oleh spektrofotometer pada meningkatnya resistensi mesofil yang pada
variasi kadar air 10% (walaupun ketersediaan akhirnya memperkecil efisiensi fotosintesis.
air di lingkungan sekitar tanaman ada dibawah Menutupnya stomata atau dengan stomata yang
batas toleransi 50%), dapat disebabkan oleh hanya tertutup sebagian pun, berakibat
adanya pembagian asimilat antara akar, bagian membatasi pemasukan CO2 sehingga
vegetatif di atas tanah, dan pertumbuhan konsentrasi CO2 mulai menurun di ruang udara
reproduktif sebagai tanggapan tanaman dalam daun, dan konsentrasi O2 yang dilepas
terhadap kekurangan air (Goldsworthy, 1992). dari fotosintesis mulai naik.
Pada kondisi kekurangan air, sebagian hasil- Tingkat CO2 yang menurun dalam
hasil fotosintesis diperlukan untuk memenuhi daun akan mengurangi bahan kesiklus Calvin.
pengeluaran energi pada saat mereduksi Karena konsentrasi O2 melebihi konsentrasi
nitrogen dengan mengambil antara 10% dan CO2 dalam ruang udara di dalam daun, maka
30% dari persediaan asimilat yang ada. Selain rubisko atau enzim ribulosa bisfosfat
itu, pengeluaran energi lebih lanjut juga karboksilase (RuBPkarboksilase) akan
diperlukan dalam penyediaan rangka- rangka menambat dan menambahkan O2 (bukannya
karbon untuk sintesis asam amino dan ureida. CO2) pada siklus Calvin. Produknya terurai dan
Kebutuhan tersebut harus bersaing dengan satu molekul senyawa berkarbon-dua dikirim
kebutuhan bagian vegetatif dan reproduktif keluar dari kloroplas menuju mitokondria dan
akan mendapatkan asimilat-asimilat untuk peroksisom yang kemudian memecah molekul
aktivitas metabolismenya. Adanya asimilat yang tersebut menjadi CO2 tanpa menghasilkan ATP
tersedia walaupun sedikit untuk asimilasi atau asimilat. Rangkaian proses tersebut disebut
nitrogen menyebabkan ANR dapat terukur pada fotorespirasi. Tidak dihasilkannya ATP atau
spektrofotometer. asimilat dalam fotorespirasi menyebabkan

Hal yang sama terjadi pada hasil pertumbuhan dan produktivitas kedelai pada
analisis dan uji lanjut terhadap parameter kadar air 10% terhambat atau tidak optimal.
produksi (jumlah polong isi/ tanaman, berat biji Hal tersebut mempengaruhi ketersediaan
kering/ 100 biji, berat biji kering/tanaman). asimilat untuk pertumbuhan generative kedelai
Kadar air berpengaruh juga terhadap nilai rata- sehingga produktivitasnya pun ikut dipengaruhi.
rata produksi, pada uji lanjut Duncan (Tabel 2)
 Akibatnya, penuaan dan pemasakan polong
tampak bahwa hasil tertinggi dicapai oleh terjadi lebih cepat sehingga biji yang terbentuk
perlakuan 90% dan terendah perlakuan kadar lebih kecil dan rata-rata nilai produksinya secara

16
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)
keseluruhan menjadi rendah. maka rata-rata produksi pun rendah.
Tekanan akibat kekurangan air pada Berdasarkan analisis korelasi antara aktivitas
kondisi kadar air 10% juga dapat menurunkan nitrat reduktase dan jumlah polongisi/tanaman,
lalulintas air dan metabolisme dalam tubuh diperoleh nilai korelasi sebesar 0,682. Hal
tanaman. Kelayuan yang berkepanjangan tersebut berarti bahwa keeratan hubungan
mengakibatkan kutikula kurang permeable antara aktivitas nitrat reduktase dengan jumlah
terhadap air. Status ini menimbulkan polong isi/tanaman adalah sebesar 68,2%.
kelambatan pada kecepatan transpor ion, Sedangkan untuk berat biji kering/100 biji
respirasi, aktivitas enzim dan sintesis protein kedelai, nilai korelasinya sebesar 0,824. Hal
serta terhambatnya proses translokasi. tersebut berarti keeratan hubungan antara
Menurunnya respirasi akan berakibat pada pengaruh aktivitas nitrat reduktase dengan berat
berkurangnya energi yang dihasilkan dalam biji kering/ 100 biji adalah sebesar 82,4%. Nilai
bentuk ATP, FADH2, dan NADH2.Pengaruh korelasi antara aktivitas nitrat reduktase dan
tidak langsung terhadap produksi dapat terjadi berat biji kering/tanaman adalah 0,845, hal
karena berkurangnya penyerapan hara tanah. tersebut berarti keeratan hubungan antara
Pada kadar air 10%, ketersediaan air didalam aktivitas nitrat reduktase dengan berat biji
tanah sedikit sehingga menyebabkan rendahnya kering/tanaman sebesar 84,5%. Dari hasil uji
penyerapanunsur hara. Rendahnya penyerapan keberartian korelasi linier (uji t) diketahui
unsur hara dapat berarti rendah pula laju bahwa aktivitas nitrat reduktase berpengaruh
sintesis bahan kering (antara lain protein). nyata terhadap produksi kedelai. Nilai rata-rata
Kondisi stress air pada kadar air 10% juga produksi terbesar dimiliki oleh kedelai dengan
menurunkan laju translokasi fotosintat pada perlakuan variasi kadar air 90% dan rata-rata
waktu kedelai memasuki fase pengisian polong. produksi terkecil dimiliki oleh kedelai dengan
Hal ini menyebabkan polong pada kadar air perlakuan variasi kadar air 10%.
10% tidak seluruhnya terisi sempurna. Selain Hasil analisis regresi untuk jumlah
itu, biji yang terbentuk pun memiliki berat biji polong isi/tanaman memperlihatkan nilai
kering yang rendah. Hal tersebut membuktikan koefisien dari aktivitas nitrat reduktase sebesar
bahwa kadar air berpengaruh nyata terhadap 4,075 dan konstanta 20,158 sehingga hubungan
produksi. Semakin rendah persentase kadar air, antara aktivitas nitrat reduktase dengan jumlah
semakin rendah pula rata-rata produksi yang polong isi/tanaman dinyatakan dengan model
dihasilkan. persamaan Y= 20,158 + 4,075X (r2= 0,465).

Model tersebut menunjukkan bahwa setiap


terjadi kenaikan satu nilai pada aktivitas nitrat
Hasil analisis korelasi (Tabel 3)
reduktase maka akan diikuti kenaikan produksi
menunjukkan adanya korelasi positif antara
dalam hal ini jumlah polong isi sebesar 4,075.
aktivitas nitrat reduktase dengan produksi yang
Model persamaan Y= 20,158 + 4,075X
meliputi jumlah polong isi (r = 0,682), berat
disajikan dalam Gambar 1.
biji/100 biji kedelai (r = 0,824), dan berat biji
kering (r = 0,845) kedelai varietas Burangrang
(Glycine max L. Merr var. Burangrang).Tanda
positif pada nilai r tiap-tiap parameter produksi
menunjukkan bahwa korelasi antara aktivitas
nitrat reduktase (ANR) dengan produksi bersifat
positif. Hal ini berarti bahwa aktivitas nitrat
reduktase dan produksi berubah ke arah yang
sama. Apabila nilai ANR tinggi maka rata-rata
produksi pun tinggi dan apabila ANR rendah

17
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)

Gambar 1 Grafik regresi hubungan antara aktivitas nitrat reduktase pada berbagai variasi
kadar air dan jumlah polong isi/tanaman
Berdasarkan Gambar 1 dikatahui nilai Berdasarkan Gambar 2 diketahui nilai
koefisien determinasi (r2) pada jumlah polong koefisien determinasi (r2) sebesar 0,679. Dari
isi/tanaman sebesar 0,465. Dari hasil tersebut hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa 67,9%
dapat dijelaskan bahwa 46,5% variasi yang variasi yang terjadi dalam produksi atau berat
terjadi dalam produksi atau jumlah polong isi biji kering/100 biji (Y) terjelaskan oleh aktivitas
(Y) terjelaskan oleh aktivitas nitrat reduktase nitrat reduktase (X) melalui regresi linier Y=
(X) melalui regresi linier Y= 20,158 + 4,075X. 5,706 + 3,171X.
Analisis regresi untuk berat biji Hasil analisis regresi untuk berat biji
kering/100 biji memperlihatkan hasil nilai kering/tanaman memperlihatkan nilai koefisien
koefisien dari aktivitas nitrat reduktase dari aktivitas nitrat reduktase sebesar9,105 dan
sebesar3,171 dan konstanta sebesar 5,706 konstanta sebesar 0,549 sehingga hubungan
sehingga hubungan antara aktivitas nitrat antara aktivitas nitrat reduktase dengan berat
reduktase dengan berat biji kering/100 biji biji kering dinyatakan dengan model persamaan
kedelai dinyatakan dengan model persamaan Y = 0,549 + 9,105X (r2= 0,714). Model tersebut
Y= 5,706 + 3,171X (r2=0,679). Model tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan
menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan satu nilai pada aktivitas nitrat reduktase maka
satu nilai pada aktivitas nitrat reduktase maka akan diikuti kenaikan produksi dalam hal ini
akan diikuti kenaikan produksi dalam hal ini berat biji kering sebesar 9,105. Model
berat biji kering/100 biji sebesar 3,171. Model persamaan Y= 0,549 + 9,105X disajikan dalam
persamaan Y = 5,706 + 3,171X disajikan pada Gambar 3. Gambar tersebut menunjukkan nilai
Gambar 2. koefisien determinasi (r2) sebesar 0,714. Dari

Gambar 2 Grafik regresi hubungan antara aktivitas nitrat reduktase pada berbagai variasi
kadar air dan berat biji kering/100 biji kedelai

18
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)

hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa 71,4% rata-rata produksi dengan variasi kadar air 90%
variasi yang terjadi dalam produksi atau berat dan 10% (Tabel 3) disebabkan karena variasi
biji kering (Y) terjelaskan oleh analisis nitrat kadar air 90% memiliki ketersediaan air yang
reduktase (X) melalui regresi linier Y= 0,549 + cukup untuk mendukung pertumbuhan optimal
9,105X. tanaman. Indikasi ini ditunjang oleh penelitian
Perbedaan hasil yang nyata antara nilai Riwanodja et al (2003) dimana cekaman pada

Gambar 3 Grafik regresi hubungan antara aktivitas nitrat reduktase pada berbagai variasi
kadar air dan berat biji kering kedelai/tanaman

menjadi 50% air tersedia akan dan aktivitas metabolik tanaman menjadi
menurunkan berat biji per tanaman masing- terganggu (Hidayat 2000).
masing sebesar 27% dan 45%. Kramer 1963, Nitrat yang diserap oleh tanaman
diacu dalam Riwanodja et al 2003 menyatakan direduksi oleh enzim nitrat reduktase menjadi
bahwa defisit air tanaman akan mempengaruhi nitrit yang kemudian akan direduksi lebih lanjut
semua proses metabolik dalam tanaman yang menjadi amonium. Amonium kemudian akan
berakibat berkurangnya pertumbuhan tanaman. bergabung dengan hasil-hasil antara fotosintesis
Di lapangan, cekaman kekeringan selama untuk membentuk asam amino atau
periode pengisian polong menurunkan hasil persenyawaan nitrogen lain yang organik.
55% (Soegiyatni dan Suyamto 2000). Riwanodja Amonium yang dihasilkan dari reduksi nitrit
et al 2003 melaporkan bahwa penurunan lengas bergabung dengan asam amino melalui
tanah dari 90% menjadi 50% menyebabkan biosinteis glutamin dan glutamat. Melalui
penurunan secara nyata tinggi tanaman saat proses transkripsi dan translasi, asam amino ini
panen berturut-turut 15% dan 17% selama dirangkai menjadi protein. Protein tersebut
musim kemarau I dan musim kemarau II tahun dapat berfungsi sebagai protein fungsional
2003. maupun protein struktural. Protein akan
Penurunan hasil lebih besar terjadi mempengaruhi pertumbuhan dan
pada tekanan kekeringan dengan kondisi perkembangan tanaman yang akan membentuk
kelengasan tanah < 45% (Riwanodja et al. suatu biomasa, biomasa akan menentukan daya
2003). Hidayat (2000) menjelaskan bahwa, hasil tanaman (Lehninger 1994).Hartiko (1983)
kondisi kapasitas lapang 100% lebih dalam Suherningsih (1990) menyebutkan bahwa
mendukung pada pertumbuhan minggu aktivitas nitrat reduktase mempunyai korelasi
pertama sedangkan untuk pertumbuhan positif dengan produksi, berat kering, total
selanjutnya yang lebih mendukung adalah nitrogen dan daya hasil tanaman. Suherningsih
kondisi kapasitas lapang 80 % terhadap nisbah (1990) dalam penelitiannya memperlihatkan
berat daun dan kadar air relatif dari tanaman bahwa nilai rerata berat kering tanaman untuk
bawang merah. Cekaman air pada tanaman aktivitas nitrat reduktase tertinggi adalah 1,910
dapat terjadi karena air pada media tidak cukup sedangkan untuk aktivitas nitrat reduktase
tersedia sedangkan transpirasi tanaman terjadi terendah adalah 1,282. Hal ini menunjukkan
berlebihan sehingga sel tanaman kekurangan air hubungan bahwa semakin tinggi aktivitas nitrat

19
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)
reduktase semakin tinggi juga berat kering kenaikan laju reaksinya.
tanaman. Nilai rata-rata ANR yang rendah pada
Rata-rata untuk nilai ANR yang variasi kadar air 10% (gambar 4) menyebabkan
dimiliki oleh kedelai varietas Burangrang pada jumlah nitrit yang akan diubah menjadi
variasi kadar air 90% dalam penelitian ini amonium sedikit. Jika amonium yang
adalah sebesar 17,01. Nilai tersebut tidak dihasilkan sedikit maka secara otomatis akan
berbeda nyata dengan nilai rata-rata ANR pada terjadi penurunan kadar asam amino yang
kapasitas lapang (KL) yaitu 20,29. KL memiliki dibentuk. Penurunan tersebut berpengaruh
nilai ANR yang dikatakan tinggi, sehingga nilai terhadap kadar protein yang dihasilkan
ANR pada kadar air 90% yang tidak berbeda (Salisbury 1992), sehingga berpengaruh juga
nyata dengan KL juga dianalogkan tinggi. Tabel terhadap produksi (berat biji kering) yang pada
3 juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata berat akhirnya dapat menurunkan hasil panen
biji kering per tanaman pada kadar air 70% (gambar 5).
tidak berbeda nyata dengan KL, yang artinya
kadar air 70% juga memiliki nilai
rata-rata yang baik. Ditinjau dari
tingkat efisiensi ketersediaan air,
kadar air 70% lebih efisien
dibandingkan dengan kadar air KL
dan 90% untuk menghasilkan rata-
rata produksi (berat biji kering) yang
optimal. Optimalnya hasil berkaitan
erat dengan tingginya aktivitas
enzim nitrat reduktase. Aktivitas
nitrat reduktase yang tinggi akan
menyebabkan terjadinya kenaikan
laju reaksi pada reduksi nitrat.
Hubungan antara laju reaksi dengan
aktivitas enzim adalah berbanding
lurus (Sadikin 2002). Makin besar
aktivitas enzim, makin cepat laju reaksi. Makin Gambar 5 Diagram rata-rata produksi akibat
cepat laju reaksi, makin banyak pula produk
perlakuan variasi kadar air
yang terbentuk. Adanya hubungan yang
berbanding lurus tersebut dapat mendukung
tanaman untuk meningkatkan produktivitasnya. Hasil penelitian ini menunjukkan
Sehingga, apabila terjadi kenaikan pada korelasi yang positif dimana semakin rendah
aktivitas nitrat reduktase, maka produk yang ANR, rata-rata produksi semakin rendah juga.
dihasilkan juga akan naik seiring dengan

Gambar 4 Diagram rata-rata aktivitas nitrat reduktase (ANR) akibat variasi kadar air

20
J Fitriana dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (1) (2012)
Daftar Pustaka Indradewa D, Soemartono S, Notohadisuwarno
Alnopri. 2004. Optimasi Prosedur Assay & Hari P. 2004. Metabolisme Nitrogen
Aktivitas Nitrat Reduktase Daun Pada Tanaman Kedelai Yang Mendapat
Manggis. Bengkulu. Jurnal Akta Genangan Dalam Parit. Jurnal Ilmu
Agrosia Vol.7 No.2 (62-66). Pertanian Vol.II No. 2 (68-75).
Alnopri, M Taufik, DW Ganefianti, Prasetyo & Riwanodja, Suhartina & T Adisarwanto.
Mukhtasar. 2004. Modifikasi 2003.Upaya Menekan Kehilangan Hasil
Rancangan Dialil Untuk Mendapatkan Akibat Cekaman Kekeringan Pada
Kopi Arabika Unggul Berdasarkan Kedelai Di Lahan Sawah. Malang. On
Aktivitas Nitrat Reduktase. Bengkulu. line at
JurnalAktaAgrosia Vol.7 No.2 (47-51). ntb.litbang.deptan.go.id/2006/TPH/up
Anonim. 2007. Kedelai. aya.doc [accessed 18 Juni 2008].
http://www.bi.go.id/sipuk/id/lm/kede Sadikin M. 2002. Biokomia Enzim. Jakarta:
lai.[accessed 28 Januari 2007] Widya Medika.
[BPTP] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Salisbury FB & CW Ross. 1992. Fisiologi
Ungaran. 2000. Upaya Peningkatan Tumbuhan Jilid 2. Terjemahan Diah R.
Produksi Kedelai. Ungaran. Jurnal Lukman & Sumaryono : 1995. Edisi
Liptan BPTP Ungaran /Oktober 2000. Keempat. Bandung: ITB-Press.
Fitter AH & RKM Hay. 1991. Fisiologi Suherningsih. 1988. Aktivitas Nitrat Reduktase
Lingkungan Tanaman. Terjemahan Sri dan Kandungan Klorofil pada daun
Andani & E. D. Purbayanti, 1991. tanaman kedelai (Glycine max (L)
Yogyakarta: UGM-Press. Merr) yang diperlakukan dengan
Goldsworthy PR & NM Fisher. 1992. The merkuri klorida (HgCl2) (Sripsi).
Physiology of Tropical Field Crops. Yogyakarta: UGM-Press.
John Wiley & Sons, Inc. Suyamto & Soegiyatni. 2002. Evaluasi Toleransi
Hidayat F. 2000. Peranan Air Galur-galur Kedelai Terhadap
danFosforTerhadapPertumbuhandanHa Kekeringan. Malang. On line at
silTanamanBawangMerah (Allium ntb.litbang.deptan.go.id/2006/TPH/up
ascalonicum L.).Malang. On line at aya.doc [accessed 18 Juni 2008].
images.soemarno.multiply.com/…/baw
ang%20merah%20-
%20peranan%20air%20dan%20fosfat.d
oc?nmid=22633939.[accessed 18 Juni
2008].

21

Anda mungkin juga menyukai