Anda di halaman 1dari 9

JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering)

ISSN 2549-6328 (Print) ISSN2549-6336 (Online)

JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering)


Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jime Email: jime@uma.ac.id

Analisis Jaringan Kerja Pada Proyek Pembangunan Pasar Bantengan di Krian


Sidoarjo dengan menggunakan Metode CPM

Work Network Analysis on the Bantengan Market Contruction Project in Krian


Sidoarjo Using the CPM Method

Sherley A.A*1), Lindayana2), Nurul Mardiana3), Irenius Darbin4), Fajar S.U5), & Ericha
Nurfadila6)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Jalan Dukuh Menanggal XII No. 4 Surabaya

*Corresponding author: nurulmardiana0512@gmail.com Abstrak

Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Pasar Di Bantengan Krian Sidoarjo, dimana tujuan dari
penelitian ini adalah agar waktu yang digunakan saat pembangunan dapat selesai tepat pada waktunya dan
bisa meminimalkan kinerja pada proyek tersebut. Kerangka kerja tersebut disajikan dalam bentuk diagram
aliran kerja (Network Diagram). Dari data penyelesaian proyek pembangunan dengan struktur yang
diperoleh dari proyek telah di estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek pembangunan
tersebut dengan metode Lintas Kritis (Critical Path Method- CPM). Setelah dilakukan perhitungan maju dan
perhitungan mundur maka diperoleh Waktu yang paling cepat dimulai dan diselesaikannya kegiatan, waktu
yang paling lambat dimulai dan diselesaikannya kegiatan. Dengan metode CPM, penyelesaian proyek
pembangunan pasar di Bantengan Krian Sidoarjo dapat diketahui dari hasil penjumlahan waktu kegiatan-
kegiatan kritis. Kegiatan kritis tersebut masing-masing tidak memiliki interval waktu untuk menunda
pelaksanaan kegiatan tersebut. Adapun kegiatan-kegiatan yang berada pada jalur kritis ini adalah pada
kegiatan dengan notasi : A-B-E-F-G-I-J-M-N diperoleh dengan durasi 30+30+15+8+7+90+30+45+14 = 269
hari
Kata Kunci : Analisis jaringan kerja, Critical Path Method
Abstract
This research was conducted at the Market Development Project in Bantengan Krian Sidoarjo, where the
purpose of this study was so that the time spent when construction could be completed on time and could
minimize performance on the project. The framework is presented in the form of a work flow diagram (Network
Diagram). From the construction project completion data with the structure obtained from the project the
estimated time needed to complete the development project is the Critical Path Method (CPM). After forward
and backward calculations, the time to start and finish the activity is the fastest, time to start and end the
activity. With the CPM method, the completion of a market development project in Bantengan Krian Sidoarjo
can be known from the sum of the time of critical activities. Each of these critical activities does not have a time
interval to delay the implementation of these activities. The activities on this critical path are activities with
notation: A-B-E-F-G-I-J-M-N is obtained with a duration of 30 + 30 + 15 + 8 + 7 + 90 + 30 + 45 + 14 = 269 days
Keywords: Network analysis, Critical Path Method

How ti Cite: Sherley, Lindayana, Nurul, Irenius, Fajar & Ericha (2020), Analisis Jaringan Kerja Pada Proyek
Pembangunan Pasar Bantengan di Krian Sidoarjo dengan Menggunakan Metode CPM, JIME (Journal of
Industrial and Manufacture Engineering).

1
Sherley, Lindayana, Nurul, Irenius, Fajar & Ericha, Analisis Jaringan Kerja Pada Proyek
Pembangunan Pasar Bantengan di Krian Sidoarjo dengan Menggunakan Metode CPM
PENDAHULUAN untuk memperkirakan waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Dalam pembangunan suatu proyek
tentu membutuhkan panduan dalam Dari hasil penelitian terdahulu
pelaksanaan yang tepat agar proyek dapat didapatkan bahwa penerapan network
berjalan tepat waktu. Keberhasilan atau planning dengan menggunakan metode
kegagalan dalam penyelesaian proyek lintasan kritis (CPM) lebih meningkatkan
tergantung dari pengendalian, efisiensi waktu dan biaya proyek
perencanaan dan penjadwalan proyek pembangunan perumahan Citra Turi
yang dikelola secara efektif dan efisien. (Walson W D Banjarnahor, 2018).
Dalam pelaksanaan proyek harus Penelitian terdahulu kedua didapatkan
memutuskan berapa lama waktu yang bahwa Jaringan kerja proyek Rehabilitasi
dibutuhkan untuk setiap aktivitas, Gedung Sekolah Man 1 Samarinda,
merencanakan tahapan kegiatan yang digambarkan dengan metode CPM dengan
dibutuhkan pada setiap tahap aktivitas bantuan Microsoft Project 2013 dan
proyek. Permasalahan pada proyek terdiri dari 110 kegiatan dengan umur
pembangunan pasar di desa bantengan, perkiraan proyek normal adalah 154 hari.
sidoarjo dipilih sebagai objek penelitian Jumlah jalur kritis yang diperoleh adalah
agar waktu yang digunakan saat 37 kegiatan. (Julian Ma’ruf, Tamrin
pembangunan dapat selesai tepat pada Rahman, 2019). Penelitian terdahulu
waktunya dan bisa meminimalkan kinerja ketiga didapatkan bahwa kegiatan
pada proyek tersebut. Untuk mengatasi pelaksanaan pengerjaan proyek dapat
permasalahan tersebut, diperlukan upaya menjadi lebih teratur dengan kita
mengoptimalkan penyelesaian proyek mendata urutan kegiatan dari proses awal
dengan Analisis jaringan kerja sampai akhir pengerjaan proyek
menggunakan metode CPM (Critical Path menggunakan CPM. (Dhonna Febby
Method). Jadi, hal itu akan lebih Lintang Asri, Tabah Heri Setiawan, 2020).
mempercepat waktu pelaksanaan proyek Penelitian terdahulu keempat didapatkan
dan dapat menganalisis aktivitas-aktivitas bahwa diperoleh waktu optimal
proyek. Sehingga dalam menentukan penyelesaian pembuatan struktur dengan
urutan dan kurun waktu kegiatan, yang Metode CPM (Julian Ma’ruf, Tamrin
pada urutan selanjutnya dapat dipakai Rahman, 2019). Dari beberapa penelitian
terdahulu tersebut penelitian ini

2
menghasilkan menggunakan CPM dengan ditekankan tepat waktu, sebab dengan
diketahuinya lintasan proyek / network penyingkatan waktu maka biaya proyek
planning, maka percepatan durasi proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM
akan lebih mudah dilakukan, karena menekankan tepat biaya. Sedangkan
dasar percepatan dan pengendalian penelitian di pasar Desa Bantengan Krian
proyek adalah network planning. menggunakan metode CPM dengan 1
Penelitian ini hanya mengambil dua variabel dimana proyek pembangunan
variable penelitian yaitu waktu kegiatan pasar sudah terjadi untuk mengevaluasi
dan kegiatan apa yang dilakukan. kegiatan guna mengoptimalkan kegiatan
dan waktu proyek tersebut.
Penelitian terdahulu menggunakan
metode CPM mempunyai salah satu Pada penelitian kali ini bertujuan
keuntungan berdasarkan Adedeji dan pada analisis jaringan kerja terhadap
Bello (2014) yaitu CPM cocok untuk proyek pembangunan pasar di Desa
formulasi, penjadwalan, dan mengelola Bantengan yang dijadwalkan dimulai
berbagai kegiatan disemua pekerjaan pada awal tahun 2017 dan selesai dalam
konstruksi, karena menyediakan jadwal kurun waktu 2 tahun. Namun
yang dibangun secara empiris. Misalnya kenyataannya proyek ini belum selesai
penelitian ini menggunakan metode lain sempurna hingga tahun 2019,
seperti PERT maka akan berbeda dikarenakan kurangnya dana dan
hasilnya. PERT digunakan pada peminat terhadap penyewa lapak di pasar
perencanaan dan pengendalian proyek tersebut. Sehingga proyek yang
yang belum pernah dikerjakan, seharusnya dijadwalkan selesai pada
sedangkan CPM digunakan untuk tahun ini hanya berjalan 60% saja,
menjadwalkan dan mengendalikan sisanya menunggu pelanggan dan dana
aktivitas yang sudah pernah dikerjakan masuk untuk melanjutkan proyek.
sehingga data, waktu dan biaya setiap Penelitian ini menganalisis jaringan kerja
unsur kegiatan telah diketahui proyek dengan metode CPM agar lebih
oleh evaluator. Pada PERT yang mengetahui cara mengoptimalkan
ditekankan tepat waktu, sebab dengan kegiatan pelaksanaan pengerjaan proyek
penyingkatan waktu maka biaya proyek agar lebih teratur. Dengan proyek yang
turut mengecil, sedangkan pada CPM sudah terlaksana menggunakan CPM
menekankan tepat biaya. Pada PERT yang

3
lebih mudah untuk menganalisis jaringan Proyek
proyek tersebut.
Proyek merupakan sekumpulan aktivitas
Analisis jaringan kerja yang saling berhubungan. Ada titik awal
dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek
Jaringan kerja (Network Planning) adalah
biasanya bersifat lintas fungsi organisasi
hubungan ketergantungan antara bagian-
sehingga membutuhkan bermacam
bagian pekerjaan yang digambarkan atau
keahlian (skills) dari berbagai profesi dan
divisualisasikan dalam rangkaian
organisasi. Proyek adalah aktivitas
kegiatan krisis, dimulai dari kegiatan
sementara dari personil, material, serta
pertama sampai pada kegiatan terakhir
sarana untuk menjadikan atau
proyek (Dwiretnani & Kurnia, 2018)
mewujudkan sasaran proyek dalam kurun
Analisis jaringan kerja adalah cara waktu tertentu yang kemudian berakhir
konvensional untuk menemukan cara serta sebuah usaha yang dilakukan
yang paling terampil untuk dengan cara bertanggung jawab untuk
menghubungkan sejumlah aktivitas menghasilkan sebuah produk, jasa yang
secara langsung atau tidak langsung menghasilkan suatu hasil tertentu
untuk memenuhi persyaratan penawaran (Dwiretnani & Kurnia, 2018).
dan permintaan di lokasi aktivitas dan
Metode CPM (Critical Path Method)
penjadwalan proyek yang berbeda.
Selama bertahun-tahun, dua pendekatan Metode Jalur Kritis (Critical Path Method -
yang telah terbukti berguna untuk CPM), yakni metode untuk merencanakan
perencanaan, penjadwalan dan dan mengawasi proyek-proyek
pengendalian proyek adalah PERT dan merupakan sistem yang paling banyak
CPM (Agyei, 2015) (Rianita Puspa Sari, dipergunakan diantara semua sistem lain
Okky Jayadi, & Langgam Tandya Nugraha, yang memakai prinsip pembentukan
2018) jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan
Jaringan Kerja Network planning
berbagai tahap suatu proyek dianggap
(Jaringan Kerja) pada prinsipnya adalah
diketahui dengan pasti, demikian pula
hubungan ketergantungan antara bagian-
hubungan antara sumber yang digunakan
bagian pekerjaan yang digambarkan atau
dan waktu yang diperlukan untuk
divisualisasikan dalam diagram network.
menyelesaikan proyek. CPM adalah model
(Handayani, Dwiretnani, & A., 2019)

4
manajemen proyek yang mengutamakan Penerapan pengelolaan
biaya sebagai objek yang dianalisis. CPM manajemen proyek bertujuan agar
merupakan analisa jaringan kerja yang sasaran proyek dapat dicapai secara
berusaha mengoptimalkan biaya total menyakinkan, baik sasaran jangka pendek
proyek melalui pengurangan atau maupun jangka panjang dalam arti
percepatan waktu penyelesaian total instalasi yang dibangun mampu
proyek yang bersangkutan. (Dwiretnani & beroperasi sesuai dengan spesifikasi
Kurnia, 2018) dalam kurun waktu yang telah
ditentukan, sehingga dapat memenuhi
CPM membuat asumsi bahwa waktu
harapan.
kegiatan diketahui pasti, sehingga hanya
diperlukan satu faktor untuk tiap Manajemen proyek adalah
kegiatan. Pada CPM dipakai cara merencanakan, menyusun organisasi,
“deterministik”, yaitu memakai satu memimpin dan mengendalikan sumber
angka estimasi. (Firdaus Hidayatul Iman, daya perusahaan untuk mencapai sasaran
Hadi Wahyono, 2018) jangka pendek yang telah ditentukan.
Perencanaan waktu dan jaringan kerja
METODOLOGI PENELITIAN
meliputi : menyusun bagan kegiatan,
Untuk pemecahan masalah dengan cara:
format yang lazim dipakai. Diantaranya
 Identifikasi masalah dengan berbagai versi analisis jaringan kerja yang
melakukan pengamatan langsung sangat luas dalam pemakaiannya adalah
terhadap objek penelitian. metode jalur kritis Critical Path Methode
 Pengumpulan data-data yang – CPM. Jaringan kerja merupakan metode
diperlukan secara bertahap sesuai yang dianggap mampu menyuguhkan
dengan urutan pekerjaannya. teknik dasar dalam menentukan urutan
 Melakukan perhitungan waktu dan kurun waktu kegiatan proyek dan
kegiatan dan membuat diagram giliran selanjutnya dapat dopakai untuk
jaringan kerja. memperkirakan waktu penyelesaian
 Menganalisa waktu dan membuat proyek secara keseluruhan.
dasar kesimpulan.
Metode analisis waktu pada
HASIL PENELITIAN manajemen proyek dengan metode krisis
Manajemen Proyek (CPM) digunakan pada proyek dengan
penyelesaian dalam keadaan normal.

5
Metode ini menggunakan penaksiran N
D MENEN C 7
waktu, dimana pelaksanaan seluruh
TUKAN
kegiatan merupakan penaksiran waktu LOKASI
untuk melakukan perhitungan waktu SELOKA

penyelesaian kegiatan. N
PASAR
Data aktivitas proyek E MEMILI B, D 15
H
Aktivitas yang dilaksanakan dalam
PEGAW
kegiatan proyek pembangunan
AI
diselesaikan secara bertahap sesuai F MEMPE E 8
RSIAPK
dengan urutan pekerjaannya.
AN
Data kegiatan proyek pembangunan
GENER
Data penelitian yang diambil ATOR
adalah data primer dan data sekunder G MEMAS E 7
ANG
yang di dapatkan dari hasil wawancara
DIESEL
dan observasi pada Kontraktor H MEMAS F 12
pembangunan Pasar Desa Barengkrajan, ANG
GENER
yaitu data kegiatan dan durasi waktu
ATOR
pengerjaan proyek. Adapun data yang I MEMBA G, H 90
diperoleh sebagai berikut : NGUN

Tabel 1 data kegiatan proyek BANGU


NAN
pembangunan
PASAR
J MEMBA I 30
Aktivit Aktivita Aktivitas Waktu
NGUN
as s yang penyelesaian
SELOKA
dalam mendahului Aktivitas
N
abjad
K MENGE I 14
A MENEN (-) 30
CAT
TUKAN
BANGU
LOKASI
NAN
PASAR
L MENDE L 7
B MERAN A 30
KORASI
CANG
PASAR
PASAR
M MEMPA J, L 45
C MERAN A 30
VING
CANG
JALAN
SELOKA

6
PASAR Setelah perhitungan mundur
N MENDA M 14
(Latest Start) selesai, kita akan
PATKA
N IJIN menghitung waktu lebih atau Slack (S)
PASAR setiap aktivitas. Perhitungan dengan
memakai rumus S=LS-ES untuk setiap

Perhitungan ES, LS dan TF titik aktivitas. Kita dapatkan bahwa waktu


lebih (slack) dari aktivitas A, B, E, F, G, I, J,
Menghitung secara manual ES, LS
M dan N adalah sebesar 0.
dan TF untuk menentukan jalur kritis dari
seluruh kegiatan proyek.
Perhitungan ini dimulai dari
menghitung waktu mulai paling
awal (earliest start = ES)

ES = Waktu paling awal


suatu kegiatan (Earliest
Start)

LS = Waktu paling akhir


suatu kegiatan boleh dimulai Jaringan kerja

Gambar 1 Diagram jaringan kerja

Critical Path Method

Selanjutnya kita tentukan jalur


kritis (critical path) proyek dengan
mengingat bahwa jalur kritis adalah
jalur terpanjang dari aktivitas-aktivitas

(Latest Start)

TF(S) = Total Float (Slacks)

Tabel 2 Perhitungan waktu kegiatan


7
proyek dimana waktu lebih (slack) waktu 45 hari. Lalu dilanjutkan dengan
aktivitas-aktivitas bernilai 0. melakukan kegiatan mendapatkan ijin
pasar (N) dengan durasi waktu 14 hari
Jadi didapat jalur kritis proyek
dan durasi total kegiatan proyek yang
adalah aktivitas A-B-E-F-G-I-J-M-N.
didapat adalah 269 hari. Kegiatan C D H K
PEMBAHASAN L tidak didapatkan nilai kritis dalam

Untuk mengoptimalkan kegiatan perhitungan data diatas sehingga

proyek dalam melakukan pembangunan kegiatan C D H K L merupakan kegiatan

pasar didapatkan jalur kritis dari yang kurang optimal dalam proyek

perhitungan data diatas sehingga pembangunan pasar barengkrajan.

didapatkan kegiatan secara berurutan


berupa menentukan lokasi pasar (A) KESIMPULAN

merupakan kegiatan awal dalam proyek Dari hasil pengamatan pada pekerjaan

tersebut dengan durasi waktu 30 hari. proyek pembangunan pasar di bantengan

Lalu dilanjutkan dengan melakukan krian dapat ditarik beberapa kesimpulan

kegiatan merancang pasar (B) dengan sebagai berikut :

durasi waktu 30 hari. Lalu dilanjutkan


 Jalur kritis dari proyek pembangunan
dengan melakukan kegiatan memilih
pasar berada pada lintasan kegiatan A-B-
pegawai (E) dengan durasi waktu 15 hari.
E-F-G-I-J-M-N
Lalu dilanjutkan dengan melakukan
 Diperoleh waktu optimal penyelesaian
kegiatan mempersiapkan generator (F)
proyek pembangunan pasar
dengan durasi waktu 8 hari. Lalu
menggunakan metode CPM dengan
dilanjutkan dengan melakukan kegiatan
durasi 30+30+15+8+7+90+30+45+14 =
memasang diesel (G) dengan durasi
269 hari
waktu 7 hari. Lalu dilanjutkan dengan
melakukan kegiatan membangun DAFTAR PUSTAKA

bangunan pasar (I) dengan durasi waktu Dhonna Febby Lintang Asri, Tabah Heri Setiawan, Y. R.
90 hari. Lalu dilanjutkan dengan (2020). ANALISIS JARINGAN KERJA PADA
melakukan kegiatan membangun selokan EVALUASI PENJADWALAN WAKTU DAN BIAYA

(J) dengan durasi waktu 30 hari. Lalu PENYELESAIAN PROYEK DENGAN


MENGGUNAKAN METODE PERT & CPM. JURNAL
dilanjutkan dengan melakukan kegiatan
SAINTIKA UNPAM, 2(2), 136–148.
mempaving jalan pasar (M) dengan durasi
Dwiretnani, A., & Kurnia, A. (2018). OPTIMALISASI

8
PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM
(CRITICAL PATH METHODE). Jurnal Talenta
Sipil, 1(2), 58–63.

Firdaus Hidayatul Iman, Hadi Wahyono, E. B. G.


(2018). Evaluasi Penjadwalan Waktu Pada
Proyek Pembangunan Rumah Tipe 30 Di Istana
Tegal Besar Kabupaten Jember Dengan Metode
CPM (Evaluation Of Time Schedule Of Type 30
Housing Development Projects In Istana Tegal
Besar Of Jember With CPM Method). E-Journal
Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 153–157.

Handayani, E., Dwiretnani, A., & A., K. (2019). Analisis


Perhitungan Waktu pada di Pekerjaan Irigasi
Melawai dengan Metode CPM. Jurnal Talenta Sipil,
2(2), 44–49.

Julian Ma’ruf, Tamrin Rahman, E. B. (2019). ANALISIS


BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS
(Studi Kasus : REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH
MAN 1 SAMARINDA). 2(1), 173–181.

Rianita Puspa Sari, Okky Jayadi, & Langgam Tandya


Nugraha. (2018). Optimalisasi Proses Manufaktur
dalam Pembuatan Pipa Union dengan
Menggunakan Metode Hungarian dan PERT/CPM.
Journal of Industrial Engineering and Management
Systems, 11(1), 1–6.

Walson W D Banjarnahor, P. (2018). ANALISIS


PELAKSANAAN PROYEK PERUMAHAN DENGAN
METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD) DAN
PERT (PROJECT EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE) (STUDI KASUS PROYEK
PERUMAHAN CITRA TURI). Jurnal Pelita
Informatika, 17(1), 108–113.

Anda mungkin juga menyukai