Anda di halaman 1dari 2

SOAL

1. Strategi dakwah Nabi Muhammad SAW


2. Isi/inti sari terkait pidato Nabi dibukit SHOFFA
3. Mereka yang tergolong 'assaabiquunal Awwaluun

JAWABAN
1. Agar dapat tercapainya tujuan-tujuan tersebut, maka dalam berdakwah Rasulullah
SAW mempunyai strategi dakwah yang beliau lakukan, yaitu dakwah secara
sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan. Dakwah Rasul secara
sembunyi ini menyerukan agama islam kepada para kerabat, sahabat, hingga orang-
orang sekitar rumah tangganya.
2. Kala itu, para penduduk sibuk dengan pekerjaan masing – masing. Nampak dari
kejahuan di bukit Shafa terlihat seseorang yang berdiri tegak di sana. Orang tersebut
berseru,
“Wahai orang – orang Quraisy, kemarilah ! Berkumpullah di sini ! Aku punya kabar
penting!” Orang-orang pun segera menuju Shafa dan menghampiri orang itu.
Siapakah orang yang ada di bukit Shafa itu ? Apa yang akan dikatakannya ? Orang –
orang itu berlari dengan penuh rasa ingin tahu. Dan dalam sekejap, sudah banyak
orang berkumpul di bukit Shafa.
Ternyata orang yang berdiri di puncak bukit Shafa itu adalah orang yang sangat
mereka percayai.
Dengan penuh semangat sekaligus bingung, mereka semua berteriak, “Muhammad !
Mengapa engkau mengumpulkan kami di sini?”
Di depan orang – orang yang memperhatikannya, Rasulullah Saw mulai berbicara
dengan suara yang mantap dan lantang,
“Jika kukatakan pada musuh di balik bukit ini, berkumpul untuk menyerang kalian,
apakah kalian akan mempercayaiku ! Jika kukatakan sebentar lagi mereka akan
menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?”
Hingga saat itu, orang – orang itu belum pernah mendengar Rasulullah Saw
berbohong. Serempak mereka menjawab, “Tentu saja kami percaya. Kau bisa
dipercaya. Kau sama sekali bukan pembohong.”
“Kalau begitu dengarkan aku,” kata beliau. “Allah itu satu. Tidak ada pencipta selain
Dia. Aku adalah utusan-Nya. kalau kalian percaya dengan apa yang aku katakan,
kalian akan masuk surga.” Dilempari Batu Semua orang langsung terdiam. Mereka
tidak mengira akan mendengar hal semacam itu. Sebagian besar mereka
memercayai apa yang dikatakan Rasulullah SAW.
Namun, beberapa orang yang berhati jahat menentang apa yang diucapkan oleh
Rasulullah Saw. Penentang pertama adalah paman Abu Lahab.
Abu Lahab terlihat merah padam. Ia kemudian memungut sebuah batu lalu
melemparkannya ke bukit Shafa sambil berteriak, “Persetan denganmu. Kau
kumpulkan kami disini hanya untuk itu?”
Perilaku Abu Lahab ini sangat menyakitkan. Namun, Rasulullah Saw siap menghadapi
tantangan semacam itu.
Tugas yang diberikan kepada beliau sangat besar dan mereka yang ada di sekeliling
beliau belum mengetahui kebenarannya.
Beliau tahu bahwa paman beliau, Abu Lahab, adalah orang yang kasar dan jahat.
Beliau memandanginya dengan rasa kasihan, Rasulullah Saw kemudian
meninggalkan tempat itu dengan pikiran tenang karena sudah menyampaikan ke-
Esa-an Alllah SW kepada orang – orang, Dengan begitu, beliau sudah melakukan
dakwah pertama beliau kepada orang – orang selain kerabat beliau sendiri.
3. Dalam sejarah Islam dikenal sebagai as-Saabiquun al-Awwaluun (orang-orang yang
paling dahulu dan pertama masuk Islam). Mereka adalah: Khadijah binti Khuwailid,
Ummul Mukminin Isteri Nabi Saw. Zaid bin Haritsah bin Syarahil. Ali bin Abi Thalib
(sepupu Nabi Muhammad Saw); Abu Bakr ash-Shiddiq (sahabat dekat Nabi
Muhammad Saw.)

Anda mungkin juga menyukai