Mata Kuliah : Kep.Anak Nama : Jalaluddin Tingkat/Semester : 1 Tempat Praktek : RSUD Ungaran
JUDUL Disetujui
LAPORAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
HIPERBILIRUBIN
Clinical Instructure Clinical Teacher
PENDAHULUA
N
………………………………………….. ………………………………..
KONSEP PENYAKIT (Pengertian dan Manifestasi Klinis)
A. Penyakit kuning atau hiperbilirubin adalah kondisi umum pada bayi baru lahir yang mengacu pada warna kuning pada
kulit dan bagian putih mata disebabkan terlalu banyaknya bilirubin dalam darah. Bilirubin sendiri diproduksi oleh
kerusakan normal sel darah merah. (Mendri, Ni Ketut, 2016)
B. Manifestasi Klinis
Gejala utamanya adalah kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa. Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala:
1. Dehidrasi: Asupan kalori tidak adekuat (misalnya: kurang minum, muntah-muntah)
2. Pucat : Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis. Ketidakcocokan golongan darah ABO, rhesus, defisiensi G6PD) atau
kehilangan darah ekstravaskular.
3. Trauma lahir: Bruising, sefalhematom (peradarahn kepala), perdarahan tertutup lainnya.
4. Pletorik (penumpukan darah): Polisitemia, yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali pusat, bayi KMK
5. Letargik dan gejala sepsis lainnya
6. Petekiae (bintik merah di kulit) . Sering dikaitkan dengan infeksi congenital, sepsis atau eritroblastosis
7. Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal) . Sering berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati
8. Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
9. Omfalitis (peradangan umbilikus)
10. Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)
11. Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)
12. Feses dempul disertai urin warna coklat Pikirkan ke arah ikterus obstruktif, selanjutnya konsultasikan ke bagian hepatologi.
HALAMAN 2
CLINICAL PATHWAY
Nurarif.A.H, Kusuma, H, 2016.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC Revisi Jilid 1.
Yogyakarta : Media Action.
HALAMAN 3
MOSEL KONSEP ASKEP: GORDON
EVALUASI
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN
(KRITERIA KEBERHASILAN)
Pengkajian Gangguan integritas kulit/jaringan Perawatan Integritas Kulit Setelah dilakukan asuhan
1. Biodata (D.0192) (I.11353) keperawatan selama....x...
a. Identitas Pasien Observasi masalah gangguan integritas
- Identifikasi penyebab kulit/jaringan teratasi dengan
b. Identitas Penangung jawab
gangguan integritas kulit kriteria hasil :
2. Riwayat Kesehatan (mis. Perubahan sirkulasi, Integritas kulit/jaringan
a. Keluhan utama perubahan status nutrisi, (L.14125)
b. Riwayat penyakit sekarang penurunan kelembaban, a. Elastisitas meningkat
c. Riwayat penyakit dahulu suhu lingkungan ekstrem, (5)
d. Riwayat penyakit keluarga penurunan mobilisasi) b. Hidrasi meningkat (5)
A. Pemeriksaan fisik Terapeutik c. Perfusi jaringan
- Ubah posisi tiap 2 jam jika meningkat (5)
1. KU : biasanya lesu, letargi
tirah baring
coma - Lakukan pemijatan pada d. Kerusakan jaringan
2. TTV area penonjolan tulang, jika menurun (5)
3. Kesadaran : biasanya apati perlu e. Kerusakan lapisan kulit
sampai koma - Bersihkan perineal dengan menurun (5)
4. Kepala, mata, dan leher. air hangat, terutama selama f. Nyeri menurun (5)
Kulit kepala tidak terdapat periode diare g. Perdarahan menurun
- Gunakan produk berbahan (5)
bekas tindkaan persalinan :
petrolium atau minyak pada h. Kemerahan menurun
vakum atau caput kulit kering (5)
Mata biasanya icterus - Gunakan produk berbahan i. Hematoma menurun
(sclera) dan selaput mukosa ringan/alami dan hipoalergik (5)
pada mulut. Dapat juga pada kulit sensitif j. Pigmentasi abnormal
diidentifikasi icterus dengan - Hindari produk berbahan menurun (5)
melakukan tekanan langsung dasar alkohol pada kulit k. Jaringan parut
kering menurun (5)
pada daerah menonjol untuk Edukasi l. Nekrosis menurun (5)
bayi dengan kulit bersih - Anjurkan menggunakan m. Abrasi kornea menurun
(kuning) (haws, Paulette pelembab (mis. (5)
S.Hasws, 2007) Lotion,serum)
5. Hidung biasanya bersih - Anjurkan minum air yang n. Suhu kulit membaik (5)
cukup o. Sensasi membaik (5)
6. Mulut : ada lendir atau tidak.
- Anjurkan meningkatan p. Tekstur membaik (5)
Pada kasus mulut berwarna asupan nutrisi q. Pertubuhan rambut
kuning (Saifudin, 2002) - Anjurkan meningkatkan membaik (5)
7. Teliga : biasanya tidak asupan buah dan sayur
ditemukan serumen - Anjurkan menghinadari
8. Thoraks : selain ditemukan terpapar suhu ekstream
ikterus, juga dapat - Anjurkan mengunakan tabir
surya SPF minimal 30 saat
ditemukan peningkatan
berada di luar rumah
frekuensi nafas. - Anjurkan mandi dan
9. Abdomen : biasanya perut menggunakan sabun
buncit, munta, mencret secukupnya.
merupakan akibat gangguan
metabolisme bilirubin Perawatan Luka (I.14564)
enterohepatik Observasi
- Monitor karakteristik luka
10. Urogenital : Biasanya feses
(mis. Drainase, warna,
yang pucat seperti dempul ukuran,bau)
atau kapur akibat gangguan - Monitor tanda-tanda infeksi
hepar atau atreia saluran Terapeutik
empedu - Lepaskan balutan dan plester
11. Ekstremitas : biasanya tonus secara perlahan
otot lemah - Cukur rambut di sekitar
daerah luka, jika perlu
12. Integument : biasanya - Bersihkan dengan cairan
tampak ikterik, dehidrasi NaCl atau pembersih non
ditunjukan pada turgor toksik, sesuai kebutuhan
tangan jelek, elastisitas - Bersihkan jaringan nekrotik
menurun - Berikan salep yang sesuai ke
kulit/lesi jika perlu
- Pasang balutan sesuai jenis
3. Pola Pengkajian Fungsional
luka
a. Pola persepsi kesehatan - Pertahankan teknik steril saat
manajemen kesehatan melakukan perawatan luka
b. Pola metabolik dan nutrisi - Ganti balutan sesuai jumlah
c. Pola eliminasi eksudat dan drainase
- Jadwalkan perubahan posisi
d. Pola aktivitas dan olahraga
setiap 2 jam atau sesuai
e. Pola persepsi dan kognitif kondisi pasien
f. Pola konsep diri - Berikan diet dengan kalori
g. Pola hubungan peran 30-35 kkal/kgBB/hari dan
h. Pola reprosuksi dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
seksualitas - Berikan suplemen vitamin
i. Pola koping dan mineral (mis. Vitamin A,
vitamin C, Zink, asam
j. Pola nilai dan kepercayaan
amino), sesuai ondikasi
k. Pemeriksaan fisik - Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transkutaneus) jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
- Ajarkan prosedur perawatan
luka secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur
debridement (mis. Enzimatik,
bilogis, mekanis, autolitik),
jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Sumber Pustaka :
Nurarif.A.H, Kusuma, H, 2016.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC Revisi Jilid 1. Yogyakarta : Media
Action.
Sumber Pustaka :Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia Tim Pokja
SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia