Anda di halaman 1dari 16

Makalah sosial budaya dan antropologi

tentang konsep keluarga

Di susun oleh:

MELA MELDA YANTI

Dosen pembimbing:

Timmy Larasati ,S.ST , M.Keb

AKADEMI KEBIDANAN PASAMAN BARAT


TAHUN AJARAN 2020
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
A.latar belakang......................................................................4
B.rumusan masalah....................................................................5
C.tujuan .............................................................................6

BAB II PEMBAHASAN
A.DEFINISI KELUARGA............................................................7
B.TIPE / BENTUK KELUARGA....................................7
C.TRADISIONAL ......................................................7

BABIII PENUTUP
A.KESIMPULAN .......................................................15
B.SARAN ..................................................................15
C.DAFTAR PUSTAKA ...............................................16
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya
makalah ini dengan judul ‘’Konsep Dasar Keluarga” sebagai penugasan mata kuliah sosial
budaya dan antropologi.

Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Kiranya dapat berguna bagi pendidikan kesehatan khususnya bagi bidan
dan pembaca.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauhdari sempurna.kami mengharapkan


kritikserta saran yang membangun dari seluruh pembaca sehingga makalah ini menjadi lebih
sempurna.
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat
dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh
karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan dibahas tentang
konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup
sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang
berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah
untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.

Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan.
Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh
keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan


memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus.
Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus
memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima. Maka dari itu penulis
akan meninjau beberapa tinjauan kepustakaan untuk melengkapi teori teori dasar mengenai
kosep dasar keluarga

B.Rumusan Masalah

Ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu :

1.2.1 Apa yang dimaksud keluarga ?

1.2.2 Apa saja Tipe/Bentuk Keluarga ?

1.2.3 Siapa Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga ?

1.2.4 Apa saja Tugas Perkembangan Keluarga ?

1.2.5 Bagaimana Struktur Keluarga itu ?


1.2.6 Apa sajakah Peranan Keluarga ?

1.2.7 Apa saja Fungsi Keluarga

C. Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami arti/definisi dari keluarga

1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami tipe/bentuk dari keluarga

1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami siapa pemegang kekuasaaan tertinggi dalam
keluarga

1.3.4 Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan
mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak melakukan interaksi yang
intim. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam
Setiadi 2008).

Mubarak, dkk (2009) keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain.

Menurut Slameto (2006) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama
bagi anak-anaknya baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik
anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajar.

Menurut Silvicon G Bailon dan Aracelis Maglaya (2005), keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

B.Tipe/Bentuk Keluarga

Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh karena
itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat, perawat harus
memahami tipe keluarga yang ada yaitu sebagai berikut :

2.1 Tradisional

a. The Nuclear family (keluarga inti) : keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak

b. The dyad family : keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.

c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan
anak yang sudah memisahkan diri.
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.

e. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua
(kakek-nenek), keponakan

f. The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)
dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)

g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”

h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur


yang tinggal bersama dalam satu rumah.

i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama
(contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)

j. Blended family : Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

k. The single adult living alone/single adult family : Keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal
mati)

2.2 Non-Tradisional

a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dengan anak dari hubungan tanpa nikah.

b. The stepparent family : Keluarga dengan orang tua tiri

c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.

d. The nonmarital heterosexsual cohabiting family : Keluarga yan ghidup


bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana ”marital pathners”

f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan
karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat


rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang
lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.

h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan


keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan


yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
atau problem kesehatan mental.

k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

2.3 Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga

Pemegang kekuasaaan dalam keluarga dibagi menjadi 3 yaitu :

 Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga dalah pihak ayah
 Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu
 Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah ayah dan ibu

2.4 Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil.Menurut
Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapanperkembangan secara
unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yangsama. Tahap perkembangan
keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998).

1. Pasangan Baru

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) danperempuan


(istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah danmeninggalkan keluarga masing-
masing.Meninggalkan keluarga bisa berartipsikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru
yang masih tinggal denganorang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru
membutuhkan penyesuaian peran danfungsi.Masing-masing belajar hidup bersama serta
beradaptasi dengan kebiasaansendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan
sebagainya.

Adapun tugas perkembangan, yaitu :

a. Membina hubungan intim danmemuaskan.

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga, istri
dan keluarga sendiri.

2.Keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama

Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan
atau 2,5 tahun.Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:

a. Persiapan menjadi orang tua.

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan
kegiatan.

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuanberinteraksi
dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua danbayi yang positif dan
hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tuadapat tercapai.

3. Keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Tugas perkembangan :

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan
rasa aman.

b. Membantu anak untuk bersosialisasi.

c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus
terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan
masyarakat.

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

f.Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

4. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir padasaat anak
berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlahmaksimal sehingga
keluarga sangat sibuk.Selain aktivitas di sekolah, masing-masinganak memiliki minat
sendiri.Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yangberbeda dengan anak.Tugas
perkembangan keluarga :

a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk


kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak
untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.

5.Keluarga dengan anak remaja

Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.Tujuannya
untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besaruntuk mempersiapkan diri
menjadi orang dewasa.Tugas perkembangan :

a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.

b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya danmembimbing anak
untuk bertanggung jawab.Seringkali muncul konflik orang tuadan remaja.
6.Keluarga dengan anak dewasa

Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anakterakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan adaatau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tugas perkembangan
:

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Membantu orang tua memasuki masa tua.

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

7.Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhirsaat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase inidianggap sulit
karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagalsebagai orang tua.Tugas
perkembangan :

a. Mempertahankan kesehatan.

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-


anak.

c. Meningkatkan keakraban pasangan.

Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin,
menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

8. Keluarga usia lanjut

Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya
meninggal. Tugas perkembangan :

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan


pendapatan.

c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.

d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.


e. Melakukan life review.

f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada


tahap ini.

2.5 Struktur Keluarga

1.Struktur Keluarga Berdasarkan garis keturunan

a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam
berbagai generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.

b. Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam berbagai
generasi dimana hubungan itu menurut garis keturunan ibu.

2. Berdasarkan jenis perkawinan

a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.

b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari orang istri

3.Berdasarkan pemukiman

a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga sedarah
suami

b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan sedarah
istri.

c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.

4.Berdasarkan kekuasaan

a. Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan paling penting

b. Keluarga keibuan. Dalam hubungan keluarga istri memegang peranan paling


penting

c. Kaluarga setara. Peranan suami istri kurang lebih seimbang.

2.6 Peranan Keluarga

Posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan
pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.

3.Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat


perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

2.7 Fungsi Keluarga

1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa

2.Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

3.Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan
merasa aman.

4. Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5.Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

6.Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja
untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton
TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

8.Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.

9.Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina


pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpulan

Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.

Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya,
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan,


yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

B.Saran

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman keluarga


sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan
keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu
dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-keluarga.html

Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai