Di susun oleh:
Dosen pembimbing:
BAB I PENDAHULUAN
A.latar belakang......................................................................4
B.rumusan masalah....................................................................5
C.tujuan .............................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A.DEFINISI KELUARGA............................................................7
B.TIPE / BENTUK KELUARGA....................................7
C.TRADISIONAL ......................................................7
BABIII PENUTUP
A.KESIMPULAN .......................................................15
B.SARAN ..................................................................15
C.DAFTAR PUSTAKA ...............................................16
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya
makalah ini dengan judul ‘’Konsep Dasar Keluarga” sebagai penugasan mata kuliah sosial
budaya dan antropologi.
Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Kiranya dapat berguna bagi pendidikan kesehatan khususnya bagi bidan
dan pembaca.
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat
dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh
karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan dibahas tentang
konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup
sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang
berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah
untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan.
Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh
keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami siapa pemegang kekuasaaan tertinggi dalam
keluarga
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan
mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak melakukan interaksi yang
intim. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam
Setiadi 2008).
Mubarak, dkk (2009) keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain.
Menurut Slameto (2006) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama
bagi anak-anaknya baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik
anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajar.
Menurut Silvicon G Bailon dan Aracelis Maglaya (2005), keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
B.Tipe/Bentuk Keluarga
Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh karena
itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat, perawat harus
memahami tipe keluarga yang ada yaitu sebagai berikut :
2.1 Tradisional
a. The Nuclear family (keluarga inti) : keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
b. The dyad family : keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan
anak yang sudah memisahkan diri.
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua
(kakek-nenek), keponakan
f. The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)
dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”
i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama
(contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)
j. Blended family : Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single adult family : Keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal
mati)
2.2 Non-Tradisional
a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.
f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan
karena beberapa alasan tertentu
h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga dalah pihak ayah
Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu
Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah ayah dan ibu
Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil.Menurut
Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapanperkembangan secara
unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yangsama. Tahap perkembangan
keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998).
1. Pasangan Baru
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga, istri
dan keluarga sendiri.
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan
atau 2,5 tahun.Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan
kegiatan.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuanberinteraksi
dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua danbayi yang positif dan
hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tuadapat tercapai.
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Tugas perkembangan :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan
rasa aman.
c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus
terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan
masyarakat.
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir padasaat anak
berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlahmaksimal sehingga
keluarga sangat sibuk.Selain aktivitas di sekolah, masing-masinganak memiliki minat
sendiri.Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yangberbeda dengan anak.Tugas
perkembangan keluarga :
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak
untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.Tujuannya
untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besaruntuk mempersiapkan diri
menjadi orang dewasa.Tugas perkembangan :
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya danmembimbing anak
untuk bertanggung jawab.Seringkali muncul konflik orang tuadan remaja.
6.Keluarga dengan anak dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anakterakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan adaatau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tugas perkembangan
:
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhirsaat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase inidianggap sulit
karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagalsebagai orang tua.Tugas
perkembangan :
a. Mempertahankan kesehatan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin,
menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.
Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya
meninggal. Tugas perkembangan :
a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam
berbagai generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.
b. Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam berbagai
generasi dimana hubungan itu menurut garis keturunan ibu.
b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari orang istri
3.Berdasarkan pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga sedarah
suami
b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan sedarah
istri.
c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.
4.Berdasarkan kekuasaan
Posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan
pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa
2.Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan
merasa aman.
4. Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6.Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja
untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton
TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8.Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya,
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
B.Saran
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-keluarga.html
Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.