KELOMPOK 7
TELAH DIREVIEW
Paraf Tutor
Hari/tgl.
DAFTAR ISI
Verbatim : Percakapan tidak bisa dituangkan dalam bentuk tulisan karena masalah ini
menyangkut reaksi dalam bentuk gestur atau mimik wajah.
Keterangan ucapan/gestur/mimik :
Mahasiswa menunduk terlalu lama tanpa melakukan hal yang berarti ketika mahasiswa lain
berbicara.
Keterangan ucapan/gestur/mimik :
Verbatim :
Faiq : “ Di sini saya ingin bertanya. Mengapa orang yang pingsan itu harus dibaringkan
dengan posisi kaki di atas kepala “
Bunga :” Di sini saya ingin menjawab.Seperti yang sudah dijelaskan oleh Saudari Retno tadi.
Dengan posisi kaki lebih tinggi memungkinkan darah itu dapat mengalir dengan
mudah ke otak. Jadi mungkin setidaknyakita mengikuti gravitasi. “
Fadel :”Baik. Di sini kita masih masuk dalam rumusan masalah. Jadi di sini kita masih
mengumpulkan masalah.”
3. Terdapat gangguan teknis dan kurang adanya persiapan dalam perekaman diskusi
kelompok 1
Keterangan ucapan/gestur/mimik :
Tidak ada ucapan/gestur/mimik tertentu karena terjadi di luar diskusi. Masalah mengenai
kamera baru disadari setelah diskusi selesai.
Verbatim :
Serta setelah langkah 3 yaitu brainstorming, kami mengecek kamera ternyata yang terekam
hanya 11 menit.
b. Kemungkinan penyebab
Kurangnya persiapan lebih awal sehingga tidak banyak membuang waktu diskusi hanya
untuk menyetting alat perekam.
Saat kami mengetahui kamera mati, kami langsung meminta ijin kepada tutor untuk
mengunakan handpone sebagai alat rekam pengganti kamera.
Seharusnya kami melakukan uji coba kamera sebelum diskusi dilaksanakan agar hal-hal
seperti ini tidak dapat diatasi lebih awal.
Malam hari sebelumnya seharusnya sudah menyiapkan e-logbook dan pada hari diskusi
sudah dicek terlebih dahulu mengenai sarana dan prasarana.
4. Mahasiswa kurang berseman gat dalam diskusi
Keterangan ucapan/gestur/mimik :
Beberapa mahasiswa terlihat kurang semangat dan lesu saat melaksanakan diskusi 1
b. Kemungkinan penyebab
Pada malam hari sebelum diskusi 1, kami belum menemukan kepastia mengenai 7 jump
steps sehingga pada hari h pelaksanaan masih terdapat perbedaan presepsi antara kami
Menyamakan presepsi di antara kami sebelum hari pelaksanaan diskusi agar mendapat
kejelasan mengenai 7 jump steps.
e. Antisipasi yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah
Sebelum diskusi, diatara kami saling memberi semanagat dan menjaga perasaan agar tidak
terjadi konflik interpersonal ataupun intrapersonal sehingga kami bisa bersemangat dalam
melaksanakan diskus
Insiden Kritikal Diskusi Kelompok 6
1. Mahasiswa mendiskusikan hal yang melebihi ruang lingkup
Keterangan ucapan/gestur/mimik :
Mahasiswa mulai menanyakan secara mendalam penderita diabetes mellitus padahal tidak
masuk dalam skenario yaitu “apakah penderita diabetes yang siuman dari pingsan boleh
diberi air manis?”
Verbatim :
Retno : (berpendapat mengenai pemberian air gula kepada penderita diabetes yang
pingsan sebagai bentuk tanggapan atas pertanyaan Bunga)
Faiq : “Izin menanggapi. Kasus ini fokusnya ke pingsan karena terik matahari bukan karena
penyakit diabetes”
Pada waktu diskusi langakah ke 7 yaitu memaparkan hasil belajar mandiri, pada waktu itu
kami menentukan sasaran belajar yaitu apakah pasien yang mempunyai riwayat penyakit
diabetes melitus boleh diberi minuman manis atau tidak? Tetapi pembahasan tersebut
dirasa terlalu jauh (out of topic) dari skenario yang ada di bpm.
b. Kemungkinan penyebab
Rasa ingin tau mahasiswa untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penderita diabetes
miletus ketika pingsan yang merupaka penjabaran dari skenario yang ada.
Tidak ada intervensi yang dilakukan karena kami tidak menyadari hal itu.
Saat menentukan sasaran belajar, menyaring pertanyaan apakah sesuai dengan skenario
atau tidak.
Keterangan ucapan/gestur/mimik :
Beberapa mahasiswa menunjukkan ekspresi wajah terkejut dan bingung ketika mahasiswa
lain bertanya.
Ketika ada salah satu mahasiswa yang menanyakan suatu hal terkait skenario, mahasiswa
lain tampak kurang siap menjawab. Hal ini terlihat karena ada jarak waktu cukup lama antar
pertanyaan yang disampaikan dengan mahasiswa yang akan menjawabnya.
b. Kemungkinan penyebab
Keterbatasan waktu dan literatur, kesulitan mencari materi yang valid, dan terlalu mepet
sehingga referensi belajar kurang banyak atau meluas.
Jika masalah yang dituju termasuk masalah klinis maka pertanyaan tersebut diserahkan
kepada PIC sehingga dapat dibahas pada kuliah klarifikasi.
e. Antisipasi yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah
Dapat mencari referensi belajar dari jauh-jauh hari dan jangan menunda sampai sehari
sebelum hari H serta lebih sering untuk membaca literatur terpecaya seperti textbook,
jurnal dll.
Keterangan ucapan/gestur/mimik :
Ketika salah satu dari merekasedang menyampaikan pendapat dalam diskusi, ada suatu
waktu mahasiswa lain tampak sedang memikirkan hal lain dan tidak fokus ke diskusi.
b. Kemungkinan penyebab
Tetap fokus pada kegiatan yang sedang dilakukan dan jangan memikirkan masalah pribadi.
Keterangan ucapan/gestur/mimik
Tidak nampak dalam video karena terjadi sebelum diskusi. Tutor memajukan jadwal sekitar
pukul.
Pada malam hari sebelum diskusi kelompok ke-2, ketua kelompok menginformasikan
kepada kami bahwa diskusi kelompok ke-2 akan dilaksanakan pukul 08.30. Pada pagi hari
nya, ketua kelas memberitahu bahwa kelompok 7 dengan tutor Bu Wulan megalami
perubahan jadwal yang dari ja, 08.30 dimajukan menjadi 07.00. Kami sebagai anggota
kelompok kurang percaya atas informasi yang diberikan oleh ketua kelas, karena ketua
kelompok kami belum menginformasikan hal ini. Tepat pukul 06.10, ketua kelompok kami
baru saja menginformasikan bahwa memang benar terdapat perubahan jadwal. Jadi,
ketidaksiapan kami dalam menerima perubahan jadwal mengakibatkan kami terburu-buru
dalam menyiapkan diskusi.
b. Kemungkinan penyebab
Adanya kesibukkan yang mendadak dari pihak tutor dan ketua kelompok kami tidak
mengaktifkan hp sehingga informasi yang diberikan tutor terlambat didapat.
Semua anggota lebih segera mengaktifkan handphone dan jika ada informasi baru
menginformasikan kepada kelompok dan mencari kebenaran informasi tersebut.
Tetap mengupdate informasi/ mengecek hp secara berkala agar tidak ketinggalan informasi.
KESIMPULAN
Terdapat 6 faktor yang memengaruhi insiden kritikal yang terjadi di dalam diskusi
kelompok, yaitu ketidakseimbangan dalam partisipasi, kurangnya kohesi, kurangnya
elaborasi, kurangnya motivasi, kurangnya interaksi dan kepribadian yang sulit. Sedangkan
Zanolli mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi insiden kritikal dalam diskusi
kelompok yaitu kualitas skenario, peran tutor, umpan balik, sistem asesmen, pengaturan
jadwal, sarana prasarana.
Keterlibatan mahasiswa dalam kelompok itu sendiri merupakan salah satu aspek penting
dalam melakukan intervensi sehingga terjadi persamaan presepsi apakah suatu hal tersebut
dapat menghambat diskusi. Jadi, mengetahui latar belakang penyebabnya membuat
intervensi menjadi efektif. Pengetahuan murni mahasiswa, skenario dan peran tutor akan
mempengaruhi kualitas belajar mandiri mahasiswa dan dinamika kelompok.
REFERENSI
Dolmans DHJM, Wolfhagen HAP, &, van der Vleuten, CPM 2012, ‘Motivational and
cognitive process influencing tutorial groups’, Academic Medicine, 73(10):22-24.
Nieminen, K., Sauri, P., Lonka, K 2005, ‘On the relationship between group functioning and
study success in problem-based learning’. Med Educ, 40: 64-71
Zanolli, Henny PA, Boshuizen, De Grave 2002, ‘Students’and tutor perceptions of problem
based learning in PBL tutorial groups at a Brazilian Medical School’, Education for Health,
15(2): 189-201
Nurhasanah, Farida, 2012, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika Stkip Siliwangi Bandung,
Vol 1, No.1, ‘Membangun Keaktifan Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Per
encanaan Dan Pengembangan Program Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Ko
nstrutivisme Dalam Kegiatan Lesson Study, Februari, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Fitri AD, Harsono & Suryadi E. Persepsi Mahasiswa dan Tutor Tengtang Kejadian Kritis
Selama Diskusi Tutorial dan Jenis-Jenis Intervensi Tutor Tehadap Kejadian Tersebut. Jurnal
Pendidikan Kedokteran Indonesia 2013, 2(3):159-73. Diakses dari
https://journal.ugm.ac.id/jpki/article/download/25179/16156, 14 Agustus 2019
Kindler, P.,Grant, C., Kulla, S., Pool, G., & Godolphins, W. (2009). Difficult incident and tutor
interventions in problem based learning tutorials. Med Educ, 4 , pp. 22-24