Oleh:
I GUSTI AYU WINTAN
203221156
KELAS: B13-B
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus
meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas,
inaktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,
2005).
Menurut survey yang dilakukan oleh Word Health Organization (WHO)
pada tahun 2000, jumlah penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria
sekitar 26,6% dan wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025
jumlahnya akan meningkat menjadi 29,2% (Apriany, 2012). Prevalensi
penderita hipertensi di Indonesia terus terjadi peningkatan. Hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar 21% menjadi
26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya, diperkirakan
meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi 42% pada tahun
2025. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2009 menunjukkan
bahwa prevalensi hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat menjadi 34,1%
tahun 2010.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan, penyakit
tidak menular penyebab kematian terbesar di Bali disebabkan oleh penyakit
Hipertensi. Jumlah penderita hipertensi di tahun 2014 mencapai 8.886 kasus.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sukawati I, jumlah penderita
Hipertensi di Kabupaten Gianyar ± 408 orang dan jumlah penderita di Desa
Ketewel ± 76 orang. Untuk mengatasi hipertensi dirumah, keluarga dapat
memanfaatkan terapi komplemeneter seperti penggunaan tanaman obat
keluarga (TOGA).
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya
rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Obat adalah suatu bahan atau panduan
bahan- bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada
manusia atau hewan dan untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
Obat dapat bersifat sebagai obat jika sesuai dengan dosis dan waktu yang tepat.
Obat juga bersifat racun bagi tubuh jika dikonsumsi dengan dosis yang
berlebihan. Hal ini menyebabkan pemberian obat kurang dapat
menyembuhkan karena salah penggunaan dan dosis yang tidak tepat. Banyak
masyarakat yang masih belum paham akan pemanfaatan tanaman obat
keluarga.
Masyarakat sering salah dalam menentukan bahan baku dalam
pembuatan obat tradisional dan tidak mengerti cara untuk mengolah bahan
tersebut. Ini dapat menyebabkan efek samping yang berbeda bagi tiap orang
jika dosis obat diberikan secara berlebihan. Semakin banyak masyarakat yang
menaruh perhatian terhadap penggunaan obat yang rasional demi kepentingan
keluarga. Menurut (WHO, 1992), penggunaan obat rasional mensyaratkan
pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dengan
dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat yang benar, dan mendapatkan
harga obat yang paling murah. Untuk bayi terutama bayi usia balita,
dianjurkan untuk tidak memberikan obat bebas tanpa berkonsultasi dengan
dokter.
II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum/ TIU
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan pengetahuan
masyarakat dapat meningkatkan mengenai penggunaan tanaman obat keluarga
untuk penyakit hipertensi
B. Tujuan Instruksional Khusus/ TIK
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, sasaran mampu:
1. Menyebutkan kembali pengertian tanaman obat keluarga (TOGA) dengan
benar.
2. Menyebutkan kembali manfaat adanya TOGA di rumah dengan benar.
3. Menyebutkan kembali jenis-jenis TOGA, khasiat serta cara pengolahannya
untuk penyakit hipertensi dengan benar.
III. METODE
Adapun metode yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
4. Demonstrasi
IV. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
V. PROSES PELAKSANAAN
Tahap / Kegiatan penyaji Kegiatan Peserta Metode dan Media
Waktu
Orientasi 1. Salam pembuka 1. Menjawab Metode
(5 menit) 2. Perkenalan salam 1. Ceramah
3. Menyampaikan 2. Menyimak 2. Tanya jawab
tujuan penyuluhan 3. Mendengarkan Media
4. Kontrak waktu dan menjawab
1. Leaflet
pertanyaan
penyuluhan
Kasih
3. Salam penutup
A
Penyuluh Peserta
A
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I. Jakarta: EGC
Handayani, Tuty. 2013. Apotik Hidup. CV Ilmu Padi Infra Pustaka Makmur. Jakarta
Muhlisah, Ir. Fauziah, 2007, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Jakarta, PT. Seri Agri
Sehat
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Sujana, Wayan. 2011. Hipertensi Untuk Dicegah Dan Dihindari. (online). Avaible:
http://idijembrana.or.id/index.php?module=artikel&kode=13 (18-03-2021)
Utami, dr.Prapti, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat 431 jenis tanaman penggempur
aneka penyakit, Jakarta Selatan, PT. Agromedia Pustaka
A. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan tanaman obat keluarga?
2. Apa saja jenis tanaman obat keluarga yang dapat diberikan pada penderita
hipertensi?
Sebutkan minimal 5!
3. Apa saja manfaat tanaman obat keluarga?
4. Jelaskan salah satu pengolahan tanaman toga untuk hipertensi!
5. Apa keuntungan dari pemanfaatan tanaman toga?
B. Jawaban
1. Taman obat keluarga adalah tamanan yang ada disekitar rumah, baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan khusus untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat (apotek hidup)
2. 5 jenis tanaman obat keluarga untuk penderita hipertensi adalah
a. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
b. Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)
c. Daun Sirsak (Annona muricata)
d. Daun Seledri (Apium graveolens)
e. Daun Salam (Syzygium polyanthum )
3. Manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit,
meningkatkan/menjaga kesehatan, penyembuhan penyakit
4. Cara mengolah mentimun salah satu tanaman obat keluarga untuk hipertensi
a. Bersihkan buah mentimun lalu potong kecil-kecil sesuai selera.
b. Masukkan ke dalam blender
c. Tambahkan 1/2 gelas air putih dan blender buah mentimun hingga
hancur.
d. Tambahkan gula, air jeruk lemon dan sedikit es serut lalu blender lagi
hingga mentimun halus.
e. Saring jus mentimun ke dalam gelas dan tambahkan es serut ke dalam
gelas.
f. Jus buah mentimun telah siap untuk disajikan dan menjadi minuman
penurun darah yang menyehatkan.
5. Keuntungan penggunaan tanaman obat keluarga adalah masyarakat mudah
untuk memperolehnya dan bahan bakunya dapat ditanam di pekarangan
sendiri. Obat tradisional murah dan dapat diramu sendiri di rumah, sehingga
hampir setiap orang Indonesia pernah menggunakan tumbuhan obat untuk
mengobati penyakit. Penggunaan tumbuhan obat tetap besar di masyarakat
karena manfaatnya secara langsung dapat dirasakan secara turun-temurun,
walaupun mekanisme kerjanya secara ilmiah masih belum banyak diketahui.
Cara mengolah :
Potong kecil-kecil seledri
Lalu masukkan ke dalam blender.
Tambahkan air perasan lemon dan
es batu.
Kemudian saring jus yang sudah (TANAM An OBAT KELUARGA)
diblender, sebelum diminum. Untuk PenyAKIT Hipertensi
Cara mengolah :
Bersihkan buah mentimun lalu
Cara mengolah : potong kecil-kecil sesuai selera.
Ambil daun salam sebanyak 7- Masukkan ke dalam blender
10 lembar Tambahkan 1/2 gelas air putih
Cuci daun salam sampai bersih. dan blender buah mentimun
Lalu, rebus daun salam dengan hingga hancur.
3 gelas air sampai menyisakan Tambahkan gula, air jeruk lemon
air 1 gelas. dan sedikit es serut lalu blender
Setelah dingin, saring air lagi hingga mentimunhalus.
rebusan daun salam Saring jus mentimun ke dalam
Minum air rebusan daun salam gelas dan tambahkan es serut ke
tersebut 2 kali sehari. dalam gelas. Jus buah mentimun
telah siap untuk disajikan.
Hipertensimerupakan
peningkatan tekanan Cara mengolah:
darah sistolik secara Cuci ketiga buah belimbing Cara mengolah :
persisten diatas 140 Daun sambiloto segar sebanyak
wuluh hingga bersih
mmHg sebagai akibat dari Potong kecil-kecil. 5-7 lembar
kondisi lain yang kompleks Rebus dengan 1/2 cangkir air
Rebus potongan belimbing
dan saling berhubungan. wuluh tersebut dengan tiga panas.
Tambahkan madu secukupnya
gelas air.
Biarkan hingga hanya tersisa sambil diaduk.
Setelah dingin minumsekaligus.
segelas saja.
Angkat ramuan dan diamkan Lakukan sehari 3 kali.
hingga dingin.
Setelah dingin, saring
Tanaman Obat ampasnya, dan minum air
Keluarga (TOGA) rebusan belimbing wuluh ini
adalah tanaman hasil setelah sarapan. Cara mengolah :
budidaya keluarga Ambil daun sirsak sebanyak 7
yang berkhasiat lembar
sebag ai obat. Rebus dengan 2 -3 gelas air
Keuntungan menggunakan TOGA putih sampai mendidih, lalu
yaitu murah dan dapat diramu dinginkan
sendiri di rumah, sehingga hampir Setelah didinginkan saring air
setiap orang Indonesia pernah rebusan daun sirsak
menggunakan tumbuhan obat Minum 2-3 kali sehari
untuk mengobati penyakit.