Anda di halaman 1dari 3

Judul: Analisa Keluaran Berkas Radiasi pada Pesawat LINAC dengan Metode

Penyinaran Source to Surface Distance (SSD)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Radioterapi merupakan metode pengobatan penyakit-penyakit keganasan dengan
menggunakan radiasi pengion. Proses ionisasi sebagai hasil interaksi radiasi pengion dengan
sel kanker akan membuat rantai DNA kanker tersebut putus sehingga mematikan jaringan.
Oleh karena itu, diusahakan agar dosis radiasi yang diberikan pada sel kanker harus
terdistribusi secara merata dan sebisa mungkin meminimalisir dosis radiasi yang jatuh di luar
lapangan penyinaran. Keluaran berkas elektron dengan energi tinggi dapat digunakan untuk
terapi kanker yang dekat pada permukaan atau ditembakkan ke sebuah target untuk
menghasilkan sinar-X energi tinggi yang dapat digunakan untuk terapi kanker pada
kedalaman tertentu (Milvita, 2018).
Radioterapi adalah jenis terapi yang menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk
menghancurkan sel-sel kanker. Baik sel-sel normal maupun sel-sel kanker bisa dipengaruhi
oleh radiasi ini. Tujuan radioterapi adalah memberikan dosis radiasi yang tepat pada volume
tumor tertentu untuk membunuh tumor dengan kerusakan seminimal mungkin pada jaringan
sehat sekitarnya, serta untuk mencapai kualitas hidup yang baik (Rahayu, dkk, 2015).
Pengobatan kanker dilakukan dengan menggunakan radiasi pengion atau
radionuklida, pembedahan (surgery) maupun kemoterapi. Penggunaan radiasi pengion dalam
pengobatan ini dimulai setelah sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun
1895. Radioterapi dilakukan untuk meradiasi tumor atau kanker dengan memberikan dosis
radiasi yang diperlukan secara tepat di daerah target yang akan diradiasi dan bertujuan untuk
menghambat dan melemahkan sel kanker dengan meminimalkan kerusakan jaringan sehat
yang berada di sekitar kanker (Aisyah, 2013).
Pengukuran dosis radiasi pada radioterapi harus dilakukan dengan tepat dan sesuai
standar. Perhitungan dosis juga harus mengikuti protokol Technical Report Series (TRS) 398
yang dikeluarkan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) pada akhir tahun 2000.
TRS 398 merupakan suatu kode praktis internasional untuk dosimetri berdasarkan standar
dosis serap air yang dijadikan sebagai pedoman dalam penentuan dosis serap berkas radiasi
pesawat terapi eksternal. IAEA merekomendasikan agar dosis radiasi yang diberikan dalam
terapi pasien memiliki deviasi ± 3 % (Milvita, 2018).
Linear Accelerator (LINAC) adalah salah satu contoh pesawat teleterapi yang dirancang
untuk mempercepat pergerakan elektron secara linier sehingga dapat menghasilkan berkas
foton dan elektron. Berkas foton biasanya terdiri dari variasi energi 6 MV dan 10 MV,
sedangkan berkas elektron biasanya terdiri dari variasi energi (4, 6, 9, 12, 15 dan 18) MeV.
Berkas foton biasanya digunakan untuk menyinari kanker yang berada di dalam jaringan
tubuh misalnya kanker payudara, kanker servix dan kanker nasofaring, sedangkan berkas
elektron biasanya digunakan untuk menyinari kasus kanker kulit (Vadila, 2018).
Sejak awal tahun 1950, pesawat teleterapi sinar-X megavolt atau biasa disebut
pesawat pemercepat linier medik telah digunakan untuk terapi tumor atau kanker. Pemercepat
linier medik didesain untuk radioterapi, dimana elektron mendapatkan energi akibat
berinteraksi dengan frekuensi radio medan elektromagnetik yang tersinkronisasi dalam suatu
medan yang memberi percepatan ke elektron. Berkas foton dan elektron untuk keperluan
radioterapi dapat dihasilkan dari sebuah pesawat pemercepat linier medik, tidak seperti
halnya dengan berkas foton yang diperoleh dari berkas elektron yang diarahkanke suatu
target, sedangkan berkas elektron dapat digunakan langsung, karena berkaselektron tidak
berinteraksi dengan target, maka spektrumnya mendekati berkas monografi (Aisyah, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana hasil analisa keluaran berkas radiasi pada pesawat LINAC dengan
menggunakan metode penyinaran Source to Surface Distance (SSD).

1.3 Batasan Masalah


Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, batasan-batasan dalam penulisan
ini sabagai berikut:
1. Energi yang digunakan yaitu 6 MV dan 10 MV.
2. Teknik penyinaran Source to Surface Distance (SSD) 100 cm

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan adalah menganalisia keluaran berkas radiasi foton dan elektron pada
pesawat terapi LINAC dengan metode penyinaran Source to Surface Distance.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan adalah untuk mengetahui keluaran berkas radiasi (berkas foton dan
elektron) yang keluar dari pesawat terapi LINAC sehingga berkas foton dan elektron yang
keluar dari pesawat terapi LINAC sesuai dengan yang diperlukan pasien dan sesuai asas
proteksi radiasi.

1.6 Metode Penulisan


BAB I :PENDAHULUAN
Dalam bagian ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan metode penulisn.
BAB II :TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bagian ini berisi tentang landasan dan teori yang sesuai dengan
rumusan masalah yang akan dijawab.
BAB III :METODOLOGI
Dalam bagian ini berisi tentang sumber-sumber yang dijadikan sebagai
referensi dalam penyusunan makalah seminar ini.
BAB IV :PEMBAHASAN
Dalam bagian ini membahas masalah yang telah dirumuskan pada rumusan
masalah.
BAB V : PENUTUP
Dalam bagian ini berisi kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai