TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
yang lemah atau kurang beruntung. Pemberdayaan merupakan suatu cara dimana
utamanya Eropa. Untuk memahami konsep empowerment secara tepat dan jernih
memerlukan upaya pemahaman latar belakang konseptual. Salah satu unsur yang
suatu organisasi tergantung pada manusia mengelola sumber daya lainnya yang
ada dalam organisasi (masyarakat). Oleh karena itu manusia harus dikelola secara
yaitu:
organisasi.
1
3. Sumber daya manusia adalah potensi dan merupakan aset dan berfungsi
diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam
kualitas, kesetiaan serta tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, maka
organisasi. Dalam hal ini, pemimpin (kepala desa) memegang peran untuk
memberdayakan para masyarakat agat tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu
harfiah, kata pemberdayaan dapat diartikan lebih berdaya dari sebelumnya, baik
dimilikinya.
inisiatif dan respon, sehingga seluruh masalah yang dihadapi dapat diselesaikan
pertama adalah to give power or authority to, dan pengertian kedua berarti to give
2
lain. Sedangkan dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberi
untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari
pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja hanya
3
Pemberdayaan merupakan proses pembangunan dalam meningkatkan
harkat ddan martabat serta kesejahteraan manusia. Oleh karena itu profesi mulia
sebagai agen perlu memberdayakan masyarakat di era global sekarang ini (Oos
sekaligus pelaku pelaku utama pembangunan, atau dengan kata lain masyarakat
Rusmiyati (2011: 16) menyatakan bahwa pemberdayaan adalah suatu cara rakyat,
pemberdayaan dianggap sebuah proses menjadikan orang yang cukup kuat untuk
kehidupannya.
mempunyai daya kepada pihak yang tidak atau kurang berdaya. Sedangkan
4
diartikan sebagai upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan.
potensi yang ada secara evolutif dengan keterlibatan semua potensi. Berkenaan
meliuti tiga hal yaitu pengembangan, memperkuat potensi atau daya dan
terciptanya kemandirian.
lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapai pula dengan upaya membangun aset
5
atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan (power)
kepada masyarakat, organisasi atau individu agar menjadi lebih berdaya. Proses
didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat tanpa memiliki daya. Setiap
menyadari atau daya tersebut masih belum dikatahui secara eksplisit. Oleh
klarena itu daya harus digali dan dikembangkan. Jika asumsi ini berkembang
antara lain:
6
2. Sebagai pembaharu manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi.
organnisasi.
keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian. Pemberdayaan mencakup
keberdayaan yang dapat menunjukan seseorang itu berdaya atau tidak. Sehingga
7
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
inisiatif dan respon, sehingga seluruh masalah yang dihadapi dapat diselesaikan
jawaban.
Daerah, pasal 212 ayat (3) mengenai Keuangan desa. Sumber pendapatan desa
terdiri atas :
c. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima
kabupaten/kota;
kabupaten/kota;
8
Pada pasal 212 ayat (5) dan (6) juga menjelaskan tentang pedoman
pengelolaan keuangan desa secara umum. Pasal Pasal 212 ayat (5) berbunyi
“Pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh Kepala Desa yang dituangkan dalam
Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa”. Pasal 212 ayat (6)
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, pada Bab I Ketentuan umum
pasal (1) ayat (11) disebutkan bahwa “Alokasi Dana Desa adalah dana yang
bagian dan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
Kabupaten/Kota”.
Jadi Alokasi Dana Desa berasal dari dana perimbangan keuangan pusat
dan daerah yang telah dikurangi belanja pegawai pada suatu Pemerintah
Kabupaten yang kemudian dibagi secara proporsional pada seluruh desa disuatu
desa sendiri bukan merupakan suatu gagasan ekonomi (semata), melainkan suatu
Dana Desa (2014:30) menjelaskan bahwa: Alokasi Dana Desa merupakan hak
9
2. pemerataan dan keadilan, biaya penyelenggaraan pemerintah dan
pemerintahan desa;
Dana Desa menurut Sadu Wasistiono (2013:112) antara lain: 1. rumusan ADD
dipergunakan untuk menghitung besarnya Alokasi Dana Desa untuk setiap desa;
2. hal yang sangat penting dalam menghitung besarnya Alokasi Dana Desa
dipergunakan berdasarkan asas merata dan adil. a. Asas merata adalah besarnya
bagian Alokasi Dana Desa yang sama untuk setiap desa yang selanjutnya disebut
Alokasi Dana Desa Minimal ( ADDM ). b. Asas adil adalah besarnya bagian
ADD yang dibagi secara proporsional untuk setiap desa berdasarkan nilai bobot
desa (BDx) yang dihitung dengan rumusan dan variabel tertentu (misalnya:
Besarnya presentase perbandingan antara asas merata dan adil ditetapkan oleh
daerah, misal besaran AADM adalah 60% dari jumlah ADD dan besarnya ADDP
dalah 40% dari jumlah ADD. Dalam PP Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
10
telah dijelaskan mengenai sumber pembiayaan bagi Desa dalam rangka
Pendapatan Asli Desa, adanya kewajiban bagi Pemerintah dari pusat sampai
ataupun donasi. Salah satu bentuk transfer dana dari pemerintah adalah Alokasi
Dana Desa (ADD) yang telah ditetapkan sebesar 10% dari dana perimbangan
Dalam Permendagri tersebut telah cukup dijelaskan mulai tujuan ADD, tata
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ADD, yaitu :
1. Terdapat 8 tujuan ADD yang bila disimpulkan secara umum, ADD bertujuan
11
3. ADD merupakan bagian yang integral (satu kesatuan/tidak terpisahkan) dari
pelaporannya.
ADD secara berkala (bulanan) dan laporan hasil akhir penggunaan ADD.
Tujuan dari alokasi dana desa sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri
yaitu untuk:
12
6) Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka pengembangan
Keuangan Desa, bahwa pengelolaan alokasi dana desa merupakan satu kesatuan
dana desa adalah: 1) Azas Merata adalah besarnya bagian alokasi dana desa yang
sama untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal
(ADDM). 2) Azas Adil adalah besarnya bagian alokasi dana desa berdasarkan
Nilai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu
prosentase perbandingan antara asas merata dan adil adalah besarnya ADDM
adalah 60% (enam puluh persen) dari jumlah ADD dan besarnya ADDP adalah
13
akan lebih meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat perdesaan,
yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDes. Oleh
karena itu dalam pengelolaan keuangan alokasi dana desa harus memenuhi prinsip
pengelolaan sebagai berikut: 1) Seluruh kegiatan yang didanai oleh alokasi dana
Jenis kegiatan yang akan dibiayai melalui alokasi dana desa sangat terbuka untuk
masyarakat desa yang diputuskan melalui musyawarah desa. 5) Alokasi dana desa
harus dicatat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan proses
tersebut pengelolaan alokasi dana desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan
bagi pengelolaan keuangan desa dalam APBDes, seluruh kegiatan yang dibiayai
14
Suchman dalam Winarno (2015:230) mengemukakan enam langkah dalam
1. Efektifitas,
2. Efesiensi,
3. Kecukupan,
4. Perataan,
5. Resvonsivitas
6. Ketepatan.
Prihartini Budi Astuti pada 2012, yang meneliti pengaruh alokasi dana desa
Selain itu, pembangunan infrastruktur maupun nilai sosial budaya perdesaan akan
meningkat.
15
bersumber dari bagian dan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima
3. Pengawasan
a. Pengertian Pengawasan
perintah, tujuan dan kebijakan yang telah ditentukan. Penentuan apa yang harus
berlangsung serta berhasil sesuai dengan telah yang direncanakan, diputuskan dan
diperintahkan”.
pengawasan adalah agar rencana yang telah ditetapkan atau dibuat dapat
16
pengawasan itu terdapat tiga bagian proses yaitu mengukur hasil pekerjaan,
penyimpangan, baik dilakukan secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Setiap
untuk mengetahui :
digariskan.
b. Syarat-Syarat Pengawasan
Ada dua hal yang merupakan prasyarat mutlak yang harus lebih dahulu
bulatnya suatu rencana maka semakin efektif pula sistem pengawasan yang
17
(2014, h. 254) berkenaan dengan hal ini menyatakan bahwa “ pengawasan
rencana semula, dan untuk menjamin agar segenap kegiatan yang sedang
pengawasan adalah :
18
2) Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan dan menindak
manajemen.
10) Sistem dan prosedur kerja yang sedang diterapkan tidak menyimpang dari
pengawasan adalah agar rencana yang telah ditetapkan atau dibuat menjadi
d. Macam-Macam Pengawasan
Dilihat dari macamnya pengawasan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
19
Pengawasan langsung adalah suatu pengawasan yang diadakan sendiri oleh
dapat dilakukan baik dalam bentuk inspeksi langsung, on the spot observation
mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan cara ini bawahan akan
jasa orang lain atau disebut dengan pengawasan dengan pendelegasian wewenang.
yaitu:
1. Pembinaan,
2. Pemeriksaan,
3. Sarana Pengawasan
4. Tindakan Pembinaan.
Kinerja mereka dikontrol dengan sistem operasional dan prosedur yang berlaku,
20
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana
perintah, tujuan dan kebijakan yang telah ditentukan. Penentuan apa yang harus
spontan atau mendadak. Apabila cara-cara tersebut dilakukan baik secara farsial
maupun kolaboratif maka tujuan pengawasan akan dapat tercapai dengan baik.
rencana perintah, tujuan dan kebijakan yang telah ditentukan. Penentuan apa yang
sesuai dengan rencana atau dengan kata lain selaras dengan rencana. Dalam
21
B. Hasil Penelitian Lain Yang Relevan
Miau Baru tidak berjalan lancar. Seperti dalam proses perencanaan yang
tidak melibatkan masyarakat Desa Miau Baru daan tidak melalui forum
sebelumnya.
Masyarakat di Desa Salo Palai” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
bahwa implementasi alokasi dana desa yang dilakukan didesa Salo Palai
tidak berjalan dengan baik, hal tersebut disebabkan karena interaksi yang
22
Kabupaten Melawi”. Hasil dari penelitiannya adalah variabel yang
dilihat dari hasil analisis yang menyatakan hanya variabel dana desa yang
panel koefisien dana desa sebesar 1.10 mengandung arti kontribusi dana
Peraturan Bupati Malang No. 18 tahun 2006 tentang Alokasi Dana Desa.
23
pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut mengurangi porsi 70% untuk
pemberdayaan masyarakat..
C. Kerangka Berpikir
lebih banyak diarahkan pada kegiatan fisik (pembangunan sarana dan prasarana
bentuk dana purna bakti, tunjangan dan sejenisnya serta sebagian lagi untuk
kegiatan rutin. Berhubung dengan hal diatas maka yang menjadi tolak ukur dalam
yang secara terbuka maka memudahkan kontrol sosial dari masyarakat itu
(ADD) dalam pemberdayaan masyarakat yang secara terbuka dan jujur kepada
ketaatannya pada regulasi yang dibuat oleh pemerintah. Dan kemudian dalam
24
pemberdayaan masyarakat terhadap pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) salah
faktor yang tidak kalah penting adalah akuntabilitas. Dalam artian bahwa
masyarakat
Desa
Pemberian Alokasi Dana Desa merupakan wujud dari pemenuhan hak desa
masyarakat.
25
lebih rinci Siagian menyebutkan melalui pengawasan dapat diketahui apakah
sesuatu berjalan dengan rencana, sesuai instruksi atau azas yang telah ditentukan,
diperbaiki dan juga dapat diketahui apakah sesuatu berjalan efisien dan efektif
optimal
Faktor-faktor
Lain (e)
Alokasi Dana Desa
(X1) 2
Pemberdayaan
Masyarakat (Y)
Pengawasan 3
(X2)
1
26
D. Hipotesis Penelitian
27