Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ACARA VI
UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

Disusun Oleh:

Nama : Hittah Murniati

NPM : E1K020020

Prodi : Proteksi Tanaman

Kelompok :-

Hari/Tanggal : Senin, 30 November 2020

Dosen : 1. Agustin Zarkani,SP, MSi.,Ph.D.

2. Dra. Devi Silsia, M.Si.

Ko-Ass : Agnesia Damayanti S.TP

Objek Pratikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mengetahui kandungan pada suatu makanan seperti karbohidrat dan protein maka
dilakukan uji molekul kimia hayati pada makanan tersebut. Karbohidrat adalah polihidriksi dari
aldehid atau keton, yang berfungsi sebagai materi pembangun,dan sumber energi utama yang
dibutuhkan tubuh manusia.Karbohidrat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, yang tidak dapat
diuraikan kembali atau dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Disakarida terbentuk dari dua
molekul disakarida dimana ikatan yang menghubungkan unit-unit monosakarida dalam
disakarida disebut glukosida. Dan polisakarida adalah polimer dari monosakarida.
Sedangkan protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup atau senyawa
polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino, senyawa ini terdapat dalam
semua jaringan hidup baik hidup maupun hewan. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara
lain sebagai pengatur, pembangun, pertahanan dan sebagai sember energi. Struktur molekul
protein tersusun  dari asam-asam amino yang bergabung satu sama lain melalui ikatan peptide.
Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum Cn (H2O) n,
dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul air sehingga senyawa ini
seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi
nama karbohidrat (David, 1998).
Uji mollisch , dan uji fehling merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian
dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat . Reaksi biuret , reaksi millon , dan reaksi
nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji
kandungan protein.

1.2 Tujuan
Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein .
Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan
makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan
merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak,
dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Wisno, 2004).
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch
dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia. Uji ini
didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang
berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara
lapisan asam dan lapisan sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-
naphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat
perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan
larutan atau hanya membentuk lapisan (Respati, 1986).
Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar dari tubuh
manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan penyusun tubuh, sebagian
mempunyai fungsi katalis ,yang menyebabkan reaksi-reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada
kondisi tubuh. Protein disusun oleh α asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut
ikatan peptida. Protein menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya Protein sederhana , dan
Protein konjugasi. Protein menurut pembagian fungsi , dianataranya Protein struktur , dan
Protein kotraktil.
Tiap jenis protein ditandai sifat-sifat:
• Susunan kimia yang khas.
• Babul molecular yang khas semula dalam satu contoh tertentu dari protein
mempunyai bobot moleculer yang sama.
• Urutan asam amino yang khas (Purba, 2006).
Kata protein sebenarnya berasal dari kata yunani yang berarti pertama yang paling
penting, asaldari kata protos. Protein terdiri dari bermacam-macam golongan makromolekul
heterogen. Walaupun demikian semuanya merupakan turunan dari polipeptida dengan berat
molekul yang tinggi, secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari
polipeptida dengan berat molekul yang tinggi. Secara kimia dapat dibedakan antara protein
sederhana yang terdiri dari polipeptida dan protein kompleks yang mengandung zat-zat makanan
tambahan seperti, karbohidrat, lipid atauasam nukleat. Untuk protein kompleks, bagian
polipeptida dinamakan aproprotein dan keseluruhannya dinamakan haloprotein. Secara
fungsional protein juga menunjukkan banyak perbedaan. Dalam sel mereka berfungsi sebagai
enzim, bahan bangunan, pelumas dan molekul pengemban. Tapi sebenarnya protein merupakan
polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui ikatan peptide (Hart, 1987).
Asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam
amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya
digantikan oleh gugus amino. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2 amino
bebasakan beraksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun,
prolin dan hidroksi prolin menghasilkan senyawa berwarna kuning (Abas, 1999).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan
makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan
merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak,
dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin .
2011).
Asam amino merupakan satuan penyusun protein,berdaarkan rumus bangunnya asam
amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya
digantikan oleh gugus amino. (Anwar M .1990)
Protein adalah senyawa penting menyusun sel hidup. Senyawa ini tedapat semua jaringan
hidup baik tumbuhan maupun tumbuhan. Fungsin protein sangat beragam antara lain sebagai
pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi.Dalam bahasa yunani protein
berarti “pengikat satu” dan “yang utama”. Asam amino adalah satu golongan senyawa karbon
yang setidaknya Mengandung satu karboksil (-COOH) dan satu gugusan animo (-NH2). (Addi
Krisbyanto .2008)
Uji millon digunakan untuk menentukan larutan benzene. (E.Jhon 1992),
Uji millon, dengan percobaan millon albumia berlangsung positif, karein juga positif, tetapi
untuk gelarin negatif, jika mungkin positif lemah sekali, gelarin mengandung sedikit sekali
tirosin. (Kurnia Kusnawidjaja .1993)
Produk utama karbohidrat adalah karbondioksida, hidrogen, metan, asam lemak rantai
pendek yang mudah menguap. (Nelson .2009)
Karbohidrat terhidrolisis oleh enzim dan oleh karenanya pencernan karbohidrat diabsorvasi
sebaagai monosakarida, didalam hati, fruktosa dan glukosa diubah menjadi glukosa. (Sri .1990)
Karbohidrat (monosakarisa) yang penyusun utamanya adalah glukosa,lalu dioksidasi
menjadi CO2 dan H2O, kemudian diubah menjadi monosakarida, disakarida, poligosakarida,
ketiganya disebut Heksosa. (Wiliam .1997)

Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi yang memiliki gugus pungsional aldehida


atau alkanon. Karbohidrat dibentuk dalam tumbuh-tumbuhan melalui proses fotosintesis. Nama
karbohidrat berasal dari anggapan bahwa senyawa golongan ini mempunyai rumus empiris
Cn(H2O)m. Karbohidrat disebut juga dengan hidrat, arang atau sakarida. Senyawa kimia
karbohidrat merupakan gabungan dari banyak fungsi hidroksil(-OH), dengan gugus
karboil(C=O.). (Girindra : 1986)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat yang digunakan :


 Botol semprot  Penjepit tabung reaksi
 Gelas piala 100 ml  Pipet volume 5 ml
 Gelas ukur 10 ml dan 25 ml  Penangas air
 Pipet tetes  Gelas piala 1000 ml/ 500 ml
 Erlenmeyer 250 ml  Kompor listrik/ kompor gas
 Tabung reaksi + rak

3.1.2 Bahan yang digunakan :


 Reagen Ninhidrin  Reagen Molisch
 NaOH 10 M  HNO3
 Fruktosa  H2SO4
 α-naftol  Reagen Millon
 Sukrosa  Fehling
 Etanol  NaNO2 0,15 M
 Amilum  Fehling B
 Aquades  CuSO4
 Madu

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Uji Karbohidrat


Uji Molisch
1. Sediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan :
• Tabung I : ditambah 2 ml glukosa 2 %
• Tabung II : ditambah 2 ml fruktosa 2 %
• Tabung III : ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
• Tabung IV : ditambah 2 ml larutan kanji (amilum) 2 %
• Tabung V : ditambah 2 ml madu 50 % dalam air.
3. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes reagen Molisch (10% α-
naftol dalam etanol).
4. Selanjutnya, dengan hati-hati tambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding tabung
reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5. Amati perubahan yang terjadi.
Uji Fehling
1. Ambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.
2. Tambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml Fehling B ke dalam tabung reaksi yang
lain
3. Campurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
4. Bagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5. Selanjutnya :
• Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 10%
• Tabung reaksi II : + 2 ml sukrosa 10%
• Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2%
6. Panaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 600C, selama
10 menit.
7. Amati perubahan warna yang terjadi.
8. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi?
3.2.2 Uji Protein dan Asam Amino
Empat larutan yang akan disiapkan oleh koass adalah : larutan putih telur, larutan susu,
larutan ekstrak kaldu, dan larutan X. Ujilah keempat larutan tersebut dengan uji Biuret,
Millon, Xantoprotein, Sakaguchi, dan Ninhidrin.
Reaksi Biuret
1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Selanjutnya :
• Tabung reaksi I : + 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
• Tabung reaksi II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
• Tabung reaksi III : +2 ml ekstrak kaldu +5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
• Tabung reaksi IV : + 2 ml larutan X + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
3. Kocok tabung reaksi I-IV, dan amati apa yang terjadi.
Reaksi Millon
1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
• Masukkan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
• Ditambah 5 tetes pereaksi Millon.
• Panaskan di atas penangas air selama 10 menit
• Dinginkan pada suhu kamar.
• Tambah 5 tetes NaOH 0,15 M
• Amati warna yang terjadi.
Reaksi Xantoprotein
1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
• Masukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
• Ditambah 0,5 ml HNO3 pekat
• Amati apa yang terjadi!
• Tambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus).
• Amati warna yang terjadi!
Reaksi Ninhidrin
1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
• Masukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
• Ditambah 5 tetes pereaksi Ninhidrin.
• Didihkan selama 2 menit.
• Amati warna yang terjadi.
Reaksi sakaguchi
1. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
• Masukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
• Ditambah 1 ml NaOH 10 M.
• Tambah 2 tetes α-naftol 1% dan 4-5 tetes air bromin.
• Amati warna yang terjadi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Uji Karbohidrat (Uji Molisch dan Fehling)


Hasil Pengamatan
No Sampel/Contoh
Hasil Uji Molisch Hasil Uji Fehling
1 Glukosa 2% Mengumpal, warna bening Biru tua, coklat bening dan
endapan, beraroma gula
merah.
2 Fruktosa 2% Lebih encer, warna sedikit Biru pekat, mengendap.
kekuningan.
3 Sukrosa 2% Lebih kental dari fruktosa, Biru tua, coklat keruh, tidak
warna sedikit kekuningan. beraroma dan tidak ada
endapan.
4 Amilum 2% Terbentuk lapisan warna Terbentuk 2 lapisan
coklat yang tidak terlalu Atas: hijau toska
tampak. Bawah: biru.
5 Madu 5 % Terbentuk endapan dan Biru muda
lapisan warna coklat.

Kesimpulan anda :
1. Semua sampel yang diatas mengandung karbinhidrat (Molisch)
2. Semua sampel yang diatas mengandung fehling.

Protein dan Asam Amino


No Uji Puih telur susu Ekstrak kaldu Ekstrak kacang
hijau
1 Biuret Ungu tua Berubah Tidak ada Ungu dan ada
warna perubahan. gumpalan
menjadi ungu
2 Millon Berubah Coklat ada Mengendap Warna hitam
warna dari endapan dan Tidak ada
putih menjadi putih. warna
merah muda perubahan.
bergumpal.
3 Xantoprotein Ungu pekat Ungu muda Warna menjadi Tidak ada
jernih. perubahan
4 Ninhidrin Putih lebih Warna tetap. Bening sedikit Ungu dan ada
kental atau ungu. endapan putih.
pekat
5 Sakaguchi Berubah Warna jadi Warna coklat Tidak ada
warna ungu ungu pudar bening. perubahan
muda dan
berbentuk
endapan.

Kesimpulan anda :
• Biuret: semua sempel mengandung protein kecuali ekstrak kaldu.
• Millon: semua sampel mengandung protein.
• Xantoprotein: putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan
ekstrak kaldu dan ekstrak kacang hijau.
• Ninhidrin: putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan ekstrak
kaldu dan ekstrak kacang hijau.
• Sakaguchi: putih telur mengandung protein, susu dan ekstrak kaldu mengandung sedikit
protein, dan ekstrak kacang hijau tidak ada mengandung protein.

BAB V
PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kita akan membahas tetantang Uji hasil yang kita lakukakan
sebagai berikut :

1. Uji Karbohidrat
Analisis kualitatif karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa metabolit primer selain
protein dan lipid. Karbohidrat mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia,
antara lain adalah sebagai sumber tenaga dan penghasil panas tubuh. Adanya karbohidrat dapat
diidentifikasi dengan menggunakan berbagai macam metode. Inilah teori beberapa metode
analisis kualitatif karbohidrat.
a. Uji Molisch
Uji Molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidrat. Uji Molisch sangat
efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural
yang terubstitusi.
b. Uji Fehling
Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk
mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B.
Fehling A adalah larutanCuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan
kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut,
sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+
terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.Dalam
pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan
sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 2% Pada pereaksi Fehling menghasilkan biru tua, coklat
bening dan endapan beraroma gula merah. Pada fruktosa 2% pereaksi fehling menhasilkan
warna biru pekat mengendap. Pada sukrosa 2% pereaksi fehling menghasilkan warna biru
tua,coklat keruh, tidak beraroma dan tidak ada endapan. Pada amilum 2% pereaksi fehling
menghasilkan 2 lapisan yaitu di atas berwarna hijau toska, dibawah berwarna biru. Dan pada
madu 5% pereaksi fehling menghaslkan warna biru muda.

2. Uji Protein Asam Amino


Pada saat keempat sampel diatas ditambahkan larutan Molisch ke dalam masing-masing
tabung, meyebabkan terjadinya perubahan warna pada setiap sampel. Ketika H 2SO4 ditambahkan
lagi ke dalam masing-masing tabung yang terjadi yaitu kelima sampel tersebut mengalami
perubahan suhu yang meningkat. Keempat larutan sampel itu menjadi lebih hangat. Selain itu
protein , senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen yang biasanya terdapat di alam
dan tidak larut dalam air. Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-
CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan
sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau
organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol.
Adapun fungsi bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu diantaranya
aquades sebagai pelarut, Biuret, Millon, Xantoprotein, Ninhidrin, dan Sakaguchi sebagai
pereaksi. Dalam hal ini kita melakukan Biuret, Millon, Xantoprotein, Ninhidrin, dan Sakaguchi.
Uji biuret bertujuan untuk mengetahui adanya gugus benzene pada protein dsan biasanya bila
positif akan timbul endapan putih. Uji xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang
digunakan untuk menunjukkan adanya gugus benzena (cincin fenil). Asam amino yang
menunjukkan reaksi positif untuk uji ini adalah tyrosin, phenilalanin, dan tryptophan. Reaksi
positif ada uji xantoprotein adalah munculnya gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini,
digunakan larutan HNO3 yang berfungsi untuk memecah protein menjadi gugus benzena. Uji
Millon merupakan larutan raksa I nitrat dan dan raksa II nitrat dalam asam nitrat. Jika pereaksi
Millon ditambahkan ke dalam larutan protein, akan dihasilkan endapan putih yang akan dapat
berubah menjadi merah akibat pemanasan.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Karbohidrat merupakan polihidroksil aldehid atau keton yang secara alamiah tgerbagi
menjadi tiga yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Sifat fisis dan kimia karbohidrat semula timbul karena analisis dari beberapa gula
menghasilkan senyawa dengan rumus empiris CH2O sehingga rumus molekulnya
Cx(H2O)y. misalnya, glukosa (C6H12O6) diartikan sebagai C6(H2O)6 sehingga para
ilmuan menyimpukan bahwa gula adalah karbon terhidrat yang disebut karbohidrat.
Begitu juga dengan protein dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya,
semua enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein
membentuk rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin
dan berbagai hormon. Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam ∝ - amino. Massa
molekul relatifnya adalah sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun
protein adalah C, H, O, dan N. beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus
(p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan iodin (I).
Protein adalah poliamida yang dihubungkan dengan ikatan peptide, dan dapat dihidrolisis
menjadi asam-asam amino.
Asam amino dibagi menjadi dua yaitu asam amino essensial dan asam amino non esensial.
Berdasarkan komposisi kimia nya protein dibagi menjadi dua yaitu protein sederhana dan
protein konjugasi.

6.2 Saran
 Pada saat melakukan praktikum ini hendaknya kita lakukan dilaboratorium, supaya
mengerti dan tidak binggung.
 Pada saat percobaan praktikan harus mengerti bagaimana cara menganalisis sifat fisis
dan karbohidrat
 Pada saat percobaan praktikan juga harus tau menentukan hasil yang didapat dari
percobaan yg telah dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

http://rakkhitanando.blogspot.com/2014/12/laporan-pratikum-kimia-uji-molekul.html

https://www.academia.edu/9031539/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_UJI_MOLEKUL_HA
YATI

https://www.academia.edu/7159075/LAPORAN_Uji_Molekul_Kimia_Hayati
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai