Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ACARA II
SEL MAHLUK HIDUP

Disusun Oleh:

Nama : Hittah Murniati


NPM : E1K020020
Hari : Senin, 5 Oktober 2020
Dosen : 1. Sempurna Br. Ginting, Dr., SP., M.Si
2. Nela Zahara, S.P.,M.Si

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel merupakan suatu struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada makhluk hidup
bersel tunggal (uni cellular) segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri,
misalnya pertukaran zat dan energi dengan ketanggapan terhadap berbagai rangsangan dari
lingkungannya, tumbuh dan berkembang biak. Pada makhluk hidup bersel banyak (multi
cellular), berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda,
walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya
respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan dapat berjalan dengan baik, maka masing-
masing kelompok sel akan saling bekerjasama. Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan
berbeda namun terdapat beberapa persamaan-persamaan dasar seperti sifat, bentuk dan fungsi
dari bagian-bagian selnya. Sehingga dalam pembahasan bagian-bagian sel, keduanya
dijadikan satu.

Bagian-bagian Sel:

1. Membran plasma
Salah satu ciri sel adalah adanya membran (selaput) pembatas di sebelah luarnya.
Membran luar ini sedemikian tipis (rata-rata tebalnya 10 μm) sehingga hanya dapat dilihat
dengan perbesaran kuat. Pada makhluk hidup bersel banyak membran sel merupakan batas
antara sel yang satu dengan sel yang lain. Membran sel berfungsi sebagai pembatas yang
selektif, pengatur keluar masuknya substansi, mengandung reseptor-reseptor untuk hormone,
mengandung molekul-molekul di lingkungan sel, dan berinteraksi spesifik dengan sel-sel
lain. Pada sel tumbuhan, di sebelah luar membran ini masih terdapat lagi lapisan pelindung
yang disebut dinding sel yang merupakan bagian yang mati dari sel. Pengamatan yang sangat
teliti menunjukkan bahwa membran plasma terdiri dari 3 lapis, yaitu yang 2 lapis tampak
sebagai garis gelap dan dipisahkan oleh lapisan yang jernih. Analisis kimiawi menunjukkan
bahwa membran sel mengandung 50% lipid dan 50% protein. Lipid terutama terdiri dari
fosfolipid dan kolesterol. Fosfolipid merupakan molekul amfilik, artinya setiap molekul
mengandung bagian hidrofobik (takut air) dan bagian hidrofilik (suka air). Dengan dua sifat
ini maka molekul-molekul tersebut dapat menata diri bila terkena air. Protein membran lebih
mudah dipisahkan dari lipid membran. Beberapa protein yang berikatan dengan gula dan
polisakarida rantai pendek terikat secara kovalen, misalnya glikoprotein yang cenderung
terdapat dipermukaan luar. Namun demikian protein-protein tertentu dapat menembus ke
dalam.

2. Sitoplasma
Sitoplasma terdapat disebelah dalam membran sel yang merupakan substansi semi cair,
yang di dalamnya terdapat organela. Organela-organela yang terdapat di dalam sitoplasma
ialah mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, sentromer,
ribosom, vakuola dan inti. Di dalam penuntun ini hanya dijelaskan beberapa organela saja
yang hanya terlihat pada saat praktikum.

a. Inti
Inti dibatasi oleh membran rangkap, yang di dalamnya berisi pembawa sifat yang
diwariskan yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (Deoxyribosa Nukleic
Acid) dan protein. Inti merupakan pusat pengendali dalam satu sel. Di dalam inti terdapat
satu atau beberapa anak inti (nukleolus) yang berfungsi untuk mensintesa berbagai molekul
RNA (Ribosa Nukleic Acid) yang digunakan untuk mengkopi kode dalam DNA guna sintesa
protein dalam ribosa.

b. Plastida
Plastida merupakan organela yang terdapat pada sel tumbuhan, berbentuk bulat, yang
umumnya mengandung zat warna, yang mempunyai membran rangkap. Plastida yang
mengandung klorofil (pigmen hijau) disebut kloroplas, plastida yang mengandung pigmen
merah disebut kromoplas, jika tidak mengandung pigmen dinamakan leuklopas.

1.2 Tujuan

Mengamati struktur sel tumbuhan dan sel hewan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Teori tentang Sel

Penemuan mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantupara ahli
dalam kegiatan penyelidikan.Kali ini Robert Hooke dengan memanfaatkanmikroskop telah
berhasil sebagai orang yang pertama melihat ruang-ruang kecilyang dibentuk oleh irisan pada
jaringan tumbuh-timbuhan.Jaringan–jaringan itudilihatnya bagaikan tersusun dari banyak
ruang kecil yang dibatasi dinding-dindingtipis.Ruang-ruang kecil ini dinamakan sel
(Sutrian,1992:12).Hanung (2004:196) menyimpulkan bahwa “Teori sel yang dikemukakan
Scheidendan Schwan berbunyi sebagai berikut ‘Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar
makhluk hidup baik secara struktural maupun fungsional”.Pada tahun 1671 Nehemiah Grew
(1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanyatentang jaringan tumbuhan.Pada tahun 1880
Hanstein menggunakan istilah protoplast bagi satuan protoplasma dalam sel.Pada tahun 1831
Robert Brown menemukan nukleus dalam epidermis suatu anggrek.Hugo Von Mohl
melihatperbedaan antara protoplasma dan cairan sel pada tahun 1864 dan pada tahun 1862
Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma.Sejak akhir abad 19 dan selama abad 20
penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau sitologi
(Hidayat,1995:8).

2.2 Sejarah Penelitian Sel

Sejarah penelitian sel dibagi menjadi empat periode. Selengkapnya periode-periode


tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:Periode pertama:sejarah penelitian tentang sel
semenjak pertengahan abad XIX,semenjak Robert Hooke menemukan irisan-irisan dari
jaringantumbuhan yang disebutnya sel sampai diketemukan alat dan teknik baru
dalammengembangkan teori sel (Sutrian, 1992: 14).Perode kedua:sejarah penelitian tentang
sel melalui berbagai kegiatan percobaan.Periode ini melahirkan pengetahuan tentang factor-
faktor turunan atau gen yangdapat diketahui dari nukleus atau inti sel(Sutrian,
1992:14).Periode ketiga:sejarah penelitian tentang sel melalui pemakaian alat-alat baru
danzat-zat kimia baru. Alat baru yang ditemukan yaitu mikroskop fase kontras olehFirzt
Zernieke (1935) dengan alat ini dapat dilihat sel hidup dengan lebih jelas,karena mikroskop
ini susunan optiknya lebih kompleks(Sutrian, 1992: 15).Periode keempat:penemuan alat yang
paling canggih ialah mikroskop electron yangdapat menghasilkan gambar foto dengan skala
penglihatan sejuta kali ukuran bendayang sesungguhnya (Sutrian: 1992:15).Sel tersusun dari
bagian-bagian sebagai berikut : Membran sel (membran plasma), Dinding sel, Sitoplasma,
Vakuola, Mitokondria, Ribosom, retikulum endoplasma, Badan golgi,
lisosom,sentrosom,nukleus( inti sel ),plastid.
Bentuk sel gabus heksagonal,tersusun rapat antara satu dan lainnya. Adapun jaringan-
jaringan yang terdapat pada sel tumbuhan yaitu Jaringan parenkim dan kolenkim, parenkim
atau jaringan dasar fungsinya memperkuat kedudukan jaringan-jaringan lain. Jaringan ini
terdapat di seluruh tumbuhan. Sklerenkim, merupakan kumpulan dari sel-sel. Jaringan
meristem, yaitu sekelompok sel-sel yang aktif membelah dan memperbanyak diri. Jaringan
pengangkut berfugsi untuk mengantarkan dan menyebarkan suatu zat makanan yang
diperlukan sel tubuh (Winarto 1981 ; 41).
BAB III
METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1 ALAT
 Mikroskop
 Tusuk gigi
 Silet
 Pipet tetes
 Gelas benda dan Gelas Penutup
 Alkohol 70%
 Metilen Biru
 Air
 Meja objek

3.1.2 BAHAN
 Gabus ubi kayu
 Bawang Merah
 Daun Hydrilla verticillata
 Sel epitel rongga mulut

3.2 PROSEDUR KERJA

Sediaan 1. Sel gabus empulur batang singkong


1. Iris melintang gabus ubi setipis mungkin dengan pisau silet.
2. Letakkan irisan tersebut di atas gelas benda yang telah ditetesi air, kemudian
tutup dengan gelas penutup.
3. Amati dengan mikroskop, dimulai dengan perbesaran 10x dan dilanjutkan
dengan perbesaran 100x.
4. Tetesi dengan metilen biru pada salah satu ujung gelas penutup agar terlihat
lebih jelas.
5. Amati dan gambar pengamatan sel gabus tersebut di lembar kerja praktikum.
6. Beri keterangan pada gambar tersebut.
Sediaan 2. Sel epidermis umbi lapis bawang merah.
1. Kelupas epidermis salah satu lapisan umbi bawang merah dan iris setipis
mungkin dengan pisau silet.
2. Letakkan irisan tersebut di atas gelas benda yang telah ditetesi air. Tutup dengan
gelas penutup.
3. Amati dengan mikroskop mulai dengan perbesaran 10x hingga 100x, kemudian
tetesi dengan metilen biru.
4. Gambar pengamatan di lembar kerja praktikum dan beri keterangan pada
gambar.

Sediaan 3. Sel daun Hydrilla verticillata.


1. Ambil daun Hydrilla verticillata.iris setipis mungkindan letakkan pada gelas
objek dan tetesi dengan air. Kemudian tutup dengan gelas penutup.
2. Amati dengan mikroskop dan perhatikan aliran sitoplasma pada setiap sel.
3. Gambar pengamatan dan beri keterangan bagian-bagian sel yang tampak

Sediaan 4. Sel epitel rongga mulut


1. Bersihkan tusuk gigi dengan alkohol 70 %
2. Koreklah permukaan dalam rogga mulut anda dengan tusuk gigi yang sudah
dibersihkan.
3. Oleskan korekan tadi pada gelas objek, kemudian tetesi dengan air kemudian
tutup dengan gelas penutup.
4. Amati di bawah mikroskop, mulai dengan perbesaran lemah.
5. Dengan perbesaran 10x, gambarkan sel epitel rongga mulut tersebut dan beri
keterangan pada bagian-bagiannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan

Gambar 2.1. Sel Tumbuhan (A) dan sel Hewan (B)

Gambar 2.2. Sel gabus batang (C) dan sel epidermis umbi lapis Allium (D)

Gambar 2.3. Sel daun Hidrilla verticillata dengan beberapa vakuola (E), satu vakuola
(F), dan sel epitel rongga mulut (G)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pertama, sel gabus ubi kayu memiliki sel yang berbentuk
prisma segi enam atau heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan
beraturan, di dalam dinding sel terlihat kosong yang berarti bahwa sel gabus adalah sel mati
tetapi tidak ditemukan inti sel karena selnya berupa sel kosong atau sel mati .Dinding sel
terletak pada bagian terluar dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel. Pengamatan
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.Sedangkan pada pengamatan
kedua, sel umbi lapis bawang merah memiliki sel yang berbentuk persegi panjang,
didalamnya terdapat juga dinding sel tetapi sel umbi lapis bawang merah memiliki
protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan sebagai sel hidup dengan warna merah
muda.Pada pengamatan ketiga, sel hydrilla memiliki sel berbentuk lonjong yang tersusun
beraturan dan dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian-bagian penyusun
sel tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun. Aliran sitoplasma tersebut akan
mengelilingi vakuola dan akan menggerakkan plastid melewati beberapa vakuola kesegala
arah.Pada pengamatan keempat,sel epitel rongga mulut memiliki sel yang berbentuk bulat
dan terdapat Inti sel atau nukleus terletak pada bagian tengah sel serta memiliki
protoplasma.Sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel melainkan membran plasma.

4.2.1 Perbedaan Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan


Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan antara lain. Sel tumbuhan organel yang dimiliki
sel tumbuhan antara lain dinding sel, glioksom, plastida, tonoplast, dan plasmodesmata,
ukurannya lebih besar daripada sel hewan, mempunyai bentuk yang tetap, mempunyai
vakuola atau rongga sel yang besar, menyimpan cadangan makanan berupa amilum atau zat
pati, nukleus lebih kecil dari vakuola, terdapat sitokinensis dan pembentukan dinding sel.
Sedangkan, sel hewan organel yang dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan
sentrosom, ukuran lebih kecil daripada sel tumbuhan, mempunyai bentuk yang tidak tetap,
mempunyai vakuola berukuran kecil, menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak
dan glikogen, nukleus lebih besar daripada dinding sel, tidak ada pembentukan dinding sel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum biologi mengenai sel hewan dan sel tumbuhan dapat di
simpulkan bahwa;
 Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana.
 Sel pada umumnya berbentuk bulat, lengkung, kubus, prisma, memanjang, dll.
 Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel melainkan
membrane plasma.
 Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding sel
 Organel yang dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan sentrosom memiliki
ukuran lebih kecil daripada sel tumbuhan.

5.2 Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang telah ditentukan digunakan
dengan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan dengan sesuai yang diinginkan.
Dan bisa melakukan praktikum di laboratorium dan mengunakan alat mikroskrop.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9031078/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_TENTANG
_SEL_MAKHLUK_HIDUP
https://www.academia.edu/16855788/Laporan_praktikum_tentang_sel_mahluk_hidup
http://ayulestarimz.blogspot.com/2014/06/laporan-praktikum-biologi-sel-makhluk.html
https://garudabengkulu07.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-biologi-sel-
makhluk.html

Anda mungkin juga menyukai