Anda di halaman 1dari 3

MATEMATIKA PADA KONSTRUKSI GITAR

Matematika memegang peranan penting dan mendasar untuk berbagai jenis pekerjaan dan
aktifitas sehari-hari. Matematika terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
berbagai aktifitas tersebut. Mulai dari hal-hal yang sederhana sampai hal-hal yang rumit.
Transaksi jual beli, memasak, dll.
Salah satu profesi yang membutuhkan ilmu matematika di dalamnya adalah luthier. Kata
luthier berasal dari Perancis kata Luth, yang berarti "kecapi".Luthier adalah seorang yang
ahli dalam bidang alat music berdawai, mencakup kecapi, rebab, gitar (akustik dan
elektrik), biola, cello, bass dan alat music dawai/senar lainnya. Seorang luthier, tidak hanya
ahli membuat alat musik, tapi juga ahli dalam memainkannya, menguji, bereksperimen dan
menerangkan dengan jelas apa saja yang dilakukan dalam pekerjaannya.
Seorang luthier dari Maton Guitars, David Pulter mengatakan bahwa matematika
membantu memperlancar pekerjaannya sehari-hari. Perpaduan sempurna antara music
dan ilmu matematika menghasilkan desain yang unik untuk masing-masing gitar. Dan
masing-masing gitar tersebut mempunyai cirri khas tersendiri. Sehingga suara yang
dihasilkan pun berbeda.

Pemahaman mengenai pengukuran dan sudut membantunya dalam membuat leher gitar
dan finger board dan kemudian menyatukannya dalam badan gitar. Dalam tugas hariannya
ini ia menggunakan geometri untuk menghasilkan sudut yang sempurna dengan akurasi
0,25 mm.
Bagian lain dari gitar yang membutuhkan ilmu matematika dalam mendesainnya adalah
fret gitar. Fret adalah batang-batang logam vertikal yang terpasang pada papan yang
menempel tangkai-gitar dalam susunan tertentu. Sedangkan papan yang ditempeli fret
disebut finger board. Fret merupakan pembatas yg memisahkan antar bar atau antar nada
(do s/d si). Dari tangkai gitar menuju kebadan gitar tersusun fret dengan jarak tertentu dan
makin mengecil.
Untuk menentukan jarak antar frets menggunakan aturan-aturan tertentu. Sehingga
nantinya menghasilkan suara yang indah dan menjadi cirri tersendiri bagi alat music
tersebut. Dan aturan itu dikenal dengan “Pythagorean scale”.Terdapat dua aturan umum
yang digunakan untuk menentukan jarak antar fret gitar.

Aturan pertama dikenal dengan sebutan “Rule of 18” namun dalam kenyataannya
konstanta yang digunakan adalah 17,817. Aturan ini menunjukkan jarak antar masing fret.
Jarak fret pertama ditentukan dengan rumusan panjang string (dari bagian nut menuju
kebagian bridge gitar) dibagi dengan nilai 17,817. Untuk mendapatkan letak fret kedua
diperoleh dengan rumusan panjang string dikurangi jarak ke fret pertama dibagi dengan
17,817. Demikian seterusnya.

Aturan kedua yang digunakan dirumuskan dengan

Dengan ketentuan
dist ( ) = jarak dari ujung bawah gitar menuju fret ke-
= fret ke-
= panjang string (jarak dari bagian nut gitar kebagian bridge gitar)
= banyak nya tangga nada(‘western music’menggunakan 12)

Aturan di atasakan menunjukkan jarak setiap fret dari bagian atas ke bawah gitar. Dan
akan menghasilkan posisi standard “equal-tempered scale”.Jarak antar nut ke fret dan antar
masing-masing fret itu sendiri diperoleh dengan teknik pengurangan.
Ini lah salah satu penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi
seorang luthier.

Referensi:
“Math: Make Your Career Count”
http://en.wikipedia.org/wiki/Luthier
http://passyworldofmathematics.com/guitar-mathematics/
http://www.musemath.com/miscellany/ruleOf18.html
http://guitar4fun.50webs.com/pilihGitar.html

Anda mungkin juga menyukai