Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SEJARAH INDONESIA TENTANG

“AKULTURASI ANTARA KEBUDAYAAN PRA ISLAM DENGAN


KEBUDAYAAN ISLAM YANG MASUK KE INDONESIA”

OLEH:

WINDA KUSUMA CAKRAWATI

X MIPA 2

34

SMA NEGERI 1 BAWANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah dianugrahkan
sehingga saya dapat menyelesaikan MAKALAH SEJARAH INDONESIA TENTANG

“AKULTURASI ANTARA KEBUDAYAAN PRA ISLAM DENGAN KEBUDAYAAN


ISLAM YANG MASUK KE INDONESIA”

. Tak lupa saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Orang tua yang telah mendukung saya dalam menyusun makalah ini.

3. Guru saya Bapak Supri Handono, selaku guru Sejarah Indonesia.

4. Dan tak lupa pula saya ucapkan terimakasih pada teman-teman yang juga ikut
mengapresiasikan laporan ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,bila ada kesalahan dalam penulisan dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan dengan adanya makalah ini, semoga dapat menjadi salah satu sumber belajar
teman-teman sekalian.

Bawang, 19 Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
A. Akulturasi Islam dan Pra Islam
B. Wujud Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Kebudayaan Islam.

BAB III PENUTUP


A. Simpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang membahas tentang
sejarah - sejarah yang terdapat di Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang. Dalam
mata pelajaran Sejarah Indonesia terdapat banyak hal yang dapat dipelajari. Mengenai
perkembangan kebudayaan dari dulu hingga sekarang, perkembangan tentang
perekonomian bahkan kehidupan manusia dari zaman dahulu hingga zaman sekarang.
Di Indonesia terdapat banyak peninggalan – peninggalan yang bersejarah yang dapat
diteliti, dipelajari dan diketahui lebih lanjut asal usul dari peninggalan – peninggalan
bersejarah tersebut. Selain itu terdapat akulturasi kebudayaan pra islam dengan
kebudayaan islam di Indonesia yang menjadi bahasan dalam makalah saya kali ini.

B. TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan
akulturasi kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam di indonesia, mempelajari lebih
mendalam tentang akulturasi yang terjadi antara kebudayaan pra islam dengan kebudayaan
islam, dan menjadi salah satu sumber belajar dan reverensi tentang akulturasi kebudayaan
pra islam dan kebudayaan islam yang terdapat di Indonesia.

C. MANFAAT
Manfaat dibuatnya makalah ini yaitu kita dapat mengetahui bagaimana perbedaan dan
persamaan kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam, dapat mempelajari lebih
mendalam tentang bagaimana terjadinya akulturasi kebudayaan pra islam dengan
kebudayaan islam, mengetahui faktor apa saja yang mendorong dan berperan dalam
terjadinya akulturasi kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam di Indonesia.

D. PERMASALAHAN
1. Bagaimana Akulturasi kebudayaan pra islam dengan islam di indonesia dapat terjadi?
2. Faktor apa sajakah yang mendorong terjadinya akulturasi kebudayaan pra islam
dengan kebudayaan islam di indonesia?
3. Apa saja wujud dari akulturasi kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akulturasi Islam dan Pra Islam


Akulturasi adalah sesuatu yang terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dikenalkan dengan unsur kebudayaan asing. Kebudayaan tersebut
diterima ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menghilangkan kebudayaan kelompok
itu sendiri.
Agama dan budaya Islam yang masuk ke Indonesia mempengaruhi kebudayan asli
Indonesia sehingga menimbulkan akulturasi kebudayan dan kemudian lahirlah corak
baru kebudayan Indonesia. Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah
memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha.
Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi yaitu proses
bercampurnya dua atau lebih kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling
mempengaruhi, yang akan melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam
Indonesia.
Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk
budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat material tetapi
juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia. Agama Islam mudah diterima dan
dapat berkembang pesat di Indonesia karena faktor- faktor :
1. Syarat masuk Islam sangat mudah, yakni cukup mengucapkan kalimat syahadat.
2. Agama Islam bersifat demokratis, tidak mengenal perbedaan sosial, tidak
membedakan si kaya dan si miskin, tidak membedakan warna kulit, dan sebagainya.
3. Agama Islam tidak mengenal kasta.
4. Agama Islam yang masuk ke Indonesia disesusikan dengan adat dan tradisi bangsa
Indonesia, serta bertoleransi tinggi terhadap agama yang ada waktu itu, yakni Hindu
dan Buddha.
5. Penyebaran agama Islam dilakukan dengan jalan damai, tanpa paksaan, dan
kekerasan.
6. Faktor politik yang turut memperlancar penyebaran agama Islam di Indonesia ialah
runtuhnya Kerajaan Majapahit (1478) atau (1526) dan jatuhnya Malaka ke tangan
Portugis 1511.
B. Wujud Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Kebudayaan Islam.

1. Seni Bangunan.

Dilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia menampakan


gaya arsitektur asli Indonesia dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a) Atapnya bertingkat atau tumpang dan ada puncaknya (mustaka).


b) Pondasinya kuat dan agak tinggi.
c) Ada serambi di depan atau di samping.
d) Ada kolam/parit di bagian depan atau samping.

Gaya arsitektur bangunan yang mendapat pengaruh Islam ialah sebagai berikut:

a) hiasan kaligrafi
b) kubah
c) bentuk masjid.

Contoh masjid kuno yang beratap tumpang, antara lain:

Masjid Agung Cirebon dibangun pada abad ke-16, Masjid Angke, Tambora dan
Marunda di Jakarta dibangun pada abad ke-18, Masjid Katangka di Sulawesi Selatan
dll.

2. Makam.

Makam khususnya untuk para raja bentuknya seperti istana disamakan dengan
orangnya yang dilengkapi dengan keluarga, pembesar, dan pengiring terdekat. Budaya
asli Indonesia terlihat pada gugusan cungkup yang dikelompokkan menurut hubungan
keluarga. Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, misalnya
Makam Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit
(Tuban).

3. Seni Rupa, Aksara dan Sastra.

Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu
seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf
Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur’an dan
Hadis.

4. Sistem Kalender.

Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab ditetapkan kalender Islam dengan
perhitungan atas dasar peredaran bulan yang disebut tahun Hijriah. Tahun 1 Hijrah
(H) bertepatan dengan tahun 622 M. Sementara itu, di Indonesia pada saat yang sama
telah menggunakan perhitungan tahun Saka (S) yang didasarkan atas peredaran
matahari. Tahun 1 Saka bertepatan dengan tahun 78 M.

Pada tahun 1633 M, Sultan Agung raja terbesar Mataram menetapkan


berlakuknya tahun Jawa (tahun Nusantara) atas dasar perhitungan bulan ( 1 tahun
=354 hari). Dengan masuknya Islam maka muncul sistem kalender Islam dengan
menggunakan nama-nama bulan, seperti Muharram (bulan Jawa; Sura),Shafar (bulan
Jawa; Sapar), dan sebagainya sampai dengan Dzulhijah (bulan Jawa; Besar) dengan
tahun Hijrah (H).

5. Seni Musik dan Tari.

Terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg Maulud.
Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi sholawat nabi, kesenian
Debus yang diawali dengan membaca Al Qur’an yang berkembang di Banten, Aceh,
dan Minangkabau.

6. Sistem Pemerintahan.

Pada zaman Hindu pusat kekuasaan adalah raja sehingga raja dianggap
sebagai titisan dewa. Oleh karena itu, muncul kultus “dewa raja”. Apa yang dikatakan
raja adalah benar. Demikian juga pada zaman Islam, pola tersebut masih berlaku
hanya dengan corak baru. Raja tetap sebagai penguasa tunggal karena dianggap
sebagai khalifah, segala perintahnya harus dituruti.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Akulturasi kebudayaan pra islam dan islam sangat menambah kekayaan dan
keanekaragam kebudayaan yang ada di Indonesia. Terjadinya akulturasi tersebut juga
membawa dampak positif dan dampak yang baik bagi masyarakat dapat dilihat dari
segi wujud akulturasi yang telah terjadi seperti seni bangunan, makam, seni rupa dan
sastra, sistem kalender, seni musik dan tari, dan sistem pemerintahan. Akulturasi
tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya faktor – faktor yang mendorong akulturasi
tersebut, secara garis besar yaitu mudahnya syarat dan lancarnya hubungan sosial dan
kerjasama antar masyarakat. Sehingga terciptanya dua kebudayaan yang menyatu
tanpa menghilangkan umsur kebudayaan itu sendiri yang disebut dengan akulturasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : http://www.astalog.com/3354/tentang-akulturasi-islam-dan-pra-islam.htm

Anda mungkin juga menyukai