OLEH:
X MIPA 2
34
. Tak lupa saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
2. Orang tua yang telah mendukung saya dalam menyusun makalah ini.
4. Dan tak lupa pula saya ucapkan terimakasih pada teman-teman yang juga ikut
mengapresiasikan laporan ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,bila ada kesalahan dalam penulisan dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Dan dengan adanya makalah ini, semoga dapat menjadi salah satu sumber belajar
teman-teman sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Akulturasi Islam dan Pra Islam
B. Wujud Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Kebudayaan Islam.
B. TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan
akulturasi kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam di indonesia, mempelajari lebih
mendalam tentang akulturasi yang terjadi antara kebudayaan pra islam dengan kebudayaan
islam, dan menjadi salah satu sumber belajar dan reverensi tentang akulturasi kebudayaan
pra islam dan kebudayaan islam yang terdapat di Indonesia.
C. MANFAAT
Manfaat dibuatnya makalah ini yaitu kita dapat mengetahui bagaimana perbedaan dan
persamaan kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam, dapat mempelajari lebih
mendalam tentang bagaimana terjadinya akulturasi kebudayaan pra islam dengan
kebudayaan islam, mengetahui faktor apa saja yang mendorong dan berperan dalam
terjadinya akulturasi kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam di Indonesia.
D. PERMASALAHAN
1. Bagaimana Akulturasi kebudayaan pra islam dengan islam di indonesia dapat terjadi?
2. Faktor apa sajakah yang mendorong terjadinya akulturasi kebudayaan pra islam
dengan kebudayaan islam di indonesia?
3. Apa saja wujud dari akulturasi kebudayaan pra islam dengan kebudayaan islam?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Seni Bangunan.
Gaya arsitektur bangunan yang mendapat pengaruh Islam ialah sebagai berikut:
a) hiasan kaligrafi
b) kubah
c) bentuk masjid.
Masjid Agung Cirebon dibangun pada abad ke-16, Masjid Angke, Tambora dan
Marunda di Jakarta dibangun pada abad ke-18, Masjid Katangka di Sulawesi Selatan
dll.
2. Makam.
Makam khususnya untuk para raja bentuknya seperti istana disamakan dengan
orangnya yang dilengkapi dengan keluarga, pembesar, dan pengiring terdekat. Budaya
asli Indonesia terlihat pada gugusan cungkup yang dikelompokkan menurut hubungan
keluarga. Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, misalnya
Makam Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit
(Tuban).
Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu
seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf
Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur’an dan
Hadis.
4. Sistem Kalender.
Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab ditetapkan kalender Islam dengan
perhitungan atas dasar peredaran bulan yang disebut tahun Hijriah. Tahun 1 Hijrah
(H) bertepatan dengan tahun 622 M. Sementara itu, di Indonesia pada saat yang sama
telah menggunakan perhitungan tahun Saka (S) yang didasarkan atas peredaran
matahari. Tahun 1 Saka bertepatan dengan tahun 78 M.
Terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg Maulud.
Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi sholawat nabi, kesenian
Debus yang diawali dengan membaca Al Qur’an yang berkembang di Banten, Aceh,
dan Minangkabau.
6. Sistem Pemerintahan.
Pada zaman Hindu pusat kekuasaan adalah raja sehingga raja dianggap
sebagai titisan dewa. Oleh karena itu, muncul kultus “dewa raja”. Apa yang dikatakan
raja adalah benar. Demikian juga pada zaman Islam, pola tersebut masih berlaku
hanya dengan corak baru. Raja tetap sebagai penguasa tunggal karena dianggap
sebagai khalifah, segala perintahnya harus dituruti.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Akulturasi kebudayaan pra islam dan islam sangat menambah kekayaan dan
keanekaragam kebudayaan yang ada di Indonesia. Terjadinya akulturasi tersebut juga
membawa dampak positif dan dampak yang baik bagi masyarakat dapat dilihat dari
segi wujud akulturasi yang telah terjadi seperti seni bangunan, makam, seni rupa dan
sastra, sistem kalender, seni musik dan tari, dan sistem pemerintahan. Akulturasi
tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya faktor – faktor yang mendorong akulturasi
tersebut, secara garis besar yaitu mudahnya syarat dan lancarnya hubungan sosial dan
kerjasama antar masyarakat. Sehingga terciptanya dua kebudayaan yang menyatu
tanpa menghilangkan umsur kebudayaan itu sendiri yang disebut dengan akulturasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://www.astalog.com/3354/tentang-akulturasi-islam-dan-pra-islam.htm