Anda di halaman 1dari 27

COVID-19

Latar Belakang

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
2

Tujuan

1. Memahami bagaimana SARS-CoV-2 berhubungan dengan virus korona


lain seperti wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) tahun 2003.
2. Mendapatkan pemahaman dasar tentang bagaimana SARS-CoV-2
mempengaruhi tubuh dan sistem organ yang paling sering terkena infeksi.
3. Mengidentifikasi mekanisme penularan yang dikenal saat ini untuk SARS-
CoV-2.
4. Mengetahui definisi kasus untuk COVID-19, termasuk faktor risiko yang
berkaitan dengan paparan, gejala dan tanda, dan temuan klinis.
5. Memahami profil epidemiologi dari wabah COVID-19 termasuk
pengaturan wabah awal dan tren penularan global.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
3

Linimasa

• Desember 2019 - pertama kali diidentifikasi sebagai kelompok (cluster) kasus


pneumonia di Wuhan, China

• 30 Jan 2020 - WHO menyatakan wabah itu sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang
menjadi perhatian internasional" di bawah Peraturan Kesehatan Internasional

• Februari 2020 - Wabah menyebar dari episentrum awal di Asia Timur ke Timur Tengah,
Eropa, dan Amerika Utara

• 11 Maret 2020 - WHO menetapkan bahwa wabah telah mencapai klasifikasi pandemi
karena penularan sudah meluas di masyarakat di seluruh dunia

• Situasi terkini– Lihat COVID-19 Global Cases (Johns Hopkins University)

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
4

Coronaviruses
• Coronaviruses (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah.

• Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute


Respiratory Syndrome (SARS-CoV) merupakan bagian dari keluarga
Coronavirus.

• SARS-CoV-2, nama virus yang menyebabkan penyakit yang dikenal


sebagai COVID-19 adalah jenis baru (new strain) coronavirus. Jenis ini
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

• Virus corona bersifat zoonosis, yang berarti ditularkan melalui hewan


dan manusia.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
5

Komponen Virus Korona

 Protein
tonjolan (spike
proteins)

 Envelope

 Inti (core)-
RNA

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
6

Genom SARS-CoV-2

10 Januari 2020 – Genom lengkap virus berhasil diurutkan dan dirilis secara
publik oleh Universitas Fudan di China
• Informasi penting untuk pengembangan vaksin, pengobatan, dan upaya
pencegahan.
• Perbandingan “spike protein/protein lonjakan" (glikoprotein yang
berperan untuk pengikatan dan pemasukan virus) menunjukkan 75%
kesamaan dengan SARS-CoV-1.
• SARS-CoV-1 dan SARS-CoV-2 keduanya menggunakan reseptor ACE2
untuk menginfeksi sel manusia di saluran pernapasan.
Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown
University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
7

Sumber COVID-19
• Novel SARS-CoV-2 kemungkinan berasal dari reservoir
hewan (mungkin kelelawar atau trenggiling), yang pertama
kali ditularkan kepada manusia secara langsung atau melalui
inang perantara.
• Kasus manusia pertama COVID-19 ditemukan di Wuhan,
Provinsi Hubei, China pada Desember 2019, banyak di
antaranya telah mengunjungi atau bekerja di pasar hewan
besar di daerah tersebut.
• Yang paling penting, sejak penularan awal dari hewan ke
manusia, penyebaran manusia ke manusia telah menjadi
penyebab semua kasus baru COVID-19..
Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown
University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
8

Epidemiologi Penularan Penyakit Apabila empat orang terinfeksi virus


corona baru…
R adalah tingkat replikasi suatu penyakit, atau jumlah
rata-rata orang yang terinfeksi oleh setiap orang dengan …dengan tingkat RO 1,5, mereka akan
menginfeksi enam orang lagi…
penyakit tersebut. R bersifat dinamis, tergantung pada
berbagai faktor, termasuk perilaku kesehatan …yang akan menginfeksi sembilan orang lainnya, dst.
masyarakat
Namun dengan tingkat RO 3,5, mereka
akan menginfeksi 14 orang…

Ro adalah sifat menular yang melekat dari agen infeksi,


sebelum perilaku kesehatan masyarakat dimulai …yang akan menginfeksi 49 orang lainnya, dst.

Ro untuk COVID-19 tidak diketahui secara pasti, tetapi


kemungkinan besar antara 1,5 dan 3,5

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
9

Epidemiologi Penularan Penyakit

Apa yang menentukan R?


• % populasi rentan (tanpa imunitas)
• Cara penularan– droplet pernapasan vs. udara (airborne)
• Interval serial– jumlah waktu antara kasus yang berurutan
dalam satu rantai penularan
• Sifat unik biologis dari patogen
• Respons kesehatan masyarakat– isolasi pasien yang sakit,
karantina kontak, pembatasan perjalanan, penggunaan
APD pada tempat layanan kesehatan

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
10

Penularan COVID-19
• Penularan dari orang ke orang terjadi terutama melalui perpindahan droplet
pernapasan, mirip dengan influenza dan patogen pernapasan lainnya.

• Ketika seseorang yang terinfeksi COVID-19 batuk atau bersin, droplet pernapasan dapat
menjangkau sekitar 1-2 meter, jatuh ketangan orang itu sendiri, ke tubuh orang lain,
atau ke permukaan benda-benda sekitarnya.

• Ketika orang lain menyentuh droplet-droplet itu dan kemudian menyentuh wajah
mereka, virus dapat masuk ke dalam tubuh mereka melalui selaput lendir mata, hidung
atau mulut mereka.

• SARS-CoV-2 umumnya tidak menyebar melalui udara, seperti TBC atau campak (kecuali
dalam kasus prosedur aerosolisasi yang dilakukan di rumah sakit, seperti intubasi)

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
11

Periode Inkubasi

Periode Inkubasi = waktu dari sejak terkena virus sampai


dengan waktu ketika orang tersebut mulai menunjukkan
adanya gejala infeksi.
• Untuk COVID-19, periode inkubasi adalah dari 2-14 hari.
• Paling umum, orang yang terinfeksi virus mulai merasa tidak enak
badan (merasa sakit) kira kira pada hari ke 5 hari

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
Perbandingan Epidemiologis Wabah Lainnya 12

SARS MERS Flu musiman COVID-19

tidak diketahui
Sumber zoonosis Kucing luwak Unta Bervariasi (mungkin kelelawar
atau trenggiling)

Ro
0.4-0.7 (komunitas)
Kontrol pandemi 1.7-1.8 1.4-1.8 1.5-3.5
4-8 (nosokomial)
memerlukan Ro < 1

Interval serial 8-10 hari 6.8 hari 2-4 hari ~7 hari

Periode inkubasi 4-6 hari 5-6 hari 2 hari 2-14 hari

Puncak infeksi ~Hari 10 tidak diketahui Hari 1-2 penyakit tidak diketahui

Case fatality ratio 11% 34% 0.1-0.2% 0.5-1%

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
13

Gejala Umum
• Demam
• Batuk kering
• Sesak napas

Gejala Terkait Lainnya


• Merasa lelah
• Sakit dan nyeri di seluruh tubuh
• Sakit tenggorokan
• Hidung tersumbat
• Hidung berair
• Diare (jarang terjadi)

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
14

Penyakit Parah

• Pada beberapa pasien, gejala pernapasan mungkin menjadi


parah dan menyebabkan pneumonia.
• Beberapa pasien mungkin membutuhkan bantuan oksigen.
• Ketika kebutuhan oksigen menjadi tinggi, beberapa pasien
dengan COVID-19 akan membutuhkan bantuan ventilator,
perawatan dan pemantauan intensif.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
15

Faktor Risiko untuk Infeksi Parah dan Kematian

• Usia lanjut, usia > 50 tahun

• Masalah kesehatan yang sudah ada

• Tekanan darah tinggi

• Diabetes

• Penyakit jantung

• Penyakit paru-paru

Gambar: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
16

Populasi Khusus: Ibu Hamil


• Wanita hamil mungkin berisiko lebih tinggi untuk penyakit parah atau
kematian akibat COVID-19, meskipun data masih terbatas.

• Kehilangan kehamilan, termasuk keguguran dan lahir mati, telah


terdeteksi dalam infeksi virus corona lain (SARS dan MERS).

• Kami tidak memiliki data pasti tentang pasien COVID-19 dengan


kehamilan.

• Meskipun ada beberapa laporan tentang penularan dari ibu ke anak,


SARS-CoV-2 belum terdeteksi dalam ASI hingga saat ini.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
17

Populasi Khusus: Anak-Anak

• Laporan awal dari China menunjukkan bahwa anak-anak yg


terkonfirmasi COVID-19 mungkin hanya menderita gejala ringan
saja.

• Komplikasi serius (seperti sindrom gangguan pernapasan akut


atau syok septik) dan kematian tampaknya sangat jarang terjadi
pada anak-anak dengan COVID-19.

• Sebagian besar anak-anak dapat dirawat di rumah saja dan tidak


perlu dirawat di rumah sakit.

• Namun, populasi anak-anak tertentu mungkin juga berisiko lebih


tinggi terkena penyakit parah, misalnya mereka yang sebelumnya
sudah memiliki masalah kesehatan.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
18

Profile Penyakit COVID-19


• Di antara pasien yang simtomatik :

• 80% hanya akan memiliki gejala ringan hingga sedang, dan dapat ditangani sebagai
pasien rawat jalan.

• 15% akan mengembangkan infeksi saluran pernapasan bawah dan mungkin


memerlukan rawat inap.

• 3-5% akan membutuhkan perawatan intensif dan akan membutuhkan dukungan


ventilator.

• 0.5-1% pasien akan meninggal (berdasarkan data dari Korea Selatan, tetapi rasio
fatalitas kasus mungkin lebih tinggi di negara-negara dengan sumber daya yang lebih
sedikit)

• 18% pasien yang terinfeksi COVID-19 mungkin tidak pernah mengalami gejala apa pun,
tetapi orang tanpa gejala tidak mungkin menularkan penyakit kepada orang lain.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
19

Pengembangan Vaksin dan Obat


• Beberapa vaksin saat ini sedang dikembangkan untuk COVID-19.

• Namun, diperkirakan bahwa diperlukan setidaknya 12-18 bulan lagi sebelum kita
memiliki vaksin yang dapat kita gunakan.

• Banyak perusahaan obat dan universitas di seluruh dunia juga sedang menguji berbagai
obat baru dan lama sebagai pengobatan untuk COVID-19, walaupun kemungkinan akan
membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum ada yang terbukti efektif.

• Terlepas dari kebutuhan mendesak, sangat penting bagi kita untuk meluangkan waktu
dan menjalani semua langkah formal untuk mengembangkan vaksin dan pengobatan
yang efektif dan aman bagi masyarakat, demi menghindari lebih banyak kerusakan dari
pada kebaikan.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
DUNIA | ASIA | CHINA
Sakit, Tapi Bukan karena Virus Corona? Pasien dengan
penyakit lain di China berjuang untuk mendapatkan
pengobatan
Mengamankanmankan pengobatan, obat-obatan membuktikan kesulitan dan hambatan, RS menangguhkan layanan
kesehatan reguler

KESEHATAN
Bagaimana COVID-19 Telah Mempengaruhi
Pengobatan terhadap Pasien yang Bukan
Dampak Wabah karena Virus Corona
22 February 2020: 7.31 AM ET
Didengar dari Edisi Sabtu Akhir Pekan
Kesulitan Sistem
Kesehatan Dikembangkan dengan hibah dari Project
HOPE. Copyright © Brown University, 2020.
Dirilis di bawah Creative Commons license
Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0
International (CC BY-NC-ND 4.0)
Keterbatasan alat
pelindung diri
membahayakan pekerja
kesehatan di seluruh dunia

Dampak Wabah
Pasokan Bahan Penting
Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright
© Brown University, 2020. Dirilis di bawah Creative
Commons license Attribution-NonCommercial-
NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
Dampak Wabah
Ekonomi Global Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE.
Copyright © Brown University, 2020. Dirilis di bawah
Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC
BY-NC-ND 4.0)
Dampak Wabah
Stigma dan Diskriminasi Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE.
Copyright © Brown University, 2020. Dirilis di bawah
Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC
BY-NC-ND 4.0)
24

Kepahlawanan dalam Menghadapi Ketakutan dan Bahaya


Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan bahwa 3.400 petugas kesehatan telah tertular
virus baru - setidaknya 12 orang meninggal
• Sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan demi keselamatan mereka dan
keselamatan pasiennya. Di saat seperti ini, penting juga untuk menghargai kepahlawanan
mereka dan untuk menghormati pengorbanan mereka dalam menanggapi wabah di seluruh
dunia.

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
25

Rangkuman
• Meskipun Coronavirus adalah sub-keluarga virus yang “akrab” bagi manusia, virus SARS-CoV-2
yang menyebabkan COVID-19 adalah virus baru dan manusia tidak memiliki kekebalan sebelumnya
terhadap virus itu.

• Meskipun banyak dari mereka yang terinfeksi virus hanya menderita gejala ringan dan tidak
memerlukan rawat inap, infeksi dapat menjadi parah dan bahkan fatal, terutama pada pasien usia
lanjut atau mereka yang sebelumnya sudah memiliki masalah kesehatan.

• Meskipun saat ini ada uji klinis untuk obat-obatan dan vaksin, pengendalian infeksi dan upaya
pencegahan efektif merupakan hal paling penting dalam mengendalikan pandemi ini.

• Penting bagi kita semua untuk memiliki informasi yang cukup dengan fakta dan mendidik
masyarakat untuk mengurangi kecemasan, kesalahan, dan kesalahan informasi yang tidak perlu..

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
26

Sumber
• CDC – Pedoman dan Perbaruan
• https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-nCoV/summary.html

• WHO – Laporan Situasi

• https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports

• Johns Hopkins University – Peta Interaktif


• https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd402994234
67b48e9ecf6

• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

• https://infeksiemerging.kemkes.go.id/

Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown


University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)
27

Referensi
• Centers for Disease Control and Prevention, https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/summary.html#source-spread
• UpToDate, https://www.uptodate.com/contents/coronavirus-disease-2019-covid-19?topicRef=8298&source=see_link#H3504376427
• Sun et al. Journal of Medical Virology; 2020. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jmv.25722
• Gralinski LE, Menachery VD. Return of the Coronavirus: 2019-nCoV. Viruses. 2020 Feb;12(2):135.
• World Health Organization, https://www.who.int/health-topics/coronavirus.
• Lipsich et al. NEJM; 2020. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMp2002125
• Wall Street Journal, https://www.wsj.com/articles/how-many-people-might-one-person-with-coronavirus-infect-11581676200?mod=article_inline
• Cauchemez et al. Proc Natl Acad Sci U S A; 2016.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4987807/
• Bai Y., Yao L., and Wei T. JAMA; 2020. https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2762028
• World Health Organization, https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/patient-management
• Mayo Clinic, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/symptoms-causes/syc-20479963
• Guan et al. NEJM; 2020. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2002032
• Li Y. & Xia L. Am J Roentgenol; 2020. https://www.ajronline.org/doi/full/10.2214/AJR.20.22954
• Hosseiny et al. Am J Roentgenol; 2020. https://www.ajronline.org/doi/full/10.2214/AJR.20.22969
• Wei et al. Am J Roentgenol; 2020. https://www.ajronline.org/doi/10.2214/AJR.20.22976
• UpToDate: https://www.uptodate.com/contents/coronavirus-disease-2019-covid-19#H1583795407
• Ellerin T. Harvard Health Publishing, https://www.health.harvard.edu/blog/as-coronavirus-spreads-many-questions-and-some-answers-2020022719004#q14
• Clinical Trials Arena, https://www.clinicaltrialsarena.com/analysis/covid-19-pharmaceutical-company-partnerships-for-coronavirus-vaccines-development/
• Ahmed SF., Quadeer A., & McKay MR. Viruses; 2020. https://www.sciencedaily.com/releases/2020/02/200226091227.htm
• Tang et al. National Science Review; 2020. https://academic.oup.com/nsr/advance-article/doi/10.1093/nsr/nwaa036/5775463#authorNotesSectionTitle
• The Atlantic, https://www.theatlantic.com/health/archive/2020/02/covid-vaccine/607000/
• CNBC, https://www.cnbc.com/2020/03/04/coronavirus-latest-updates-asia-china-south-korea.html
• Coronavirus 2019-nCoV Global Cases by Johns Hopkins CSSE. https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6
• Business Insider, https://www.businessinsider.com/healthcare-workers-getting-coronavirus-500-infected-2020-2
• The Lancet, https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(20)30418-9/fulltext
• Riou J, et al. Pattern of early human-to-human transmission of Wuhan 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), December 2019 to January 2020. Euro Surveill. 2020
• Zhang S, et al. Estimation of the reproductive number of novel coronavirus (COVID-19) and the probable outbreak size on the Diamond Princess cruise ship: A data-driven analysis. Int
J Infect Dis. 2020
• Shim E, et al. Transmission potential and severity of COVID-19 in South Korea. Int J Infect Dis. 2020
• Mizumoto K, et al. Estimating the asymptomatic proportion of coronavirus disease 2019 (COVID-19) cases on board the Diamond Princess cruise ship, Yokohama, Japan, 2020. Euro
Surveill. 2020
Dikembangkan dengan hibah dari Project HOPE. Copyright © Brown
University, 2020. Dirilis di bawah Creative Commons license Attribution-
NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0)

Anda mungkin juga menyukai