Anda di halaman 1dari 1

Egoisme

Konsep yang berhubungan dengan egoisme yaitu egoisme psikologis dan egoisme etis.
Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia
dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri. Sedangkan egoisme etis adalah tindakan yang
dilandasi oleh kepentingan diri sendiri. Menurut paham egoisme etis tindakan menolong
orang lain dianggap sebagai tindakan untuk menolong diri sendiri karena mungkin saja
kepentingan orang lain tersebut bertautan dengan kepentingan diri sehingga dalam menolong
orang lain sebenarnya juga dalam rangka memenuhi kepentingan diri. Inti dari paham
egoisme etis adalah bahwa kalau ada tindakan yang menguntungkan orang lain, maka
keuntungan bagi orang lain ini bukanlah alasan yang membuat tindakan itu benar. Yang
membuat tindakan itu benar adalah kenyataan bahwa tindakan itu menguntungkan diri
sendiri. Alasan menentang teori egoisme etis ini antara lain karena egoisme etis tidak mampu
memecahkan konflik-konflik kepentingan dan bersifat sewenang – wenang.

Utilitarianisme

Tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari konsekuensinya, dalam mengukur akibat
dari suatu tindakan, satu- satunya parameter yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau
jumlah ketidakbahagiaan, kesejahteraan setiap orang sama pentingnya. Teori ini mendapat
dukungan luas karena mengaitkan moralitas dengan kepentingan orang banyak dan
kelestarian alam. Teori ini juga memperoleh pijakannya dalam ilmu ekonomi dan manajemen
dengan diperkenalkannya konsep cost and benefit dan paham stakeholders. Dalam
utilitarianisme menekankan tujuan/manfaat pada pencapaian kebahagiaan duniawi dan
mengabaikan aspek rohani dan juga utilitarianisme mengorbankan prinsip keadilan dan hak
individu/minoritas demi keuntungan mayoritas.

Deontologi

Teori ini menilai suatu tindakan berdasarkan hasil, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan
suatu tindakan. Paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada
kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. Untuk
memahami teori ini terlebih dahulu memahami konsep imperative hypothesis dan imperative
categories. Imperative hypothesis adalah perintah yang bersifat khusus yang harus diikuti jika
sesorang mempunyai keinginan yang relevan. Sedangkan imperative categories adalah
kewajiban moral yang mewajibkan kita begitu saja tanpa syarat apapun.

Anda mungkin juga menyukai