Tugas Sistem Rujuk Balik
Tugas Sistem Rujuk Balik
(BPJS)
Disusun oleh:
Mulyana 03013128
Luthfi sulistya N 03013236
Pembimbing:
Dr. dr. Rina K. Kusumaratna, M.Kes
Program rujuk balik di era jaminan kesehatan nasional (JKN) ini menjadi
salah satu program unggulan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi
peserta BPJS Kesehatan. Selain mempermudah akses pelayanan kepada penderita
penyakit kronis, program rujuk balik membuat penanganan dan pengelolaan penyakit
peserta BPJS Kesehatan menjadi lebih efektif.
Jika pasien sudah dinyatakan pulih oleh dokter rumah sakit, maka pengobatan
dilanjutkan di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama, misalnya Puskesmas.
Mekanisme ini diawali surat rekomendasi dokter rumah sakit tentang kondisi pasien.
Selanjutnya, pasien bisa mendaftar ke fasilitas pelayanan primer atau kantor cabang
BPJS untuk dimasukkan dalam mekanisme rujuk balik.
Sesuai SE Menkes Nomor 32 tersebut, pada masa transisi terdapat 3 jenis obat
yang dapat ditagihkan diluar paket InaCBGs, yaitu pelayanan kronis bagi pasien yang
kondisinya belum stabil, pelayanan obat kronis bagi pasien yang kondisinya sudah
stabil dan pelayanan obat kemoterapi untuk penderita Thalasemia dan Hemofilia akan
ditambahkan tarif top up.
Keluhan pelayanan obat banyak disampaikan oleh peserta BPJS eks peserta
Askes karena sebelumnya mendapat obat rutin untuk 30 hari. Namun dikarenakan
terdapat perubahan terhadap pola pembayaran ke rumah sakit dengan menggunakan
INA CBG’s saat PT Askes berubah menjadi BPJS Kesehatan.
Kini, persoalan itu sudah bisa di atasi dan pengelolaan di faskes primer. Dalam
JKN cakupan pelayanan obat yang diperoleh oleh peserta BPJS Kesehatan adalah
pemberian obat di Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)/Rawat Inap Tingkat Pertama
di fasilitas kesehatan tingkat primer, serta pemberian obat di Rawat Jalan Tingkat
Lanjutan (RJTL)/Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) di fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan.
Daftar dan harga obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) mengacu pada
daftar dan harga obat dan BMHP yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Untuk
daftar obat dan BMHP mengacu kepada Formularium Nasional (Fornas) dan untuk
daftar harga obat dan BMHP mengacu kepada e-catalogue.
LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
2. Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan.
3. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK/ Menkes/32/I/2014 tentang
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta BPJS Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
A. DEFINISI
Pelayanan Obat Rujuk Balik adalah pemberian obatobatan untuk penyakit
kronis di Faskes Tingkat Pertama sebagai bagian dari program pelayanan rujuk balik
Peserta yang menderita penyakit kronis yang belum stabil diberikan resep obat untuk
kebutuhan 30 hari sesuai indikasi medis yang pemberiannya terbagi dalam 2 (dua)
resep:
Obat untuk penyakit kronis yang kondisinya sudah stabil dapat diberikan oleh
fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai Program Rujuk Balik. Obat Program
Rujuk Balik diresepkan oleh dokter fasilitas kesehatan tingkat pertama berdasarkan
rekomendasi dari dokter spesialis/sub spesialis.
Jenis penyakit yang termasuk di dalam cakupan Program Rujuk Balik adalah
Diabetes Mellitus, Hipertensi, Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK), Epilepsi, Schizophrenia, Stroke, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) dan
Sirosis Hepatis. Namun sesuai dengan rekomendasi perhimpunan Peneliti Hati
Indonesia (PPHI) dan Komite Nasional Fornas, Sirosis Hepatis tidak dapat dilakukan
rujuk balik ke fasilitas kesehatan tingkat pertama karena:
Resep obat Program Rujuk Balik dapat diberikan untuk kebutuhan 30 hari dan obat
diambil di Apotek/Depo Farmasi yang melayani Program Rujuk Balik.
1. Pelayanan kemoterapi baik pada rawat jalan maupun rawat inap ditagihkan
dengan paket INA CBGs dan obatnya dapat ditagihkan secara fee for service
kepada BPJS Kesehatan
2. Pelayanan obat mengacu kepada Fornas, Pedoman Pelaksanaan Fornas dan
ketentuan lain yang berlaku
5. Tarif tambahan tersebut sama untuk semua tingkat keparahan dan kelas
perawatan
Pelayanan Program Rujuk Balik adalah Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada
penderita
penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan
1. Bagi Peserta
dan rehabilitatif
Setelah peserta mengisi formulir pendaftaran peserta PRB, peserta menerima buku
kontrol Peserta PRB.
I. DAFTAR RUMAH SAKIT RUJUKAN PUSKESMAS KELURAHAN
RAGUNAN
2. https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/post/read/2014/261/Rujuk-
Balik-di-Era-JKN