D : Sekitar 93% cetirizine dalam plasma darah terikat protein. Distribusi obat terbatas
hingga pada lokasi ekstraseluler dimana terdapat reseptor H1, dan pada sel-sel yang bersifat
inflamasi seperti mastosit, basofil, eosinofil, dan limfosit.
Sebagai antihistamin generasi kedua, hanya terdapat sedikit konsentrasi obat cetirizine yang
mampu melewati sawar otak. Hal ini menyebabkan efek sedasi yang minimal dibandingkan
antihistamin generasi pertama seperti diphenhydramine. Walau demikian, efek sedasi cetirizine
merupakan yang terkuat dibandingkan obat antihistamin generasi kedua lainnya.
M : Sebagian kecil obat cetirizine dimetabolisme di hati, terutama oleh enzim CYP3A4, dan
obat mengikuti siklus enterohepatik. Selain itu, cetirizine juga dimetabolisme secara terbatas
oleh oxidative O-dealkylation menjadi suatu metabolit yang aktivitas antihistaminnya dapat
diabaikan.
E : Waktu paruh eliminasi obat adalah sekitar 8,3 jam. Ekskresi cetirizine, sebagian besar
sekitar 70% dikeluarkan melalui urine, dimana sekitar separuhnya sebagai obat dalam bentuk
tidak berubah. Sebagian kecil obat, yaitu sekitar 10% dibuang ke feses.