Resume Binter CHP 19
Resume Binter CHP 19
NIM : 2018008353
RESUME CHAPTER 19
Akuntansi Inflasi
Di banyak Negara akuntansi telah didasarkan pada prinsip biaya historis (historic cost principle).
Prinsip ini mengasumsikan unit mata uang yang digunakan untuk melaporkan hasil keuangan
atau kehilangan nilainya karena inflasi. Perusahaan mencatat penjualan, pembelian, dan
sejenisnya dengan harga transaksi asli dan tidak membuat penyesuaian dalam jumlah kemudian.
Prinsip biaya historis memengaruhi akuntansi yang paling signifikan dalam bidang penilaian
asset. Jika inflasi tinggi, prinsip biaya historis kurang memperhitungkan asset perusahaan
sehingga biaya penyusutan berdasarkan pada kekurangan dalam memperhitungkan ini bisa cukup
untuk mengganti asset ketika habis dan menjadi asing.
Tingkat Perkembangan
Negara-negara maju cenderung besar, organisasi yang kompleks di mana memiliki akuntansi
jauh lebih sulit daripada organisasi kecil. Negara maju juga cenderung memiliki pasar modal
yang canggih di mana organisasi bisnis mengumpulkan modal dari investor dan bank. Penyedia
modal mengharuskan organisasi mereka berinvestasi dan meminjamkan modal untuk
memberikan laporan yang komprehensif mengenai kegiatan keuangan mereka.
Budaya
Sejumlah akuntan akademis berpendapat bahwa budaya suatu Negara memiliki dampak penting
pada sifat system akuntansi. Penghindaran ketidakpastian (uncertainly avoidance) mengacu pada
sejauh mana budaya menyoalisasikan anggota mereka untuk menerima aliansi ambigu.
2. STANDAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Standar akuntansi (Accounting Standard) adalah aturan untuk penyusunan laporan keuangan,
standar akuntansi mendefinisikan informasi akuntansi apa yang berguna. Standar audit (Auditing
Standard) menentukan aturan untuk melakukan suatu proses audit teknis di mana orang yang
independen (auditor) mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan apakah neraca keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang diperlukan, jika neraca keuangan tersebut dapat
diandalkan.
Standar Internasional
Maraknya bursa modal global selama dua dekade terkahir tidak memerhatikan beberapa urgensi
untuk upaya ini. Saat ini, banyak perusahaan mengumpulkan uang dari penyedia modal di luar
Negara mereka. Penyedia modal menuntut kompensasi dalam cara di mana hasil keuangan
dilaporkan sehingga mereka dapat mendapat keputusan investasi yang lebih tepat. Hambatan lain
untuk perkembangan standar akuntansi internasional adalah bahwa kepatuhan adalah sukarela,
IASB tidak memiliki kekuatan untuk menegakkan standarnya
Model Lessard-Lorange
Tiga nilai tukar yang dapat digunakan untuk menerjemahkan mata uang asing ke mata uang
perusahaan dalam anggaran pengaturan dan dalam pelacakan berikutnya terhadap kinerja.
1) Nilai tukar awal, nilai tunai tempat ketika anggaran diadopsi
2) Proyeksi nilai tukar, perkiraan nilai tukar tunai pada akhir periode anggaran (yaitu nilai tukar
ke depan)
3) Nilai tukar akhir, nilai tukar tunai ketika anggaran dan kinerja sedang dibandingkan