PENDEKATAN SAINTIFIK
Disusun untuk memenuhi tugas Desain Pembelajaran Geometri
Dosen Pengampu :
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
1. PENGANTAR PENDEKATAN BERBASIS SAINTIFIK.........................3
1.1 Konsep Pendekatan Saintifik ........................................................................3
1.2 Hakikat Pendekatan Saintifik ……………………………………………...5
2. PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK..................................................6
2.1 Pembelajaran Saintifik...................................................................................6
2.2 Tujuan dan Prinsip Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik...........7
2.3 Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik........................................9
2.4 Model Pembelajaran Berbasis Inquiry dengan Pendekatan Saintifik..........10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
2
1. PENGANTAR PENDEKATAN BERBASIS SAINTIFIK
3
sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai sumber,
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan
eksperimen.
4. Mengasosiasikan atau mengolah data
Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah data terdapat kegiatan menalar
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut
dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik
merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan
sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan.
5. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini
dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan
dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola.
4
1.2 Hakikat Pendekatan Saintifik
Kumpulan metode dan cara yang dipakai oleh guru dalam melakukan
pembelajaran disebut pendekatan pembelajaran(Dr.HM.Musfiqon, 2015). Model
pembelajaran terjadi karena adanya beberapa pendekatan pembelajaran. Melalui
pendekatan pembelajaran muncul beberapa metode pembelajaran. Dalam metode
pembelajaran terdapat ciri-ciri yang menggolongkan setiap metode pembelajaran
yang akan dipakai oleh seorang guru.
Metode ilmiah merujuk pada cara investigasi atas suatu atau beberapa
masalah, mendapat pengetahuan baru, atau mengasimilasi pengetahuan
sebelumnya. Metode pencarian harus berbasis observasi terhadap benda yang bisa
diamati, empiris, dan terukur dengan prosedur penalaran yang spesifik. Oleh
sebab itu, biasanya metode ilmiah berisi serangkaian kegiatan pengumpulan data
melalui kegiatan pengamatan, mengolah data, menganalisis data, dan menyajikan
hasil analisa data.
5
6. Membuat proposisi dan menyajikan data
Langkah-langkah ilmiah diatas harus dilakukan secara urut sesuai dengan alur
berfikir ilmiah. Selain dilihat dari langkah-langkah ilmiah, sebuah pembelajaran
juga dilihat dari pendekatan ilmiah. Menurut M. Musfiqon (dalam
Dr.HM.Musfiqon, 2015) menyatakan sebuah akan ditemukan melalui pendekatan
ilmiah. Peserta didik yang telah menerapkan langkah dan pendekatan ilmiah akan
terbiasa berpikir ilmiah, yaitu berpikir secara skeptik, analitik, kritis, dan rasional.
6
1. Materi pembelajaran berlandaskan terhadap fakta atau masalah yang dapat
dijelaskan secara rasional, bukan sebatas kira-kira, khayalan, maupun
dongeng
2. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non-
ilmiah yang meliputi intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui
coba-coba, dan asal berpikir kritis.
7
2. PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK
Berikut definisi dan pengertian pendekatan saintifik dari beberapa sumber buku:
8
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
9
4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa.
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar
guru.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi.
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
2.3 Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Secara bahasa model merupakan rancangan, rencana, atau representasi yang
menjelaskan suatu obyek, sistem, atau konsep yang seringkali berupa
penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket,
bentuk prototipe), model citra(gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan
matematis (wikipedia Indonesia, diakses 15 maret 2015). Sedangkan model
pembelajaran dapat diartikan rencana konseptual yang berisi strategi, pendekatan,
metode, teknik serta taktik pembelajaran yang telah disusun oleh tenaga pendidik.
Model pembelajaran merupakan akumulasi proses pembelajaran yang diterapkan
dalam pembelajaran di kelas.
10
2.4 Medel Pembelajaran Berbasis Inquiry dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelediki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis,
logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri. Pembelajaran inquiry menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran peserta
didik dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi
pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta
didik untuk belajar.
Alur diatas dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran berbasis inquiry sesuai
dengan kaidah dan langkah-langkah ilmiah. Secara lebih jelas langkah-langkah
pembelajaran berbasis inquiry dipaparkan seperti berikut :
11
menggunakan panca indera atau tanpa bantuan alat. Tujuan mengamati yaitu
melatih kompetensi siswa dalam hal kesungguhan, ketelitian, dan mencari
informasi. Kegiatan mengamati mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi
pengetahuan-pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural yang ada pada suatu
kompetensi dasar. Berikut ini adalah contoh kegiatan pendekatan saintifik dalam
model pembelajaran Discovery Learning pada materi volume tabung dan kerucut.
12
Tahap kedua yaitu menanya. Menanya merupakan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
13
cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hingga menjadi seorang pebelajar
sepanjang hayat (life long learner).
14
saintifik learning
Mengasosiasi 1. Data 1. Guru 1. Peserta didik
processing membimbing bersama dengan
(pengolahan kelompok untuk kelompoknya
data) melakukan melakukan
2. Verification percobaan percobaan
(Pembuktian) menemukan menemukan
rumus volume rumus volume
kerucut dan kerucut.
tabung. 2. Kelompok
2. Guru memecah,
mengarahkan memilah
agar kelompok informasi,
dapat mengklasifikasi
mengidentifikasi, atau
mengklasifikasi, menghitung
atau dengan cara
menghubungkan tertentu untuk
data dan menjawab
informasi yang pertanyaan.
diperoleh. 3. Kelompok
3. Guru meminta mengkonstruk
kelompok untuk rumus.
mengkonstruk 4. kelompok
rumus. menarik
4. Guru meminta kesimpulan dari
kelompok untuk hasil kegiatan
menarik sebelumnya.
kesimpulan dari
hasil kegiatan
sebelumnya.
15
Tahap kelima yaitu komunikasi. Kegiatan komunikasi Memberikan
pengalaman belajar untuk melakukan kegiatan belajar berupa menyampaikan hasil
pengamatan yang telah dilakukannya, kesimpulan yang diperolehnya berdasarkan
hasil analisis, dilakukan baik secara lisan, tertulis, atau cara-cara dan media
lainnya. Ini dimaksudkan agar peserta didik mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan kompetensinya dalam hal pengembangan sikap jujur, teliti,
toleransi, berpikir secara sistematis, mengutarakan pendapat dengan cara yang
singkat dan jelas, hingga berkemampuan berbahasa secara baik dan benar.
16
siswa untuk menemukan
menentukan volume kerucut dari
kesimpulan percobaan yang telah
untuk dilakukan serta
menemukan mengkomunikasikannya
volume kerucut di depan kelas.
dari percobaan
yang telah
dilakukan serta
meminta salah
satu siswa
untuk
menyampaikan
kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
17
Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Di Sekolah Dasar.”
Pendidikan Dasar 9(2): 109–18.
18