Kelas : D41B
NIM : P17334120486
Indra, Akal, dan Wahyu sebagai Alat atau Potensi Manusia untuk Memperoleh
IPTEKS
1. Akal
Akal dibagi menjadi 2 yaitu:
- Akal Praktis ( amaliah ), menerima arti-arti yang berasal dari materi melalui indera pengingat
yang ada pada jiwa binatang.
- Akal teoritis ( alimah), menangkap arti-arti murni yang tak pernah ada dalam materi, seperti
Tuhan, roh dan malaikat.
2. Wahyu
Cahaya dan petunjuk bagi manusia untuk membangun ilmu pengetahuan berbasis Islami
bertujuan untuk membangun kehidupan umat lebih baik. Dasar-dasar pengetahuan yaitu pada
Wahyu Allah dan juga tidak menolak kekuatan akal dan indera (data empirik). Artinya ilmu
tersebut mengemban atau memiliki nilai-nilai ketihanan, sebagai nilai yang dapat memberikan
kesejahteraan dan kedamaian bagi semua makhluk, dan juga ilmu tersebut tidak boleh
menyimpang dari ajaran-ajaran Allah.
3. Indra
Salah satu sumber (sebagian orang menyebutnya alat) pengetahuan, indra dipandang
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Ibnu Sina membagi kemampuan penginderaan
batin manusia dalam lima tahap, yaitu:
- Indera bersama atau al-his al-musytarak
- Indera penggambar atau al-khayal wal al-musawwarah
- Indera pereka atau al-mutakhayyilah
- Indera penganggap atau al-wahmiah
- Indera pengingat atau al-hafizah al-zakirah