Anda di halaman 1dari 37

DRYING PROCESS

Angreni Ayuhastuti, M.Si., Apt.


2019

Angreni A - Materi Solida 1


PENDAHULUAN
Pengeringan merupakan tahap penting dalam produksi tablet

Stabilitas bahan aktif


Sifat alir serbuk Dipengaruhi oleh:
Moisture Content
Kompaktibilitas serbuk
Drying/ Pengeringan
Proses removal semua atau sebagian besar
cairan, dengan pemaparan panas laten,
sehingga menyebabkan cairan tersebut
menguap

Angreni A - Materi Solida 2


• Moisture content/ Kandungan Lembab
• Relative Humidity / Kelembapan Relatif
• Hubungan antara MC - RH

Angreni A - Materi Solida 3


Moisture Content / Kandungan lembab zat padat
Dinotasikan dalam kilogram
Kandungan kandungan
Lembab Total air / kilogram zat padat
Misal: MC = 0,4
Adalah keseluruhan
= 0,4 kg airkandungan
dalam 1 kgcairan dalam zat padat
zat padat
Atau bisa dikalkulasikan sebagai % MC

Kandungan cairan mudah dihilangkan Kandungan cairan sulit dihilangkan

Free Moisture Content Kandungan air


Equilibrium dalam zat
Moisture padat,
Content
berkesetimbangan (equilibrium)
dengan kandungan lembab udara
(moisture content)
Air tidak terikat/ unbound water Air terikat/ bound water

Angreni A - Materi Solida 4


BOUND WATER UNBOUND WATER
❑ Air yang dapat dihilangkan
❑ Padatan mengandung air sebagai
segera saat penguapan
individual water molecules di
permukaan padatan ❑ Pada saat penguapan, air tidak
(membentuk mono/bi-layer) dan menguap seluruhnya
air yang terabsorpsi pada bagian ❑ Disebabkan padatan kontak
dalam struktur padatan dengan udara yang mengandung
(tegangan permukaan dalam molekul air terlarut
kapiler padatan)
❑ Padatan ini disebut dengan air
❑ Tidak mencapai full vapour
dry
pressure 🡪 tidak menguap
dengan pemanasan

Angreni A - Materi Solida 5


RH / KANDUNGAN LEMBAB UDARA
Udara dapat mengikat air Jenuh (100%)
Semakin tinggi temperatur Kelarutannya
Jumlah air yangsemakin
terlarut besar
dalam udara
semakin besar
Kelarutan maksimum Tergantung pada temperatur
Saturasi
Bila temperatur diturunkan
Presipitasi 🡪 kondensasi 🡪hujan
Bila temperatur naik Moisture content of air, Nilai RH turun
constant

Angreni A - Materi Solida 6


Hubungan antara MC - RH

Angreni A - Materi Solida 7


Loss of Water

Angreni A - Materi Solida 8


YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM
MELAKUKAN PROSES PENGERINGAN
FAKTOR PRINSIP
❑ Sensitifitas bahan terhadap panas ❑ Luas area transfer panas
❑ Sifat fisika bahan ❑ Efisiensi transfer panas per unit
area 🡪 to provide sufficient latent
❑ Pentingnya teknik asepsis
heat of vaporization
❑ Sifat cairan yang akan dievaporasi ❑ Efisiensi transfer masa uap air
❑ Skala operasional contohnya turbulensi yang cukup
❑ Sumber panas yang tersedia 🡪 untuk meminimalkan ketebalan
steam/ elektrik boundary layer
❑ Efisiensi removal uap air

Angreni A - Materi Solida 9


METODE PENGERINGAN
• Metode konvektif
• Dengan pengering statik
• Metode konduktif
• Dengan pengering dinamik
• Metode radiasi

Angreni A - Materi Solida 10


I. Metode konvektif dengan pengering statik
Aliran udara panas
• Bisa diilustrasikan dengan• pengeringan ditunjukkan
dengan
dengan panah
nampan
Tray drier • Serbuk basah disebarkan tipis pada
nampan
• Elemen pemanas (electrical atau
steam) diposisikan pada ujung oven

• Nilai h 🡪 nilai kostanta untuk pengeringan


konveksi
• h = 10 – 20 W/m²K
• Aliran udara panas harus dapat melalui
boundary layer pada permukaan zat padat
• RH harus dijaga < saturation level
• Relatif inefektif 🡪 butuh waktu ± 24 jam skala
besar

Angreni A - Materi Solida 11


II. Metode konvektif dengan pengering dinamik

Fluidized Bed Drier • Merupakan metode yang


efektif 🡪 kontak antar partikel
basah dgn udara panas
• Prinsip pengeringan : Fluidisasi
• Fluid: bisa cairan atau gas

Angreni A - Materi Solida 12


❑ A: Kecepatan gas kecil
❑ C: Gaya gesek = gaya gravitasi
❑ D: Kenaikan pressure drop
disebabkan karena porositas
❑ D-E: Partikel bergerak bebas pada
container (fully fluidized)
❑ E-F: Fludidisasi irregular (boiling
bed)
❑ F: Kecepatan udara cukup untuk
mendorong partikel keluar
❑ Gas 🡪 turbulensi 🡪 kontak partikel cha,ber (pneumatic transport)
dengan udara >> ❑ Gas 🡪 turbulensi 🡪 kontak
❑ Gas panas 🡪higher heat, partikel dengan udara >>
kecepatan transfer panas lebih ❑ Gas panas 🡪higher heat,
tinggi 🡪 rapid drying kecepatan transfer panas lebih
❑ Pengeringan granul untuk skala tinggi 🡪 rapid drying
produksi (up to 1200kg)
membutuhkan waktu 20-40 menitAngreni A - Materi Solida 13
KEUNTUNGAN FBD
❑ Transfer panas dan transfer masa efisien 🡪 high drying rate
❑ Drying terjadi pada seluruh permukaan partikel, waktu drying
konstan
❑ Suhu pengeringan seragam, dapat dikontrol dengan tepat
❑ Memperbaiki bentuk granul (more spherical) 🡪 free flowing
❑ Mencegah migrasi bahan yang mudah larut
❑ Mencegah agregasi granul
❑ Mengurangi biaya operator
❑ Output yang lebih tinggi

Angreni A - Materi Solida 14


KERUGIAN FBD

❑ Turbulensi 🡪 rusaknya sistem granul dan produksi banyak debu


❑ Partikel halus perlu treatment khusus
❑ Bahaya yang ditimbulkan dari uap panas 🡪 muatan elektrik. Bahan
organik (laktosa dan starch) dapat meledak dan solvent yang labil
misal isopropanol 🡪 electrical earthing

Angreni A - Materi Solida 15


• Metode konduktif
Vacuum Oven • Daerah di dalam oven 🡪 vakum
• Pengeringan berasal dari
permukaan oven yang panas
• Oven dilingkupi dengan jaket
yang mengandung steam atau
air panas
• Tekanan operasional 0,03 – 0,06
bar (air menguap 25 - 35° C)
• Saat ini jarang digunakan
• Keuntungan: proses
pengeringan pada suhu rendah
dan pengaruh oksidasi rendah

Angreni A - Materi Solida 16


• Metode konduktif
Vacuum Tumbling Drier

• Bentuknya seperti Y-Cone Mixer


• Daerah dalam oven dibungkus jaket dan berhubungan dengan
kondensor
• Oven berotasi, sehingga kecepatan pengeringan lebih tinggi
daripada oven konvensional

Angreni A - Materi Solida 17


• Metode Radiasi
• Berbeda dengan metode konveksi dan konduksi 🡪 tidak ada medium
untuk transfer panas (likuid, solid, gas)
• Radiasi panas 🡪 dapat merambat tanpa perantara tanpa adanya
kehilangan energi
• Bila energi radiasi mengenai permukaan yang dapat mengabsorbsinya 🡪
timbul sebagai energi

Angreni A - Materi Solida 18


• Metode Radiasi
Radiasi Infra Red
• Dulu banyak digunakan 🡪 sekarang jarang digunakan di
farmasi
• Kekurangan: cepat diabsorbsi dan tidak dapat penetrasi
hingga ke dalam granul basah
• Bagian permukaan kering terlalu cepat, absorbsi energi
selanjutnya menyebabkan panas yang berlebih pada granul 🡪
menyebabkan instabilitas

Angreni A - Materi Solida 19


• Metode Radiasi
Radiasi Microwave
• Radiasi microwave 10 mm – 1 m 🡪 penetrasinya ke granul basah lebih baik
daripada radiasi IR
• Lebih banyak digunakan di farmasi
• Microwave dihasilkan oleh magnetron. MW ini dipantulkan atau
dipancarkan ke area pengeringan
• Frekuensi pancaran 960 dan 2450 MHz
• Penetrasi energi MW ke granul basah baik, pengeringan terjadi secara
merata

Angreni A - Materi Solida 20


• Operasional 🡪 sedikit vakum
• Radiasi berasal dari
magnetron 🡪0,75 kW pada
2450 MHz

Angreni A - Materi Solida 21


KEUNTUNGAN KERUGIAN
❑ Proses pengeringan cepat, ❑ Batch size lebih kecil dari FBD
pada suhu rendah ❑ Bahaya radiasi 🡪 kerusakan
❑ Efesisiensi tinggi organ
❑ Sistem stationary 🡪
mencegah dust dan atrisi
❑ Mengurangi migrasi solut
❑ Efisiensi dan keamanan alat
tinggi, telah mengikuti
standar keamanan GMP
❑ Waktu pengeringan dapat
ditentukan secara lebih tepat

Angreni A - Materi Solida 22


SPRAY DRYER
❑ Atomizer
Bahan dibuat dalam bentuk larutan
❑ atau suspense
Atomizer adalah alat untuk
❑ membentuk doplet
Atomisasi cairan cairan
menjadi
❑ droplet-dropletukuran
Mempengaruhi kecil dan sifar
❑ partikel
Droplet solid akhir setelah
disemprotkan proses
ke dalam
drying 🡪 penting
sirkulasi udara panas

❑ Simple jet atomizer
Masing-masing 🡪 mudah
droplet keringbuntu
❑ menjadi
Rotary partikel🡪solid
atomizer satu
rotasi per satu
dengan
❑ kecepatan tinggi (10K-30K
Luas permukaan proses transfer ❑ Mean droplet size:
revolusi/menit);
panas dan transfer2 nozzles
masa 🡪(30 – 80
tinggi ❑ Co-current two nozzle : 2 µm
❑ L/hari) ; Co-currently/Fountain
Formation dan drying terjadi mode ❑ Rotary atomizer : 50 µm
❑ bersamaan
Dapat digunakan untuk ❑ Fountain mode : 100 µm
larutan/suspensi

Angreni A - Materi Solida 23


SPRAY DRYER
Drying chamber
❑ Arah aliran udara 🡪 tangensial, untuk
❑Alat:
❑Skala Lab : 100 –residence
meningkatkan 200 mL time dan
❑Skala
time fotpilot : 800 mm, 3 m (evaporasi7 kg
drying
air/jam)
❑ ❑Skala
Udaraproduksi:
masuk difilter,
3,5 m, 6mudara keluar
(evaporaso 50 – 100
difilter 🡪 debu dipisahkan oleh
kg air/jam)
❑Kapasitas maks 4000kg/jam
cyclone separator / filter bag
❑ Udara diresirkulasi hingga 60% 🡪
proses efisien

Angreni A - Materi Solida 24


SPRAY DRYER
Produk
❑ Produk spray-dried hasilnya seragam
❑ Bentuk bulat, kadang ada lubang di
bagian dalam
❑ Pada proses pengeringan, droplet
mongering dari bagian luar,
membentuk partikel kering dengan
liquid di bagian dalam
❑ Cairan ini kemudian menguap dan
uap keluar melalui lubang partikel

Angreni A - Materi Solida 25


KEUNTUNGAN KERUGIAN
✔ Kecepatan pengeringan hanya o Harga alat mahal, besar
beberapa detik o Secara keseluruhan, efisiensi suhu
✔ Droplet tidak terpapar pada cukup rendah
temperature tinggi o Volume udara panas yang tidak kontak
✔ Produk memiliki densitas tinggi, dengan partikel cukup besar
kecepatan disousi tinggi
✔ Ukuran partikel seragam dan terkontrol
✔ Sifat alir baik
✔ Meningkatkan disolusi dan
bioavailabilitas untuk obat dengan
kelarutan rendah
✔ Hemat biaya produksi

Angreni A - Materi Solida 26


FREEZE DRY
❑ Pengeringan untuk bahan yang
sangat sensitif terhadap panas
❑ Contoh: protein, komponen darah,
mikroorganisme
❑ Freeze drying 🡪 pengeringan tanpa
kerusakan bahan yang sensitive
terhadap panas
❑ Bahan dilarutkan/ disusppensikan
🡪 dibekukan 🡪 sublimasi
❑ Melibatkan tiga bentuk bahan: cair,
padat, uap

Angreni A - Materi Solida 27


PROSES FREEZE DRYING
Tahap pembekuan
Shell
Tahap freezing
vakum
Centrifugal evaporation freezing
Tahap sublimasi
Primary
Tahap drying kedua
pengeringan
Tahap pengemasan

Angreni A - Materi Solida 28


PERMASALAHAN TERKAIT
FREEZE DRYING

❑ Solut bukan merupakan air murni 🡪 diagram bergeser


❑ Sublimasi hanya terjadi di permukaan, memakan waktu
lama
❑ Harus menjaga tekanan dibawah triple point
❑ Bila bahan kering perlu disterilasi 🡪 kembali lembab

Angreni A - Materi Solida 29


Angreni A - Materi Solida 30
KELEBIHAN KEKURANGAN
❑ Operasional pada suhu ❑ Produk lebih higroskopis
rendah 🡪 aksi enzim dan ❑ Lebih mahal
dekomposisi minimal ❑ Proses memakan waktu
❑ Produk lebih porous lebih lama
❑ Kelarutan bahan lebih tinggi
❑ Tidak ada ketentuan
konsentrasi larutan sebelum
pengeringan
❑ Sedikit kontak bahan dengan
udara

Angreni A - Materi Solida 31


MIGRASI SOLUT PADA PROSES PENGERINGAN

Pengeringan

Migrasi air dari dalam struktur granul

Solut ikut bersama air

Merugikan Migrasi solut Menguntungkan

Angreni A - Materi Solida 32


MIGRASI SOLUT PADA PROSES PENGERINGAN
Migrasi Intergranular Migrasi Intragranular
• Solut bermigrasi dari granul ke • Solut bermigrasi dalam satu
granul granul
• Distribusi bahan aktif tidak • Terjadi pada teknik fluidisasi
merata dan tumbling
• Terjadi pada pengeringan
dengan menggunakan static
bed (tray drying)
• Eksperimen: keseragaman
kandungan tablet warfarin 🡪
12% yang memenuhi syarat

Angreni A - Materi Solida 33


AKIBAT MIGRASI SOLUT PADA GRANUL
• Bahan aktif berkurang
• Warna tidak merata/ Mottling
• Migrasi binder

Angreni A - Materi Solida 34


PENGARUH FORMULASI DALAM MIGRASI
SOLUT
• Sifat substrat
• Afinitas solut terhadap substrat granul
• Talk dan microchristalin cellulose
• Water-insoluble aluminium lakes (pigment)
• Viskositas cairan granulasi
• Adanya friksi cairan mencegah migrasi solut
• Peningkatan viskositas PVP menurunkan migrasi solut

Angreni A - Materi Solida 35


PENGARUH PROSES DALAM MIGRASI SOLUT
• Metode pengeringan
• Intergranular migration 🡪 selalu pada metode pengeringan pada static
beds
• Microwave radiation 🡪 minimal migrasi solut
• Teknik fluidisasi 🡪 migrasi intragranular
• Teknik vacuum tumbling methods 🡪 mengurangi migrasi solut
• Initial moisture content
• Semakin tinggi MC semakin besar migrasi solut yang terjadi

Angreni A - Materi Solida 36


MEMINIMALISASI MIGRASI SOLUT
• Cairan granulasi seminimal mungkin, terdistribusi merata
• Buat granul dalam ukuran paling kecil yang masih memiliki
aliran baik
• Hindari tray drying
• Bila harus menggunakan tray drying 🡪 remix after drying
• FBD diganti dengan vacuum atau microwave drying

Angreni A - Materi Solida 37

Anda mungkin juga menyukai