PENDAHULUAN Pengeringan merupakan tahap penting dalam produksi tablet
Stabilitas bahan aktif
Sifat alir serbuk Dipengaruhi oleh: Moisture Content Kompaktibilitas serbuk Drying/ Pengeringan Proses removal semua atau sebagian besar cairan, dengan pemaparan panas laten, sehingga menyebabkan cairan tersebut menguap
Angreni A - Materi Solida 2
• Moisture content/ Kandungan Lembab • Relative Humidity / Kelembapan Relatif • Hubungan antara MC - RH
Angreni A - Materi Solida 3
Moisture Content / Kandungan lembab zat padat Dinotasikan dalam kilogram Kandungan kandungan Lembab Total air / kilogram zat padat Misal: MC = 0,4 Adalah keseluruhan = 0,4 kg airkandungan dalam 1 kgcairan dalam zat padat zat padat Atau bisa dikalkulasikan sebagai % MC
Kandungan cairan mudah dihilangkan Kandungan cairan sulit dihilangkan
Free Moisture Content Kandungan air
Equilibrium dalam zat Moisture padat, Content berkesetimbangan (equilibrium) dengan kandungan lembab udara (moisture content) Air tidak terikat/ unbound water Air terikat/ bound water
Angreni A - Materi Solida 4
BOUND WATER UNBOUND WATER ❑ Air yang dapat dihilangkan ❑ Padatan mengandung air sebagai segera saat penguapan individual water molecules di permukaan padatan ❑ Pada saat penguapan, air tidak (membentuk mono/bi-layer) dan menguap seluruhnya air yang terabsorpsi pada bagian ❑ Disebabkan padatan kontak dalam struktur padatan dengan udara yang mengandung (tegangan permukaan dalam molekul air terlarut kapiler padatan) ❑ Padatan ini disebut dengan air ❑ Tidak mencapai full vapour dry pressure 🡪 tidak menguap dengan pemanasan
Angreni A - Materi Solida 5
RH / KANDUNGAN LEMBAB UDARA Udara dapat mengikat air Jenuh (100%) Semakin tinggi temperatur Kelarutannya Jumlah air yangsemakin terlarut besar dalam udara semakin besar Kelarutan maksimum Tergantung pada temperatur Saturasi Bila temperatur diturunkan Presipitasi 🡪 kondensasi 🡪hujan Bila temperatur naik Moisture content of air, Nilai RH turun constant
Angreni A - Materi Solida 6
Hubungan antara MC - RH
Angreni A - Materi Solida 7
Loss of Water
Angreni A - Materi Solida 8
YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MELAKUKAN PROSES PENGERINGAN FAKTOR PRINSIP ❑ Sensitifitas bahan terhadap panas ❑ Luas area transfer panas ❑ Sifat fisika bahan ❑ Efisiensi transfer panas per unit area 🡪 to provide sufficient latent ❑ Pentingnya teknik asepsis heat of vaporization ❑ Sifat cairan yang akan dievaporasi ❑ Efisiensi transfer masa uap air ❑ Skala operasional contohnya turbulensi yang cukup ❑ Sumber panas yang tersedia 🡪 untuk meminimalkan ketebalan steam/ elektrik boundary layer ❑ Efisiensi removal uap air
Angreni A - Materi Solida 9
METODE PENGERINGAN • Metode konvektif • Dengan pengering statik • Metode konduktif • Dengan pengering dinamik • Metode radiasi
Angreni A - Materi Solida 10
I. Metode konvektif dengan pengering statik Aliran udara panas • Bisa diilustrasikan dengan• pengeringan ditunjukkan dengan dengan panah nampan Tray drier • Serbuk basah disebarkan tipis pada nampan • Elemen pemanas (electrical atau steam) diposisikan pada ujung oven
• Nilai h 🡪 nilai kostanta untuk pengeringan
konveksi • h = 10 – 20 W/m²K • Aliran udara panas harus dapat melalui boundary layer pada permukaan zat padat • RH harus dijaga < saturation level • Relatif inefektif 🡪 butuh waktu ± 24 jam skala besar
Angreni A - Materi Solida 11
II. Metode konvektif dengan pengering dinamik
Fluidized Bed Drier • Merupakan metode yang
efektif 🡪 kontak antar partikel basah dgn udara panas • Prinsip pengeringan : Fluidisasi • Fluid: bisa cairan atau gas
Angreni A - Materi Solida 12
❑ A: Kecepatan gas kecil ❑ C: Gaya gesek = gaya gravitasi ❑ D: Kenaikan pressure drop disebabkan karena porositas ❑ D-E: Partikel bergerak bebas pada container (fully fluidized) ❑ E-F: Fludidisasi irregular (boiling bed) ❑ F: Kecepatan udara cukup untuk mendorong partikel keluar ❑ Gas 🡪 turbulensi 🡪 kontak partikel cha,ber (pneumatic transport) dengan udara >> ❑ Gas 🡪 turbulensi 🡪 kontak ❑ Gas panas 🡪higher heat, partikel dengan udara >> kecepatan transfer panas lebih ❑ Gas panas 🡪higher heat, tinggi 🡪 rapid drying kecepatan transfer panas lebih ❑ Pengeringan granul untuk skala tinggi 🡪 rapid drying produksi (up to 1200kg) membutuhkan waktu 20-40 menitAngreni A - Materi Solida 13 KEUNTUNGAN FBD ❑ Transfer panas dan transfer masa efisien 🡪 high drying rate ❑ Drying terjadi pada seluruh permukaan partikel, waktu drying konstan ❑ Suhu pengeringan seragam, dapat dikontrol dengan tepat ❑ Memperbaiki bentuk granul (more spherical) 🡪 free flowing ❑ Mencegah migrasi bahan yang mudah larut ❑ Mencegah agregasi granul ❑ Mengurangi biaya operator ❑ Output yang lebih tinggi
Angreni A - Materi Solida 14
KERUGIAN FBD
❑ Turbulensi 🡪 rusaknya sistem granul dan produksi banyak debu
❑ Partikel halus perlu treatment khusus ❑ Bahaya yang ditimbulkan dari uap panas 🡪 muatan elektrik. Bahan organik (laktosa dan starch) dapat meledak dan solvent yang labil misal isopropanol 🡪 electrical earthing
Angreni A - Materi Solida 15
• Metode konduktif Vacuum Oven • Daerah di dalam oven 🡪 vakum • Pengeringan berasal dari permukaan oven yang panas • Oven dilingkupi dengan jaket yang mengandung steam atau air panas • Tekanan operasional 0,03 – 0,06 bar (air menguap 25 - 35° C) • Saat ini jarang digunakan • Keuntungan: proses pengeringan pada suhu rendah dan pengaruh oksidasi rendah
Angreni A - Materi Solida 16
• Metode konduktif Vacuum Tumbling Drier
• Bentuknya seperti Y-Cone Mixer
• Daerah dalam oven dibungkus jaket dan berhubungan dengan kondensor • Oven berotasi, sehingga kecepatan pengeringan lebih tinggi daripada oven konvensional
Angreni A - Materi Solida 17
• Metode Radiasi • Berbeda dengan metode konveksi dan konduksi 🡪 tidak ada medium untuk transfer panas (likuid, solid, gas) • Radiasi panas 🡪 dapat merambat tanpa perantara tanpa adanya kehilangan energi • Bila energi radiasi mengenai permukaan yang dapat mengabsorbsinya 🡪 timbul sebagai energi
Angreni A - Materi Solida 18
• Metode Radiasi Radiasi Infra Red • Dulu banyak digunakan 🡪 sekarang jarang digunakan di farmasi • Kekurangan: cepat diabsorbsi dan tidak dapat penetrasi hingga ke dalam granul basah • Bagian permukaan kering terlalu cepat, absorbsi energi selanjutnya menyebabkan panas yang berlebih pada granul 🡪 menyebabkan instabilitas
Angreni A - Materi Solida 19
• Metode Radiasi Radiasi Microwave • Radiasi microwave 10 mm – 1 m 🡪 penetrasinya ke granul basah lebih baik daripada radiasi IR • Lebih banyak digunakan di farmasi • Microwave dihasilkan oleh magnetron. MW ini dipantulkan atau dipancarkan ke area pengeringan • Frekuensi pancaran 960 dan 2450 MHz • Penetrasi energi MW ke granul basah baik, pengeringan terjadi secara merata
Angreni A - Materi Solida 20
• Operasional 🡪 sedikit vakum • Radiasi berasal dari magnetron 🡪0,75 kW pada 2450 MHz
Angreni A - Materi Solida 21
KEUNTUNGAN KERUGIAN ❑ Proses pengeringan cepat, ❑ Batch size lebih kecil dari FBD pada suhu rendah ❑ Bahaya radiasi 🡪 kerusakan ❑ Efesisiensi tinggi organ ❑ Sistem stationary 🡪 mencegah dust dan atrisi ❑ Mengurangi migrasi solut ❑ Efisiensi dan keamanan alat tinggi, telah mengikuti standar keamanan GMP ❑ Waktu pengeringan dapat ditentukan secara lebih tepat
Angreni A - Materi Solida 22
SPRAY DRYER ❑ Atomizer Bahan dibuat dalam bentuk larutan ❑ atau suspense Atomizer adalah alat untuk ❑ membentuk doplet Atomisasi cairan cairan menjadi ❑ droplet-dropletukuran Mempengaruhi kecil dan sifar ❑ partikel Droplet solid akhir setelah disemprotkan proses ke dalam drying 🡪 penting sirkulasi udara panas ❑ ❑ Simple jet atomizer Masing-masing 🡪 mudah droplet keringbuntu ❑ menjadi Rotary partikel🡪solid atomizer satu rotasi per satu dengan ❑ kecepatan tinggi (10K-30K Luas permukaan proses transfer ❑ Mean droplet size: revolusi/menit); panas dan transfer2 nozzles masa 🡪(30 – 80 tinggi ❑ Co-current two nozzle : 2 µm ❑ L/hari) ; Co-currently/Fountain Formation dan drying terjadi mode ❑ Rotary atomizer : 50 µm ❑ bersamaan Dapat digunakan untuk ❑ Fountain mode : 100 µm larutan/suspensi
Angreni A - Materi Solida 23
SPRAY DRYER Drying chamber ❑ Arah aliran udara 🡪 tangensial, untuk ❑Alat: ❑Skala Lab : 100 –residence meningkatkan 200 mL time dan ❑Skala time fotpilot : 800 mm, 3 m (evaporasi7 kg drying air/jam) ❑ ❑Skala Udaraproduksi: masuk difilter, 3,5 m, 6mudara keluar (evaporaso 50 – 100 difilter 🡪 debu dipisahkan oleh kg air/jam) ❑Kapasitas maks 4000kg/jam cyclone separator / filter bag ❑ Udara diresirkulasi hingga 60% 🡪 proses efisien
Angreni A - Materi Solida 24
SPRAY DRYER Produk ❑ Produk spray-dried hasilnya seragam ❑ Bentuk bulat, kadang ada lubang di bagian dalam ❑ Pada proses pengeringan, droplet mongering dari bagian luar, membentuk partikel kering dengan liquid di bagian dalam ❑ Cairan ini kemudian menguap dan uap keluar melalui lubang partikel
Angreni A - Materi Solida 25
KEUNTUNGAN KERUGIAN ✔ Kecepatan pengeringan hanya o Harga alat mahal, besar beberapa detik o Secara keseluruhan, efisiensi suhu ✔ Droplet tidak terpapar pada cukup rendah temperature tinggi o Volume udara panas yang tidak kontak ✔ Produk memiliki densitas tinggi, dengan partikel cukup besar kecepatan disousi tinggi ✔ Ukuran partikel seragam dan terkontrol ✔ Sifat alir baik ✔ Meningkatkan disolusi dan bioavailabilitas untuk obat dengan kelarutan rendah ✔ Hemat biaya produksi
Angreni A - Materi Solida 26
FREEZE DRY ❑ Pengeringan untuk bahan yang sangat sensitif terhadap panas ❑ Contoh: protein, komponen darah, mikroorganisme ❑ Freeze drying 🡪 pengeringan tanpa kerusakan bahan yang sensitive terhadap panas ❑ Bahan dilarutkan/ disusppensikan 🡪 dibekukan 🡪 sublimasi ❑ Melibatkan tiga bentuk bahan: cair, padat, uap
Angreni A - Materi Solida 27
PROSES FREEZE DRYING Tahap pembekuan Shell Tahap freezing vakum Centrifugal evaporation freezing Tahap sublimasi Primary Tahap drying kedua pengeringan Tahap pengemasan
Angreni A - Materi Solida 28
PERMASALAHAN TERKAIT FREEZE DRYING
❑ Solut bukan merupakan air murni 🡪 diagram bergeser
❑ Sublimasi hanya terjadi di permukaan, memakan waktu lama ❑ Harus menjaga tekanan dibawah triple point ❑ Bila bahan kering perlu disterilasi 🡪 kembali lembab
Angreni A - Materi Solida 29
Angreni A - Materi Solida 30 KELEBIHAN KEKURANGAN ❑ Operasional pada suhu ❑ Produk lebih higroskopis rendah 🡪 aksi enzim dan ❑ Lebih mahal dekomposisi minimal ❑ Proses memakan waktu ❑ Produk lebih porous lebih lama ❑ Kelarutan bahan lebih tinggi ❑ Tidak ada ketentuan konsentrasi larutan sebelum pengeringan ❑ Sedikit kontak bahan dengan udara
Angreni A - Materi Solida 31
MIGRASI SOLUT PADA PROSES PENGERINGAN
Pengeringan
Migrasi air dari dalam struktur granul
Solut ikut bersama air
Merugikan Migrasi solut Menguntungkan
Angreni A - Materi Solida 32
MIGRASI SOLUT PADA PROSES PENGERINGAN Migrasi Intergranular Migrasi Intragranular • Solut bermigrasi dari granul ke • Solut bermigrasi dalam satu granul granul • Distribusi bahan aktif tidak • Terjadi pada teknik fluidisasi merata dan tumbling • Terjadi pada pengeringan dengan menggunakan static bed (tray drying) • Eksperimen: keseragaman kandungan tablet warfarin 🡪 12% yang memenuhi syarat
Angreni A - Materi Solida 33
AKIBAT MIGRASI SOLUT PADA GRANUL • Bahan aktif berkurang • Warna tidak merata/ Mottling • Migrasi binder
Angreni A - Materi Solida 34
PENGARUH FORMULASI DALAM MIGRASI SOLUT • Sifat substrat • Afinitas solut terhadap substrat granul • Talk dan microchristalin cellulose • Water-insoluble aluminium lakes (pigment) • Viskositas cairan granulasi • Adanya friksi cairan mencegah migrasi solut • Peningkatan viskositas PVP menurunkan migrasi solut
Angreni A - Materi Solida 35
PENGARUH PROSES DALAM MIGRASI SOLUT • Metode pengeringan • Intergranular migration 🡪 selalu pada metode pengeringan pada static beds • Microwave radiation 🡪 minimal migrasi solut • Teknik fluidisasi 🡪 migrasi intragranular • Teknik vacuum tumbling methods 🡪 mengurangi migrasi solut • Initial moisture content • Semakin tinggi MC semakin besar migrasi solut yang terjadi
Angreni A - Materi Solida 36
MEMINIMALISASI MIGRASI SOLUT • Cairan granulasi seminimal mungkin, terdistribusi merata • Buat granul dalam ukuran paling kecil yang masih memiliki aliran baik • Hindari tray drying • Bila harus menggunakan tray drying 🡪 remix after drying • FBD diganti dengan vacuum atau microwave drying