Anda di halaman 1dari 4

Resume Geostrategi

b. Sumber Daya Alam


1) Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya alam (SDA) Indonesia, dapat dibagi 3
golongan, yaitu:
1. Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makanan yang
bersal dari binatang (hewan).
2. Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang dapat menjadi sumber bahan makanan yang
berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan.
3. Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai tambah bagi devisa
negaa yang berasal dari eksplorasi dalam bumi.

2) Pola dasar pengelolaan sumber daya alam di atas, dilakukan berdasarkan pola asas:
1. Maksimal, yaitu prinsip pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh dan
sungguh-sungguh oleh seluruh elemen bangsa dan Negara.
2. Lestari, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang mengutamakan kelangsungan lingkungan
hidup secara berkelanjutan (sustainable).
3. Daya saing, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang berorientasi pada kualitas dan kuantitas
yang bias memiliki daya saing dengan produk SDA Negara asing (luar negeri).

3) Untuk mengatasi kesenjangan (gap) antara potensi SDA dengan penduduk, maka
diupayakan:
1. Menyusun pola pengelolaan SDA
2. Mengembangkan IPTEK
3. Membina kesadaran nasional
4. Mengadakan program pembangunan yang serasi
5. Mengadakan pembentukan modal yang cukup
6. Menciptakan daya beli konsumen yang cukup.

4) Keadaan dan Kemampuan Penduduk


Masalah yang dihadapi dalam kependudukan adalah meliputi:
1. Jumlah pendudukan. Hal yang menjadi masalah dalam jumlah penduduk adalah makin
meningkatnya jumlah penduduk yang tidak memiliki kualias, baik dirinya, masyarakat,
dan Negara.
2. Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut usia, jenis kelamin, agama, suku
bangsa, dan pendidikan.
3. Distribusi penduduk. Hal yang menjadi masalah dalam distribusi penduduk adalah
penyebaran penduduk yang tidak merata ke seluruh wilayah Negara (tanah air).
Pancagatra
Komponen pancagatra adalah kimponen yang meliputi lima aspek Ketahanan Nasional
dalam kehidupan sosial (intangible). Komponen pancagatra meliputi:
a. Ketahanan di Bidang Ideologi
Adalah ketahanan Nasional yang berintikan pemahaman dan pengamalan nilai ideology
Pancasila yang dapat menjadi landasan sikap dan perilaku untuk mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar negeri maupun
dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan pancasila sebagai dasar
falsafah dan ideology bangsa dan Negara Indonesia.
b. Ketahanan Nasional di Bidang Politik
Adalah ketahanan nasional yang berintikan kehidupan politik yang damai, tertib, adil,
jujur, dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik, yang dapat mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar negeri maupun
dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan pancasila sebagai dasar
falsafah dan ideology bangsa dan Negara Indonesia.
c. Gatra Sosial Budaya
Hubungan gatra social memengaruhi aspek ideology, politik, ekonomi, dan hankam
(IPOLEKHANKAM).
d. Gatra HANKAM
Kondisi hankam yang baik, stabilitas nasional yang aman dan damai merupakan prasyarat
bangsa untuk dapat membina dan mengembangka aspek-aspek kehidupan bangsa
(IPOLEKSOSBUD). Hubungan gatra hankam memengaruhi aspek ideology, politik,
ekonomi, social, dan budaya (IPOLSOSBUD).

implementasi Ketahanan Nasional


Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia harus ampu
memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efisien, transparan, dan accountable. Beberapa
permasalahan besar adalah masalah politik yang terkait dengan kesiapan menghadapi globalisasi,
politik luar negeri yang bebas dan aktif, maslah disintegrasi dan otonomi, system partai politik
dan birokrasi. Masalah dalam bidang hokum adalah lemahnya penegakan hokum, banyaknya
kasus korupsi, dan pelanggaran HAM.

1. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik


a. Dalam rangka menghadai globalisasi, maka perlu diambil langkah-langkah
mengadakan proses perubahan atau modernisasi.
b. Mengembangkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
c. Masalah disintegrasi dan otonomiharus diselesaikan dengan baik.
d. Penataansistem politik yang menjamin kestabilan pemerintah.
e. System birokrasi yang efisien.
2. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Ekonomi
a. Menata kebijakan fiscal terutama yang terkait dengan pajak serta restribusi.
b. Mengembangkan industry yang berorientasi pada produk dalam negeri.
c. Menggiatkan swasembada pangan.
d. Mengembangkan iklim investasi yang baik.
e. Mengembangkan system ekonomi kerakyatan dan mendorong usaha kecil dan
menengah dengan mengembangkan kredit mikro dan penunjangan yang memadai.
f. Mengembangkan system pasar dengan mengurangi campur tangan pemerintah
dengan mendirikan lembaga yang mengawasi persaingan usaha sehingga tidak terjadi
monopoli yang merugikan konsumen.
g. Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, dan efisien untuk menjadi
sumber permodalan.
h. Mengelolakebijakan makro dan mikro secara hati-hati.
i. Meningkatkan efisiensi BUMN dan BUMD dengan melakukan reorganisasi dan
restrukturisasi.

3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Sosial dan Budaya


a. Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan peningkatan suatu pendidikan ,
meningkatkan jumlah wajib belajar Sembilan tahun, meningkatkan daya saing
perguruan tinggi, peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan fasilitas
lingkungan.
b. Meningkaatkan taraf pendidikan 60%lulusan SD menjadi lebih tinggi dengan
memberikan dana pendidikan minimal 20% dari APBN
c. Meningkatkan peran serta perempuan dalam bidang politik dan ekonomi sesuai
dengan peranan kaum pria.
d. Mengembangkan system jaminan social bagi seluruh warga Negara untuk
memberikan perlindungn terhadap kecelakaan kerja, kematian, dan pelayanan hari
tua.
e. Memngembangkan kebebasan berekspresi dalam bidang kesenian, kebudayaan,
dan pariwisata dengan memerhatikan etika, moral, estetika, dan agama.
f. Mempercepat proses pembangunan daerah tertinggal sehingga terjadi
keseimbangan antardaerah dalam menikmati hasil pembangunan.
g.
4. Implementasi Ketahanan Sosial dalam Bidang Hukum
a. Meningkatkan profesionalitas aparat penegak hokum dan dukungan sarana penunjang
yang memadai.
b. Meningkatkan pemberantasan korupsi.
c. Meningkatkan kesadaran HAM.
d. Mengembangkan budaya huum di semua lapisan masyarakat.
e. Menyelenggarakan proses pengadilan yang cepat, mudah, murah, dan terbuka untuk
memastikan kepastian hukum.
Semua tindakan yang disampaikan di atas diharapkan dapat mengatasi segala
permaslahan, sehingga kehidupan bangsa dapat berjalan baik dan mempunyai daya saing untuk
terus berkembang di tengah percaturan dunia. Factor-faktor yang mempengaruhi implementasi
ketahanan nasional, antara lain:
1. Kepercayaan diri akan kompetensi, kemampuan, dan kekuatan senduru yang disadari
sikap kejujuran dan disiplin.
2. Kesadaran, kepatuhan, dan ketaatan pada hukum yang berlaku.
3. Menjaga keseimbangan diri antara tuntutan hak dan kewajiban.
4. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan.
5. Meningkatkan etos kerja, pengabdian, disiplin, dalam rangka meningkatkan kesadaran
akan cinta tanah air.
6. Mengembangkan kepribadian yang berisi semangat kerja sama tim (team work) dan
beriman kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai