P = 0,06 D
Catatan :
Untuk partikel dengan top size sampai 150 mm, berat contoh tidak boleh kurang dari
0,5 kg.
Untuk partikel dengan top size > 150 mm, berat contoh tidak boleh kurang dari 10 kg.
Replika Sampling
Perbedaan yang dapat diperkenankan antara satu contoh replica dengan contoh yang
lainnya berdasarkan kepada kadar abu dan lengs, dapat dilihat pada atabel 3.
**) jika kadar abu/lengs >20% misalnya 25%, maka relevansi antara 23% sampai 27%
Secara umum, increment yang harus diambil yaitu dari seluruh lebar dan ketebalan
curahan batubara. Apabila memungkinkan, hasil ini harus dilakukan dalam satu gerakan alat
sampling dan lebar alat minimal harus 2,5 kali ukuran batubara top size.
Increment harus diambil pada saat terdapat pemuatan secara normal ke atas conveyor
pada titik sampling. Tidak dibenarkan sampling pada awal atau akhir curahan.
Metode sampling tergantung pada tempat dimana batubara tersebut diambil, yaitu :
Sampling bisa dilakukan dengan alat mekanis maupun manual. Untuk batubara
dengan ukuran top size > 80 mm, sampling hanya bisa dilakukan dengan alat mekanis.
Jika terpaksa dilakukan dengan cara manual, conveyor harus dihentikan terlebih dahulu.
Begitu pula sampling pada suatu titik curahan dan aliran yang bergerak halus dilakukan
dengan menggunakan alat mekanis.
Sampling dengan alat mekanis baik yang dikontrol secara manual yang
otomatis banyak tersedia di pasaran. Mesin sampling harus melewati curahan
(batubara) yang jatuh pada kecepatan konstan. Mesin-mesin tersebut harus diatur
dengan hati-hati untuk menjamin bahwa seluruh ketebalan dan lebar curahan dapat
terambil semua.
Cara ini dilakukan bila sampling pada titik curahan sulit diperoleh secara
memuaskan. Perhatikan harus ditekankan untuk menjamin bahwa seluruh ketebalan
aliran terambil. Sekop bergerak sepanjang aliran dan menyapu dasar untuk
menghindari tidak terambilnya batubara yang berukuran kecil, sampling sebaiknya
dilakukan dengan menggunakan alat mekanis sampling dengan alat manual hanya
dapat dilakukan apabila kecepatan conveyor tidak lebih dari 1,5 m/det, tinggi aliran
batubara <0,3 mm dan curahan batubara < 200 ton/jam.
Increment dikumpulkan dari curahan batubara pada titik pencurahan dan pada
titik mana saja dengan menghentikan curahan. Seluruh isi bucket harus diambil
sebagai satu increment. Untuk bucket-bucket yang besar, setiap bucket dapat dibagi
menjadi beberapa bagian. Hanya satu dari bucket-bucket ini yang diambil, tetapi
dalam bucket yang berurutan, setiap bagian harus diambil secara rotasi.
Pengambilan sampling dari gerbong, truk atau lori adalah sama. Increment harus
diambil dari seluruh consignment, minimum satu increment dari tiap gerbong. Bila jumlah
increment yang diperlukan melebihi jumlah gerbong, maka bagilah jumlah increment oleh
jumlah gerbong, dan sisanya didistribusikan secara seragam ke seluruh consignment.
Dari muka tampak (exposed face) batubara yang sedang ditumpahkan dari gebrong ke
dalam bunker
a. Menggunakan probe
Biasanya hanya digunakan untuk batubara dehgan ukuran top size ≤ 25 mm.
lubang probe harus 2,5 kali ukuran batubara top size, dengan ukuran minimal
30 mm. probe harus dapat menembus seluruh kedalam batubara, dan seluruh
kolom harus terambil untuk mendapatkan sampel yang representative, jangan
sampai terjadi butiran batubara yang hilang pada saat pemindahan batubara ke
dalam container. Batubara basah tidak boleh dibiarkan menempel pada probe
tetapi harus dikeluarkan dan dimasukkan kedalam container, juga probe tidak
boleh dipanaskan untuk menghindari penempelan tersebut.
b. Menggunakan sekop
Dari gerbong yang mempunyai 8 pintu bawah, hanya 4 pintu yang digunakan,
sedangkan gerbong dengan 4 pintu semua pintu digunakan. Sampling dilakukan dari
muka tampak (expoced face) atau selama pembongkaran muatan pada waktu
dicurahkan.
Jumlah awal increment yang diambil dari suatu consignment dalam kapal laut sampai
1000 ton berat batubara yang berasal dari sumber tunggal dinyatakan dalam tabel 1. Untuk
consignment dan tongkang, jumlah increment dinyatakan dalam tabel 4.
Jika diketahui bahwa batubara yang berbeda dimuatkan ke dalam satu palka, tiap
batubara harus diambil contohnya secara terpisah, jika tidak ada keterangan tentang asal dan
sifat batubara, tiap palka harus diambil sebagai unit dan 48 increment harus diambil dari tiap
unit tersebut. Perlu dicatat bahwa segregasi selama pemuatan sering menghasilkan
pengumpulan bongkahan dekat dinding pelka. Hal ini pelru diperhitungkan dalam
mengestimasi distribusikan ukuran.
Apabila tumpukan diketahui terdiri dari tumpukan batubara yang berbeda dalam area
terpisah, gross sample terpisah harus diambil untuk tiap area. Lagipula, batubara pada lapisan
atas selalu berbeda dengan lapisan lainnya. Oleh karena itu, posisi increment harus
ditempatkan merata pada seluruh permukaan tumpukan.
jika diambil sampel batubara sampai dengan 25 mm, increment harus diambil dengan
probe. Seluruh kolom batubara harus terambil, tidak boleh ada partikel yang hilang ketika
probe ditarik. Jika ukuran batubara > 25 mm atau tidak memungkinkan sampling dengan
menggunakan probe, perlu menggali lubang dengan sekop atau grab dragger. Usahakan agar
partikel kecil tidak runtuh. Lubang harus digali pada kedalaman berbeda dan dari dasar tiap
lubang increment harus diambil dengan sekop sehingga sampel dengan berat yang sama
terambil dari lapisan yang berbeda.