Anda di halaman 1dari 20

KOMUNIKASI DAN PERILAKU KONSUMEN

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Perilaku Konsumen)

Dosen Pengampu : Muhammad Muttaqin, M.M

Disusun Oleh :

1. Abdaul Ihsaniyah 63040180097


2. Laila Aininnisa W 63040180113
3. Rifky Ade Nurhuda 63040180131

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

IAIN SALATIGA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah Analisis
Perilaku Konsumen, yang berjudul KOMUNIKASI DAN PERILAKU KONSUMEN. Rasa
terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Analisis Perilaku
Konsumen, yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini hingga selesai.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam mengerjakan makalah ini, harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.

Karena keterbatasan pengalaman kami, sekiranya terdapat kekurangan dalam


pembuatan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya terhadap semua pihak.

                                                                        

Salatiga, 20 Maret 2020

  

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengembangan Sistem Bisnis


B. Prinsip Pengembangan Sistem
C. Klasifikasi Dari Metodologi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

iii
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi terjadi dimana-mana dalam kehidupan kita. Komersial
melaluiradio dan televisi, iklan cetak, papan reklame, kemasan, dan karyawan
penjualan,semuanya berusaha berkomunikasi dengan kita dan pada akhirnya
mempengaruhikita. Pada era globalisasi ini, orang-orang membutuhkan
strategi jitu untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Salah satu
pendekatan yang seringdigunakan adalah komunikasi pemasaran (marketing
communication).
Kehadiran media cetak dan elektronik telah memberikan angin segar
bagipara pengusaha karena melalui media-media tersebut mereka dapat
melakukankomunikasi dengan pelanggan mereka. Mereka dituntut tidak
hanya selalu memperbaiki kualitas produk barang jasa yang ditawarkan. Para
pengusaha tidakhanya sekadar melakukan strategi positioning sebuah produk
melalui penetapanstandarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun juga berusaha
mempertahankanbrand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi
promosi.

B. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang masalah diatas, maka didapatkan
rumusanmasalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dan ruang lingkup komunikasi pemasaran ?


2. Bagaimana pengertian komunikasi dalam perilaku konsumen ?
3. Bagaimana proses dan komponen komunikasi ?
4. Apa saja karakteristik sumber dalam komunikasi ?
5. Bagaimana karakteristik pesan dalam komunikasi ?
6. Apakah kegunaan komunikasi pemasaran ?
7. Apakah tujuan dari komunikasi pemasaran ?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup komunikasi pemasaran
2. Untuk mengetahui pengertian komunikasi dalam perilaku konsumen
3. Untuk mengetahui proses dan komponen komunikasi
4. Untuk mengetahui karakteristik sumber dalam komunikasi
5. Untuk mengetahui karakteristik pesan dalam komunikasi
6. Untuk mengetahui kegunaan komunikasi pemasaran
7. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi pemasaran

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan ruang lingkup komunikasi pemasaran

Apa saja ruang lingkup komunikasi pemasaran itu? Menurut Chris Fill (1995),
ruang lingkup kajian komunikasi pemasaran dapat dielaborasi berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

1. Siapa saja yang akan menerima pesan.


2. Pesan apa yang akan dikatakan.
3. Citra organisasi/merk apa yang ingin dipertahankan pada penerima.
4. Berapa banyak pengeluaran untuk membelanjakan pembuatan citra baru
tersebut.
5. Bagaimana suatu pesan itu dapat disampaikan.
6. Tindakan apa dari penerima yang diinginkan.
7. Bagaimana mengontrol keseluruhan proses pada saat diterapkan.
8. Ketetapan apa yang dapat dicapai.

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kita bisa memahami tentang


ruang lingkup kajian komunikasi pemasaran, yang meliputi: (1) Konsumen sebagai
target komunikasi pemasaran, (2) Rancangan Pesan pemasaran, (3) Membangun citra
organisasi dan merek, (4) Budget komunikasi, (5) Strategi penyampaian pesan
pemasaran, (6) Strategi komunikasi pemasaran, (7) Pengendalian komunikasi
pemasaran, dan (8) Keputusan komunikasi pemasaran.1

B. Pengertian komunikasi dalam perilaku konsumen

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memahami suatu objek. Di
antaranya adalah dengan memberikan definisi pada objek tersebut. Oleh karena itu,
dalam studi ini, langkah awal yang akan kita lakukan adalah memberi definisi
komunikasi pemasaran, yang dirujuk dari beberapa ahli yang relevan. The Chartered
Institut of Marketing (CIM) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai: "The
process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent of
evoking a desired set of responses within that market set ... and ... setting up channels
1
Modul 1 Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran Dr. Asep Suryana, M.Si.

4
to receive, interpret and act upon messages from the market for the purposes of
modifying present company messages and identifying new communication
opportunities (Proses penyajian sekumpulan rangsangan secara terintegrasi kepada
pasar dengan maksud untuk membangkitkan sekumpulan respons yang diinginkan
dalam sekumpulan pasar tersebut ... dan ... membentuk saluran untuk penerima,
menginterpretasikan, dan bertindak atas pesan dari pasar untuk tujuan memodifikasi
pesanpesan perusahaan yang disajikan, serta mengidentifikasi peluangpeluang
komunikasi baru")

Jika kita simak maka dalam definisi tersebut, secara eksplisit terdapat aspek
umpan balik, yang mengisyaratkan adanya komunikasi dua arah, serta konsep
stimulus, atau sekumpulan pesan yang diintegrasikan, agar terjadi reaksi khalayak
sasaran. Hal yang terungkap secara implisit dalam definisi tersebut adalah bahwa
peluang-peluang komunikasi pemasaran dapat memberi nilai tambah melalui
mempertinggi produk dan simbol-simbol organisasi. Hal tersebut merupakan sebuah
kemampuan untuk membuat kerangka dan penawaran gabungan dalam lingkungan
yang berbeda, yang merupakan sebuah kekuatan.

”Marketing communications is a management process through which an


organisation develops, presents and evaluates a series of messages to identified
stakeholders audiences. The objective of the process is to (re)position the
organisation and/or their offerings, in the mind of each member of the audience. This
seeks to encourage stakeholders to perceive the organisation and its offerings as
solutions to some of their current and future problems. (Komunikasi pemasaran
adalah proses manajemen melalui mana pengembangan organisasi, penyajian, dan
evaluasi serangkaian pesan untuk diidentifikasi khalayak stakeholders. Tujuan dari
proses tersebut adalah untuk memosisikan kembali (reposition) organisasi dan/atau
penawaran mereka, dalam benak masing-masing khalayak (konsumen). Pandangan ini
adalah untuk mendorong 'stakeholders' agar mereka menerima organisasi dan apa
yang ditawarkannya sebagai solusi untuk masalah-masalah mereka baik saat ini
maupun yang akan datang)”.

Jika anda cermati definisi tersebut maka terdapat dua aspek pokok yang
terkandung di dalamnya yaitu pertama, 'positioning' dengan segala kandungannya,
ketika komunikasi dalam organisasi memengaruhi semua penawaran dalam berbagai

5
peluang. 'Positioning' hanya dapat berjalan jika terjadi dua atau lebih penawaran bagi
penerima untuk diposisikan. Komunikasi suatu organisasi dan/atau penawaran,
tergantung pada perhatian tentang taraf ketika organisasi pesaing pada saat ini
ditempatkan, di samping aspek pikiran penerima dan atau konsumen. Lamanya waktu
untuk itu, dalam beberapa tingkatan, ditentukan oleh kualitas dari 'blocking’ atau
hambatan komunikasi. Selanjutnya, jika pesaing berusaha untuk menyesuaikan atau
menguatkan posisi mereka sehingga sejumlah penawaran bersifat kompetitif maka
secara otomatis terjadilah reposisi. 'Positioning' oleh karena itu, merupakan bahan
perhatian manajemen yang bersifat tetap.

Aspek yang kedua, yang terkandung dalam definisi tersebut, berkaitan dengan
respon kognitif, ketika penerima dipandang sebagai pemecah masalah aktif, dan
mereka menggunakan komunikasi pemasaran sebagai penolong atau acuan dalam
kegiatan pembelian yang mereka lakukan. Contohnya, merek dikembangkan sebagian
untuk menolong konsumen dan sebagian lagi untuk membantu usaha pemasaran
organisasi. Merek dapat dengan cepat memberitahukan konsumen bahwa di antara
banyak merek yang ada, 'merek ini berkualitas', dan melalui pengalaman pembelian
merek yang sama, konsumen dijamin bahwa risiko yang harus mereka tanggung
adalah kecil. Bertolak dari apa yang telah dikemukakan maka merek dapat
memberikan solusi dasar yang berkelanjutan bagi konsumen, dan membentuk
hubungan jangka panjang. Keakraban dapat berkembang melalui merek, di antaranya
menjamin kembali konsumen dan dukungan konsumen terhadap merek melalui
pembelian dengan harga premium sehingga merek tersebut dapat merupakan
permintaan konsumen.

Pengertian komunikasi pemasaran yang lain, dikemukakan oleh Schiffman


dan Kanuk (2004), yang menyatakan bahwa “Pada umumnya, komunikasi pemasaran
yang dilakukan perusahaan dirancang agar konsumen mengetahui adanya produk
tersebut, mendorong pembelian atau komitmen, menimbulkan sikap yang positif
terhadap produk, memberikan arti simbolis kepada produk, atau menunjukkan
bagaimana komunikasi tersebut dapat lebih baik dalam memecahkan masalah
konsumen jika dibandingkan dengan produk (barang atau jasa) kompetitor”2

2
Modul 1 Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran Dr. Asep Suryana, M.Si.

6
Menurut J.F. Engel pengertian perilaku konsumen aalah kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan,
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Perilaku konsumen adalah
bagaimana konsumen akan menanggapi atau akan merespon bila terjadi perubahan
harga atas suatu permintaan barang atau jasa yang diperlukan.

Kebutuhan akan memotivasi perilaku konsumen, memunculkan perilaku yang


diperkirakan memiliki kemungkinan terbesar untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Dimana akan diekspresikan dalam perilaku konsumsi. Jadi dengan kata lain setiap
perilaku seseorang akan diarahkan untuk memenuhi kebutuham, keinginan, atau
tujuan tertentu dalam memperolehnya. Perilaku yang dapat diamati oleh pemasar
adalah seperangkat dari keputusan pemilihan suatu produk yang dibeli untuk
pemenuhan atas kebutuhan dan keinginannya.

Minat belanja termasuk suatu perilaku konsumen. Konsumen akan merespon


suatu stimulant yang diberikan dengan Tindakan. Seperti harga yang rendah akan
menimbulkan perilaku konsumen yang cenderung meningkatkan minat yang tinggi.
Promosi yang intens akan meningkatkan keinginan konsumen untuk tertarik membeli
suatu produk. Dan tempat yang strategis akan membuat konsumen ingin berbelanja di
tempat tersebut.

C. Proses dan komponen komunikasi

Komunikasi merupakan proses sosial yang sangat mendasar. Dengan


demikian, dalam mempelajari komunikasi, kita sebenarnya mendalami sesuatu yang
sudah tua sekali dan sangat besar kekuasaannya. Kita mendalami sesuatu yang
merupakan dasar bagi semua hubungan antar manusia serta semua perubahan sosial
(Kincaid dan Schramm, 1985).

Komunikasi pemasaran merupakan salah satu bidang kajian dari ilmu


komunikasi. Oleh karena itu, proses yang terjadi dalam komunikasi pemasaran,
polanya sama dengan proses dalam komunikasi secara umum. Yang berbeda adalah
muatan-muatan yang ada di dalam proses tersebut.

7
Menurut Hartley dan Hartley (1961), proses komunikasi adalah fungsi sosial
dari makhluk hidup. Pada manusia, proses komunikasi sangat penting bagi
perkembangan setiap orang, bagi pembentukan dan kelangsungan wujud kelompok-
kelompok, dan bagi setiap hubungan di antara kelompokkelompok”. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan landasan untuk terjadinya proses sosial. Smith (1966)
menyatakan bahwa “Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses
yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti
tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi
antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat
menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat, baik berupa
percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audiens di seluruh dunia
ketika manusia berinteraksi, saat itulah mereka berkomunikasi, saat seseorang
mengawasi orang lain, ia melakukannya melalui komunikasi”. Sementara itu, Miller
(1966) menyatakan bahwa “studi komunikasi haruslah mengacu hanya pada situasi
ketika sebuah sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat yang sadar
untuk memengaruhi tingkah laku penerimanya”. Effendi (1993) mengklasifikasi
proses komunikasi menjadi dua perspektif yaitu (1) perspektif psikologis, (2)
perspektif mekanistik.

Proses komunikasi dari perspektif psikologis menyatakan bahwa proses


komunikasi terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Pada saat seorang
komunikator akan menyampaikan sebuah pesan maka di dalam dirinya terjadi suatu
proses. Anda masih ingat bahwa proses mengemas pikiran dengan bahasa yang
dilakukan oleh komunikator disebut encoding. Hasil encoding selanjutnya
ditransmisikan kepada komunikan. Komunikan selanjutnya “membuka” kemasan
yang disampaikan oleh komunikator, dan disebut dengan decoding. Apabila isi
“kemasan” itu bisa dipahami komunikan maka terjadilah apa yang disebut
komunikasi. Apabila tidak, otomatis proses komunikasi itu gagal, dan tentunya tidak
terjadi komunikasi.3

D. Karakteristik sumber dalam komunikasi

3
Modul 1 Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran Dr. Asep Suryana, M.Si.

8
Dalam komunikasi terdapat enam karakteristik, pertama adalah komunikasi
sebagai suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun
waktu tertentu. Kedua, komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan, artinya komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar,
disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan-keinginan dari pelakunya.
Ketiga, komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku
yang terlibat, maksudnya kegiatan komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila
pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan
sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang
dikomunikasikan. Keempat, komunikasi bersifat simbolis. Artinya komunikasi pada
dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambing-
lambang, misalnya bahasa.
Kelima, komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut
dua tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu
dilakukan secara seimbang atau proposional oleh masing-masing pelaku yang terlibat
dalam komunikasi. Terakhir, komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Artinya,
bahwa pelaku komunikasi tidak harus hadir pada ruang dan waktu yang sama. Dengan
adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, teleks dan
lain-lain.4

E. Karakteristik pesan dalam komunikasi

Pertumbuhan dan perkembangan penguna internet di Indonesia yang cukup


pesat beberapa dekade ini turut mempengaruhi perubahan landcape dunia komunikasi
pemasaran. Pengguna Facebook di Indonesia yang menempati urutan tiga dunia
menjadikan para komunikator pemasaran berbondong-bondong beralih menggunakan
media ini dalam melakukan aktivitas komunikasi pemasarannya. Namun secara kajian
teoritis ilmu komunikasi, hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan dan kejanggalan
tersendiri. Mengacu pada kerangka konsep yang dikemukakan oleh Wiliam I Gorden
tentang fungsi komunikasi, media jejaring sosial seperti Facebook merupakan media
yang didesain untuk menjalankan fungsi-fungsi sosial komunikasi seperti aktualisasi

4
http://eprints.umm.ac.id/40472/3/BAB%20II.pdf

9
diri, menjalin relasi, dan memperoleh kesenangan. hal ini tidak sesuai dengan
aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan di media tersebut, aktivitas
komunikasi pemasaran memiliki fungsi komunikasi sebagai fungsi Instrumental
dimana aktivitas kominikasi pemasaran memiliki fungsi menginformasikan,
membujuk, dan tujuantujuan tertentu lainnya. Kejanggalan ini ternyata tidak sejalan
dengan kenyataannya.

F. Kegunaan komunikasi pemasaran

Komunikasi pemasaran memungkinkan bisnis kecil mengembangkan jalan


untuk menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan. Mempertahankan koneksi
komunikasi menciptakan jalan untuk mempromosikan produk dan layanan serta
membangun kesadaran merek.

1. Membangun kepercayaan merek


Dari perspektif konsumen, lebih mudah mempercayai merek yang “berbicara”
kepada mereka secara konsisten. Jadi untuk membangun kepercayaan di antara
audiens Anda, ingatlah untuk mengomunikasikan pesan merek yang konsisten
di semua platform Anda.
Mendengar informasi yang saling bertentangan atau memiliki pengalaman
merek yang terputus-putus, tidak cocok bagi audiens.
Bagian dari strategi Anda mungkin juga memerlukan menjangkau jurnalis
untuk membantu menceritakan kisah Anda. Dengan memanfaatkan
kepercayaan dari jurnalis atau publikasi tertentu, Anda dapat membangun
kepercayaan konsumen melalui jenis asosiasi positif ini.
2. Menjangkau audiens yang tepat
Dari majalah hingga baliho, radio hingga media sosial, daftar media yang
dapat Anda jangkau konsumen saat ini sangat luas. Dan dengan begitu banyak
saluran dan platform yang tersedia, tantangan bagi tim PR saat ini adalah
mengidentifikasi media yang paling masuk akal.
Memahami audiens Anda adalah bagian penting dari proses ini. Sebelum
berinvestasi dalam iklan TV atau advertorial majalah, Anda harus memastikan

10
bahwa audiens Anda menonton saluran TV tertentu atau berlangganan majalah
itu.
Untuk mengumpulkan informasi semacam ini tentang audiens target Anda,
Anda perlu melakukan riset pasar. Survei, grup fokus, dan wawancara
hanyalah beberapa cara untuk mengumpulkan wawasan pelanggan yang
penting ini.
3.  Mencapai ROI positif
Komunikasi pemasaran melibatkan mendapatkan perhatian konsumen dan
membujuk mereka untuk berinteraksi dengan Anda. Tetapi tujuan akhir
biasanya bukan hanya interaksi, ini adalah penjualan.
Saat tim hubungan masyarakat menyusun strategi seputar promosi penjualan
tertentu, tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan.
Mengukur jenis upaya pemasaran tradisional atau digital ini telah menjadi
tantangan bagi tim pemasaran di masa lalu, tetapi alat pelaporan humas dan
media sosial yang tersedia saat ini dapat membantu Anda melacak,
menganalisis, dan membuktikan nilai dari upaya Anda di ruang rapat.
Setelah Anda menyampaikan pesan merek Anda ke audiens target yang tepat
di saluran yang tepat, Anda akan melihat hasil yang positif.Departemen
terpisah mungkin tidak akan membantu departemen PR dan Pemasaran Anda
memaksimalkan ROI dari strategi komunikasi pemasaran Anda. Sebaliknya,
bisnis perlu merasa nyaman dengan departemen yang terintegrasi agar
memiliki keunggulan strategis dan kompetitif di industri.5

G. Tujuan dari komunikasi pemasaran

1. Branding

Setiap jenis komunikasi pemasaran yang Anda hasilkan dan


distribusikan berfungsi untuk memperkuat merek perusahaan Anda. Branding
membangun bisnis dan layanan Anda di benak konsumen dan dapat membantu
meningkatkan loyalitas pelanggan. Ini paling efektif jika pesan dan citra
pencitraan merek tetap konsisten melalui semua materi pemasaran, periklanan,
dan promosi perusahaan Anda.

5
https://accurate.id/marketing-manajemen/komunikasi-pemasaran/#:~:text=Komunikasi%20pemasaran
%20memungkinkan%20bisnis%20kecil,layanan%20serta%20membangun%20kesadaran%20merek.

11
2. Layanan

Komunikasi pemasaran yang efektif membantu Anda meningkatkan


tingkat layanan pelanggan. Anda dapat menggunakan ledakan email dan
kampanye surat langsung untuk mendistribusikan kupon diskon dan iklan
penjualan awal.

Blog interaktif memungkinkan Anda menjawab pertanyaan pelanggan,


mendistribusikan informasi, dan memberi tahu pelanggan tentang kejadian di
perusahaan Anda.

3. Penjualan

Sasaran akhir komunikasi pemasaran adalah untuk meningkatkan


penjualan produk dan layanan perusahaan Anda. Ketika Anda tetap
berhubungan dengan pelanggan, memperlakukan mereka sebagai aset
berharga dan mengundang umpan balik, Anda membangun fondasi untuk
hubungan jangka panjang yang menguntungkan. Hal ini dapat menyebabkan
bisnis yang berulang, bisnis yang meningkat dan bisnis rujukan dari konsumen
yang puas.

4. Koneksi

Komunikasi pemasaran menghubungkan bisnis kecil Anda dengan


pelanggan Anda. Baik itu berkomunikasi melalui buletin informasi atau
melalui forum media sosial tempat Anda bertukar ide, sarana komunikasi
membuat Anda tetap terhubung dengan konsumen. Ini membantu Anda
membangun bisnis Anda, membangun rasa kepercayaan dan keakraban, dan
mendorong bisnis yang berulang dan rujukan.

5. Masukan

Anda dapat meminta umpan balik dari pelanggan Anda melalui alat
komunikasi pemasaran seperti survei, kuesioner, dan grup fokus. Meminta
masukan pelanggan membuat konsumen merasa diinvestasikan dalam bisnis
Anda, karena Anda menunjukkan kepada mereka bahwa pendapat mereka
penting. Masukan yang Anda terima dapat membantu Anda meningkatkan

12
layanan, membedakan lini produk, dan melayani kebutuhan pelanggan Anda
dengan lebih baik.

6. Edukasi

Alat komunikasi pemasaran dapat membantu Anda mendidik


pelanggan tentang produk dan layanan perusahaan Anda. Misalnya,
demonstrasi produk berbasis situs web atau video petunjuk adalah bentuk
komunikasi pemasaran yang dirancang untuk membiasakan konsumen dengan
produk Anda. Anda juga dapat menetapkan bisnis Anda sebagai otoritas
melalui sarana komunikasi pemasaran. Misalnya, dedikasikan halaman web
untuk factoids atau Q&A tentang bisnis atau industri Anda.6

BAB III
PENTUP

6
https://accurate.id/marketing-manajemen/komunikasi-pemasaran/#:~:text=Komunikasi%20pemasaran
%20memungkinkan%20bisnis%20kecil,layanan%20serta%20membangun%20kesadaran%20merek.

13
A. Kesimpulan

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kita bisa memahami


tentang ruang lingkup kajian komunikasi pemasaran, yang meliputi: (1) Konsumen
sebagai target komunikasi pemasaran, (2) Rancangan Pesan pemasaran, (3)
Membangun citra organisasi dan merek, (4) Budget komunikasi, (5) Strategi
penyampaian pesan pemasaran, (6) Strategi komunikasi pemasaran, (7) Pengendalian
komunikasi pemasaran, dan (8) Keputusan komunikasi pemasaran.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memahami suatu objek. Di
antaranya adalah dengan memberikan definisi pada objek tersebut. Oleh karena itu,
dalam studi ini, langkah awal yang akan kita lakukan adalah memberi definisi
komunikasi pemasaran, yang dirujuk dari beberapa ahli yang relevan. The Chartered
Institut of Marketing (CIM) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai: "The
process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent of
evoking a desired set of responses within that market set ... and ... setting up channels
to receive, interpret and act upon messages from the market for the purposes of
modifying present company messages and identifying new communication
opportunities (Proses penyajian sekumpulan rangsangan secara terintegrasi kepada
pasar dengan maksud untuk membangkitkan sekumpulan respons yang diinginkan
dalam sekumpulan pasar tersebut ... dan ... membentuk saluran untuk penerima,
menginterpretasikan, dan bertindak atas pesan dari pasar untuk tujuan memodifikasi
pesanpesan perusahaan yang disajikan, serta mengidentifikasi peluangpeluang
komunikasi baru").

Menurut J.F. Engel pengertian perilaku konsumen aalah kegiatan-kegiatan


individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan,
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Perilaku konsumen adalah
bagaimana konsumen akan menanggapi atau akan merespon bila terjadi perubahan
harga atas suatu permintaan barang atau jasa yang diperlukan.

Kebutuhan akan memotivasi perilaku konsumen, memunculkan perilaku yang


diperkirakan memiliki kemungkinan terbesar untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Dimana akan diekspresikan dalam perilaku konsumsi. Jadi dengan kata lain setiap

14
perilaku seseorang akan diarahkan untuk memenuhi kebutuham, keinginan, atau
tujuan tertentu dalam memperolehnya. Perilaku yang dapat diamati oleh pemasar
adalah seperangkat dari keputusan pemilihan suatu produk yang dibeli untuk
pemenuhan atas kebutuhan dan keinginannya.

Menurut Hartley dan Hartley (1961), proses komunikasi adalah fungsi sosial
dari makhluk hidup. Pada manusia, proses komunikasi sangat penting bagi
perkembangan setiap orang, bagi pembentukan dan kelangsungan wujud kelompok-
kelompok, dan bagi setiap hubungan di antara kelompokkelompok”. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan landasan untuk terjadinya proses sosial. Smith (1966)
menyatakan bahwa “Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses
yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti
tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi
antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat
menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat, baik berupa
percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audiens di seluruh dunia
ketika manusia berinteraksi, saat itulah mereka berkomunikasi, saat seseorang
mengawasi orang lain, ia melakukannya melalui komunikasi”. Sementara itu, Miller
(1966) menyatakan bahwa “studi komunikasi haruslah mengacu hanya pada situasi
ketika sebuah sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat yang sadar
untuk memengaruhi tingkah laku penerimanya”. Effendi (1993) mengklasifikasi
proses komunikasi menjadi dua perspektif yaitu (1) perspektif psikologis, (2)
perspektif mekanistik.

Dalam komunikasi terdapat enam karakteristik, pertama adalah komunikasi


sebagai suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun
waktu tertentu. Kedua, komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan, artinya komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar,
disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan-keinginan dari pelakunya.

Pertumbuhan dan perkembangan penguna internet di Indonesia yang cukup


pesat beberapa dekade ini turut mempengaruhi perubahan landcape dunia komunikasi
pemasaran. Pengguna Facebook di Indonesia yang menempati urutan tiga dunia
menjadikan para komunikator pemasaran berbondong-bondong beralih menggunakan

15
media ini dalam melakukan aktivitas komunikasi pemasarannya. Namun secara kajian
teoritis ilmu komunikasi.

Komunikasi pemasaran memungkinkan bisnis kecil mengembangkan jalan


untuk menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan. Mempertahankan koneksi
komunikasi menciptakan jalan untuk mempromosikan produk dan layanan serta
membangun kesadaran merek.

Setiap jenis komunikasi pemasaran yang Anda hasilkan dan distribusikan


berfungsi untuk memperkuat merek perusahaan Anda. Branding membangun bisnis
dan layanan Anda di benak konsumen dan dapat membantu meningkatkan loyalitas
pelanggan. Ini paling efektif jika pesan dan citra pencitraan merek tetap konsisten
melalui semua materi pemasaran, periklanan, dan promosi perusahaan Anda.

DAFTAR PUSTAKA

Modul 1 Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran Dr. Asep Suryana, M.Si.


http://eprints.umm.ac.id/40472/3/BAB%20II.pdf
https://accurate.id/marketing-manajemen/komunikasi-pemasaran/#:~:text=Komunikasi
%20pemasaran%20memungkinkan%20bisnis%20kecil,layanan%20serta%20membangun
%20kesadaran%20merek.
https://www.coursehero.com/file/43195647/Kelompok-11-Komunikasi-dan-Perilaku-
Konsumendocx/

16
17

Anda mungkin juga menyukai