Disusun Oleh :
IAIN SALATIGA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah Analisis
Perilaku Konsumen, yang berjudul KOMUNIKASI DAN PERILAKU KONSUMEN. Rasa
terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Analisis Perilaku
Konsumen, yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini hingga selesai.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam mengerjakan makalah ini, harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi terjadi dimana-mana dalam kehidupan kita. Komersial
melaluiradio dan televisi, iklan cetak, papan reklame, kemasan, dan karyawan
penjualan,semuanya berusaha berkomunikasi dengan kita dan pada akhirnya
mempengaruhikita. Pada era globalisasi ini, orang-orang membutuhkan
strategi jitu untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Salah satu
pendekatan yang seringdigunakan adalah komunikasi pemasaran (marketing
communication).
Kehadiran media cetak dan elektronik telah memberikan angin segar
bagipara pengusaha karena melalui media-media tersebut mereka dapat
melakukankomunikasi dengan pelanggan mereka. Mereka dituntut tidak
hanya selalu memperbaiki kualitas produk barang jasa yang ditawarkan. Para
pengusaha tidakhanya sekadar melakukan strategi positioning sebuah produk
melalui penetapanstandarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun juga berusaha
mempertahankanbrand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi
promosi.
B. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang masalah diatas, maka didapatkan
rumusanmasalah sebagai berikut :
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup komunikasi pemasaran
2. Untuk mengetahui pengertian komunikasi dalam perilaku konsumen
3. Untuk mengetahui proses dan komponen komunikasi
4. Untuk mengetahui karakteristik sumber dalam komunikasi
5. Untuk mengetahui karakteristik pesan dalam komunikasi
6. Untuk mengetahui kegunaan komunikasi pemasaran
7. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi pemasaran
3
BAB II
PEMBAHASAN
Apa saja ruang lingkup komunikasi pemasaran itu? Menurut Chris Fill (1995),
ruang lingkup kajian komunikasi pemasaran dapat dielaborasi berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memahami suatu objek. Di
antaranya adalah dengan memberikan definisi pada objek tersebut. Oleh karena itu,
dalam studi ini, langkah awal yang akan kita lakukan adalah memberi definisi
komunikasi pemasaran, yang dirujuk dari beberapa ahli yang relevan. The Chartered
Institut of Marketing (CIM) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai: "The
process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent of
evoking a desired set of responses within that market set ... and ... setting up channels
1
Modul 1 Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran Dr. Asep Suryana, M.Si.
4
to receive, interpret and act upon messages from the market for the purposes of
modifying present company messages and identifying new communication
opportunities (Proses penyajian sekumpulan rangsangan secara terintegrasi kepada
pasar dengan maksud untuk membangkitkan sekumpulan respons yang diinginkan
dalam sekumpulan pasar tersebut ... dan ... membentuk saluran untuk penerima,
menginterpretasikan, dan bertindak atas pesan dari pasar untuk tujuan memodifikasi
pesanpesan perusahaan yang disajikan, serta mengidentifikasi peluangpeluang
komunikasi baru")
Jika kita simak maka dalam definisi tersebut, secara eksplisit terdapat aspek
umpan balik, yang mengisyaratkan adanya komunikasi dua arah, serta konsep
stimulus, atau sekumpulan pesan yang diintegrasikan, agar terjadi reaksi khalayak
sasaran. Hal yang terungkap secara implisit dalam definisi tersebut adalah bahwa
peluang-peluang komunikasi pemasaran dapat memberi nilai tambah melalui
mempertinggi produk dan simbol-simbol organisasi. Hal tersebut merupakan sebuah
kemampuan untuk membuat kerangka dan penawaran gabungan dalam lingkungan
yang berbeda, yang merupakan sebuah kekuatan.
Jika anda cermati definisi tersebut maka terdapat dua aspek pokok yang
terkandung di dalamnya yaitu pertama, 'positioning' dengan segala kandungannya,
ketika komunikasi dalam organisasi memengaruhi semua penawaran dalam berbagai
5
peluang. 'Positioning' hanya dapat berjalan jika terjadi dua atau lebih penawaran bagi
penerima untuk diposisikan. Komunikasi suatu organisasi dan/atau penawaran,
tergantung pada perhatian tentang taraf ketika organisasi pesaing pada saat ini
ditempatkan, di samping aspek pikiran penerima dan atau konsumen. Lamanya waktu
untuk itu, dalam beberapa tingkatan, ditentukan oleh kualitas dari 'blocking’ atau
hambatan komunikasi. Selanjutnya, jika pesaing berusaha untuk menyesuaikan atau
menguatkan posisi mereka sehingga sejumlah penawaran bersifat kompetitif maka
secara otomatis terjadilah reposisi. 'Positioning' oleh karena itu, merupakan bahan
perhatian manajemen yang bersifat tetap.
Aspek yang kedua, yang terkandung dalam definisi tersebut, berkaitan dengan
respon kognitif, ketika penerima dipandang sebagai pemecah masalah aktif, dan
mereka menggunakan komunikasi pemasaran sebagai penolong atau acuan dalam
kegiatan pembelian yang mereka lakukan. Contohnya, merek dikembangkan sebagian
untuk menolong konsumen dan sebagian lagi untuk membantu usaha pemasaran
organisasi. Merek dapat dengan cepat memberitahukan konsumen bahwa di antara
banyak merek yang ada, 'merek ini berkualitas', dan melalui pengalaman pembelian
merek yang sama, konsumen dijamin bahwa risiko yang harus mereka tanggung
adalah kecil. Bertolak dari apa yang telah dikemukakan maka merek dapat
memberikan solusi dasar yang berkelanjutan bagi konsumen, dan membentuk
hubungan jangka panjang. Keakraban dapat berkembang melalui merek, di antaranya
menjamin kembali konsumen dan dukungan konsumen terhadap merek melalui
pembelian dengan harga premium sehingga merek tersebut dapat merupakan
permintaan konsumen.
2
Modul 1 Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran Dr. Asep Suryana, M.Si.
6
Menurut J.F. Engel pengertian perilaku konsumen aalah kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan,
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Perilaku konsumen adalah
bagaimana konsumen akan menanggapi atau akan merespon bila terjadi perubahan
harga atas suatu permintaan barang atau jasa yang diperlukan.
7
Menurut Hartley dan Hartley (1961), proses komunikasi adalah fungsi sosial
dari makhluk hidup. Pada manusia, proses komunikasi sangat penting bagi
perkembangan setiap orang, bagi pembentukan dan kelangsungan wujud kelompok-
kelompok, dan bagi setiap hubungan di antara kelompokkelompok”. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan landasan untuk terjadinya proses sosial. Smith (1966)
menyatakan bahwa “Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses
yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti
tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi
antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat
menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat, baik berupa
percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audiens di seluruh dunia
ketika manusia berinteraksi, saat itulah mereka berkomunikasi, saat seseorang
mengawasi orang lain, ia melakukannya melalui komunikasi”. Sementara itu, Miller
(1966) menyatakan bahwa “studi komunikasi haruslah mengacu hanya pada situasi
ketika sebuah sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat yang sadar
untuk memengaruhi tingkah laku penerimanya”. Effendi (1993) mengklasifikasi
proses komunikasi menjadi dua perspektif yaitu (1) perspektif psikologis, (2)
perspektif mekanistik.
3
Modul 1 Konsep-konsep Dasar Komunikasi Pemasaran Dr. Asep Suryana, M.Si.
8
Dalam komunikasi terdapat enam karakteristik, pertama adalah komunikasi
sebagai suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun
waktu tertentu. Kedua, komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan, artinya komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar,
disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan-keinginan dari pelakunya.
Ketiga, komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku
yang terlibat, maksudnya kegiatan komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila
pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan
sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang
dikomunikasikan. Keempat, komunikasi bersifat simbolis. Artinya komunikasi pada
dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambing-
lambang, misalnya bahasa.
Kelima, komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut
dua tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu
dilakukan secara seimbang atau proposional oleh masing-masing pelaku yang terlibat
dalam komunikasi. Terakhir, komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Artinya,
bahwa pelaku komunikasi tidak harus hadir pada ruang dan waktu yang sama. Dengan
adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, teleks dan
lain-lain.4
4
http://eprints.umm.ac.id/40472/3/BAB%20II.pdf
9
diri, menjalin relasi, dan memperoleh kesenangan. hal ini tidak sesuai dengan
aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan di media tersebut, aktivitas
komunikasi pemasaran memiliki fungsi komunikasi sebagai fungsi Instrumental
dimana aktivitas kominikasi pemasaran memiliki fungsi menginformasikan,
membujuk, dan tujuantujuan tertentu lainnya. Kejanggalan ini ternyata tidak sejalan
dengan kenyataannya.
10
bahwa audiens Anda menonton saluran TV tertentu atau berlangganan majalah
itu.
Untuk mengumpulkan informasi semacam ini tentang audiens target Anda,
Anda perlu melakukan riset pasar. Survei, grup fokus, dan wawancara
hanyalah beberapa cara untuk mengumpulkan wawasan pelanggan yang
penting ini.
3. Mencapai ROI positif
Komunikasi pemasaran melibatkan mendapatkan perhatian konsumen dan
membujuk mereka untuk berinteraksi dengan Anda. Tetapi tujuan akhir
biasanya bukan hanya interaksi, ini adalah penjualan.
Saat tim hubungan masyarakat menyusun strategi seputar promosi penjualan
tertentu, tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan.
Mengukur jenis upaya pemasaran tradisional atau digital ini telah menjadi
tantangan bagi tim pemasaran di masa lalu, tetapi alat pelaporan humas dan
media sosial yang tersedia saat ini dapat membantu Anda melacak,
menganalisis, dan membuktikan nilai dari upaya Anda di ruang rapat.
Setelah Anda menyampaikan pesan merek Anda ke audiens target yang tepat
di saluran yang tepat, Anda akan melihat hasil yang positif.Departemen
terpisah mungkin tidak akan membantu departemen PR dan Pemasaran Anda
memaksimalkan ROI dari strategi komunikasi pemasaran Anda. Sebaliknya,
bisnis perlu merasa nyaman dengan departemen yang terintegrasi agar
memiliki keunggulan strategis dan kompetitif di industri.5
1. Branding
5
https://accurate.id/marketing-manajemen/komunikasi-pemasaran/#:~:text=Komunikasi%20pemasaran
%20memungkinkan%20bisnis%20kecil,layanan%20serta%20membangun%20kesadaran%20merek.
11
2. Layanan
3. Penjualan
4. Koneksi
5. Masukan
Anda dapat meminta umpan balik dari pelanggan Anda melalui alat
komunikasi pemasaran seperti survei, kuesioner, dan grup fokus. Meminta
masukan pelanggan membuat konsumen merasa diinvestasikan dalam bisnis
Anda, karena Anda menunjukkan kepada mereka bahwa pendapat mereka
penting. Masukan yang Anda terima dapat membantu Anda meningkatkan
12
layanan, membedakan lini produk, dan melayani kebutuhan pelanggan Anda
dengan lebih baik.
6. Edukasi
BAB III
PENTUP
6
https://accurate.id/marketing-manajemen/komunikasi-pemasaran/#:~:text=Komunikasi%20pemasaran
%20memungkinkan%20bisnis%20kecil,layanan%20serta%20membangun%20kesadaran%20merek.
13
A. Kesimpulan
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memahami suatu objek. Di
antaranya adalah dengan memberikan definisi pada objek tersebut. Oleh karena itu,
dalam studi ini, langkah awal yang akan kita lakukan adalah memberi definisi
komunikasi pemasaran, yang dirujuk dari beberapa ahli yang relevan. The Chartered
Institut of Marketing (CIM) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai: "The
process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent of
evoking a desired set of responses within that market set ... and ... setting up channels
to receive, interpret and act upon messages from the market for the purposes of
modifying present company messages and identifying new communication
opportunities (Proses penyajian sekumpulan rangsangan secara terintegrasi kepada
pasar dengan maksud untuk membangkitkan sekumpulan respons yang diinginkan
dalam sekumpulan pasar tersebut ... dan ... membentuk saluran untuk penerima,
menginterpretasikan, dan bertindak atas pesan dari pasar untuk tujuan memodifikasi
pesanpesan perusahaan yang disajikan, serta mengidentifikasi peluangpeluang
komunikasi baru").
14
perilaku seseorang akan diarahkan untuk memenuhi kebutuham, keinginan, atau
tujuan tertentu dalam memperolehnya. Perilaku yang dapat diamati oleh pemasar
adalah seperangkat dari keputusan pemilihan suatu produk yang dibeli untuk
pemenuhan atas kebutuhan dan keinginannya.
Menurut Hartley dan Hartley (1961), proses komunikasi adalah fungsi sosial
dari makhluk hidup. Pada manusia, proses komunikasi sangat penting bagi
perkembangan setiap orang, bagi pembentukan dan kelangsungan wujud kelompok-
kelompok, dan bagi setiap hubungan di antara kelompokkelompok”. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan landasan untuk terjadinya proses sosial. Smith (1966)
menyatakan bahwa “Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses
yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti
tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi
antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat
menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat, baik berupa
percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audiens di seluruh dunia
ketika manusia berinteraksi, saat itulah mereka berkomunikasi, saat seseorang
mengawasi orang lain, ia melakukannya melalui komunikasi”. Sementara itu, Miller
(1966) menyatakan bahwa “studi komunikasi haruslah mengacu hanya pada situasi
ketika sebuah sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat yang sadar
untuk memengaruhi tingkah laku penerimanya”. Effendi (1993) mengklasifikasi
proses komunikasi menjadi dua perspektif yaitu (1) perspektif psikologis, (2)
perspektif mekanistik.
15
media ini dalam melakukan aktivitas komunikasi pemasarannya. Namun secara kajian
teoritis ilmu komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
16
17