Dosen Pembimbing
Dian Anisia W., S.Kep., Ns., M.Kep
Oleh
Kelompok 8
S1 Keperawatan 3B
Cantika Rintan Novia M (201902055)
Dina Arni Anisa (201902057)
Dista Dania P (201902058)
Merry Rendra Prastiwi (201902076)
Vivin Nurul Jannah (201903087)
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Ajal Dan Tanda Klinis..............................................................................
B. Konsep Transkultural Nursing................................................................................
C. Asuhan Keperawatan Transkultural Nursing secara Teori.....................................
D. Merawat Pasien Menjelang Ajal Dan Keluarganya.................................................
E. Cara memberikan pertolongan bagi orang yang sekarat.........................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian..............................................................................................................
B. Diagnosa..................................................................................................................
C. Perencanaan.............................................................................................................
D. Implementasi..........................................................................................................
E. Evaluasi..................................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang perawat bukanlah tugas yang mudah. Perawat terus ditantang oleh
perubahan- perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun klien. Dari segi
lingkungan, perawat selaludipertemukan dengan globalisasi. Sebuah globalisasi
sangat memengaruhi perubahan dunia,khususnya di bidang kesehatan. Terjadinya
perpindahan penduduk menuntut perawat agar dapatmenyesuaikan diri dengan
perbedaan budaya. Semakin banyak terjadi perpindahan penduduk,semakin
beragam pula budaya di suatu negara. Tuntutan itulah yang memaksa perawat agar
dapat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat fleksibel di lingkungan yang
tepat.
Menurut Dadang Hawari (1977) "orang yang mengalami penyakit terminal dan
menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis
spiritual, krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat lien menjelang
ajal perlu mendapatkan perhatian khusus.
Klien dalam kondisi terminal membutuhkan dukungan dari utama dari keluarga,
seakan proses penyembuhan bukan lagi merupakan hal
yang penting dilakukan. Sebenarnya, perawatan menjelang kematian bukanlah
asuhan keperawatan yang sesungguhnya. Isi perawatan tersebut hanyalah motivasi
dan hal-hal lain yang bersifat mempersiapkan kematian klien.Dengan itu, banyak
sekali tugas perawat dalam memberi intervensi terhadaplansia, menjelang
kematian, dan saat kematian.
Penting bagi perawat yang merawat pasien yang menjelang ajal menyadari
perasaan mereka sendin tentang kematian dan tentang pasien mereka. Perawat perlu saling
membert kenyamanan dan mendukung dalam perawatan perawat terhadap orang yang
menjelang ajal.
Setiap hari kita mendengar atau membaca berita tentang kematian, tanpa
sejenak pun kita berhenti lagi untuk merenungkannya. Namun sangat berbeda
keadaannya Jika kita secara langsung terlibat langsung dalam proses kematian yang
terjadi. Orang-orang yang mengurus dan merawat penderita yang tidak mungkin
sembuh lagi dan penyakit mereka dan orang yang sedang sekarat, harus berusaha
untuk mengiringi dan membimbing mereka dengan sebaik-baiknya.
Memang dapat dipahami bahwa banyak yang merasa ketakutan dan terkejut
kalau mereka harus mendampingi dan bahkan memberikan pertolongan kepada orang
yang sedang sekarat. Oleh karena itu, maka semakin sukar untuk mengambil sikap
yang tepat dalam keadaan-keadaan tersebut. Namun bagaimanapun juga kita harus
dapat menguasal keadaan terutama karena anggota keluarga penderita yang dalam
keadaan ini sering kali membutuhkan pertolongan kita Kematian pada seseorang
dapat datang dengan berbagai cara.
a. Pertolongan keagamaan
BAB III
KASUS
Kasus:
Nyonya M usia 40 tahun, dirawat diruang intensive dengan diagnosa medis Jantung
Koroner. Pasien mengatakan nyeri pada dada, peka terhadap rasa dingin ,merasa
lemas, dan susah tidiur. Seringkali nyonya M mengeluh sesak mendadak dan susah
tidur. Akhir akhir ini nyona M serinh merasa pusing dan merasa takut akan kematian.
1. Pengkajian
Pada tinjauan teori penyakit jantung koroner, data yang lazim ditemukan pada
pengkajian meliputi Nyeri dada, peka terhadap rasa dingin, pucat. berkeringat
banyak Sedangkan pada pengkajian yang dilakukan oleh penulis, data yang
ditemukan adalah klien sering batuk, klien mengalami sesak pada saat batuk, nyeri
dada, tampak lemas, susah tidur Kesenjangan yang ditemukan adalah data sesak
dan susah tidur tidak ditemukan di teori sedangkan pasien mengeluh sesak , Hal
ini karena sudah terjadi perembesan ke alveoli dan edema paru sehingga
mengakibatkan sesak dan akhirnya susah tidur.
2. Diagnosa Keperawatan Menurut teori, diagnosa keperawatan yang dapat timbul
pada klien dengan Jantung koroner ada 4 diagnosa yaitu :
1. Nyeri berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai darah dan oksigen
dengan kebutuhan miocardium akibat sekunder dari penurunan suplai darah ke
miocardium, peningkatan produksi asam laktat.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas,
irama,dan konduksi elektrik.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan perfusi perifer akibat
sekunder dari ketidakseimbangan suplai oksigen miocard dengan kebutuhan
4. Ansietas berhubungan dengan rasa takut, akan kematian, ancaman, dan
perubahan kesehatan.
Kesenjangan yang ditemukan tentang diagnosa keperawatan yang ada dalam teori
tetapi tidak ditemukan dalam kasus nyata yaitu :
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama dan
konduktivits jantung Diagnosa ini tidak di temukan dalam kasus karena
tidak ada data yang mendukung.
Kesenjangan yang terjadi pada kasus nyata dan tidak ada dalam teori adalah: 1.
Gangguan difusi gas behubungan dengan adanya perembesan pada alveoli dan
edema paru 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya sesak dan batuk.
Pada kasus di temukan diagnosa tersebut karena pada klien mengeluh sesak dan
batuk sehingga akan mengganggu pola tidur klien.
3. Implementasi
Tindakan keperawatan yang dijalankan selalu berorientasi pada rencana yang
telah dibuat, dengan mengantisipasi seluruh tanda ± tanda yang ada sehingga
tujuan dapat dicapai. Tindakan yang diberikan meliputi :
1. Observasi
2. Tindakan mandiri
3. Tindakan kolaboratif
4. Tindakan edukatif Di dalam rencana tindakan yang diberikan tidak ada
kesenjangan dalam pelaksanaan kasus nyata.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merawat pasien menjelang ajal bertujuan untuk menyadari perasaan klien sendiri
tentang kematian. Ketika vonis dokter tentang kematian telah dijatuhkan, respon dari
tiap individu dalam menerima haal tersebut tergantung dari kondisi fisik, psikologis,
sosial yang dialami, sehingga dampak yang ditimbulkan pada setiap individu juga
berbeda. Karnanya perawat perlu memberikan sebuah kenyamanan dan mendukung
klien agar tetap tenang pada psikisnya dan perawat juga harus memahami apa yang
dialami pasien dengan kondisi terminal, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan
dan bantuan bagi pasien sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna
dan akhirnya dapat meninggal dengan tenang dan damai.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sadari sepenuhnya masih terdapat banyak
kekeliruan dan kesalahan yang terdapat didalamnya. Olehnya itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan dalam rangka perbaikan
makalah ini sekaligus sebagai bekal wawasan kami untuk proses pembuatan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2007). BUKU AJAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA;
TEORI DAN APLIKASI DALAM PRAKTIK. Jakarta: EGC.
P.J.M, S., Bordui, F., Meer, W. V., Almekinders, G., Caris, J., & Weyde, J. V. (2000). ILMU
KEPERWATAN JILID 1 EDISI 2. Jakarta: EGC.