oleh:
KELOMPOK 2
I Made Sulang Aryawan (P07131013002)
Ni Luh Asri Asih (P07131013015)
Viena Ayu Lintasari (P07131013022)
Komang Arik Octavia (P07131013026)
Ni Kadek Arik Erawati (P07131013032)
Ni Luh Eva Kristina (P07131013037)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak
cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat di dalam anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan
pada anak.
Anak-anak memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa.
Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi
selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku
demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi
kegemaran si anak.
Intake gizi yang berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan
yang optimal. Pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan
otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor lain yang terlihat pada
lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi yang
harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan
makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut
mengandung zat gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan
makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang gizi seimbang
pada anak, keluarga pasien dapat mengerti, memahami, dan melaksanakan
pemenuhan gizi pasien secara adekuat.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Poster
F. Prosedur Kegiatan
No Waktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
a. Memberikan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan memperhatikan
d. Menyampaikan kontrak waktu c. Menjawab pertanyaan
e. Menyebutkan materi yang akan penyuluh
diberikan
f. Apersepsi dengan menanyakan
kepada pasien atau keluarga
pasien apakah ada yang sudah
pernah atau mengetahui tentang
gizi secara umum
2. 15 menit Pelaksanaan:
a. Pengertian gizi seimbang a. Mendengarkan dan
b. Memahami gizi seimbang untuk memperhatikan
anak b. Bertanya
1) Gizi seimbang untuk anak
usia 6 bulan 2 tahun
2) Gizi seimbang untuk anak
usia 3 5 tahun
3) Gizi seimbang untuk anak
usia 6 9 tahun
3. 10 menit Penutup:
a. Evaluasi a. Menyebutkan dan
1) Mengevaluasi penerimaan menjelaskan
informasi (pre-test dan b. Memperhatikan
post-test) c. Menjawab salam
2) Memberikan pertanyaan
lisan
b. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
c. Mengucapkan salam penutup
Setting tempat
Ruang tunggu Ruang Pudak RSUP Sanglah
1
2 3
4 4
4
5 6
Keterangan:
1. Media
2. Moderator
3. Penyaji
4. Peserta
5. Observer
6. Fasilitator
G. Pengorganisasian
Moderator : I Made Sulang Aryawan
Penyaji : Ni Kadek Arik Erawati
Observer : Ni Luh Asri Asih
Notulen : Viena Ayu Lintasari
Fasilitator : Komang Arik Octavia
Pembawa Media : Ni Luh Eva Kristina
H. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam bentuk media
poster dan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap, mudah dimengerti oleh
peserta penyuluhan.
b. Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan, yaitu:
1) Poster
2) Leaflet
c. Persiapan tempat
Tempat yang digunakan dalam penyuluhan adalah Ruang penunggu pasien di
Ruang Pudak RSUP Sanglah.
d. Persiapan alat
Alat yang perlu dipersiapkan dalam pemberian penyuluhan antara lain,
tempat duduk, media penyuluhan, konsumsi peserta, serta alat tulis bagi penyuluh.
e. Persiapan peserta
Peserta penyuluhan terdiri dari
.. orang pasien yang berada di Ruang Pudak
RSUP Sanglah.
2. Evaluasi proses
Audiens mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh antusias.
Selama proses penyuluhan berlangsung, pasien dan keluarga menjawab
pertanyaan dan mahasiswa melakukan komunikasi dua arah untuk saling
mengenal dan menjelaskan tujuan penyuluhan yang diberikan sehingga peserta
dapat mengikuti penyuluhan dengan penuh perhatian.
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti apa yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk pre-test dan post-test serta pertanyaan
dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh dan peserta mampu:
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Berbagai definisi atau pengertian mengenai Gizi Seimbang (Balanced Diet)
telah dinyatakan oleh berbagai institusi atau kelompok ahli, tetapi pada intinya
definisi Gizi Seimbang mengandung komponen-komponen yang lebih kurang
sama, yaitu: cukup secara kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai
zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral) yang diperlukan tubuh untuk
tumbuh (pada anak-anak), untuk menjaga kesehatan dan untuk melakukan
aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari (bagi semua kelompok umur dan
fisiologis), serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh saat
konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan.
B. Gizi Seimbang untuk Anak
1. Gizi seimbang untuk anak usia 0-2 tahun
a. Variasi makanan
1) Makanan bayi 0-6 bulan: ASI eksklusif
ASI adalah makanan (sekaligus minuman) satu-satunya sumber zat gizi yang
paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. ASI memiliki jumlah lemak, gula,
protein, air, dan zat-zat gizi lain untuk memenuhi pertumbuhan, perkembangan,
dan kebutuhan energi bayi. ASI dapat menyediakan zat-zat gizi yang cukup untuk
mendukung tumbuh kembang optimal bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
ASI juga mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki susu formula. ASI
mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari alergi dan
penyakit-penyakit, seperti diare, infeksi usus, penyakit pernapasan. ASI
mengandung paling sedikit seratus zat yang tidak terdapat dalam susu formula
bayi.
Oleh karena itu, pemberian ASI dianjurkan dilakukan secara eksklusif tanpa
tambahan cairan dan /atau makanan apapun selama 6 bulan pertama kehidupan
bayi. Pemberian dilakukan sejak sejam setelah bayi dilahirkan atau Inisiasi
Menyusui Dini (IMD). Berikan kolostrum dan hindari susu formula.
2) Makanan anak usia 6 bulan 2 tahun: ASI dan MP-ASI
Setelah mencapai usia 6 bulan, bayi tetap memperoleh ASI. Akan tetapi,
seiring dengan pertumbuhan bayi yang cepat dan ukuran bayi menjadi besar, ASI
saja tidak lagi mencukupi zat gizi yang dibutuhkan, oleh karena itu perlu ditambah
makanan pendamping ASI (MP-ASI). Sistem pencernaan bayi setelah berusia 6
bulan juga sudah lebih siap untuk menerima makanan selain ASI. Bayi pun sudah
mempunyai refleks mengunyah, disamping pemberian MP-ASI juga merupakan
persiapan atau masa peralihan menuju makanan keluarga setelah anak berusia 1
tahun.
MP ASI adalah makanan dan minuman yang diberikan secara beragam
kepada bayi selain ASI. Ada 2 jenis MP-ASI, yaitu MP-ASI yang dibuat sendiri di
rumah (MP-ASI keluarga) dan MP-ASI siap saji (pabrikan). Pemberian MP-ASI
dilakukan secara bertahap, dari makanan bertekstur lunak (bubur susu, lalu bubur
saring), lembek (bubur biasa, lalu nasi tim), hingga padat (nasi biasa/makanan
keluarga), sesuai dengan tingkat usia bayi. Berikut tahapan pemberiannya:
Bayi 6-7 bulan: bentuk lembut/lumat
Untuk buah dapat diberikan pisang, jeruk, labu, dan pepaya. Diamping buah
dapat diberikan bubur susu dan biskuit yang dicairkan dengan ASI. Buah
diberikan sebanyak 2 sendok makan sekali makan dan 2 kali sehari. Setiap jenis
buah diberikan 2-3 hari berturut-turut agar anak dapat mengenal rasanya. Setelah
itu baru mengenalkan buah lain. Setelah bayi mengenal rasa-rasa buah. Baru dapat
ditambahkan bubur susu.
Di usia 7 bulan, selain bubur susu dan buah, mulailah memberikan bubur
saring yang dibuat dari bahan makanan sumber karbohidrat, seperti beras,
makaroni, kentang, kacang hijau, atau roti, dilengkapi dengan protein hewani dan
nabati, serta sayur. Untuk protein hewani, mulailah dari kuning telur karena
mudah didapat dan tidak menimbulkan alergi. Campur bahan-bahan tersebut,
kemudian haluskan dengan cara diblender atau diulek di atas saringan. Sebagai
perkenalan, berikan 2 sendok makan sekali makan untuk 2-3 kali sehari.
Selanjutnya tingkatkan jumlahnya hingga akhirnya mencapai paling sedikit 7
sendok makan.
Bayi 8-9 bulan
Dapat diberikan bubur biasa dengan jumlah pemberian minimal 8 sendok
makan untuk sekali makan. Kandungan gizi bubur ini sedikit demi sedikit
ditambah dengan zat lemak, seperti santan dan minyak. Perkenalkan juga dengan
makanan selingan seperti bubur kacang hijau, puding dari susu dan buah atau
biskuit.
Bayi 10-12 bulan
Di usia ini bayi sudah diperkenalkan pada makanan keluarga, sehingga di usia
12 bulan sudah dapat makan bersama keluarga. Mulanya si kecil dapat
mengonsumsi nasi lembek, lalu perlahan-lahan diitingkatkan hingga akhirnya
mendekati kepadatan makanan keluarga. Makanan selingan yang bergizi diberikan
seperti bubur kacang hijau, biskuit, papaya, atau jeruk, dan pisang.
Anak 1-2 tahun
Setelah usia setahun, anak harus diperkenalkan dengan makanan keluarga.
Untuk mengenalkan makanan keluarga, bukan hanya perprinsip gizi seimbang,
melainkan juga dengan membiasakan pola makan keluarga sehari-hari seperti
sarapan, makan siang dan malam, yang diselengi camilan diantara dua waktu
makanan utama. Porsi makanan nak usia ini kira-kira separuh dari porsi orang
dewasa.
b. Pola hidup bersih
Sejak bayi, pola hidup bersih dan sehat harus sudah ditanamkan, antara lain:
1) Kebersihan dalam pengolahan dan penyajian makanan
2) Kebersihan tubuh
3) Kebersihan gigi dan mulut
4) Cukup tidur
5) Pemberian imunisasi
c. Aktivitas fisik
1) Aktivitas bayi 0-6 bulan
Aktivitas fisik yang dimaksud adalah stimulasi yang diberikan berkaitan
dengan perkembangan panca indra dan kemampuan motorik. Aktivitas itu antara
lain mengangkat kepala dalam posisi ditengkurapkan, menggapai dengan satu
tangan dalam posisi tengkurap, mengangkat dua tangan, berguling ke samping,
mengangkat badan dengan tangan lurus (pusp-up).
2) Aktivitas anak 6 bulan 2 tahun
Seiring bertambahnya usia, kemampuan si kecil pun semakin berkembang.
Beberapa permainan/aktivitas fisik yang dapat dilakukan anak usia 6 bulan 2
tahun antara lain permainan cilukba, permainan dorong-dorongan, permainan
panjat bantal, permainan menggulirkan bola, permainan menjatuhkan mainan ke
wadah.
d. Pemantauan berat badan ideal
Anak sehat, tambah umur, tambah berat badan dan panjang/tinggi badan.
Apabila dari penimbangan BB dua bulan berturut-turut tidak terjadi tambahan BB,
berarti pertumbuhan anak terganggu, yang merupakan tanda awal kekurangan
gizi. Untuk mencegah hal tersebut, BB anak harus ditimbang setiap bulan dan
PB/TB diukur setiap 3 bulan secara teratur di Posyandu atau tempat lain yang
dapat melakukan penimbangan BB dan pengukuran PB/TB.
2. Gizi seimbang untuk anak usia 3-5 tahun
a. Variasi makanan
Keragaman makanan anak setiap hari harus memenuhi kebutuhan akan
makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Pada prinsipnya, setiap makanan
yang dihidangkan dari makanan pagi, siang, dan malam, serta makanan selingan
harus terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah, sehingga seluruh
makanan akan memenuhi prinsip Gizi Seimbang.
Contoh set hidangan balita:
Bahan Energi
Waktu Menu Berat
Makanan (kkal)
Siang Nasi Nasi 125
Ayam Goreng Ayam 25
Kremes Tepung beras 2,5
Tepung sagu 2,5
Minyak 2,5
Perkedel Tahu Tahu 50
Kukus Telur 10
Minyak 1,25
Sayur Sup Kacang merah 12,5
Kacang Merah Wortel 15
Kol 10
Buah Semangka 75
470
Selingan Sore Puding Susu Tepung agar 2
Buah Susu sapi 100
Gula 10
Pepaya 10
Melon 10
Jeruk 20
135
b. Pola hidup bersih
Kebiasaan pola hidup bersih pada anak usia ini antara lain mencuci tangan
hingga bersih dengan menggunakan sabun dan mebilasnya di pancuran atau air
mengalir. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah makan, setelah
bermain, dan setelah buang air kecil atau besar, lalu keringkan dengan tisu/lap
bersih. biasakan menggunakan tutup saji, tidak memegang makanan langsung
dengan tangan, tetapi dengan menggunakan sendok. Menjaga kebersihan gigi dan
mulut serta kebersihan badan, serta melakukan imunisasi.
c. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk anak balita adalah aktivitas fisik yang
banyak mengeluarkan tenaga, seperti kejar-kejaran, lempar bola, loncat bantal,
main sepeda, berenang, bola kaki, jalan/lari pagi.
d. Pemantauan berat badan ideal
Untuk mengetahui ada tidaknya penuruan atau kenaikan berat badan dapat
dilihat pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Prinsipnya adalah anak yang sehat,
bertambah umur, bertambah berat badan.
3. Gizi seimbang untuk anak usia 6-9 tahun
a. Variasi makanan
Gizi seimbang bagi anak usia ini dipenuhi setiap hari dengan makanan yang
beraneka ragam, baik pada saat makan pagi (sarapan), makan siang, dan makan
malam. Biasakan makan pagi yang menyumbang seperempat kebutuhan gizi,
terutama energi. Jenis bisa beranekaragam, antara lain nasi dan lauk-pauk atau
bahan makanan pengganti lainnya dengan kandungan zat gizi yang baik.
Biasakan anak membawa bekal makanan dan minuman agar tidak jajan di
sekolah. Berikan anak air minum minimal 2 liter. Sampaikan pula pada anak
manfaat air minum. Untuk mendidik agar anak menyukai sayur, maka makanan
bekal dapat berupa buah atau makanan mengandung sayur, misal, puding buah,
pastel, lumpia, arem-arem isi sayuran dan daging.
Bahan Energi
Waktu Hidangkan Berat (g)
makanan (kkal)
Malam Nasi Nasi 100
Telur 25
Goreng Teri medan 7,5
Wortel 25
Teri
Buncis 25
Minyak 7,5
Oseng Tahu 50
Minyak 1,25
Tahu
Jus Jambu Jambu 50
Gula pasir 6,5
Biji
Nilai gizi 436
10. Dalam pedoman gizi seimbang dianjurkan untuk minum air putih dalam
sehari sebanyak
..
a. 2 gelas sehari
b. 4 gelas sehari
c. 8 gelas sehari
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih, Dedeh., dkk. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta:
Kompas Gramedia