Anda di halaman 1dari 9

35

Jurnal Keperawatan Karya Bhakti p-issn : 2477-1414


Volume 6, Nomor 1, Januari 2020 e-issn : 2716-0785
Hal 35-43

PENERAPAN TAHAP-TAHAP MOBILISASI DINI PADA NY. S


DENGAN POST SECTIO CAESAREA
A’fina Khusna Nisa1, Evy Tri Susanti2, Emah Marhamah3
Departemen Keperawatan Maternitas, Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara
Magelang, (0293) 3149517, 081328487886
E-mail : evytrisusanti@yahoo.co.id

ABSTRAK

Latar Belakang : Mobilisasi dini adalah upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin
dengan mengajarkan berlatih beraktivitas. Ny. S belum memahami dan menerapkan tahap
mobilisasi dini karena kurangnya pengetahuan tentang tahap-tahap mobilisasi dini yang harus
dilakukan. Penatalaksanaan untuk Ny. S adalah mengajarkan penerapan tahap-tahap mobilisasi dini.
Tujuan : Mengetahui gambaran penerapan tahap-tahap mobilisasi dini yang dilakukan Ny. S
setelah diajarkan tahap-tahap mobilisasi dini. Metode : Penelitian dilaksanakan pada 6 jam pertama
post sectio caesarea, 24 jam pertama dan hari ketiga post sectio caesarea, mengunakan metode
studi kasus. Partisipan : satu pasien post sectio caesarea. Hasil : Menunjukan adanya hasil
penerapan tahap-tahap mobilisasi dini yaitu pada 6-8 jam pertama post sectio caesarea Ny. S belum
berhasil menerapkan semua tahap-tahap mobilisasi dini karena merasa nyeri untuk bergerak, pada
12-24 jam pertama post sectio caesarea Ny. S sudah mampu menerapkan semua tahap-tahap
mobilisasi dini yang diajarkan peneliti, dan pada hari kedua post sectio caesarea Ny.S sudah
mampu menerapkan tahap-tahap mobilisasi dini 6 jam pertama hingga 24 jam pertama post sectio
caesarea. Simpulan: Penerapan tahap-tahap mobilisasi dini yang dilakukan Ny. S setelah diajarkan
tahap-tahap mobilisasi adalah Ny. S sudah paham dan mampu menerapkan tahap-tahap mobilisasi
dini sesuai tools keberhasilan tahap-tahap mobilisasi dini.

Kata kunci : Mobilisasi Dini, Sectio Caesarea.

ABSTRACT

Background : Early mobilization is an effort to maintain independence as early as possible by


teaching you practicing activities. Mrs. S has not yet understood and applied the early mobilization
stage due to lack of knowledge about the early mobilization stages that must be carried out.
Management for Ny. S is teaching the application of the stages of early mobilization. Objective: To
know the description of the application of the early mobilization stages carried out by Mrs. S after
being taught the stages of early mobilization. Methods: The study was conducted in the first 6
hours of post sectio caesarea, the first 24 hours and the third day of post sectio caesarea, using the
case study method. Participants: onepatient post sectio caesarean. Results: Shows the results of the
application of the stages of early mobilization in the first 6-8 hours of post sectio caesarea Ny. S
has not managed to implement all stages of early mobilization for pain to move, in the first 12-24
hours post sectio caesarea Ny. S was able to apply all the stages of early mobilization taught by
researchers, and on the second day of post sectio caesarea Mrs. S was able to apply the stages of
early mobilization in the first 6 hours to the first 24 hours of post sectio caesarea. Conclusion: The
application of the early mobilization stages carried out by Mrs. S after being taught the stages of
mobilization are Ny. S already understands and is able to apply the stages of early mobilization
according to the tools of success of the stages of early mobilization.

Keywords: Early Mobilization, Caesarean Sectio.


36

Pendahuluan yang perlu disampaikan pada ibu post sectio


caesarea adalah pada enam jam pertama post
Sectio caesarea (SC) adalah persalinan
sectio caesarea belajar mengangkat lengan,
buatan dengan melakukan pembedahan
mengangkat tangan, mengangkat tumit,
dinding uterus yang utuh untuk melahirkan
menggeserkan kaki dan diajarkan miring
janin dengan berat diatas 500 gram (Sarwono,
kanan dan kiri, kemudian pada 12-24 jam
2009 : 133). Penelitian Fauziah dan Fitriana
pertama dilatih untuk duduk, saat pasien
(2016 : 12) menjelaskan bahwa komplikasi
sudah bisa duduk lalu diajarkan berlatih
yang sering terjadi pada pasien seperti infeksi,
berjalan. Pada hari kedua setelah pasien
perdarahan, luka kandung kemih, dan ruptur
diharapkan sudah mampu berlatih berjalan
uteri dapat diminimalkan dengan melakukan
(Cetrione, 2009 : 19).
mobilisasi. Kumsiyati & Mamuaya (2015 :
Hasil penelitian tentang hubungan
34) menjelaskan mobilisasi terhambat karena
mobilisasi dini dengan tingkat kemandirian
rasa nyeri pada luka pembedahan, takut
pasien post sectio caesarea pada bulan April
bergerak, dan ketidaktahuan pasien tentang
2018 di RSUD Temanggung menunjukan 26
mobilisasi dini. Mobilisasi dini adalah upaya
pasien (65%) post sectio caesarea
mempertahankan kemandirian sedini mungkin
melaksanakan mobilisasi dengan baik dan 33
dengan cara mengedukasi pasien untuk
(82%) post sectio caesarea tingkat
berlatih beraktivitas (Karlina, 2014 : 2).
kemandiriannya tinggi, sehingga berdasarkan
Kumsiyati & Mamuaya (2015 : 34)
data menunjukan ada hubungan mobilisasi
bahwa manfaat melakukan mobilisasi adalah
dini dengan tingkat kemandirian pasien post
mempercepat pemulihan kesehatan,
sectio caesarea di bangsal Mawar RSUD
mencegah komplikasi, dan ibu bisa segera
Temanggung.
merawat bayinya. Dampak tidak melakukan
Berdasarkan pengamatan penulis
mobilisasi dini yaitu terjadi komplikasi
selama praktik di RSB Budi Rahayu Kota
perdarahan, involusi uterus tidak baik, dan
Magelang pada bulan Mei dan Juni tahun
peningkatan suhu tubuh. Mobilisasi sangat
2018 masih ditemukan 12 ibu post sectio
penting untuk dilakukan, namun banyak yang
caesarea yang masih belum memahami dan
tidak menerapkan mobilisasi dini karena tidak
mengetahui manfaat serta tahap-tahap
memahami teknik mobilisasi dini post sectio
mobilisasi dini. Ibu post sectio caesarea
caesarea sehingga ibu post sectio caesarea
sering merasa tidak mampu melakukan
perlu diajarkan tahap- tahap mobilisasi dini.
mobilisasi dini karena merasa lemah dan
Tahap-tahap mobilisasi dini diberikan
nyeri pada luka post sectio caesarea, sehingga
saat kondisi pasien membaik pada hari ke nol
menyebabkan mobilisasi terhambat. Pasien
dan 6-8 jam pertama post sectio caesarea, hal
hanya melakukan mobilisasi jika mendapat
37

anjuran dari perawat dan tidak dilakukan Metode


rutin, hal tersebut terjadi karena kurang Metode pengumpulan data ini
memahami manfaat dan tahap-tahap menggunakan data observasi yang diambil
mobilisasi, sehingga menghambat proses dari pasien secara langsung dengan langkah-
penyembuhan. langkah yaitu :
Berdasarkan hasil pengamatan di RS 1. Tahap persiapan
Tk. II 05.04.02. dr. Soedjono Magelang pada Langkah-langkah prosedur
tanggal 27-29 Maret 2019 didapatkan satu ibu pengumpulan data yang dilakukan adalah
post sectio caesarea yang belum memahami mengajukan surat permohonan izin untuk
dan menerapkan tahap-tahap mobilisasi dini penelitian pada Diklat RS Tk. II 04.05.01
karena kurangnya pengetahuan tentang tahap- dr. Soedjono Magelang, setelah
tahap mobilisasi dini yang harus dilakukan. permohonan izin disetujui, peneliti
Peneliti tertarik melakukan penerapan tahap- mencari data responden di ruang Anggrek
tahap mobilisasi dini pada Ny. S dengan post RS Tk. II 04.05.01 dr. Soedjono,
sectio caesarea karena Ny. S baru pertama Menentukan responden sesuai karakteristik
kali dilakukan sectio caesarea, kooperatif, subyek penelitian yaitu ibu post sectio
dan belum memahami tentang penerapan caesarea hari ke nol sampai dengan hari
tahap-tahap mobilisasi dini post sectio ketiga yang belum memahami tahap-tahap
caesarea. Diharapkan setelah Ny. S mobilisasi dini, kooperatif, dan baru
menerapkan tahap-tahap mobilisasi dini maka pertama kali dilakukan post sectio
kesehatan Ny. S akan secepatnya kembali caesarea.
pulih. 2. Tahap pelaksanaan
Solusi yang dapat disampaikan pada Perkenalan identitas secara singkat,
penelitian ini adalah melakukan penerapan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
tahap-tahap mobilisasi dini pada ibu post serta meminta kesediaan responden untuk
sectio caesarea. Setelah diajarkan tahap-tahap terlibat dalam penelitian dengan
mobilisasi ini diharapkan pasien mampu menandatangani informed consent.
menerapkan tahap-tahap mobilisasi dini Menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat,
secara rutin. Penelitian ini dibatasi pada dan tahap-tahap mobilisasi dini post sectio
penerapan tahap-tahap mobilisasi dini ibu caesarea. Tahap-tahap mobilisasi dini
post sectio caesarea. Berdasarkan fenomena dilakukan 3 hari yaitu pada hari ke nol
diatas, tujuan karya ilmiah ini adalah pada 6 jam pertama post sectio caesarea,
bagaimana penerapan tahap-tahap mobilisasi 24 jam pertama post sectio caesarea
dini pada ibu Post Sectio Caesarea Di Rumah berlatih duduk, hari kedua berlatih
Sakit Tk. II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang. berjalan, dan hari ketiga mengevaluasi
38

tahap-tahap mobilisasi yang sudah memperoleh gambaran yang bersifat


dilakukan. umum dan relatif menyeluruh tentang apa
Hasil wawancara tentang tahap-tahap yang tercakup dalam fokus penelitian.
mobilisasi dini post sectio caesarea pada Hasilnya berupa pengetahuan atau
Ny.S adalah belum memahami tahap-tahap pengertian di tingkat “permukaan” tentang
mobilisasi dini sehingga Ny. S bersedia berbagai domain atau kategori kenseptual.
diajarkan tahap-tahap mobilisasi dini oleh Analisa data yang digunakan untuk
peneliti. Hasil wawancara Ny. S dan mengidentifikasi penerapan tahap-tahap
peneliti tentang penerapan tahap-tahap mobilisasi dini pada Ny. S dengan post
mobilisasi dini terlampir. sectio caesarea adalah dengan
Hasil observasi yang dilihat dari Ny. membandingkan data sebelum dan sesudah
S yaitu Ny. S tampak takut dan menahan dilakukan teknik mobilisasi dini.
nyeri dalam menerapkan tahap mobilisasi Keberhasilan tindakan diukur berdasarkan
dini, namun secara perlahan Ny. S mampu teknik mobilisasi dini Ny. S dengan post
mencapai indikator yang diharapkan dalam sectio caesarea sesuai dengan tools
pedoman observasi yang terlampir. indikator keberhasilan teknik mobilisasi
Tools penilaian tahap-tahap dini post sectio caesarea.
mobilisasi dini ini menggunakan tools
ceklist penerapan tahap-tahap mobilisasi Hasil
dini post sectio caesarea.
Hasil yang didapatkan saat penerapan
Studi Dokumentasi dalam karya
tahap mobilisasi dini pada 6 jam pertama post
ilmiah ini digunakan berbagai sumber,
sectio caesarea yaitu tanggal 27 Maret 2019
salah satunya menggunakan catatan medis,
pukul 13.20 WIB Ny. S belum berhasil
dari catatan medis di dapatkan data-data
menerapkan semua tahap-tahap mobilisasi
yang sama dengan pengkajian yang
dini sesuai tools yang terlampir karena Ny. S
dilakukan.
merasa nyeri dan takut saat bergerak yang
Untuk memvalidasi data yang
diberikan dengan bukti :
diperoleh dari pasien secara langsung
“masih nyeri kalau digerakan jadi saya
maka perlu dilakukan triangulasi kepada takut bergerak (A1, 60, 61)”.
perawat dan pada rekam medis, sehingga
penelitian ini dapat dilaksanakan secara Ny. S hanya berhasil menerapkan

runtut dan benar-benar adanya. beberapa tahapan. Hasil penerapan tahap

Analisa data penelitian studi kasus mobilisas pada tanggal 28 Maret 2019 pukul

keperawatan yang digunakan adalah 09.20 WIB yaitu pada 24 jam pertama Ny. S

domain analisis, yang bertujuan untuk sudah berhasil melakukan tahap-tahap


39

mobilisasi dini sesuai tools penilaian yang 2. Gambaran Ny. S terhadap penerapan
terlampir. Hal ini didukung dengan bukti : tahap-tahap mobilisasi dini post sectio
“sekarang sudah bisa duduk pelan-pelan caesarea setelah diajarkan tahap-tahap
setelah diajarkan latihan mobilisasi oleh
mobilisasi dini
suster (A1, 152, 153)“.
Penerapan tahap-tahap mobilisasi dini
Hasil penerapan tanggal 29 Maret pada 6 jam post sectio caesarea tanggal 27
2019 pukul 10.20 WIB pasien sudah mampu Maret 2019 yang diajarkan pada Ny. S
berjalan secara perlahan, dibuktikan dengan : yaitu melakukan pernafasan perut,
“sekarang saya sudah bisa menerapkan mengangkat kedua tangan, menekuk lutut
semua tahapan yang sudah suster
lalu mengangkat pantat, kepala diangkat
ajarkan dari awal kemarin hingga saya
bisa jalan pelan-pelan (A1, 312, 313)”. sampai menyentuh dada sambil
mengerutkan otot anus, tangan bergantian

Pembahasan menjangkau lutut yang ditekuk, menekuk


1. Gambaran Ny. S terhadap penerapan lutut 90 derajat ke arah perut secara
tahap-tahap mobilisasi dini post sectio bergantian, mengangkat kedua kaki lurus
caesarea sebelum diajarkan tahap-tahap secara bersamaan sambil
mobilisasi dini. mengkontraksikan otot perut lalu
Penerapan tahap-tahap mobilisasi dini diturunkan pelan-pelan, berlatih miring
oleh Ny. S sebelum diajarkan tahap-tahap kanan dan miring kiri sambil mengatur
mobilisasi dini tidak diterapkan oleh Ny. S nafas.
karena belum memahami tentang Respon Ny. S saat diajarkan tahap
penerapan tahap-tahap mobilisasi dini post mobilisasi dini pada 6 jam pertama post
sectio caesarea yang harus dilakukan, sectio caesarea yaitu Ny. S hanya berhasil
dibuktikan dengan : menerapkan beberapa tahapan saja yaitu
“saya belum paham tentang tahap melakukan pernafasan perut, mengangkat
mobilisasi dini yang harus saya lakukan kedua tangan, menekuk lutut, dan miring
(A1, 6, 7)”.
kanan. Beberapa tahapan mobilisasi yang
Data obyektif yang didapat adalah Ny. tidak berhasil diterapkan oleh Ny. S
S tampak belum memahami penerapan dikarenakan Ny. S menahan nyeri pada
tahap-tahap mobilisasi dini yang harus luka post sectio caesarea, sehingga merasa
dilakukan. Hal tersebut adalah hal yang takut untuk menerapkan beberapa tahapan
wajar dihadapi pada post sectio caesarea mobilisasi yang tidak berhasil dilakukan
karena memang memerlukan edukasi salah satunya seperti mengangkat kedua
untuk berlatih beraktivitas dengan kaki secara bersamaan. Hal dibuktikan
mobilisasi (Karlina, 2014 : 2). dengan :
40

“belum bisa masih nyeri kalau “Nyeri sudah berkurang kalau buat gerak
digerakan jadi saya takut bergerak (A1, sekarang juga bisa miring kanan dan
60, 61)”. miring kiri (A1, 94- 96)“.

Tools keberhasilan mobilisasi dini Data obyektif yang didapat adalah Ny.
pada 6 jam pertama post sectio caesarea S tampak lebih nyaman karena nyeri sudah
terlampir. Hal ini sesuai dengan teori berkurang dan sudah mampu miring kanan
Kumsiyati & Mamuaya (2015 : 34) yang dan miring kiri. Hal tersebut sesuai dengan
menjelaskan bahwa mobilisasi dapat faktor yang mempengaruhi tahap
terhambat karena rasa nyeri pada luka mobilisasi dini yaitu nyeri, pengetahuan,
pembedahan, takut bergerak, dan dan emosi (Rizka Rismalia, 2010 : 6).
ketidaktahuan pasien tentang mobilisasi Penerapan tahap-tahap mobilisasi dini
dini. pada 24 jam pertama post sectio caesarea
Intervensi yang dilakukan untuk yang diajarkan pada Ny. S yaitu posisi
mengatasi hal tersebut adalah dengan tetap terlentang kedua lutut ditekuk dan nafas
mengajarkan penerapan tahap-tahap melalui pernafasan perut. Kerutkan anus
mobilisasi dini pada awal 6-8 jam pertama dan tahan 5-10 detik. Saat anus dikerutkan,
post sectio caesarea yaitu pergerakan, ambil nafas kemudian keluarkan nafas
posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan pelan-pelan sambil mengendurkan anus.
ibu setelah beberapa jam melahirkan Setelah itu, tidur terlentang dengan kaki
dengan sectio caesarea (Rini, 2014 : 32). lurus, kedua telapak tangan diletakkan di
Penerapan tahap-tahap mobilisasi dini belakang kepala, kemudian bangun sampai
tersebut mempunyai beberapa manfaat posisi duduk, lalu perlahan-lahan posisi
seperti mempercepat involusi uteri, tidur kembali (sit-up).
melancarkan fungsi alat pencernaan dan Respon Ny. S saat diajarkan tahap-
perkemihan, dan mencegah infeksi tahap mobilisasi dini 24 jam pertama post
(Juraida Roito, dkk, 2013 : 84-85). sectio caesarea yaitu Ny. S berhasil
Hari Kamis tanggal 28 Maret 2019 menerapkan semua tahap-tahap mobilisasi
pukul 09.00 WIB yaitu 24 jam pertama dini 12-24 jam pertama post sectio
post sectio caesarea didapatkan data caesarea sesuai dengan tools penilaian
subyektif Ny. S mengatakan nyerinya keberhasilan tahap-tahap mobilisasi dini.
sudah berkurang saat bergerak sehingga Hal ini dibuktikan dengan :
sudah mampu miring kanan dan kiri. Hal “sekarang sudah bisa duduk pelan-
pelan setelah diajarkan latihan
ini dibuktikan dengan :
mobilisasi oleh suster(A1, 152, 153)“.
41

Hal ini sesuai dengan teori Jitowiyono Hari Jumat tanggal 29 Maret 2019
(2010 : 3) dalam salah satu pengelolaan pukul 10.00 WIB peneliti melakukan
ibu post sectio caesarea yaitu evaluasi penerapan tahap-tahap mobilisasi
penatalaksanaan mobilisasi yang dini yaitu didapatkan data subyektif Ny. S
menjelaskan bahwa mobilisasi segera mengatakan sudah mampu menerapkan
tahap demi tahap sangat berguna untuk semua tahap-tahap mobilisasi yang sudah
membantu jalannya penyembuhan pasien diajarkan dan mengatakan sedang berlatih
sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri berjalan, dibuktikan dengan :
pasien bahwa ia mulai pulih. “sekarang lagi latihan jalan mbak (A1,
165)”.
Intervensi yang dilakukan untuk
meningkatkan hal tersebut adalah dengan Data Obyektif didaptkan Ny. S tampak
tetap mengajarkan penerapan tahap-tahap bisa menerapkan tahap-tahap mobilisasi
mobilisasi dini yang dilakukan 6 jam dini yang sudah diajarkan sehingga Ny. S
pertama post sectio caesarea yaitu sudah mampu latihan berjalan perlahan.
pergerakan fisik dilakukan di tempat tidur Hal tersebut sesuai dengan penelitian
dengan menggerakkan lengan dan kaki menurut Kumsiyati & Mamuaya (2015 :
yang bisa ditekuk dan diluruskan, 34) bahwa manfaat melakukan mobilisasi
mengkontraksikan otot-otot termasuk juga adalah mempercepat pemulihan kesehatan,
menggerakan badan lainnya, miring ke kiri mencegah komplikasi, dan ibu bisa segera
atau ke kanan. Pada 24 jam pertama atau merawat bayinya.
bahkan lebih awal lagi badan sudah bisa Respon Ny. S saat dilakukan evaluasi
diposisikan duduk, baik bersandar maupun penerapan tahap-tahap mobilisasi dini
tidak dan fase selanjutnya duduk diatas yaitu Ny. S mampu menerapkan tahap-
tidur dengan kaki yang dijatuhkan atau tahap awal 6 jam pertama hingga 24 jam
ditempatkan di lantai sambil digerak- pertama mobilisasi dini post sectio
gerakkan (Cetrione, 2009 : 19). caesarea, sehingga didapatkan hasil bahwa
Tujuan dari penerapan tahap-tahap Ny. S sudah mampu mencapai
mobilisasi dini tersebut menurut Samuel keberhasilan penerapan tahap-tahap
(2011 : 14) yaitu mengurangi komplikasi mobilisasi dini sesuai tools keberhasilan
post sectio caesarea, mempertahankan yang terlampir. Hal ini dibuktikan dengan :
fungsi tubuh, mempercepat terjadinya “sekarang saya sudah bisa menerapkan
semua tahapan yang sudah suster
buang air besar dan buang air kecil,
ajarkan dari awal kemarin hingga saya
mengembalikan aktivitas tertentu sehingga bisa jalan pelan-pelan(A1, 312, 313)”.
pasien dapat kembali normal memenuhi
kebutuhan gerak harian.
42

Hal ini sesuai dengan teori Samuel tempat tidur dengan menggerakkan lengan
(2011 : 14) yang menjelaskan bahwa salah dan kaki yang bisa ditekuk dan diluruskan,
satu tujuan mobilisasi dini yaitu mengkontraksikan otot-otot termasuk juga
mengembalikan aktivitas tertentu sehingga menggerakan badan lainnya, miring ke kiri
pasien dapat kembali normal memenuhi atau ke kanan. Pada 12-24 jam berikutnya
kebutuhan gerak harian. atau lebih awal lagi badan sudah bisa
Intervensi yang dilakukan untuk diposisikan duduk. Pada hari kedua
mempertahankan dan meningkatkan setelah operasi, rata-rata pasien yang
kemandirian Ny. S adalah dengan dirawat di bangsal dan tidak ada hambatan
penatalaksanaan pemberian analgetik, fisik untuk berjalan, semestinya memang
perawatan luka, dan tetap melakukan sudah bisa berdiri dan berjalan di sekitar
mobilisasi (Jitowiyono, 2010 : 3). Tujuan kamar atau keluar kamar, hal ini perlu
dari meningkatkan kemandirian mobilisasi dilakukan sedini mungkin pada pasien
Ny. S adalah agar tercapai jenis mobilisasi setelah operasi untuk mengembalikan
dini penuh yaitu kemampuan seseorang fungsi pasien kembali normal.
untuk bergerak secara penuh dan bebas
sehingga dapat menjalankan peran sehari- Simpulan
hari serta melakukan interaksi sosial. Saraf Gambaran penerapan tahap-tahap
motorik volunter dan sensorik merupakan mobilisasi dini yang dilakukan Ny. S dengan
fungsi mobilitas penuh yang mengontrol post sectio caesarea sebelum diajarkan tahap-
seluruh tubuh seseorang (Hidayat, 2009 : tahap mobilisasi dini adalah Ny. S belum
16). paham tentang penerapan tahap-tahap
Prosedur penerapan tahap-tahap mobilisasi dini post sectio caesarea sehingga
mobilisasi dini post sectio caesarea pada 6 Ny. S belum menerapkan tahap-tahap
jam pertama post sectio caesare, 24 jam mobilisasi dini.
pertama post sectio caesarea, dan hari Gambaran penerapan tahap-tahap
kedua post sectio caesarea berhasil mobilisasi dini yang dilakukan Ny. S dengan
diterapkan oleh Ny. S sesuai tools yang post sectio caesarea setelah diajarkan tahap-
terlampir. Hal ini dibuktikan dengan : tahap mobilisasi dini antara lain penerapan
“Alhamdulillah saya bisa menerapkan tahap-tahap mobilisasi dini pada 6 jam
semua tahapan yang sudah suster
pertama post sectio caesarea yang dilakukan
ajarkan (A1, 317, 318)”.
oleh Ny. S hanya berhasil menerapkan dua
Hal ini sesuai dengan teori Cetrione
tahapan dari sebelas yang diajarkan yaitu
(2009:19) yaitu awal 6-8 jam setelah
tahapan posisi tubuh terlentang lalu
operasi pergerakan fisik dilakukan di
melakukan pernafasan perut sambil
43

mengkontraksikan otot perut dan mengangkat Rini Sulistyowan, 2014. Pengaruh Konseling
& Foot Hand Massage Terhadap
kedua tangan lurus ke atas sampai kedua
Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pasien
telapak tangan sejajar bahu. Penerapan tahap- Post Sectio Caesarea. Surakarta :
Universitas Sebelah Maret.
tahap mobilisasi dini pada 24 jam pertama
post sectio caesarea yang dilakukan oleh Ny. Rizka Rismalia, 2010. Gambaran
Pengetahuan dan Perilaku pasen
S berhasil diterapkan semua sesuai tools pasca Operasi Appendiktomi yang
penilaian keberhasilan mobilisasi dini. Pada dilakukan oleh perawat tntang
Mobilisasi dini di RSUP Fatmawati.
hari ketiga post sectio caesarea Ny. S berhasil Jakarta : Universitas Islam Negri
menerapkan semua tahap-tahap mobilisasi Syarif Hidayatullah.

dini yang sudah diajarkan sesuai dengan tools Samuel, 2011. Medical Surgical Nursing.
Clinical Management for Positive
penilaian yang terlampir.
Outcome. 7 (2) : 33.
Sarwono, 2010. Buku Acuan Nasional
DAFTAR PUSTAKA Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Cetrione, 2009. Tahap-Tahap Mobilisasi Sarwono.
Pada Pasien Pasca Bedah. Jakarta :
EGC. Sumaryati, 2018. Hubungan Mobilisasi Dini
Dengan Tingkat Kemandirian Pasien
Fauziah & Fitriana, 2016. Hubungan Post Sectio Caesarea Di Bangsal
Mobilisasi Post Sectio Caesarea Mawar RSUD Temanggung.
Dengan Proses Penyembuhan Luka. Indonesian Journal Of
Jurnal Bidan Midwife Journal, 2 (1): NursingResearch, 2 (1): 1.
12 .
Hidayat, 2009. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika
Jitowiyono, 2010. Asuhan Keperawatan Post
Sectio Caesarea. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Johnson dan Taylor, 2009. Buku Ajar Praktik
Kebidanan. Jakarta : EGC
Juraida Roito, Noor, Nurmalis, Mardiah,
2013. Asuhan Kedokteran Ibu Nifas
dan Deteksi Dini Komplikasi. Penerbit
Buku Kedokteran : EGC.
Karlina, 2014. Ketrampilan Dasar
Kebidanan. Bogor : Inmedika.
Kusmiyati & Mamuaya, 2015. Pengaruh
Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini
Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Post Sectio Caesarea. Jurnal Ilmiah
Bidan, 3 (4) : 34.

Anda mungkin juga menyukai