Anda di halaman 1dari 1

PENDIDIKAN KARIR

Nama : Debi Sanita


NIM : 20138009
Prodi : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (S2)

Dalam pendidikan karir ada 4 model-model, yaitu School-based Comprehensive Career


Education, Employer Based Career Educational Model, Home-based Career Education Model
dan Rural Residential-based Career Education Model. dari keempat modet tersebut semua bagus
di terapkan untuk pendidikan dan dapat di laksanan secara bersamaan. Tapi semua tergantung
dari pendidikan mendasar yaitu dari orang tua dan bagaimana individu sadar diri dengan
kesdaran karirnya. Pada model home based dimana basisnya adalah keluarga menitikberatkan
kepada pemberian penerangan untuk individu-individu. Peran orang tua sangat penting dalam
memotivasi anaknya, baik motivasi instrinsik maupun motivasi unstrinsik. Pendidikan karik di
cina pada model ini selangkaj lebih maju di bandingkan di indonesia. Contohnya, misalnya orang
tuanya pedangan maka bisa nurun ke anaknya, sekolah hanya mengarahkan ke jurusan yang
sesuai dengan bakat dan minta siswa tersebut. Secara historis 4 model tersebut adalah turunan
dari sistem pendidikan karir di amerika, jadi yang di pakai yang secara baku terkait school based
baik, titik fokusnya di sekolah dan bimbingannya secara menyeluruh di orientasikan dunia kerja
secara luas.
Bimbingan karir dapat di lakukan di sekolah pada saat pembelajaran sedang berlangsung
pendidikan karir tersebut tidak terlihat namun terasa. Misalnya guru produktif “kalo mampu
mengerjakan ini, nanti di dunia kerja akan mampu mengerjakannya juga”. Contoh itu sudah
termasukmengarahkan siswa ke dunia karir. Bisa juga dilakukan pada wali kelas yang membantu
siswa-siswa menuntun ke minat dan bakatnya lewat kegiatan ekstakulikuler dan kegiatan yang
ada di sekolah.
Peranan konselor saat ini belum optimal, SMK lebih cendrung bekerja di bandingkan
perusahaan dari pada berwirausaha. Alasannya karena kemunculan KKNI, menentukan
kurikulum yang baru, sarana dan prasarana serta belajar dan sikap. Faktor yang yang
menyebabkan adalah kepedulian dari guru kurang, karena kalau di bebankan dengan guru BK
saja tidak cukup untuk ribuan siswa, sedangkan satu konselor hanya mampu menangani 150
siswa, perlu di adakannya komite sekolah dengan orang tua, tidak ada sinergi pembinaan karir
sekolah dengan orang tua, dan siswa butuh trik-trik dan motivasi dalam pengembangan karir
tersebut. Harapan siswa terhadap konselor secara garis besar yaitu konselor dapat memberikan
motivasi dan informasi yang terbaru sehingga dengan informasi tersebut konselor dapat
membantu siswa untuk menentukan pilihan karier masa depan. Konselor juga diharapkan lebih
mementingkan informasi pada siswa. Tentu saja siswa berharap konselor dapat memberikan
bimbingan pada siswa yang kebingungan dalam menentukan karier serta dapat berkomunikasi
dengan siswa. Harapan lain dari siswa adalah konselor dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi siswa, mengerti siswanya serta mendengarkan memahami masalah yang dihadapi siswa,
dapat bertanggung jawab, baik serta tegas.

Anda mungkin juga menyukai