RUMAH SAKIT M.YUNUS PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS BENGKULU 2021 TITLE Assessment of Therapeutic Interventions and Lung Protective Ventilation in Patients With Moderate to Severe Acute Respiratory Distress Syndrome A Systematic Review and Network Meta-analysis
Hiroko Aoyama, MD, MScCH; Kanji Uchida, MD, PhD; Kazuyoshi
Aoyama, MD, PhD; Petros Pechlivanoglou, MSc, PhD; Marina Englesakis, MLIS; Yoshitsugu Yamada, MD, PhD; Eddy Fan, MD, PhD ABSTRAK Importance Terdapat sejumlah intervensi untuk menangani pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) sedang hingga berat. Namun, hubungan antara strategi ventilasi yang tersedia saat ini dan terapi tambahan dengan mortalitas masih belum pasti. Objectives Membandingkan dan memberi peringkat strategi terapi yang berbeda untuk mengidentifikasi intervensi terbaik yang berhubungan dengan penurunan angka mortalitas pada pasien dewasa dengan ARDS sedang hingga berat. ABSTRAK Data Sources Pencarian elektronik MEDLINE, MEDLINE In-Process / ePubs Ahead of Print, Embase, Cochrane Controlled Clinical Trial Register (Central), PubMed, dan CINAHL dilakukan, dari awal database hingga 29 Mei 2019. Study Selection Randomized clinical trials dari intervensi untuk pasien dewasa dengan ARDS sedang sampai berat yang menggunakan lung protective ventilation. Tidak ada pembatasan Bahasa. Data Extraction and Synthesis Data diekstraksi secara independent oleh 2 reviewer dan disintesis dengan Bayesian random-effects network meta- analyses. ABSTRAK Main Outcomes and Measures Hasil utama adalah kematian dalam 28 hari. Hasil sekunder yaitu terjadinya barotrauma. Results Di antara 25 randomized clinical trials yang mengevaluasi 9 intervensi, 2686 dari 7743 pasien (34,6%) meninggal dalam 28 hari. Dibandingkan dengan ventilasi pelindung paru saja, prone positioning dan oksigenasi membran ekstrakorporeal vena (VV ECMO) memiliki tingkat mortalitas 28 hari yang lebih rendah secara signifikan (prone positioning: risk ratio, 0.69; 95%credible interval, 0.48-0.99; low quality of evidence; venovenous extracorporeal membrane oxygenation: risk ratio, 0.60; 95% credible interval, 0.38-0.93; moderate quality of evidence). Kedua intervensi ini memiliki peringkat probabilitas tertinggi, meskipun tidak berbeda secara signifikan satu sama lain. Di antara 18 uji coba yang melaporkan barotrauma, 448 dari 6258 pasien (7,2%) mengalami hasil sekunder ini. Tidak ada intervensi yang lebih baik dalam mengurangi risiko terjadinya barotrauma dan masing-masing memiliki kualitas bukti yang rendah hingga sangat rendah. ABSTRAK
Conclusions and Relevance
Meta-analisis ini mendukung penggunaan posisi prone dan oksigenasi membran ekstrakorporeal vena di samping ventilasi pelindung paru pada pasien ARDS. Selain itu, oksigenasi membran ekstrakorporeal vena dapat dianggap sebagai strategi awal untuk pasien dengan ARDS berat yang menerima ventilasi pelindung paru. INTRODUCTION Acute Respiratory Distress Sindrom (ARDS) adalah kondisi yang mematikan dimana paru-paru mengalami luka secara langsung (direct) (eg. pneumonia atau aspirasi) atau secara tidak langsung (indirect) ( eg. extrapulmonary sepsis). Secara klinis, pasien dengan ARDS mengalami hypoxemia dan/atau hypercapnia, dan kebanyakan mati akibat terjadinya sepsis atau multiorgan failure akibat terjadinya kegagalan napas. Studi global epidemiologi melaporkan bahwa 10,4 % dari total penerimaan unit perawatan intensive dan 23,4% dari seluruh pasien yang dilakukan intubasi memiliki ARDS, dengan hospital mortalitiy sebesar 40%. Saat ini belum ada perawatan yang ditujukan secara langsung pada mekanisme patofisiologis yang mengakibatkan kegagalan napas akut, perawatan saat ini hanya bersifat mendukung. INTRODUCTION 2017, PEDOMAN PRAKTIK KLINIS TENTANG VENTILASI MEKANIK PADA PASIEN DEWASA DENGAN ARDS MENGELUARKAN 6 INTERVENSI
(PEEP), (3) lung recruitment maneuvers (RMs), (4) high-frequency oscillatory ventilation (HFOV), (5) prone positioning, and (6) venovenous extracorporeal membrane oxygenation (VV ECMO).6 METHOD Kriteria Kelayakan, Pencarian Literatur, dan Seleksi Studi Mengikuti Langkah-Langkah dari Cochrane Collaboration dan Preferred Reporting Items untuk Systematic Reviews dan Meta- analyses (PRISMA) reporting guideline. RCT atau quasi-RCT tentang pasien dewasa (usia ≥18 tahun) dengan ARDS sedang hingga berat yang menerima ventilasi mekanik di ICU. Untuk studi menggunakan American-European Consensus Conference untuk mendiagnosis ARDS, dengan mengecek rasio PaO2/FiO2 dari kriteria inklusi atau mean dan rasio distribusi dari PaO2/FiO2 pada setial trial untuk menentukan tingkat keparahan dari ARDS pada seluruh pasien yang terdaftar. Intervensi untuk ARDS sedang hingga berat, baik sendiri atau kombinasi dengan LPV atau intervensi lain. METHOD Primary outcome adalah 28-day mortality dan secondary outcome nya adalah barotrauma. Melakukan pencarian elektronik MEDLINE, MEDLINE In- Process/ePub Ahead of Print, Embase, Cochrane Controlled Clinical Trial Register (Central) (via the Ovid search interface), PubMed (via the National Library of Medicine and excluding Medline records), and CINAHL (via EbscoHost) dari database awal hingga 29 Mei 2019, menggunakan strategi pencarian yang sensitive. Datadiekstraksi secara independent oleh 2 reviewer dan disintesis dengan Bayesian random-effects network meta-analyses. METHOD Ekstraksi Data dan Penilaian Risk-of-Bias Risk of bias menggunakan the Cochrane risk-of-bias. Kepastian bukti untuk network meta analisis dinilai dan ditentukan menggunakan GRADE (Grading of Recommendations Assessment, Development, and Evaluation). Risk of bias diurutkan dari rendah, tinggi, atau tidak jelas berdasarkan studi rendomisasi, penyembunyian alokasi, pembutaan dalam penilaian hasil, tidak di follow up, treatment of withdrawals, dan pelaporan selektif. Analisis Statistik Standard pairwise meta-analysis methods with random- effect models. RESULTS RESULTS Di antara 25 randomized clinical trials yang mengevaluasi 9 intervensi, 2686 dari 7743 pasien (34,6%) meninggal dalam 28 hari. Dibandingkan dengan LPV saja, prone position dan VV ECMO memiliki 28-day mortality lebih rendah. Prone position mencegah 124 lebih banyak kematian per 1000 pasien dibandingkan dengan LPV saja dan VV ECMO mencegah 161 kematian lebih banyak per 1000 pasien. RESULTS Dalam analisis sensitivitas yang dibatasi pada studi tanpa risiko bias yang tinggi (12 studi; 4213 pasien) dan studi dengan deskripsi kointervensi (17 studi; 7.196 pasien), prone position dan VV ECMO tetap secara signifikan terkait dengan mortalitas 28 hari yang lebih rendah. Analisis sensitivitas menggunakan model Poisson menunjukkan bahwa VV ECMO dan posisi rawan secara signifikan terkait dengan penurunan angka kematian. Di antara 18 uji coba yang melaporkan barotrauma, 448 dari 6258 pasien (7,2%) mengalami hasil sekunder ini. Tidak ada intervensi yang lebih baik dalam mengurangi risiko terjadinya barotrauma dan masing-masing memiliki kualitas bukti yang rendah hingga sangat rendah. RESULTS RESULTS DISCUSSION Sistematik review dan network meta analysis dari 25 RCTs, yang mencakup 7753 pasien dan 9 intervensi, menemukan bahwa prone position memiliki tingkat mortalitas 28 hari yang secara signifikan lebih rendah pada pasien dengan ARDS sedang dibandingkan dengan LPV saja. Pada pasien dengan ARDS berat, VV ECMO dikaitkan dengan mortalitas 28 hari yang jauh lebih rendah. Tidak ada intervensi yang lebih unggul dari yang lain dalam mengurangi barotrauma. Meskipun penggunaan LPV tetap menjadi perawatan pendukung utama pada pasien dengan ARDS, LPV saja mungkin tidak cukup untuk mempertahankan pertukaran gas yang memadai atau mencegah cedera paru akibat ventilator sehingga intervensi tambahan mungkin diperlukan. DISCUSSION Tidak ditemukan hubungan antara RM atau PEEP dengan tangkat mortalitas. Oleh karena itu, prone position harus dipertimbangkan sebagai pendekatan lini pertama untuk pasien dengan ARDS sedang hingga berat selain LPV. ECMO dan VV ECMO harus dipertimbangkan untuk pasien dengan ARDS berat yang memiliki kontraindikasi atau gagal prone position. DISCUSSION BATASAN Network meta analysis bergantung pada asumsi bahwa karakteristik populasi dan intervensi sebagian besar serupa di seluruh studi yang disertakan. Banyak penelitian tidak secara eksplisit menjelaskan penggunaan intervensi bersama dalam protokol atau hasil artikel yang mereka terbitkan. Hanya mengevaluasi kematian jangka pendek (28 day mortality). Efek samping pengobatan terbatas karena sifat intervensi yang berbeda. Meta-analisis dengan data pasien individu mungkin diperlukan untuk lebih jauh memisahkan efektivitas setiap intervensi dan mengeksplorasi hasil dalam subkelompok pasien penting. KESIMPULAN Meta-analisis jaringan ini mendukung penggunaan prone position dan ECMO VV sebagai intervensi tambahan pada LPV untuk pasien dengan ARDS sedang hingga berat dan ARDS berat. Selain itu, hasil kami konsisten dengan data terbaru yang menunjukkan bahwa VV ECMO dapat dianggap sebagai strategi awal untuk orang dewasa dengan ARDS berat. TERIMA KASIH