Anda di halaman 1dari 5

Tugas keperawatan keluarga

TUGAS STUDI KASUS 1 MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA

Studi Kasus Ini Di Ajukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan


keluarga Semester VI

OLEH:
KELOMPOK 4
TK.3B

ANDI NURAINI
ATI MULIATI
FIRAWATI ALI SAPUTRI
MUH. RIKO PRASETIA
MUH. ADHA AFNUR
NURUL ZEIKA HAIRUNNISA
NOVA RAHMAYANTY
NI KADEK ANDRIANI PUTRI
RISKA SULISTIYA NINGRUM
KIKI WIDIASARI
SYELLA ETIYASNINGSI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATANKENDARI JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021
SKENARIO I:
Ny.A berusia 55 tahun tinggal bersama kedua orang anaknya dengan anak pertama
berusia 16 tahun. klien mengalami batuk dan oleh dokter di Puskesmas dinyatakan
menderita TB paru, semenjak itu BB nya menurun. Pada saat dikaji, pasien mengatakan
bahwa bapaknya juga menderita TB paru dan keluarga tidak memisahkan alat makan dan
minum, begitupun dengan keadaan ruangan rumah dan kamar tidur penderita tampak
lembab. Pendidikan klien tersebut hanya tamatan SD. Klien mengatakan tidak pernah
periksa ke dokter dan tidak meminum obat TB paru lagi karena menganggap sudah tidak
batuk lagi, pasien pernah Drop out TB dan tidak ada PMO yang mendampingi. Dari
pengkajian fungsi perawatan kesehatan didapatkan data bahwa keluarga tidak mengenal
penyakit yang sedang diderita , tidak tahu bagaimana perawatan yang tepat untuk
mempercepat kesembuhan Saat ditanya tentang obat yang diberikan, keluarga juga tidak
tahu bagaimana cara menggunakan obat yang benar ( pasien mendapatkan pengobatan Anti
Dot paket 1 selama 6 bulan : Rifampisin, Etambutol, Isoniazid pengobatan tahap intensif).

KETUA KELOMPOK KASUS 1 : NURUL ZEIKA HAIRUNNISA


SEKRETARIS : MUH. RIKO PRASETIA
NOTULEN : ANDI NURAINI
LEMBAR KERJA KELOMPOK

A. Klasifikasi kata – kata sulit


1. Syella etiyaningsi : Pengobatan anti dot
2. Kiki Widiasari :Drop out TB
3. Nurul zeika hairunnisa : PMO

B. Kata/Problem Kunci
1. Riska sulistiya ningrum : Gangguan sistem pernapasan
2. Nova rahmayanti : Klien mengalami batuk
3. Firawati ali saputri : Klien penderita TB paru
4. Ni kadek andriani putrid : BB klien menurun
5. Ati muliati : Klien tidak pernah Drop out TB
6. Kiki widiasari : Tidak ada PMO yang mendampingi
7. Andi nuraini : Keluarga tidak mengenal penyakit yang diderita
8. Muh. Riko prasetia : Keluarga tidak tau bagaimana perawatan yang tepat
untuk mempercepat kesembuhan saat ditanya tentang obat yang diberikan
9. Muh adha afnur : Keluarga juga tidak tau bagaimana menggunakan obat
yang benar

C. Jelaskan pertanyaan – pertanyaan penting


1. Nova rahmayanti : Jelaskan patofisiologi dari TB paru ?
2. Ni kadek andriani putrid : Apa sja komplikasi akibat TB paru ?
3. Firawati ali saputri : Apakah ada faktor resiko penyebaran penyakit TB dari
klien ke anggota keluarganya. Jika ya jelaskan..?
4. Kiki widiasari : Diagnosa apa yang mungkin muncul pada kasus
tersebut?
5. Nurul zeika hairunnisa : Label Intervensi apa saja yang tepat pada kasus
Tersebut?
6. Riska sulistiya ningrum : Tindakan mandiri apa yg bisa di lakukan pada pasien
TB?
D. Jawaban Penting
1. Ati muliati :
 Proses terjadinya penyakit ini berawal dari udara
yang terpapar oleh bakteri Mycobacterium
tuberkulosis yang kemudian terhirup oleh
seseorang, masuk kedalam saluran pernafasan
(paru-paru). Bakteri ini kemudian menempel pada
alveoli, yang kemudian hidup dan
berkembangbiak. Sifat lain dari bakteri ini adalah
aerob yang artinya menyukai daerah dengan
banyak oksigen. Daerah yang memiliki kandungan
oksigen tinggi dalam paru adalah alveoli. Daerah
ini menjadi predileksi pada penyakit tuberkulosis.
2. Andi nuraini :
 1.kerusakan pada otak
2.kerusakan jantung
3.gangguan fungsi penglihatan
4.kerusakan funsi hati
5.kerusakan funsi ginjal
3. Syella etiyaningsi :
 Keluarga tidak mengenal penyakit yang diderita,
sehingga keluarga tidak tau cara melakukan
perawatan penyakit
 Keluarga tidak memisahkan alat makan dan
minum
 Ruang rumah yang rumah dan kamar tidur
penderita tampak lembab
4. Muh. Riko prasetia :
 1. Bersihan jalan napas tidak efektif
 2. Defisit pengetahuan
 3. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
5. Muh. Adha afnur :
 1. Bersihan jalan napas tidak efektif
 Label intervensi : latihan batuk efektif
2. deficit pengetahuan
 Label intervensi : edukasi kesehatan
3. Manajemen kesehatan keluarga tidak
efektif
 Label intervensi : dukungan keluarga
merencanakan perawatan
6. Nurul zeika hairunnisa :
 Diajarkan tehnik batuk efektif, dan banyak minum
air hangat untuk mempermudah pengeluaran
dahak

Anda mungkin juga menyukai