Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

SEL PROKARIOTIK DAN SEL EUKARIOTIK


: PERBEDAAN DAN SRUKTUR

Disusun oleh:
Nama : Fachrul Lingga Prawidyatama
NIM : 20/461038/BI/10589

LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
SEL PROKARIOTIK DAN SEL EUKARIOTIK
: PERBEDAAN DAN SRUKTUR

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan kita dimulai dari yang terkecil. Begitu juga makhluk hidup. setiap
makhluk hidup terdiri dari susunan yang memiliki ukuran yang terkecil, yang
kemudian akan membentuk suatu koloni atau kumpulan yang saling berkaitan dan
bekerja sama. Sehingga suatu organisme atau mahluk hidup yang kompleks
memiliki suatu organisasi kehidupan(Syaifudin 2009).
Bagian terkecil dari mahluk hidup berupa sel. Sel merupakan unit terkecil yang
menyusun tubuh mahluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi
kehidupan. Atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural dan fungsional
terkecil dari mahluk hidup. Setiap sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu inti sel
(nukleus), sitoplasma dan organel sel. Sel sebagai unit fungsional bermakna
bahwa sel-sel penyusun tubuh mahluk hidup melakukan suatu fungsi atau
kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi, ekskresi,
transportasi, sintesis, reproduksi dan respon (tanggapan) terhadap rangsangan. Sel
juga sebagai unit hereditas atau pewaris yang menurunkan sifat genetis dari satu
generasi ke generasi berikutnya (Syamsuri Dkk. 2004).
Sebagian besar sel memiliki ukuran yang sangat kecil. Umumnya sel berdiameter
1-100µm. Dengan ukuran yang sangat kecil tersebut, sel tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Maka perlu digunakan alat bantu yaitu mikroskop. Seiring
dengan perkembangan dari mikroskop, di temukan 2 tipe strukur sel, yaitu sel
prokariotik dan prokariotik.
Eukariotik merupakan kelompok yang memiliki sel kompartemen yang di
kelilingi membrane termasuk nukleus, organel- organel seperti mitokondria ,
kloroplas dan lain;lain. Sedangkan prokariot merupakan kelompok yang selnya
tidak memiliki kompartemen internal (Syamsuri Dkk. 2004).
B. Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat untuk mengkaji dan mempelajari lebih dalam
mengenai perbedaan dan struktur sel prokariotik dan eukariotik.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan organisme yang dapat hidup dengan memanfaatkan
lebih banyak sumber energi dibandingkan dengan organisme hidup lainya.
Organisme prokariotik dapat hidup pada habitat yang ekstrim, contohnya hidup di
laut dengan kadar garam yang tinggi atau sumber air panas. Organisme
prokariotik tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang
relatif sederhana. Prokariotik dibagi menjadi dua kelompok besar yang meliputi
hampir seluruh jenis bacteri dan archea. Genom prokariotik terdiri dari kromosom
tunggal yang melingkar tanpa organisasi (DNA) (Campbell 2000).
Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel
eukariotik . Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat
dalam rantai agregrat, atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel
prokariotik adalah bakteri Echerichia coli .

Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri


modern atau bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga
hijau-biru. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,1 -5 µm. Struktur umum sel
prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam
adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom, dan materi inti
(DNA dan RNA).
Sel prokariot, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Sel prokariotik berukuran 0,1-5 µm
 Memiliki materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membrane inti
 DNA prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Di luar
nukleoid terdapat juga DNA sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid
 Sebagian besar memiliki dinding sel
 Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma
Contoh: Cyanobacteria dan sel bakteri
Prokariot ditemukan di berbagai lingkungan ekstrem dingin, panas, asam, atau
basa yang tidak cocok bagi eukariot.

Struktur Dan Fungsi Sel Prokariotik

Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik
sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah
uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik
uniseluler ini mampu membentuk koloni(Entjang 2003).

Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA
dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak
memiliki membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan
kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem
endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks
Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas,
tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom
dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri
(Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah sebagai
berikut:

1. Dinding Sel
Dinding sel adalah bagian terluar dari sel yaitu sel tumbuhan. Struktur terdiri atas:
a. Peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bakteri kaku)

b. Lipid (lemak)

c. Protein
2. Sitoplasma
Stuktur sitoplasma terdiri atas air, nutrisi / zat makanan terlarut, lemak, protein,
mineral, serta enzim-enzim
3. Mesosom
Mesosom merupakan pelekukan kedalam ( invaginasi) dari membrane plasma.
4. Membran plasma
Membran plasma adalah selaput tipis yang membatasi isi sel denganlingkungan
disekitarnya

5. Nukleoid
Bahan inti dari bakteri yang tersusun dari DNA yang membentuk kromosom
tunggal dan sirkuler. Pada bakteri tertentu terdapat DNA sirkuler yang lebih kecil
dan berada  diluar kromosom yang disebut plasmid.
6. Organel
Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari
RNA dan protein. Ribosom merupakan temapt sintesa
protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein. RNA
(Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai
pesanan DNA.
7. Flagelum
Terdapat pada beberapa jenis bakteri (basilu dan spirilus). Tersusun dari protein
flagalin fungSinya untuk pergerakan.
8. Pili (fimbriae)
Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan
mikroskop electron. Dijumpai pada bakteri yang bergerak maupun yang tidak
bergerak . fungsi : untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan
yang merupakan sumber nutriennya.
B. Sel Eukariotik

Sel eukariot adalah sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi pemisahan
antara inti sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sel eukariotik berukuran 10-100µm

2. Memiliki materi genetik berupa DNA yang dibungkus membrane inti

3. Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)

4. Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik


Contoh : Sel hewan dan sel tumbuhan

Selaput membran sel bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui
molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol dan berbagai ion.
Berfungsi memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya dan menyaring
masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus
membran sel, serta merespon sinyal dari luar. Memiliki ketebalan antara 5-10 nm. 

Pada sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan


kental (merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organel
lah yang menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi
(perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar
proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik .

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan
organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan
nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat
kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.

Disamping air di dalamnya terlarut banyak molekul-molekul kecil, ion dan


protein. Ukuran partikel terlarut antara 0,001-0,1 µm dan bersifat transparan.
Koloid sitoplasma dapat berubah dari sol ke gel begitu sebaliknya. Sol terjadi jika
konsentrasi air tinggi, sedang gel saat konsentrasi air rendah.Sel eukariot memiliki
banyak organel yang memiliki fungsinya masing-masing yang secara keseluruhan
berperan dalam metabolisme sel. Di bawah ini terdapat beberapa jenis oganel sel
dan fungsinya(Waluyo 2019).

Tabel 2. Beberapa Jenis Organel Sel Eukariotik dan Fungsinya

Organel Fungsinya

Ribosom Tempat sintesis protein

Reticulum Endoplasma RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis


protein dan RE halus berfungsi sebagai tempat
sintesa lipid, metabolism karbohidrat, dan
detoksifikasi obat-obatan

Badan Golgi Memproses protein dan molekul lain yang akan


dibawa ke luar sel atau ke membrane sel

Lisosom
Mencerna makromolekul secara intraseluler dan
merusak sel-sel asing

Peroksisom Merombak H2O2 yang bersifat racun bagi sel

Mitokondria Tempat terjadinya respirasi seluler yang


menghasilkan ATP

Vakuola
Tempat penyimpanan cadangan makanan dan
zat-zat sisa metabolisme

Kloroplas Tempat berlangsungnya fotosintesis

Nukleus Organel terbesar di dalam sel yang berperan


penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel.

C.Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik


Sel prokariot dan eukariot memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan
dasar utama ada tidaknya membrane inti sel.Tentu tidak hanya satu perbedaan
masih ada lagi perbedaan lainnya(Waluyo 2019).
Tabel 3.Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik
Prokariotik Eukariotik
Tidak memiliki inti yang sebenarnya, Memiliki nucleus yang sebenarnya
materi inti tersebar dalam sitoplasma karena materi inti dilingkupi oleh
karena tidak mempunyai membrane membrane inti
inti
Memiliki DNA yang lebih sederhana, Memiliki DNA yang lebih kompleks,
lebih sedikit mengandung pasangan lebih banyak mengandung pasangan
basa nukleotida, berbentuk sirkuler basa nukleotida, sehingga harus
digulung pada protein histon (ada
histonnya)
Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu)
Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson
Memiliki operon Tidak memiliki operon
Proses transkipsi dan translasi dapat Transkipsi terjadi di inti, dan translasi
terjadi secara simultan terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak
dapat berjalan secara bersamaan.
Proses transkipsi terjadi lebih
sederhana Transkipsi lebih rumit terjadi,
dikarenakan akses RNA polymerase
terhadap DNA lebih lama akibat DNA
dikemas secara kompak dengan
protein histon

Proses regulasi sintesis protein lebih


sederhana Proses regulasi sintesis proteinnya
lebih kompleks

BAB III. SINTESIS


A.Sel Prokariotik
Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel
eukariotik . Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat
dalam rantai agregrat, atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel
prokariotik adalah bakteri Echerichia coli.

Sel prokariotik merupakan organisme yang dapat hidup dengan memanfaatkan


lebih banyak sumber energi dibandingkan dengan organisme hidup lainnya.
Organisme ini dapat hidup pada habitat yang ekstrim. Contohnya pada sumber air
panas atau laut dengan kadar garam yang tinggi. Organisme pro kariotik tidak
memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang sederhana.
Prokariotik dibagi menjadi dua kelompok besar yang meliputi hampir seluruh
jenis bacteria dan archea. Genom prokariotik terdiri dari kromosom tunggal yang
melingkar tanpa organisasi (DNA).
Memiliki Struktur sel seperti : Dinding sel,Sitoplasma,Mesosom,Membran
plasma,Nukleoid,Organel,Flagelum,dan Pili.

B.Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti sehingga terjadi pemisahan
antara inti sel dan sitoplasma,juga mengandung organel lain selain nukleus.
Organel adalah struktur dalam sitoplasma yang melakukan pekerjaan tertentu
dalam sel. Organel yang disebut mitokondria, misalnya, menyediakan energi
untuk sel, dan organel yang disebut zat vakuola merupakan tempat penyimpanan
pada sel. Organel memungkinkan sel-sel eukariotik untuk melaksanankan fungsi
lebih banyak dari sel prokariotik.
Adapun beberapa bagian sel eukariotik :
Ribosom,Reticulum,Endoplasma,,Badan,Golgi,Lisosom,Peroksisom,Mitokondria,
Vakuola,Kloroplas,Membran Sel,Nukleus,Sitoplasma dan Sitoskeleton.

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan
1.           Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membrane inti
sehingga aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam
sitoplasma.
2.           Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membrane inti sehingga sel
ini memiliki inti sel dan pada sel eukariot terdapat organel-organel sel
yang memiliki fungsinya masing-masing.
3.           Sel eukariot ada yang berbentuk tunggal dan multiseluler.
4.           Selain adanya perbedaan organel sel, terdapat perbedaan genom.
5.           Genom prokariot pada kromosom tunggal, DNA atau RNA saja.
6.           Pada eukariot genom inti terdapat pada kromosom dan informasi genetic

(genom) organel terdapat pada mitokondria dan plastid (kloroplas).


7.           Dalam proses hidupnya, terdapat perbedaan dalam proses sintesis
protein yaitu pada tahap transkipsi dan translasi.
8.        Beberapa organel seperti membrane plasma, sitoplasma, dan ribosom
sama-sama dimiliki oleh sel prokariotik dan eukariotik.
B. Saran
Saran untuk meningkatkan proses pembelajaran mengenai sel prokariotik dan
eukariotik dengan cara meningkatakan penguasaan konsep dan berpikir kiritis
mahasiswa juga mengkaji lebih mendalam mengenai materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar. Dkk. 2004. Biologi jilid 1A umtuk SMA kelas X semester 1.
 

Erlangga: Jakarta.
Entjang, Indan. 2003. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI UNTUK
AKADEMI KEPERAWATAN. Citra Aditya Bakti : Bandung.
Syaifudin, 2009. ANATOMI TUBUH MANUSIA UNTUK MAHASISWA
KEPERAWATAN. Salemba Medika : Jakarta.
Waluyo Lud. 2019. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang:
Malang.
Campbell, N. A. & J. B. Reece .2000.Biologi Edisi kelima Jilid 2
.Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai