Senin, 22 Februari 2021
MANAJEMEN HUTAN:
Dulu: sederhana karena konfliknya sedikit
yang terkait dengan penggunaan SDH.
Pengelolaan di luar negeri lebih
Kalau di luar negeri tergantung sama
negaranya. Kalau negara itu banyak konflik ya
pengelolaannya lebih sulit, sedangkan kalau
negaranya minim konflik maka pengelolaan
hutan akan lebih mudah dilakukan.
Negara maju tingkat kesadaran masyarakat
terhadap lingkungan jauh lebih baik, tingkat
kesejahteraan juga lebih bagus dibanding
negara berkembang.
Hutan digunakan untuk mengurangi emisi
GRK akibat pabrik industri yang mereka buat,
sedangkan di Indonesia hutan untuk mencari
makan. Ya makan manusia, makan hewan.
NEGARA MAJU YANG DIWAKILI OLEH
AMERIKA MENGATAKAN:
Kebanyakan orang Amerika percaya bahwa
pengelolaan hutan menjadi sesuatu yang
penting sebagai cara yang menjamin bahwa
hutan harus tetap ada untuk generasi
mendatang.
Intinya hutan itu harus lestari, karena lestari
pasti menyangkut dua generasi (generasi saat
ini dan generasi mendatang).
HUTAN KAITANNYA DENGAN ISU
LINGKUNGAN GLOBAL
Jurnal berjudul without forest, we all has
death.
Salah satu isu global di bidang hutan dan
lingkungan saat ini menjadi sangat dominan
karena lingkungan hidup berhubungan erat
dengan hutan.
Salah satu komponen GRK yaitu gas CO2
sebagai penyebab utama meningkatnya GRK.
2 penyebab utama meningkatnya GRK:
1. Deforestasi
Luas hutannya berkurang. Perubahan
lahan hutan menjadi non kawasan
hutan.
2. Degradasi hutan, khususnya di daerah
tropis (salah satunya Indonesia)
Degradasi: penurunan. Luas hutannya
tetap, tapi kualitas dan isinya turun.
Penyebab meningkatnya deforestasi dan
degradasi hutan:
1. Pertumbuhan populasi penduduk
2. Illegal logging
3. Pembakaran hutan
4. Penggembalaan
5. dsb
Emitter GRK:
Kalau di negara berkembang akibat
deforestasi dan degradasi hutan, sedangkan di
negara maju namanya fossil fuel combustion:
komponennya atom C jika bahan tersebut
dibakar akan melepaskan CO2 menuju
atmosfer.
Energi potensial: sewaktu waktu bisa berubah
menjadi energi yang lain (bencana
hidrometeorologi).
Bencana Hidrometeorologi:
Bencana yang disebabkan karena cuaca dan
iklim yang sangat ekstrim. Faktor iklim salah
satunya adalah suhu. Suhu di permukaan
bumi semakin panas akibat meningkatnya
GRK di atmosfer yang tebal.
Hitrat: perangkap panas >> panas dari
permukaan bumi tertahan oleh GRK sehingga
sinar matahari yang sampai atmosfer tidak
bisa lolos makanya panas dikembalikan lagi ke
permukaan bumi.
Panasnya kemana? Ke semua wilayah di bumi,
makanya disebut dengan Global Warming.
Mitigasi Pengurangan GRK :
Dapat dilakukan dengan membangun hutan.
Hutan mempunyai peran untuk mengubah
CO2 menjadi karbohidrat melalui fotosintesis
(sinar matahari berubah manjadi energi kimia
yaitu biomasa).
Adaptasi: mahkluh hidup menyesuaikan diri
lagi dengan lingkungannya.
Bencana hidrometeorologi: salah satunya
contohnya adalah banjir.
Dinamic equilibrium: keseimbangan yang
dinamis. Hubungannya sama hukum newton 3
(aksi reaksi).
Kalau di rantai makanan hubungannya dengan
tidak adanya keseimbangan kalau salah satu
komponen hilang atau habis.
Cara Mengelola Hutan:
Tergantung hutannya, hutan alam atau hutan
tanaman sehingga hutan punya 2 peran
sebagai siklus karbon global (global carbon
cycles):
1. Hutan sebagai carbon source (di
atmosfer)
hutannya rusak akibat deofrestasi dan
degradasi.
Kenapa? Kualitas hutannya menurun
akibat kebakaran hutan,misalnya. Itu
kan bisa meningkatkan emisi CO2.
Hutan bisamenyimpan C sebagai hasil
dair proses fotosintesis.
2. Hutan sebagai carbon sink
hutan dapat menjadi penyimoan
karbon dari atmosfer pada saat kita
melakukan pembangunan hutan.
Penyimpan karbon dalam bentuk
biomassa dari fotosintesis.
Tanya jawab:
Gilang: ga denger tadi gilang nanya apa
huhuhu
Pak Ris: Sangat bisa ada pengaruhnya karena
kita tinggal di bumi ini ya sama, begitu juga
lautnya Cuma karena dipisah pisah aja.
Rusaknya hutan tropis di daerah khatulistiwa
(membagi 4 benua dan 2 samudera) makanya
bisa membagi antara negara satu dengan
lainnya. Kalau ada bencana, medianya ya
angin dan air. Dunia sangat paham makanya
negara topis maupun subtropis harus bekerja
sama mengatasi global warming dengan
dibentuknya badan dunia (ITTC).
Kyoto protocol: setiap negara dihitung debit
kreditnya karbon.
1. Join Implementasion
2. Clean Development Development
3. Traiding Emission
Kelanjutan dari Kyoto Protocol:
Melakukan COP (konverensi dalam rangka
emisi global) ke 13 di Bali: menghasilkan
REDD. Berharap hutan Indonesia bagus, tidak
ada lagi deforestasi dan degradasi hutan.