KONDISI HUTAN INDONESIA: Dikembangkan berbagai skema yang
populer di zaman ini. Luas hutan di Indonesia 120,7 juta Ha Contoh: (63,09% dari luas daratan). PHJO: dibuat untuk memebrikan Jumlah penduduk miskin di areal lahan kepada masyarakat dalam hutan 10,2 jt (36,73% dari total mengelola suatu kawasan bersama penduduk miskin di Indonesia). dengan Perum Perhutani. Sumber: statistik KLHK, 5 Desember Management Rezim: Mengelola 2017. rezim didasarkan pada Alokasi pengelolaan hutan untuk ketergantungan masyarakat terhadap masyarakat kurang lebih 13%. lahan hutan. Dikaitkan dengan jarak Sumber: PIAPS. desa ke hutan. Ada 4 pola, yang paling mendekati itu Salah satu keberhasilan pengelolaan hutan yang pola ke 4 karena bener bener adalah : mengakomodasi kepentingan 1. menurunnya angka kemiskinan yang masyarakat. bisa diukur dari berkurangnya atau MR 2: jarak tanam dilebarkan menjadi meningkatnya kesejahteraan 2 x 6 misalnya. Di awal masyarakat desa hutan. pembangunana hutan, si petani punya 2. Peningkatan penutupan kawasan kesempatan untuk menananm secara hutan tumpangsari. MR 3: mengatur lebih lebar lagi PARADIGMA PENGELOLAAN HUTAN tentang jarak tanam. INDONESIA: Penetapan MR 1 sampai 4 diatur a. Timber extraction: pengelolaan pada sama sepeti apa yang dibuthukan dan masa kolonial Belanda dan Jepang. apa yang tersedia. b. Timber management: HPH dan HTI Tahun 2001: pengelolaan hutan diterapkan di Indonesia (akses PHBM. Ini menjadi peluang untuk pengelolaan hutan untuk perusahaan akses masyarakat dan mengangkat hutan). Hak kelola diberikan ke derajat masyarakat desa hutan. perusahaan (BUMN atau BUMS). Tadinya sebagai tenaga kerja maka c. Social forestry: terbukanya akses dengan adanya PHBM bisa menjadi pengelolaan hutan untuk masyrakat mitra pengelolaan SDH. dalam bentuk PHJO, PHBM, HKm, KULINKK: perlakuan perlindungan dan HTR, HD, KULIN KK, IPHPS, HA, dan kemitraan kehutanan. HR. Dalam pengelolaan hutan harus IPHPS: izin pemanfaatan hutan membuka diri bahwa ada orang orang perhutanan sosial yang harus diberi akses pengelolaan SKEMA PERHUTANAN SOSIAL: hutan. Di tahun 2016 melalui Permen KLHK NO 83 usaha pemanfaatan hutan dicetuskan perhutanan sosial sebagai sebuah kemasyarakatan sistem pengelolaan hutan lestari yang 3. Hutan Tanaman Rakyat, izin yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara diberikan adalah IUPHHK HTR atau atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan ziin usaha pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat setempat atau masyarakat kayu hutan tanaman rakyat hukum adat sebagai pelaku utama untuk 4. Hutan Adat, tenurialnya adalah meningkatkan kesejahteraannya, penetapan pencantuman hutan adat. keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial Sejak awal diakui bahwa kawasan budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutuan hutan masuk ke dalam hutan milik. Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Sehingga bukan bagian dari hutan Hutan Rakyat, Hutan Adat dan Kemitraan negara. Kehutanan. 5. Kemitraan Kehutanan, dalam bentuk KULIN KK atau pengakuan Bentuknya: memayungi praktek social perlindungan kemitraan kehutanan forestry. dan IPHPS atau izin pemanfaatan Perhutanan sosial bukan sebagai skema baru hutan perhutanan sosial di pulau di luar HD, HTR, HKm, dll tapi ini memayungi jawa. Nanti termasuk IPHPS. agar lebih kuat. Perhutani punya PHBM yang berarti Perhutani Memayungi: memiliki sistem pengelolaan hutan yang sudah memebrikan akses ke masyrakat. a. HD b. HKm PHBM tidak berarti diganti, tapi bagaimana c. HTR upaya percepaatan pelaksanaan PS itu d. HA didorong oleh Perhutani. e. Kemitraan Kenapa harus dikembangkan? Sebagai upaya percepatan social forestry di Karena adanya keprihatinan lambatnya Indonesia karena seiring menigkatnya pengelolaan hutan dilakukan tetapi masih deforestasi. Selain itu upaya masyarakat ditemukan 40% penduudk miskin di sekitar dalam pengelolaan hutan masih ada banyak wilayah hutan. kendala terlait dengan sumberdaya. SISTEM MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT SKEMA PS: DI DESA HUTAN: 1. Hutan Desa, dengan tenurial HPHD (Hak Pengeloalan Hutan Desa): nanti iznnya diberikan le lembaga desa. Lembaga desa berada id wilayah administrasi desa itu. Contoh: KTHD (Kelompok Tani Hutan Desa) yang izinnya tidak bisa diberikan secara perseorangan. 2. Hutan Kemasyarakatan, izin yang Contoh jasa lingkungan: mangunan, watu diberikan adlah IUPHKm atau izin payung, kalibiru. Awalnya mangunan itu hutan produksi getah, digunakan dalam kehidupan mereka sehari tapi akhirnya dirubah statusnya menjadi hutn hari. Ada mekanisme yang diberikan oleh lindung karena sudah tidak boleh disadap lagi negara. getahnya. Petani penyadap getah di Mangunan kehilangan mata pencaharian. TUJUAN PENETAPAN HUKUM ADAT: Kemudian masyarakat memiliki kreativitas 1. Menjamin ruang hidup masyarakat yaitu muncul ide ekowisata. hukum adat 2. Melestarikan ekosistem hutan dan Kalau watu payung dan kalibiru itu awalnya hutan produksi tapi dirubah menjadi HKm. lingkungan 3. Perlindungan kearifan lokal dan Ini memberikan dampak baik mengenai pengetahuan tradisional. ekowisata di luar wilayah hutan, contohnya di 4. Salah satu pola dalam penyelesaian hutan rakyat yaitu di Pegunungan Menoreh. konflik terkait dengan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan. ALOKASI PIAPS (Peta Indikatif dan Areal Perhutanan Sosial)
Ada 13,8 sekian juta hektar dari sumatera
sampai papua.
Kita bisa membuat dengan berbagai tujuan
kelola hutan.
PENGAKUAN KEBERADAAN DAN HAK
MASYARAKAT HUKUM ADAT:
Pemerintah membuka kepada kelompok
masyarakat hukum adat untuk mengajukan keberatan sepanjang masyarakat itu bisa membuktikan benar benar masyarakat hukum adat itu ada dan memiliki hukum adat yang
Perbedaan Mengenai Sosial Forestry, Hutan Rakyat (Farm Forestry), Hutan Kemasyarakatan (Communal Forestry), Agroforestry, Ekstensifikasi Forestry, PHBM, Dan Tumpangsari