Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

SOSIALISASI KPHP SUNGAI SEMBULAN

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI SUNGAI SEMBULAN


DINAS KEHUTANAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung
keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-
kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam
hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan
sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan perlindungannya telah diatur dalam UUD 45,
UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun 1997, UU No. 41 tahun 1999, dan beberapa
keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta beberapa keputusan dari
beberapa Dirjennya.
Indonesia telah mengalami degradasi dan deforestasi. diakibatkan antara lain oleh:
pembangunan infrastuktur, pembangunan pertanian, perkebunan, dan pemukiman, dll. Selain
itu banyak kawasan hutan yang belum ada pengelola dan pemanfaatnya sehingga menjadi
wilayah-wilayah open access, sehingga dapat menimbulkan kerawanan dari kejahatan
kehutanan, antara lain: illegal logging, perambahan dan sebagainya.
Untuk menuju pengelolaan hutan lestari harus ada organisasi tingkat tapak sebagai
organisasi teritory (wilayah). Organisasi tingkat tapak yang dimaksud adalah Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) yang benar-benar menjalankan fungsi menajemen/pengelolaan
kawasan hutan pada wilayahnya. Pembentukan KPH telah menjadi amanat peraturan
perundangan bidang kehutanan.
KPHP Sungai Sembulan sebagai salah KPH yang ada di Provinsi Bangka Belitung,
didirikan pada tahun 2010. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPHP) Sungai Sembulan
mempunyai peran untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kehutanan yang
diwujudkan dalam bentuk Optimalisasi akses masyarakat terhadap hutan serta merupakan
salah satu jalan bagi resolusi konflik. Keberadaan KPHP Sungai Sembulan di tingkat
lapangan yang dekat masyarakat, akan memudahkan pemahaman permasalahan riil di tingkat
lapangan, untuk sekaligus memposisikan perannya dalam penetapan bentuk akses yang tepat
bagi masyarakat serta saran solusi konflik. Selain itu KPHP Sungai Sembulan menjadi salah
satu wujud nyata bentuk desentralisasi sektor kehutanan.
Wilayah KPHP Sungai Sembulan secara administrasi terletak pada 15 Desa dan
Kelurahan, serta berada pada 2 Kecamatan. Masyarakatnya sebagian besar sangat bergantung
kehidupannya dari hasil hutan. Banyak terjadi aktivitas, yang membuat keberadaan hutan
semakin mengalami degradasi dan deforestasi. Hal itu dibuktikan dengan kegiatan illegal
logging dan perambahan yang masih terjadi. Sehingga diharapkan KPHP Sungai Sembulan
sebagai unit pengelola terkecil di tingkat tapak dapat mengayomi serta mengatur aktivitas
masyarakat di dalam kawasan hutan, sehingga sesuai dengan aturan yang telah dibuat
pemerintah. Salah satu cara untuk memberikan pengertian kepada masyarakat, dengan cara
melakukan kegiatan Sosialisasi KPHP Sungai Sembulan.

B. Maksud dan Tujuan


Untuk memberikan pemahaman dan mengenalkan keberadaan KPHP kepada masyarakat
Desa Tanjung Pura dan Desa Lampur, sehingga aktivitas illegal yang terjadi di desa tersebut
bisa menjadi legal, dan bisa memanfaatkan keberadaan hutan yang sesuai dengan aturan yang
ada, untuk kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan kelestarian hutan dan
membimbing masyarakat dalam pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan Jasa
Lingkungan yang terdapat dimasing-masing wilayah kerja KPHP Sungai Sembulan.
BAB II
KONDISI UMUM

Luas KPHP Sungai Sembulan berdasarkan SK. 329/Menhut-II/2010 tentang Penetapan


Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Sungai Sembulan, Kabupaten
Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 39.413Ha
Berdasarkan SK. 798/Menhut-II/2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
Menjadi Bukan kawasan Hutan seluas ± 19.131 (Sembilan Belas Ribu Seratus Tiga Puluh Satu)
Hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 10.878 (Sepuluh Ribu Delapan Ratus Tujuh
Puluh Delapan) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas
± 3.210 ( Tiga Ribu Dua Ratus Sepuluh) Hektar Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Luas
KPHP Sungai Sembulan menjadi 38.209,461 Ha.
Areal kerja KPHP Sungai Sembulan meliputi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Sungai
Selan dan Simpang Katis, dimana kecamatan Sungai Selan terdiri dari Desa Keretak, Desa
Keretak Atas, Desa Melabun, Desa Sarang Mandi, Desa Romadhon, Desa Kerantai, Desa
Lampur, Desa Kerakas, Desa Kemingking, Desa Munggu, Desa Sungai Selan Atas, Kelurahan
Sungai Selan, Desa Tanjungpura, sedangkan di kecamatan Simpang Katis terdiri dari Desa Puput
dan Desa Katis.
BAB III
HASIL KEGIATAN

Jadwal Kegiatan Penyuluhan KPHP Sungai Sembulan

Hari/
No Kegiatan Keterangan
Tanggal
1.  Jumat, 6 Sosialisasi dan Koordinasi Kegiatan Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa Puput.
Oktober KPHP Sungai Sembulan Sosialisasi dilakukan untuk memberikan
2017 gambaran kepada masyarakat mengenai
seperti apa program yang diadakan KPHP
Sungai Sembulan baik yang sudah berjalan
serta rencana yang akan dilakukan ditahun
2018 dalam hal pengelolaan hutan yang
berkaitan dengan masyarakat seperti HTR.
2. Senin, 16 Sosialisasi tentang Integrasi Tanaman Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Oktober Kehutanan dan Peternakan Sungai Selan Atas. Sosialisasi dilakukan
2017 (Silvopastura), dan Perhutanan Sosial untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa kegiatan dalam
Pehutanan Sosial dapat dilakukan dengan
berbagai macam pola, salah satunya adalah
dengan Silvopastura yang dapat
memanfaatkan kawasan hutan (HTR) yang
dapat digunakan pula untuk peternakan,
baik itu memelihara ternak dalam kawasan
maupun penyediaan pakan ternak.
3. Rabu, 18 Sosialisasi Perhutanan Sosial, Hasil Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Oktober Hutan Bukan Kayu, dan Jasa Keretak. Sosialisasi dilakukan untuk
2017 Lingkungan member pemahaman kepada masyarakat
bahwa hasil hutan bukan hanya kayu saja,
melainkan terdapat potensi yang lain yang
dapat dikembangkan dan lebih potensial
untuk dimanfaatkan dari segi ekonomi
apabila mampu dikelola dengan
manajemen yang baik, seperti hasil hutan
bukan kayu dan jasa lingkungan.
4. Rabu, 18 Sosialisasi Perhutanan Sosial dan Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Oktober Perlindungan Hutan Kerantai. Sosialisasi dilakukan untuk
2017 memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa dalam perhutanan sosial,
masyarakat dapat ikut melakukan kegiatan
pengelolaan, kegiatan yang ditawarkan
yaitu HTR, HKm, HD, Hutan Adat, dan
Kemitraan. Selain itu, disampaikan pula
mengenai kegiatan perlindungan hutan.
5. Jumat, 20 Sosialisasi Perhutanan Sosial dan Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Oktober Perlindungan Hutan Sarang Mandi. Sosialisasi dilakukan untuk
2017 memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa dalam perhutanan sosial,
masyarakat dapat ikut melakukan kegiatan
pengelolaan, kegiatan yang ditawarkan
yaitu HTR, HKm, HD, Hutan Adat, dan
Kemitraan. Selain itu, disampaikan pula
mengenai kegiatan perlindungan hutan.
6. Rabu, 25 Sosialisasi Kerja Sama Pemanfaatan Sosialisasi dilakukan di Kantor Kelurahan
Oktober Dalam Kawasan Hutan dan Sungai Selan. Sosialisasi dilakukan untuk
2017 Pengelolaan Hutan dengan Silvofishery menginformasikan kepada masyarakat
terkait apa saja pemanfaatan yang dapat
dilakukan terhadap kawasan hutan, serta
informasi mengenai rencana kegiatan
Silvofishery
7. Rabu, 25 Sosialisasi Perhutanan Sosial Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Oktober Munggu. Sosialisasi dilakukan untuk
2017 memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa dalam perhutanan sosial,
masyarakat dapat ikut melakukan kegiatan
pengelolaan, kegiatan yang ditawarkan
yaitu HTR, HKm, HD, Hutan Adat, dan
Kemitraan.
8. Jumat, 27 Sosialisasi Perhutanan Sosial dan Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Oktober Perlindungan Hutan Melabun. Sosialisasi dilakukan untuk
2017 memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa dalam perhutanan sosial,
masyarakat dapat ikut melakukan kegiatan
pengelolaan, kegiatan yang ditawarkan
yaitu HTR, HKm, HD, Hutan Adat, dan
Kemitraan. Selain itu, disampaikan pula
mengenai kegiatan perlindungan hutan.
9. Jumat, 15 Sosialisasi KPHP Sungai Sembulan Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Desember Keretak Atas. Sosialisasi dilakukan untuk
2017 memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa dalam perhutanan sosial,
masyarakat dapat ikut melakukan kegiatan
pengelolaan, kegiatan yang ditawarkan
yaitu HTR, HKm, HD, Hutan Adat, dan
Kemitraan. Selain itu, disampaikan pula
mengenai kegiatan perlindungan hutan.
Memberikan pemahaman kepada
masyarakat terkait jenis Hasil Hutan Bukan
Kayu yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat.
10. Senin, 18 Sosialisasi KPHP Sungai Sembulan Sosialisasi dilakukan di Kantor Desa
Desember Kerakas. Materi yang disampaikan dalam
2017 sosialisasi yaitu materi pertama mengenai
profil dan program. Kedua yaitu mengenai
kerusakan hutan. Ketiga dilanjutkan materi
mengenai perlindungan hutan. Keempat
mengenai perhutanan sosial dan
pemanfaatan hutan secara umum serta
kelembagaan dalam kehutanan.

Mengetahui ,
Plh. Kepala KPHP Sungai Sembulan

Ekha Anggreini, SP. MP


NIP 19730128 200003 2 003

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI DAN KOORDINASI KEGIATAN KPHP

Hari/Tanggal : Jumat, 6 Oktober 2017


Kegiatan : Sosialisasi dan Koordinasi Kegiatan KPHP
Lokasi : Kantor Desa Puput, Kecamatan Simpang Katis
Waktu : 11.00 s/d 14.30 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 6 Oktober
2017 di ruangan kantor Desa Puput yang dihadiri oleh pihak Pemerintah
Desa dan KTH Pemegang IUPHHK-HTR, dan dari KPHP Sungai
Sembulan terdiri dari Plh. Kepala KPHP Sungai Sembulan, Penyuluh
Kehutanan dan Pertanian, dan Tenaga Bakti Rimbawan.
Hasil : 1. Pengenalan KPHP Sungai Sembulan dan Sosialisasi kegiatan yang
akan dilaksanakan
2. Penguatan dan Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat serta
mensosialisasikan kewajiban melakukan penanaman tanaman
kehutanan di lokasi HTR. Di Desa Puput terdapat KTH yang pernah
mengajukan IUPHHK-HTR, saat ini SK Izini Pemanfaatan sudah
terbit dan menunggu untuk dibagikan kepada KTH yang telah lulus
verifikasi HTR
3. Rencana kegiatan tahun 2018 pada areal KPHP Sungai Sembulan,
yaitu pembangunan persemaian, rehabilitasi hutan dan lahan serta
rencana pembentukan kelompok tani madu dan gaharu

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI TENTANG INTEGRASI TANAMAN KEHUTANAN DAN PETERNAKAN
(SILVOPASTURA), DAN PERHUTANAN SOSIAL

Hari/Tanggal : Senin, 16 Oktober 2017


Kegiatan : Sosialisasi tentang Integrasi Tanaman Kehutanan dan Peternakan
(Silvopastura), dan Perhutanan Sosial
Lokasi : Kantor Desa Sungai Selan Atas, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 09.00 s/d 15.30 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Senin tanggal 16 Oktober
2017 di ruangan kantor Desa Sungai Selan Atas yang dihadiri oleh pihak
Pemerintah Desa dan KTH Pemegang IUPHHK-HTR dan KTH Pengaju
IUPHHK-HTR, dan dari KPHP Sungai Sembulan terdiri dari, Penyuluh
Kehutanan, dan Tenaga Bakti Rimbawan. Narasumber berasal dari BPTP
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Hasil : Acara dimulai dengan perkenalan personil staf KPHP Sungai Sembulan
yang hadir pada kegiatan sosialisasi ini, oleh Ismail Irwansyah Amir
(Bakti Rimbawan). Personil yang hadir, yaitu dari Penyuluh Kehutanan
Bangka Tengah 3 Orang, Bakti Rimbawan 4 Orang. Pada saat
pembukaan Kepala Desa Sungai Selan Atas berhalangan hadir karena ada
satu dan lain hal yang tidak dapat ditinggalkan. Jumlah peserta yang
datang yaitu 35 orang. Acara dilanjutkan dengan kegiatan Sosialisasi
yang terdiri dari 3 materi yang di bawakan bergantian dari 3 narasumber
yang berbeda. Materi ketiga mengenai Perhutanan Sosial dipaparkan
terlebih dahulu sebab pemateri dari pihak BPTP Prov. Kep. Bangka
Belitung agak terlambat datang karena ada suatu hal yang harus mereka
selesaikan terlebih dahulu, di sela-sela materi, pemateri dari BPTP
kemudian hadir, sehingga dapat dilakukan panel terhadap 3 materi
sekaligus. Materi mengenai Perhutanan Sosial dipaparkan oleh Penyuluh
Kehutanan Bangka Tengah Harowansyah Edi Admaja, SP, materi
mengenai Peran Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi dalam Mendukung
Ketahanan Pangan Masyarakat Sekitar Hutan dipaparkan oleh pihak
BPTP Prov. Kep. Bangka Belitung, Dr. Suharyanto. Kemudian materi
mengenai Pemanfaatan Lahan dan Tanaman Hutan untuk Peternakan
dipaparkan oleh pihak BPTP Prov. Kep. Bangka Belitung, Zikril Hidayat,
S.Pt.
Setelah pemaparan materi, moderator membuka sesi tanya jawab antara
kelompok tani dan pemateri. Pertanyaan pertama ditanyakan oleh Pak
Joko, beliau bertanya mengenai perkembangan pengeluaran IUPHHK-
HTR pengajuan yang kedua, kemudian menanyakan bagaimana
penanganan terhadap tanaman lada mereka yang terkena penyakit kuning,
selanjutnya menanyakan dimanakah mereka dapat mendapatkan bibit
untuk tajar hidup bagi tanaman lada mereka, selain itu Pak Joko juga
menyatakan bahwa untuk menerapkan sistem silvopastura dibutuhkan
modal yang cukup tinggi bagi perekonomian mereka. Kemudian
pertanyaan ditanggapi oleh pemateri dengan jawaban yang dapat
memuaskan kelompok tani. Dalam diskusi mengenai ternak, pihak BPTP
tertarik untuk mengunjungi masyarakat dari kelompok tani yang memiliki
ternak kaki 4.
4. Setelah berdiskusi dan masyarakat mendapatkan informasi dari hasil
diskusi, dilakukan kegiatan penutupan, dan dari moderator selaku
mewakili KPHP Sungai Sembulan mengucapkan terima kasih kepada
masyarakat yang telah hadir, dan berharap hubungan dengan masyarakat
dan KPHP semakin baik.

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI PERHUTANAN SOSIAL, HASIL HUTAN BUKAN KAYU, DAN JASA LINGKUNGAN

Hari/Tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017


Kegiatan : Sosialisasi Perhutanan Sosial, Hasil Hutan Bukan Kayu, dan Jasa
Lingkungan
Lokasi : Kantor Desa Keretak, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 09.00 s/d 14.15 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Oktober
2017 di ruangan kantor Desa Keretak yang dihadiri oleh pihak Pemerintah
Desa, Tokoh Masyarakat, Ketua RT/Kepala Dusun, Perwakilan
Masyarakat (Karang Taruna, dll) dan dari KPHP Sungai Sembulan terdiri
dari, Penyuluh Kehutanan, Tenaga Bakti Rimbawan, dan Pengamanan
Hutan.
Hasil :5. Acara dimulai dengan perkenalan personil staf KPHP Sungai Sembulan
yang hadir pada kegiatan sosialisasi ini, oleh Khatibul Umam (Bakti
Rimbawan), personil yang hadir yaitu dari Pimpinan Plh. Kepala KPHP
Sungai Sembulan yakni Bu Ekha Anggraeni, Penyuluh Kehutanan
Bangka Tengah 2 orang, Pengamanan Hutan 3 orang serta Bakti
Rimbawan sejumlah 3 orang. Setelah itu pihak Kepala Desa yakni Pak
Akhmad Nurihcsan menyampaikan kata-kata sambutan, acara dilanjutkan
dengan kegiatan sosialisasi yang terdiri dari 3 sesi. Sesi pertama
perkenalan KPHP Sungai Sembulan serta Pemanfaatan Usaha Hasil
Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan Jasa Lingkungan oleh Bu Koordinator
KPHP Bangka Tengah, Bu Ekha Anggraeni. Diharapkan dengan adanya
sosialisasi ini masyarakat semakin sadar bahwa selain kayu, hutan
mempunyai potensi, yang justru lebih menghasilkan. Sesi kdua tentang
Manajemen Perencanaan Kehutanan, oleh Pak Dramuzi. Manajemen
Perencanaan yang baik, kelestarian hutan dan kesejahtraan masyarakat
Desa Keretak bisa lebih baik, dan beliau menekankan pentingnya
kreativitas dalam mengelola kawasan hutan. Pada sesi ketiga disampaikan
tentang Perhutanan Sosial. Perhutanan Sosial terdiri dari skema HD,
HKm, HTR dan Kemitraan. Untuk masyarakat Desa Keretak, mereka
telah melaksanakan skema HTR, dan diharapkan pengukuran yang telah
dilakukan di lahan mereka, SK HTRnya dapat segera terbit. Acara
dilanjutkan dengan acara tanya jawab. Dan terakhir acara penutup, dari
pihak KPHP Sungai Sembulan mengucapkan terima kasih kepada
masyarakat yang telah hadir, dan berharap hubungan dengan masyarakat
den KPHP semakin baik.

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI PERHUTANAN SOSIAL DAN PERLINDUNGAN HUTAN

Hari/Tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017


Kegiatan : Sosialisasi Perhutanan Sosial dan Perlindungan Hutan
Lokasi : Kantor Desa Kerantai, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 09.00 s/d 16.45 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Oktober
2017 di kantor Desa Kerantai yang dihadiri oleh pihak Pemerintah Desa
Kerantai, Pemerintah Desa Kemingking, Tokoh Masyarakat Desa
Kerantai, Tokoh Masyarakat Desa Kemingking, Ketua RT/Kepala Dusun
Desa Kerantai, Ketua RT/Kepala Dusun Desa Kemingking, dan dari
KPHP Sungai Sembulan terdiri dari, Penyuluh Kehutanan, Tenaga Bakti
Rimbawan, dan Pengamanan Hutan.
Hasil : 1. Acara dimulai oleh staf KPHP Sungai Sembulan yaitu Hendrick C.
Simorangkir (Bakti Rimbawan). Jumlah peserta Hadir 35 Orang.
2. Dalam Kegiatan Sosialisasi membahas tentang Perhutanan Sosial
dan Perlindungan Hutan, materi oleh 2 orang narasumber.
3. Dalam Diskusi terdapat dua pertanyaan yang diajukan oleh
masyarakat yaitu Pak Samsu, beliau bertanya mengenai
pengamanan hutan dan perambahan yang semakin marak di
wilayah Desa Kerantai. Pertanyaan kedua oleh Pak Syahrial
tentang bagaimana jangka perizinan Perhutanan Sosial

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI PERHUTANAN SOSIAL DAN PERLINDUNGAN HUTAN

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Oktober 2017


Kegiatan : Sosialisasi Perhutanan Sosial dan Perlindungan Hutan
Lokasi : Kantor Desa Sarang Mandi, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 09.00 s/d 13.00 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 20 Oktober
2017 di kantor Desa Sarang Mandi yang dihadiri oleh Warga Desa Sarang
Mandi dan Warga Desa Romadhon, dan dari KPHP Sungai Sembulan
terdiri dari, Polisi Kehutanan, Penyuluh Kehutanan, Tenaga Bakti
Rimbawan, dan Pengamanan Hutan.
Hasil : 1. Sosialisasi KPHP Sungai Sembulan di Desa Sarang Mandi diawali
dengan pengenalan singkat tentang KPHP Sungai Sembulan.
Kemudian dilanjutkan dengan materi Perlindungan Hutan yang
disampaikan oleh Polisi Kehutanan serta materi tentang Perhutanan
Sosial yang disampaikan oleh Penyuluh Kehutanan.
2. Dalam penyampaian materi Perhutanan Sosial, dijelaskan tentang
beberapa skema yang dapat diajukan oleh masyarakat seperti Hutan
Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa dan Kemitraan.
3. Dalam Sesi Diskusi diketahui bahwa, mayoritas masyarakat Desa
Sarang Mandi dan Romadhon berkebun sawit. Masyarakat merespon
baik dengan program perhutanan sosial, namun terkendala karena
mayoritas masyarakat terbiasa dengan menanam sawit sedangkan
persyaratan dalam skema tersebut tidak selamanya dapat ditanam
sawit.
4. Dalam skema perhutanan sosial, dapat diusakan macam-macam pola
penanaman, misalnya agroforestry, silvopastura, sylvofishery maupun
pengembangan HHBK, wisata alam dan jasa lingkungan. Namun,
masyarakat masih belum mengetahui pasar untuk menjual produk atau
hasil sampingan dari kebun yang mereka usahakan. Cara untuk
mengatasi hal tersebut bisa dengan koordinasi dengan instansi maupun
pihak-pihak lain yang terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas
Perindustrian dan sebagainya.
5. Dalam sesi diskusi juga ditanyakan bagaimana kebun masyarakat yang
berada dalam konsesi HTI. Dalam perhutanan sosial juga terdapat
skema kemitraan, termasuk bermitra dengan Pemegang Izin. Selain itu
juga ditanyakan mengenai kejelasan batas kawasan hutan di Desa
Sarang Mandi dan Romadhon yang terkesan berubah-ubah. Hal ini
disebabkan karena adanya perubahan luas kawasan hutan akibat dari
adanya perubahan RTRW, diantaranya pengalihan Hutan Produksi
menjadi Areal Penggunaan Lain, yang tercantum dalam SK Menteri
Kehutanan Nomor 798/Menhut-II/2012 tentang Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 19.131 Ha,
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 10.878 Ha dan Penunjukkan
Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 3.210 Ha di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
6. Sebagai kesimpulan, masyarakat belum terlalu mengetahui tentang
program perhutanan sosial dan prosedur pengajuannya, sehingga
dengan adanya sosialisasi KPHP mengenai Perhutanan Sosial sangat
bermanfaat.

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI KERJA SAMA PEMANFAATAN DALAM KAWASAN HUTAN DAN PENGELOLAAN
HUTAN DENGAN SILVOFISHERY

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Oktober 2017


Kegiatan : Sosialisasi Kerja Sama Pemanfaatan Dalam Kawasan Hutan dan
Pengelolaan Hutan dengan Silvofishery
Lokasi : Kantor Kelurahan Sungai Selan, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 09.00 s/d 15.00 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Oktober
2017 di kantor Kelurahan Sungai Selan yang dihadiri oleh Pemerintah
Kecamatan Sungai Selan, Pemerintah Kelurahan Sungai Selan, Pokdakan
Mandiri II, Pokdakan Selan Makmur, Penyuluh Kehutanan Kep. Bangka
Belitung, dan dari KPHP Sungai Sembulan terdiri dari Plh. Kepala KPHP
Sungai Sembulan, Penyuluh Kehutanan, Tenaga Bakti Rimbawan, dan
Pengamanan Hutan.
Hasil : 1. Acara dibuka dengan sambutan dari Lurah Selan dengan
mengutarakan kondisi Masyarakat Sungai Selan terkait
ketergantungan masyarakat dengan hutan sebagai mata pencaharian.
2. Sesi kedua dilanjutkan denga pengenalan singkat oleh moderator
terkait personil Staf KPHP Sungai Sembulan, dan personil yang hadir
pada acara sosialisasi tersebut.
3. Sesi ketiga diisi dengan paparan terkait pengelolaan hutan dengan
Silvofishery yang disampaikan oleh Narasumber Adi Tri Mulyanto,
SP.
4. Sesi keempat paparan terkait Kerjasama Pemanfaatan dalam Kawasan
Hutan yang disampaikan oleh Ekha Anggreini, SP., MP. selaku Plh.
Kepala KPHP Sungai Sembulan.
5. Sesi kelima tanya jawab (diskusi) yang dibuka oleh moderator, sesi
tersebut dibuka setelah ISHOMA
a. Pertanyaan pertama yang diutarakan oleh Pak Supardi (Penyuluh
Perikanan) beliau bertanya mengenai lokasi usaha yang dikelola
oleh masyarakat terdapat dalam kawasan hutan produksi dan
konsesi HTI, bagaimana mekanisme usulan legalitas dan sistem
pengelolaannya?
Jawab : Jika lokasi tersebut terdapat dalam Kawasan Hutan
Produksi, maka masyarakat dapat bermitra dengan Kehutanan dan
bilamana lokasi tersebut berada di dalam Konsesi HTI maka
masyarakat harus bermitra dengan HTI
b. Pertanyaan kedua dari Bapak Rohim : bolehkah dilakukan
pengambilan koordinat lain dalam Kawasan Hutan yang dijadikan
sebagai tambak ikan?
Jawab : Bisa, akan tetapi harus disingkronkan dengan peta untuk
memastikan lokasi tersebut terdapat di blok apa dan bagaimana
cara mengelolanya.
c. Pertanyaan ketiga dari Pak Madani (Kelompok Tani Sapi),
bolehkah pengembangan usaha ternak sapi dilakukan di dalam
Kawasan Hutan
Jawab : Boleh, dengan syarat menggunakan Sylvopastura, dan
perlu pengecekan lokasi terlebih dahulu untuk memastikan fungsi
kawasan tersebut.
6. Penutupan, acara penutupan dilakukan oleh Moderator selaku
pemegang acara, kegiatan sosialisasi selesai pada jam 13.30

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI PERHUTANAN SOSIAL

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Oktober 2017


Kegiatan : Sosialisasi Perhutanan Sosial
Lokasi : Kantor Desa Munggu, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 09.00 s/d 13.00 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Oktober
2017 di kantor Desa Munggu yang dihadiri oleh Pemerintah Desa
Munggu, Tokoh Masyarakat, Ketua RT/Kepada Dusun, Perwakilan
Masyarakat (Karang Taruna, dll) dan dari KPHP Sungai Sembulan terdiri
dari, Tenaga Bakti Rimbawan, dan Pengamanan Hutan.
Hasil : Acara dimulai dengan perkenalan personil staf KPHP Sungai Sembulan
yang hadir pada kegiatan sosialisasi ini, oleh Yowanda Putra (Bakti
Rimbawan), personil yang hadir, yaitu dari Sekretaris Dinas Kehutanan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni Bapak Medi Umari, SE., M.Si
dan Bapak Sugeng Sumiarto, S.Hut, dan Bakti Rimbawan sejumlah 4
orang. Setelah itu pihak pemerintahan Desa Munggu yaitu sekretaris Desa
menyampaikan kata sambutan, acara dilanjutkan dengan kegiatan
sosialisasi yang terdiri dari 2 sesi. Sesi pertama perkenalan KPHP Sungai
Sembulan oleh Bapak Medi Umari. Beliau menjelaskan tentang
keberadaan KPHP yang ada di Bangka Tengah, mulai dari tugak, fungsi
dan peranan bagi masyarakat sekitar hutan. Sesi kedua dilanjutkan oleh
Bapak Sugeng Sumiarto, yakni tentang Perhutanan Sosial. Beliau
menjelaskan tentang program pemerintah yang dikenal dengan salam lima
jari. Skema Perhutanan Sosial terdiri dari HD, HKm, HTR, Kemitraan dan
Hutan Adat. Diharapkan dengan adanya skema ini, memudahkan
masyarakat untuk beraktivitas secara legal dan taat dengan aturan yang
dibuat pemerintah. Selama acara sosialisasi berlangsung, banyak keluhan
dan pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat, terutama tentang HTI
dan legalitas lahan mereka. Karena sebagian besar dari wilayah Desa
Munggu adalah kawasan HTI. Masyarakat dengan tegas menolak HTI,
dan berharap lahan yang dimiliki dapat menjadi APL (Areal Penggunaan
Lain), Bapak Medi Umari, dengan tenang menjawab, dan memberikan
jawaban bahwa semua masalah yang terdapat di Desa Munggu dapat
terselesaikan dengan baik, asal masyarakat ingin bekerjasama. Acara
ditutup dengan pembagian konsumsi dan uang saku untuk masyarakat.

LAPORAN KEGIATAN
KEGIATAN SOSIALISASI PERHUTANAN SOSIAL DAN PERLINDUNGAN HUTAN

Hari/Tanggal : Jumat, 27 Oktober 2017


Kegiatan : Kegiatan Sosialisasi Perhutanan Sosial dan Perlindungan Hutan
Lokasi : Kantor Desa Melabun, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 09.00 s/d 17.30 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 27 Oktober
2017 di kantor Desa Melabun yang dihadiri oleh Pemerintah Desa
Melabun, Masyarakat Desa Melabun, dan dari KPHP Sungai Sembulan
terdiri dari Polisi Kehutanan, Penyuluh Kehutanan, Tenaga Bakti
Rimbawan, dan Pengamanan Hutan.
Hasil : Acara dimulai dengan dibukanya kegiatan oleh pihak Desa Melabun,
kemudian acara diserahkan kepada Moderator (Hanna Debora Purba,
S.Hut). Moderator memperkenalkan maksud dan tujuan kedatangan serta
memperkenalkan pemateri dengan masing-masing materi yang akan
dibawakan. Moderator menyampaikan bahwa materi akan disampaikan
secara panel kemudian akan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Pemateri pertama (Ekha Anggreini, SP., MP) membawakan materi
mengenai Profil KPHP Sungai Sembulan. Pemateri Kedua (Suriyani, SP)
membawakan materi mengenai perhutanan sosial dan mengajak
masyarakat untuk ikut andil dalam kegiatan pengelolaan hutan berbasis
masyarakat. Kemudian, Pemateri ketiga (Masful Arifin, A.Md)
menyampaikan materi mengenai Perlindungan Hutan serta peran serta
masyarakat dalam pengawasan pengelolaan hutan.
Moderator membuka sesi tanya jawab. Masyarakat menanyakan mengenai
jumlah pengusul HTR tahun 2015 yang tadinya mengusulkan sekitar 100
KK, namun yang diverifikasi cuma sebagian saja kemudian dijawab oleh
pemateri. Selain itu, masyarakat juga menanyakan hal mengenai HTI yang
berada pada wilayah mereka, mereka menyatakan bahwa mereka menolak
keras terhadap adanya HTI di wilayah Desa Melabun, karena yang
menjadi kekhawatiran masyarakat adalah mereka nantinya akan dilarang
oleh pihak HTI untuk melakukan aktivitas dalam kawasan yang sejak dari
dulu mereka kelola. Diskusi berjalan cukup tegang sebab seorang yang
menentang keras terhadap HTI terus berbicara hingga dengan sendirinya
melakukan walk out dari ruang pertemuan. Diskusi tetap dilanjutkan
dengan peserta lainnya yang masih berkaitan dengan HTI dan bagaimana
prosedur pengusulan HTR, HPHD, dan HKm.
Diskusi ditutup oleh moderator kemudian pertemuan ditutup oleh pihak
Desa Melabun.

LAPORAN KEGIATAN
KEGIATAN SOSIALISASI KPHP SUNGAI SEMBULAN

Hari/Tanggal : Jumat, 15 Desember 2017


Kegiatan : Kegiatan Sosialisasi KPHP Sungai Sembulan
Lokasi : Kantor Desa Keretak Atas, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 08.35 s/d 16.35 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 15 Desember
2017 di kantor Desa Keretak Atas yang dihadiri oleh Pemerintah Desa
Keretak Atas, Masyarakat Desa Keretak Atas, dan dari KPHP Sungai
Sembulan terdiri dari Plh. Kepala KPHP Sungai Sembulan, Polisi
Kehutanan, Penyuluh Kehutanan, Tenaga Bakti Rimbawan, dan
Pengamanan Hutan, serta pemateri dari Dinas Kehutanan Prov. Kep.
Bangka Belitung
Hasil : Acara dimulai dengan dibukanya kegiatan oleh Kepala Desa Keretak
Atas, kemudian acara diserahkan kepada Moderator (Yahdiyani Silmi,
S.Hut). Moderator memberitahukan maksud dan tujuan kedatangan serta
memperkenalkan pemateri dengan masing-masing materi yang akan
dibawakan. Moderator menyampaikan bahwa materi akan disampaikan
secara panel kemudian akan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Pemateri pertama (Ekha Anggreini, SP., MP) membawakan materi
mengenai Profil KPHP Sungai Sembulan. Pemateri Kedua (Indra, SE)
membawakan materi mengenai mengenai Perlindungan Hutan serta peran
serta masyarakat dalam pengawasan pengelolaan hutan. Kemudian
Pemateri Ketiga (Erfansyah, SP) membawakan materi mengenai
perhutanan sosial. Kemudian Pemateri Keempat (Ibnu Hajar, S.H)
membawakan materi mengenai Hasil Hutan Bukan Kayu. Kemudian
Pemateri Kelima (Medi Umar, SE., M.Si) membawakan materi mengenai
pemanfaatan hutan.
Moderator membuka sesi tanya jawab. Masyarakat menanyakan tentang
penanaman sawit di dalam kawasan hutan, kemudian HTI dan yang
terakhir menganai Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) lalu dijawab
oleh pemateri.
Diskusi ditutup oleh moderator kemudian pertemuan ditutup oleh pihak
Desa Keretak Atas.
LAPORAN KEGIATAN
KEGIATAN SOSIALISASI KPHP SUNGAI SEMBULAN

Hari/Tanggal : Senin, 18 Desember 2017


Kegiatan : Kegiatan Sosialisasi KPHP Sungai Sembulan
Lokasi : Kantor Desa Kerakas, Kecamatan Sungai Selan
Waktu : 08.45 s/d 16.35 WIB
Persiapan : 1. Ruangan Sosialisasi
2. Konsumsi
3. Narasumber dan Moderator
4. Staf KPHP Sungai Sembulan
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan pada hari Senin tanggal 18 Desember
2017 di kantor Desa Kerakas yang dihadiri oleh Pemerintah Desa
Kerakas, Masyarakat Desa Kerakas, dan dari KPHP Sungai Sembulan
terdiri dari Plh. Kepala KPHP Sungai Sembulan, Polisi Kehutanan,
Tenaga Bakti Rimbawan, serta pemateri dari Dinas Kehutanan Prov. Kep.
Bangka Belitung
Hasil : Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Desa Kerakas pada
sambutannya, kemudian dilanjutkan dengan materi-materi yang
disampaikan oleh narasumber yang berasal dari Dinas Kehutanan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dan KPHP Sungai Sembulan. Materi pertama
mengenai profil dan program KPH yang disampaikan oleh Plh. Kepala
KPHP Sungai Sembulan. Selanjutnya materi kedua yaitu mengenai
kerusakan hutan, materi ketiga dilanjutkan dengan materi mengenai
perlindungan hutan, dilanjut mengenai perhutanan sosial dan pemanfaatan
hutan secara umum. Selain itu juga dijelaskan secara singkat kelembagaan
dalam kehutanan.
Secara umum, kesimpulan yang dapat diambil dari materi-materi tersebut
yaitu semua kegiatan yang ada didalam kawasan hutan harus mendapat
izin (dilakukan secara legal) dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Koordinasi antar stakeholder terkait diperlukan guna mewujudkan
pengelolaan hutan yang lestari dan masyarakat sejahtera. Pemerintah
mengeluarkan program pemberdayaan masyarakat dengan lima skema
yang dapat diajukan oleh masyarakat sebagai upaya untuk memberikan
izin bagi warga yang sudah lama mengusahakan kebun yang berada di
dalam kawasan hutan. Artinya dengan skema ini, masyarakat dapat
mengusahakan kebunnya secara sah dan legal, berpayung hukum dan
tetap memenuhi ketentuan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada sesi diskusi, beberapa warga mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada narasumber yang ada, diantaranya bagaimana solusi dalam
pembuatan jalan yang terkena kawasan hutan. Hal ini dijawab dengan
dapat melakukan surat pengajuan izin ke Dinas Kehutanan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang kemudian akan diteruskan ke Gubernur,
jika luasnya tidak melebihi 5 ha. Jika melebihi 5 ha maka perizinannya
langsung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pertanyaan
selanjutnya yaitu dokumen apa saja yang disiapkan jika akan membawa
kayu yang berasal dari luar kawasan hutan. Hal ini dijawab dengan harus
ada bukti legalitas kepemilikan lahan (yang lokasinya di APL), jika tidak
ada sertifikat, maka harus melapor ke kepala desa dan dibuatkan surat
keterangan, serta nota angkutan yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.85 tahun 2016 tentang
pengangkutan hasil hutan kayu di hutan adat. Pertanyaan selanjutnya yaitu
bagaimana proses perizinan dalam memanfaatkan hutan produksi dan
luasannya. Pemanfaatan hutan produksi ada berbagai macam,
pemanfaatan hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu, dan jasa
lingkungan atau wisata alam. Skema dan proses perizinannya dijelaskan
dalam P.83 tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial. Pertanyaan selanjutnya
apakan ada program-program yang diberikan untuk kelompok-kelompok
tani hutan. Hal ini dijawab dengan program-program atau bantuan-
bantuan yang ditujukan untuk kelompok tani hutan dapat diberikan
dengan syarat kelompok tani tersebut tercatat dan legal keberadaannya.
Pertanyaan terakhir yaitu bagaimana dengan kepastian perbatasan desa
yang seringkali berubah dan memicu terjadinya konflik dengan desa
tetangga. Hal ini dijawab dengan dapat diajukan surat peninjauan kembali
ke BAPEDA kemudian akan dicek dan disurvei kembali lokasi yang
“bersengketa” kemudian baru dapat diketahui dengan jelas perbatasan
yang dimaksud, sehingga tidak ada konflik yang berkepanjangan.
Secara umum, sosialisasi dalam rangka percepatan perhutanan sosial ini
berjalan dengan baik. Respon dan antusias warga serta penyambutan dari
pihak desa juga sangat baik. Terdapat lokasi PIAPS di Desa Kerakas yang
dapat diajukan dalam skema-skema perhutanan sosial yang ditawarkan
pemerintah, sehingga dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat
membuka wawasan dan memberikan informasi kepada warga mengenai
program perhutanan sosial ini.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Laporan Sosialisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan Sosialisasi KPHP Sungai Sembulan yang telah dilakukan, masyarakat
sebagian besar tertarik dalam program perhutanan sosial, sebab masyarakat telah lama
menggunakan kawasan hutan sebagai tempat untuk bermata pencaharian, dan mereka
tidak mengetahui sebelumnya, sehingga dengan adanya kegiatan perhutanan sosial
mereka dapat terus melanjutkan usaha dengan legalitas yang jelas.
2. Sebagian masyarakat tertarik untuk menggunakan skema perhutanan sosial dengan
menerapkan sistem pengelolaan seperti Agroforestry, Silvopastura, dan Silvofishery
3. Masyarakat ingin ikut berperan dalam kegiatan perlindungan hutan.
4. Masyarakat yang lokasinya berada pada wilayah konsesi HTI masih mempertanyakan
mengenai bagaimana kemitraan yang akan dikerjakan bersama dengan HTI, namun disisi
lain masyarakat sebagian besar menolak dengan keras terkait adanya HTI.

Anda mungkin juga menyukai