Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN HASIL

PELAKSANAAN
PENANDAAN BATAS
PADA LOKASI PERHUTANAN SOSIAL DI
AREAL UPT KPH DOLAGO TANGGUNUNG

TIM 10
LOKASI IUPHHKm KTH WANA LESTARI DESA LENDE KECAMATAN SIRENJA
KABUPATEN DONGGALA SEPANJANG 4 KM

UPT KPH DOLAGO TANGGUNUNG


JULI 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi, karena atas limpahan
karunia dan Rahmat-Nya laporan hasil pelaksanaan penandaan batas areal Perhutanan
Sosial pada IUPHHKm KTH Wana Lestari Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten
Donggala ini berhasil diselesaikan.

Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas surat perintah Kepala Unit
Pelaksana Teknis KPH Dolago Tanggunung Nomor : 094/07.47/SBTU tanggal 22 Juli
2021 dalam rangka penandaan batas lokasi Perhutanan Sosial selama 4 (empat) hari
dari tanggal 23 – 26 Juli 2021.

Laporan ini memuat pendahuluan, latar belakang, maksud tujuan, pelaksanaan


serta hasil pelaksanaan dan kesimpulan atas tugas penandaan batas lokasi Perhutanan
Sosial di Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala, disertai lampiran BAP,
peta hasil dan dokumentasi lapangan.

Laporan ini sangat jauh dari sempurna sehingga saran dan kritik sangat kami
harapkan guna perbaikan laporan ini.

Demikian laporan ini dibuat untuk bahan informasi dalam pengelolaan


Kawasan hutan di KPH Dolago Tanggunung.

Pelawa Baru, 28 Juli 2021

Ketua Tim 10,

YUDI RAHMAN
Nip. 19710212 199302 1 001

1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
A. Latar Belakang............................................................................................ 3
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 4
C. Dasar Pelaksanaan ...................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup dan Sasaran ........................................................................ 6
II. GAMBARAN UMUM LOKASI .................................................................... 7
A. Kondisi Kawasan Hutan pada Blok/Petak ................................................... 7
B. Keadaan Fisik Lapangan ............................................................................. 9
III. PELAKSANAAN ........................................................................................ 11
A. Persiapan .................................................................................................. 11
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ................................................................. 12
C. Organisasi Kerja ....................................................................................... 12
D. Metode/Teknik ......................................................................................... 13
E. Susunan Tim Pelaksana ............................................................................ 13
IV. HASIL PELAKSANAAN ............................................................................ 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 16
A. Kesimpulan............................................................................................... 16
B. Saran ........................................................................................................ 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 17
BERITA ACARA PELAKSANAAN .................................................................. 18
Peta Hasil Pelaksanaan Penandaan Batas ............................................................. 23

2
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan hutan paska terbitnya UUCK tahun 2021 hanya bisa


diperoleh melalui perizinan berusaha dan perhutanan sosial, pengaturan
kehutanan lebih lanjut diatur dalam PP No 23 Tahun 2021, dimana dalam
pasal-pasalnya mengatur dan menempatkan KPH hanya sebagai
administrator saja, selanjutnya pengelolaan kawasan hutan diserahkan
kepada masyarakat melalui skema perhutanan sosial yaitu 5 skema, melalui
HKm, HTR, Hutan Desa, Hutan Adat dan Kemitraan
Di Desa Lende telah terbentuk KTH yang mengajukan persetuuan
pengelolaan kawasan hutan dengan skema IUPHHKm, dan telah
mendapatkan persetujuan dari Kemeterian LHK.
Untuk menindaklanjuti paska terbitnya SK IUPHHKm maka salah satu
kegiatannya adalah dengan melakukan pengelolaan kelembagaan,
pengelolaan kawasan dan pengelolaan pengembangan usaha produktif KTH.
Dalam mendapatkan kepastian lokasi hal utama setelah SK terbit yang
harus prioritas dilakukan adalah melakukan tata batas lokasi IUHHKm yang
telah diberikan.
Oleh karena itu KTH Dolago Tanggunung selaku administrator yang
mengelola Kawasan hutan di sebagian wilayah Kabupaten Donggala
berinisiatif membantu pihak KTH dalam percepatan pelaksanaan tata batas
definitip lokasi IUPHHKm yang telah mereka peroleh, agar secara teknis dan
secara administrasi penandaan batas Kawasan hutan lokasi IUPHHKm KTH
Alam Lestari berjalan dengan baik, oleh karena itu dibentuk TIM Penandaan
Batas Lokasi Perhutanan Sosial di Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten
Donggala wilayah KPH Dolago Tanggunung sepanjang 8 Km dimana
pelaksanaanya dilaksanakan oleh 2 tim. Yaitu tim 10 dan tim 11, masing-
masing tim membantu penandaan batas sepanjang 4 Km.

3
B. Maksud dan Tujuan

Maksud pelaksanaan kegiatan penandaan batas lokasi Perhutanan sosial


adalah memberikan penandan batas lokasi untuk memberikan informasi
kepastian batas, letak dan posisi lokasi Perhutanan Sosial IUPHHKm KTH
Alam Lestari dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas Wilayah Desa Lende
Kecamatan Sirrenja Kabupaten Donggala.
Tujuannya adalah terpasangnya tanda/pal batas di tingkat tapak di
lapangan sehingga terwujudnya kepastian wilayah IUPHHKm sebagai salah
satu unit pengelolaan hutan yang efisien dan lestari.

C. Dasar Pelaksanaan

1. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran


Negara Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3888); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 146, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4453);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2008 (Lembaran

4
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4814);
5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.44/MENHUT-II/2012 tentang
Pengukuhan Kawasan Hutan , sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.62/MENHUT-II/2013;

6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/MENHUT-II/2013 tentang


Perubahan Ketiga atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6188/Kpts-
II/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pemantapan Kawasan
Hutan;
7. Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Sulawesi Tengah s/d
Tahun 2017 Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 8113/
MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2018 tanggal 23 November 2018);
8. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 757/Kpts-II/1999
tanggal 23 September tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan
di wilayah Sulawesi Tengah;

9. Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK.79/MENHUT-II/2010 tentang


Wilayah Penetapan Pengelolaan Hutan Produksi (KPH) Provinsi Sulawesi
Tengah;
10. Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK.755/MENHUT-II/2012
tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model
Dolago Tanggunung;
11. Keputusan Menteri Kehutana RI Nomor : SK.3935/Menhut-II/Reg.4-1/2014
tentang Pengesahan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Dolago Tanggunung (Unit VI
dan Unit XI) di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten
Donggala dan Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah;
12. Keputusan Menteri Kehutana RI Nomor : SK.740/MENLHK-
KPHP/PKPHP/HPL.0/2/2017 tentang Pengesahan Rencana Pengelolaan
Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Dolago
Tanggunung Unit V di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong
Provinsi Sulawesi Tengah;

5
13. Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK.6225/MENLHK-KPHL/
PKPHL/ DAS.3/7/2019 tentang Pengesahan Rencana Pengelolaan Hutan
Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit VI pada
UPT KPH Dolago Tanggunung Provinsi Sulawesi Tengah;
14. Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK.1864/MENLHK-
KPHP/PKPHP/HPL.0/3/2021 tentang Pengesahan Rencana Pengelolaan
Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Unit IX pada
UPT KPH Dolago Tanggunung Provinsi Sulawesi Tengah;
15. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Balai Pengelolaan Hutan Produksi
Wilayah XII Palu Sumber Dana Hibah Luar Negeri Tahun Anggaran 2021
16. Surat Perintah Tugas Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Dolago
Tanggunung Provinsi Sulawesi Tengah Nomor : 094/07.47/SBTU tanggal
22 Juli 2021.

D. Ruang Lingkup dan Sasaran

Ruang lingkup kegiatan ini terdiri dari :

• Persiapan, berupa penyusunan Rencana Kerja dan Peta dan


Trayek Batas, penyiapan SPT serta kelengkapan bahan dan
peralatan lapangan berupa tally sheet dan koordinasi dengan
aparat pemerintah Desa Lende.
• Penataan Batas, meliputi :
a. Pengukuran
b. Pembuatan rintis batas
c. Pemancangan dan penomoran pal batas
d. Pencatatan jarak dan azimuth
e. domukentasi
f. dan Penyusunan laporan serta pemetaan hasil penandaan
batas di lapangan.
• Penetapan areal kerja ke dalam unit pengelolaan hutan IUPHHKm
KTH Alam Lestari Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten
Donggala.

Sasaran dari kegiatan ini adalah penandaan batas lokasi Perhutanan


Sosial dalam kawasan Hutan Produksi IUPHHKm KTH Alam Lestari di Wilayah
Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala.

6
II. GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Kondisi Kawasan Hutan pada Blok/Petak

a. Lokasi (Letak dan Luas)

Secara astronomi, letak lokasi IUPHHKm KTH Alam Lestari di Desa


Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala terletak antara 0⁰09’00”
Lintang Selatan (LS) sampai dengan 0⁰11’00” LS dan 119⁰49’40” Bujur
Timur (BT) - 119⁰51’00” BT. Adapun Kecamatan Sirenja terletak antara
0⁰08’36” - 0⁰21’59” Lintang Selatan dan 119⁰46’38” - 119⁰56’24” Bujur
Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan ini berbatasan
langsung dengan Kecamatan Balaesang di sebelah utara, Kecamatan
Sindue Tobata sebelah selatan, Selat Makassar sebelah barat, serta
Kabupaten Parigi Mautong di sebelah timur. Kecamatan Sirenja dengan
wilayah seluas 286,94 km2 terbagi menjadi 13 desa. Desa Ombo
merupakan desa terluas (100,42 km2 ), sedangkan desa dengan luas
wilayah terkecil adalah Desa Tompe dengan luas sebesar 2,26 km2

Berdasarkan posisi geografisnya, Desa Lende Kecamatan Sirenja


Kabupaten Donggala berbatasan langsung dengan :
a. Sebelah Utara Dengan Desa Labean Kecamatan Sirenja
b. Sebelah Timur Dengan Desa Labean Kecamatan Sirenja
c. Sebelah Selatan Dengan Desa Lompio Kecamatan Sirenja
d. Sebelah Barat Dengan Selat Makassar

Kecamatan Sirenja menurut statistic BPS Tahun 2020 memiliki luas


286,94 Km2 ( luas berdasarkan GIS ± 290 km2 ) terbagi menjadi 13 desa.
Adapun Desa Lende memiliki luas 21,32 Km2 (berdasarkan perhitungan
GIS seluas 33 km2), sedangkan Desa wilayah terluas adalah Desa Ombo
dengan luas sebesar 100 Km2.

b. Aksesibilitas (Transportasi)

Aksesibilitas adalah tingkat keterjangkauan suatu wilayah dari ke


suatu daerah atau kawasan tertentu, baik melalui darat, laut maupun

7
udara. Keterjangkauan juga diartikan kemudahan untuk mencapai suatu
lokasi berdasarkan kondisi sarana dan prasarana, alat transportasi, lama
waktu tempuh, dan sebagainya.

Untuk mencapai ibu kota Provinsi dari Desa Lende dapat ditempuh
kurang lebih 2 jam 16 menit dengan jarak tempuh ± 93 Km ke Kota Palu.
Sedangkan ke Ibukota Kabupaten lebih jauh lagi sepanjang ± 126 Km
dengan jarak tempuh 3 jam 9 menit menggunakan kendaran roda 4.
Sedangkan ke ibukota kecamatan sirenja di Desa SIrenja sepanjang 14
Km dan dapat ditempuh dengan waktu ± 35 Menit.

c. Kondisi Sosial Ekonomi


1. Kependudukan

No. Desa Laki-Laki Perempuan Seks Rasio

1. Lende 752 776 97

Sumber : Statistik Kec. Sirenja BPS Tahun 2020

3. Mata Pencaharian
Mata Pencaharian penduduk Desa Lende di Kecamatan Sirenja
beraneka ragam, diantaranya yaitu Pegawai Negeri (tercatat
sebanyak 118 orang), pedagang warung sebanyak 7 orang,
pedagang pasar pada 7 tempat pasar, montir 33 orang, servis
radio 1 orang, buruh harian serta adapula yang mencari hasil hutan
kayu dan hasil hutan bukan kayu seperti nira dan pembuatan gula
merah, pengumpul rotan dan kayu.
4. Pendidikan
Di Kecamatan Sirenja, program wajib belajar yang dicanangkan
oleh pemerintah sudah dapat diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari
adanya RA, PAUD, TK, BA sebanyak 32 unit, Sekolah Dasar (SD)
sebanyak 25 unit merata di masing-masing desa. SMP sebanyak
6 sekolah, dan SMA sebanyak 3. Belum ada perguruan tinggi. Di

8
Desa Lende sendiri terdapat 1 PAUD dan 1 SD, adapun SMP dan
SMA belum ada.
5. Kesehatan
Untuk memberikan pelayanan yang lebih merata, maka peranan
puskesmas semakin dirasakan manfaatnya. Pembangunan
puskesmas dan puskesmas pembantu terus dilakukan.
Kecamatan Sirenja memiliki satu puskesmas yang terdapat di
Desa Tompe. Selanjutnya, masing-masing desa telah memiliki
fasilitas kesehatan baik berupa pustu/poskesdes sebanyak 14 unit
dan pos KB sebanyak 13 unit sebagai penunjang dalam
memberikan pelayanan kesehatan.

B. Keadaan Fisik Lapangan

a. Topografi

Keadaan topografi tanah bervariasi dari daratan, perbukitan dan


pegunungan. Ketinggian dari permukaan laut berkisar antara 0 – 887
meter dpl. Kecamatan Sirenja dilalui oleh beberapa sungai besar dan
kecil, dimana beberapa diantaranya sungai kering pada musim
kemarau. Sungai Dampal dengan Panjang ± 56 Km dan Sungai
Tanjung Padang dengan panjang ± 41 Km.

b. Hidrologi

Daerah Aliran Sungai (DAS) di Desa Lende adalah suatu daerah


tertentu yang bentuk dan sifatnya sedemikian rupa, sehingga
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya
yang ada. DAS dalam fungsinya adalah untuk menampung air yang
berasal dari air hujan dan sumber-sumber air lainnya yang
penyimpanannya dan pengalirannya dihimpun dan ditata berdasarkan
hukum-hukum alam sekelilingnya demi keseimbangan daerah
tersebut, daerah sekitar sungai, meliputi punggung bukit atau gunung

9
yang merupakan tempat sumber air dan semua curah hujan yang
mengalir ke sungai, sampai daerah dataran dan muara sungai.

c. Iklim

Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kecamatan


Sirenja juga memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim
hujan. Musim panas terjadi antara Bulan April – September,
sedangkan musim hujan terjadi pada Bulan Oktober – Maret. Curah
hujan tertinggi tahun 2019 terjadi pada bulan Mei dengan curah hujan
sebesar 193 mm, sedangkan curah hujan terendah Ombo, Tondo,
Jono Oge, Dampal, Sipi, Tg. Padang, Balentuma, Sibado, Tompe,
Lompio, Lende, Lende Tovea, dan Ujumbou terjadi pada bulan
Agustus dan September dimana tercatat bahwa pada bulan Februari
dan April sama sekali tidak terjadi hujan sedangkan pada bulan
Agustus hanya berkisar 55 mm. Adapun untuk hari hujan, hari hujan
terbanyak sebanyak 15 hari pada bulan Mei sedangkan hari hujan
terendah terjadi pada bulan Juli, yaitu sebanyak 3 hari. (Sumber :
https://donggalakab.bps.go.id Geografi dan Iklim 4 | Kecamatan Sirenja
dalam Angka 2020).

10
III. PELAKSANAAN

A. Persiapan

Ruang lingkup kegiatan ini terdiri dari :

• Persiapan, berupa penyusunan Rencana Kerja dan Peta Trayek


Batas, penyiapan SPPD, SPT serta kelengkapan bahan dan
peralatan lapangan berupa tally sheet dan koordinasi dengan
aparat pemerintah Desa Lende..
• Penataan Batas, meliputi :
a. Pengukuran
b. Pembuatan rintis batas
c. Pemancangan dan penomoran pal batas
d. Pencatatan jarak dan azimuth
e. domukentasi
f. dan Penyusunan laporan serta pemetaan hasil penandaan
batas di lapangan.
• Penetapan areal kerja ke dalam unit pengelolaan hutan IUPHHKm
KTH Alam Lestari Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten
Donggala.
1. Peralatan yang digunakan
- GPS (Global Position System) dan Avenza Maps
- Kompas
- Tali Ukur
- Kamera
- Alat tulis menulis
- Parang
- Peta Rencana Kerja
2. Bahan :
- Bahan Makanan
- Obat – obatan
- Camping Unit
- Peralatan Masak
- Personal Use
- Kuas
- Cat

11
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penandaan batas lokasi Perhutanan Sosial


dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas Wilayah Desa Lende Kecamatan
Sirenja Kabupaten Donggala. Selama 4 empat hari , terhitung mulai tanggal
23 s/d 26 Juli 2021, sesuai Surat Perintah Tugas (SPT) dari Kepala UPT
KPH Dolago Tanggunung Nomor : 094/07.47/SBTU tanggal 22 Juli 2021
bertugas sebagai Tim 10.

C. Organisasi Kerja

1. Kegiatan penandaan batas lokasi Perhutanan Sosial dalam kawasan


Hutan Produksi pada KPHP Dolago Tanggunung di IUPHHKm KTH
Wana Lestari di Desa Lende dilaksanakan oleh 1 (satu) regu
pelaksanaan dengan panjang trayek batas sepanjang 4 (empat) Km.
2. Regu dipimpin oleh 1 orang ketua regu yang bertugas bertanggung
jawab dalam pelaksanaan di lapangan baik penyelesaian administrasi
keuangan maupun pelaksanaan tata batas dan penyelesaian laporan,
serta sebagai tenaga teknis pengukuran batas blok dan petak.
3. Jumlah Buruh sebanyak 5 (lima) orang dengan uraian tugas masing-
masing 1 (dua) orang tukang rintis, 2 (dua) orang pengukur, 2 (dua)
orang penandaan pal/patok.
4. Bahan kerja yang digunakan oleh tim/regu pelaksana penataan batas
blok/petak adalah :
• Surat Perintah Tugas (SPT)
• Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
• Peta Kerja Skala 1 : 25.000
5. Peralatan kerja yang digunakan oleh tim/regu pelaksana penataan
batas adalah :
• Bahan Makanan/Logistik
• Kompas
• Global Positioning System (GPS)
• Handphone Android

12
• Kamera
• Camping Unit dan Bahan Perlengkapan Lapangan Tim/Regu
(Personal Use)
• Alat Tulis dan Obat-Obatan

D. Metode/Teknik

Metode pengukuran menggunakan aplikasi Avenza Maps pada


Handphone Android dan Global Positioning System (GPS) yang telah
terinput titik koordinat lokasi penandaan batas.

E. Susunan Tim Pelaksana

Pelaksanaan penandaan batas lokasi Perhutanan Sosial


dilaksanakan oleh tim yang dibentuk berdasarkan

Sesuai Surat Perintah Tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)


Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dolago Tanggunung Provinsi Sulawesi
Tengah Nomor : 094/07.47/SBTU tanggal 22 Juli 2021 terdiri dari :

a) Yudi Rahman, sebagai Ketua Tim


b) Hendrik Allolayuk,S.Hut, sebagai anggota dengan tugas sebagai juru
ukur dan pengawas (pembuatan rintis batas, pembuatan pal batas dan
pemancangan pal batas).
c) I Made Sujana, sebagai anggota dengan tugas sebagai pencatat dan
penomoran Pal Batas
Dalam pelaksanaan di lapangan Tim dibantu oleh tenaga buruh yang
direkrut dari masyarakat sekitar lokasi kegiatan (Desa Lende Kecamatan
Sirenja Kabupaten Donggala).

13
IV. HASIL PELAKSANAAN

Kegiatan awal dalam pengukuran adalah dengan menetapkan lokasi


yang akan dijadikan sebagai areal kerja melalui penetapan titik awal (starting
point) pada percabangan Sungai Sipuringgi dan Sungai Gumbasa pada
koordinat 0010’31,1” LS dan 119050’26,9” BT, titik ini merupakan titik awal
pengukuran sebagai titik ikatan di lapangan, dilanjutkan menuju pengukuran
batas lkasi IUPHHKm mulai Pal 1 (P/01) yaitu pada koordinat 00 10’ 28,6” LS
dan 1190 50‘ 27,8” BT,. Jarak dari titik awal ke titik berikutnya sepanjang + 80
m ke arah azimuth 19,9°. Selanjutnya dari titik P01 dirintis dan diukur menuju
Patok (P/02) pada koordinat 0010’24,9” LS dan 119050’26,2” BT dengan
azimuth 336,30 dan jarak 120 meter. Demikian berturut turut ke Pal 03 dan
seterusnya sampai pal P40 mengikuti sebagian trayek batas yang telah
direncanakan sebagaimana tabel berikut :

Panjang Azimuth Beda Tinggi DPL Kelerengan Bujur Timur Lintang Selatan
No
(m) ͦ (m) (m) (%) ͦ ' " ͦ ' "
0 96 330,6 0 80 43,75 119 50 27 0 10 27
1 89 2,7 42 122 2,25 119 50 26 0 10 24
2 143 48,4 2 124 1,40 119 50 26 0 10 21
3 119 49 2 126 21,85 119 50 30 0 10 18
4 150 359,4 26 152 5,33 119 50 32 0 10 16
5 45 247,7 8 160 4,44 119 50 32 0 10 11
6 42 233,3 2 162 14,29 119 50 31 0 10 11
7 83 303,7 6 168 24,10 119 50 30 0 10 12
8 103 316,3 20 188 9,71 119 50 28 0 10 11
9 136 204,9 10 198 - 27,94 119 50 25 0 10 8
10 66 265,8 -38 160 - 36,36 119 50 24 0 10 12
11 85 304,8 -24 136 - 12,94 119 50 21 0 10 12
12 89 320,6 -11 125 4,49 119 50 19 0 10 11
13 103 338,6 4 129 2,91 119 50 17 0 10 9
14 94 339,6 3 132 38,30 119 50 16 0 10 6
15 92 269 36 168 - 41,30 119 50 15 0 10 3
16 47 262 -38 130 12,77 119 50 12 0 10 3
17 49 278,6 6 136 28,57 119 50 11 0 10 3
18 53 185,1 14 150 - 22,64 119 50 9 0 10 3
19 113 252 -12 138 - 14,16 119 50 9 0 10 4
20 149 309,5 -16 122 6,04 119 50 5 0 10 6

14
Panjang Azimuth Beda Tinggi DPL Kelerengan Bujur Timur Lintang Selatan
No
(m) ͦ (m) (m) (%) ͦ ' " ͦ ' "
21 130 223,3 9 131 - 19,23 119 50 2 0 10 2
22 85 296,7 -25 106 - 2,35 119 49 59 0 10 6
23 63 241,8 -2 104 19,05 119 49 56 0 10 4
24 128 184,1 12 116 - 7,81 119 49 55 0 10 5
25 85 170,6 -10 106 - 15,29 119 49 54 0 10 9
26 89 184,2 -13 93 20,22 119 49 55 0 10 12
27 34 256,2 18 111 41,18 119 49 54 0 10 15
28 90 336 14 125 - 7,78 119 49 53 0 10 15
29 112 335 -7 118 - 2,68 119 49 52 0 10 13
30 40 269,3 -3 115 - 7,50 119 49 51 0 10 9
31 42 319,9 -3 112 - 7,14 119 49 49 0 10 9
32 128 357,9 -3 109 - 7,03 119 49 48 0 10 8
33 171 19 -9 100 - 3,51 119 49 48 0 10 4
34 75 3,4 -6 94 - 2,67 119 49 50 0 9 59
35 100 342,4 -2 92 - 5,00 119 49 50 0 9 56
36 118 54 -5 87 25,42 119 49 49 0 9 53
37 109 54,6 30 117 28,44 119 49 52 0 9 51
38 82 54,5 31 148 34,15 119 49 55 0 9 49
39 154 46,2 28 176 31,17 119 49 57 0 9 47
40 148 16,3 48 224 - 119 50 1 0 9 44

3.929 Total Panjang penandaan batas

Hasil penandaan batas lokasi Perhutanan Sosial dalam kawasan Hutan


Produksi Terbatas pada lokasi IUPHHKm KTH Wana Lestari di Wilayah Desa
Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Keseluruhan panjang
penandaan batas adalah sepanjang + 4.000 meter (4 km) dengan jumlah pal
sebanyak 40 buah.

15
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penandaan batas lokasi Perhutanan Sosial Wilayah Kerja


UPT KPH Dolago Tanggunung pada lokasi IUPHHk KTH Wana Lestari Di
Wilayah Desa Lende Kecamatan Sirenja Kabupaten DOnggala dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Lokasi penandaan batas berada di dalam kawasan hutan produksi
termasuk di dalam wilayah administratif Desa Taripa Kecamatan
Sindue Kabupaten Donggala. Sebagian berada diantara batas luar
Kawasan dan Sebagian berada dalam Kawasan hutan dengan
panjang penandaan batas adalah ± 4.000 meter (4 km).
2. Jumlah pal batas Penandaan Batas Perhutanan Sosial sebanyak 40
Pal dengan jarak antar pal antara 50 - 200 meter atau menyesuaikan
bentang alam lokasi..

B. Saran

Kepada pihak pemerintah Desa, bersama pemegang persetujuan


IUPHHKm KTH Wana Lestari agar tetap menjaga dan memelihara
kelestarian hutan terutama pada lokasi Perhutanan Sosial yang telah
diberikan persetujuan pengelolaannya serta melakukan patrol
pengamanan hutannya bersama masyarakat secara terus menerus..

Tim Tata Batas :

1. Yudi Rahman (………………….)


Ketua Tim

2. Hendrik Alolayuk,S.Hut
Anggota (………………….)

3. I Made Sujana
Anggota ( …………………)

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

17
BERITA ACARA PELAKSANAAN

PENGUKURAN DAN PEMANCANGAN PAL BATAS


LOKASI IUPHHKm KTH WANA LESTARI DESA LENDE KECAMATAN
SIRENJA KABUPATEN DONGGALA
DI AREAL KERJA UPT KPH DOLAGO TANGGUNUNG

Pada hari ini, Senin tanggal dua puluh enam bulan Juli tahun dua ribu duapuluh satu yang bertanda
tangan dibawah ini :

1. Nama : Yudi Rahman


NIP : 19710212 199302 1 001
Jabatan : Penyuluh KPH Dolago Tanggunung

2. Nama : Hendrik Alolayuk, S.Hut


NIP : 19691122 199803 1 006
Jabatan : Pelaksana KPH Dolago Tanggunung

3. Nama : I Made Sujana


NIP : 19710401 199203 1 009
Jabatan : Polhut KPH Dolago Tanggunung

Berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala UPT KPH Dolago Tanggunung Nomor 094/07.47SBTU
tanggal 22 Juli 2021 telah melaksanakan Pengukuran dan Pemancangan Pal Batas pada Areal
Perhutanan Sosial IUPHHKm KTH Wana Lestari pada Areal Kerja UPT KPH Dolago
Tanggunung, dengan hasil sebagai berikut :
1. Pengukuran dan Pemancangan Pal Batas pada areal Perhutanan Sosial IUPHHKm KTH
Wana Lestari pada Areal Kerja UPT KPH Dolago Tanggunung terletak di Desa Lende
Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Kondisi topografi/ kelerengan areal sepanjang trayek batas termasuk dalam kriteria
landau sampai sangat curam, 86 - 225 dpl ( kemiringan 2% s/d 44%˚).
3. Panjang Batas lokasi Perhutanan Sosial IUPHHKm KTH Wana Lestari Desa Lende
Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala pada areal KPH Dolago Tanggunung yang
dipancang adalah sepanjang ± 4 Km.
4. Titik ikatan ditetapkan pada cabang sungai Gumbasa dan Sungai Sipuringgi Desa Lende
dengan panjang garis ikatan sepanjang ± 80 M jarak datar.menuju titik Pal 01 dengan
azimuth 200 15’.
5. Pal batas yang dipasang seluruhnya ditulis pada kayu hidup yang tumbuh disekitar
koordinat pal sebanyak 40 Pal, dengan nomor dari pal P01 sampai dengan pal 40.

18
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Tim Tata Batas :

Mengetahui :
Kepala Desa Lende, 1. Yudi Rahman (………………….)
Ketua Tim

2. Hendrik Alolayuk,S.Hut
Zulkarnaen Amir Anggota (………………….)

3. I Made Sujana
Anggota ( …………………)

19
Surat Perintah Tugas

20
21
Susunan Personil Tim 10

22
Peta Hasil Pelaksanaan Penandaan Batas

23
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1 : Menunggu Kepala Desa Lende untuk Koordinasi Lapangan

Gambar 2 : Koordinasi Lapangan dengan Pemerintah Desa Lende

24
Gambar 3. Rekrutment Buruh Lapangan di rumah pak Zainul

Gambar 4. Koordinasi dengan tim 11 Pembagian tugas lapangan

25
Gambar 5. Penomoran Pal Batas pada Pohon Hidup di Lokasi KTH

Gambar 6. Tim Tata batas

26
Gambar 7. Penandaan Batas di lereng Gunung Pal P02

27
Gambar 8. Penandaan Batas Pal P03

Gambar 9. Penandaan batas Pada Pohon Hidup di Pal P04

28

Anda mungkin juga menyukai