Uraian Pendahuluan1
1. Latar Belakang Model pertanian regeneratif menjadi salah satu agenda penuntasan
pembangunan Food Estate saat ini. Kegiatan dilakukan dengan
pendekatan konservasi/rehabilitasi sistem pangan dan pertanian
yang memperbaharui (repair), memuat siklus (recycling) dan
menginteragrasikan (integrating) berbagai elemen keanekaragaman
(diversity) baik pertanian, perikanan, peternakan, dan lain-lain
dalam closed loop (siklus paripurna). Dengan demikian sistem
pertanian menjadi bertumbuh (regenerative) dan berkelimpahan
(abundance).
Rancangan ekosistem pertanian regenerative menjadi
tanggungjawab Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP dan
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang tentunya memiliki
kepentingan yang sama, dan pelaksanaannya di Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) berupa Instalasi
Pertanian Regeneratif. Instalasi Pertanian Regeneratif merupakan
rangkaian sarana dan prasarana serta perlengkapan lainnya yang
saling mendukung untuk terciptanya percontohan sekaligus sarana
pembelajaran tentang pertanian regeneratif.
Instalasi Pertanian Regeneratif harus diwujudkan dan dilengkapi
dengan peningkatan mutu atau kualitas, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya dan dapat menjadi
teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur. Sebagai upaya memenuhi maksud-
maksud tersebut maka setiap bangunan harus direncanakan dan
dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi
kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan
kriteria administrasi bagi bangunan.
1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Maksud dan Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini sebagai petunjuk bagi
Tujuan Konsultan yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran, dan
proses yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan tugas
perencanaan.
Tujuan yang akan dicapai, adalah:
1. Menyiapkan desain teknis, gambar lengkap, dan perkiraan biaya
yang dibutuhkan.
2. Menyiapkan perencanaan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta dapat dijadikan acuan dalam
pelaksanaan pembangunan Instalasi Pertanian Regeneratif
sehingga tepat mutu, tepat waktu, tertib administrasi dan
keuangan.
9. Studi-studi -
Terdahulu
10. Referensi Hukum 1. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2023 tentang Petunjuk
Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2023;
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Sistem
Budidaya Pertanian Berkelanjutan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Jasa
Konstruksi;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 162 Tahun 2021 tentang
Bangunan Gedung;
6. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyusunan Perkiraan Biaya
Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Ruang Lingkup
11. Lingkup Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana
13. Peralatan, Material, PPK akan menyediakan fasilitas berupa ruang pertemuan beserta
Personel dan perlengkapannya.
Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan semua fasilitas yang
Material dari digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, serta segala
Penyedia Jasa perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan tugas
Konsultansi konsultansi.
19. Laporan Akhir Laporan memuat secara keseluruhan pekerjaan perencanaan yang
dilakukan mulai dari awal pengumpulan data sampai dengan
keluaran yang dihasilkan, dalam bentuk dokumen sebanyak
minimal 4 (empat) eksemplar dan soft copy, serta abum gambar
detail desain masing-masing komponen bangunan format ukuran
kertas A3 sebanyak 1 (satu) eksemplar.
Biaya non personil ditanggung Penyedia
Hal-hal Lain
20. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus mengikuti Pedoman Umum dan
Pengumpulan Peraturan Tentang Pengumpulan Data
Data Lapangan