Anda di halaman 1dari 30

WALIKOTA PALOPO

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PALOPO


NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA


TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PALOPO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PALOPO,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan


Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah maka Perlu
mengatur Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja pada Dinas Lingkungan Hidup Kota
Palopo yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Palopo.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di
Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, tentang
Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Undang-Undang 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679).
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembara Negara
Nomor 3838);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang
Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah
Rumah Tangga (Tambahan Lembaran Negara Nomor
5347);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PALOPO TENTANG SUSUNAN


ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PALOPO

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kota Palopo;
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota Sebagai unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin Pelaksanaan urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Otonom;
3. Walikota adalah Walikota Palopo;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai
unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Palopo;
6. Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo adalah Unsur Pembantu Walikota
dan DPRD dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang
Lingkungan Hidup;
7. Kepala Dinas adalah Pejabat yang memimpin Dinas Lingkungan Hidup
Kota Palopo;
8. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo;
9. Kepala Bidang adalah Pejabat yang memimpin Bidang pada Dinas
Lingkungan Hidup Kota Palopo;
10. Kepala Sub Bagian adalah Pejabat yang memimpin Sub Bagian pada
Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo;

2
11. Kepala Seksi adalah Pejabat yang memimpin Seksi pada Dinas
Lingkungan Hidup Kota Palopo;
12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah
Unsur Pelaksana Teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu; dan
13. Jabatan Fungsional adalah Jabatan Fungsional yang melaksanakan
fungsi pengawasan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo;
14. AMDAL adalah singkatan dari analisis dampak lingkungan;
15. RPPLH adalah singkatan dari rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
16. KLHS adalah singkatan dari kajian lingkungan hidup strategis;
17. LB3 adalah singkatan dari limbah bahan berbahaya dan beracun;
18. GRK adalah singkatan dari gas rumah kaca;
19. UKL - UPL adalah singkatan dari upaya pengelolaan dan upaya
pemanfaatan lingkungan;
20. SPPL adalah singkatan dari surat pernyataan pengelolaan lingkungan;
dan
21. MHA adalah singkatan dari masyarakat hukum adat.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2

(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, terdiri atas :


a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri atas :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Perencanaan, evaluasi dan Tindak Lanjut.
c. Bidang Tata Lingkungan, terdiri atas:
1) Seksi Inventarisasi Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
2) Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
3) Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun, terdiri atas:
1) Seksi Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan;
2) Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
3) Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan.

e. Bidang Pertamanan dan Pemakaman, terdiri atas;


1) Seksi Pertamanan;

3
2) Seksi Pemakaman;
3) Seksi Dekorasi dan Reklame.
f. Bidang Penaatan dan Pengendalian Lingkungan Hidup;
1) Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan;
2) Seksi Peningkatan Kapasitas dan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup.
3) Seksi Pemantauan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran
Lingkungan.
g. Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD).;
h. Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana


tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

BAB III

KEDUDUKAN

Pasal 3

Dinas Lingkungan Hidup, membantu Walikota dalam melaksanakan Urusan


Pemerintahan bidang Lingkungan Hidup yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota.

4
BAB IV

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS

Bagian Kesatu

KEPALA DINAS
Pasal 4

(1) Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota.
(2) Kepala Dinas Lingkungan Hidup mempunyai Tugas Pokok :
Melaksanakan penyelenggaraan Pemerintahan bidang Lingkungan Hidup
yang menjadi kewenangan daerah.

(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Dinas mempunyai Fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja
di bidang Lingkungan Hidup;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Lingkungan Hidup;
c. pelaksanaan pengelolaan Penataan Lingkungan;
d. pelaksanaan pengelolaan sampah dan limbah bahan
berbahaya beracun;
e. pelaksanaan pengelolaan Pertamanan dan Pemakaman;
f. pelaksanaan Penataan dan Pengendalian Lingkungan
Hidup;
g. pemberian pelayanan teknis administrasi;
h. Pendistribusian tugas, pemberian petunjuk pelaksanaan
kegiatan kepada bawahan serta memonitoring dan mengevaluasi hasil
kerjanya;
i. pelaporan hasil kegiatan Dinas serta memberi saran
pertimbangan kepada Pimpinan untuk menjadi bahan dalam
pengambilan kebijakan di bidang lingkungan hidup.

(4) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Dinas Lingkungan Hidup mempunyai
Rincian Tugas :
a. mengoordinasikan penyusunan Rencana, Program Kerja dan Kegiatan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. merumuskan kebijakan teknis dibidang Penataan Lingkungan;
c. melaksanakan pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya
beracun;
d. melaksanakan pengelolaan Pertamanan dan Pemakaman;
e. melaksanakan Penaatan dan Pengendalian Lingkungan;
f. mendistribusikan tugas dan pemberian petunjuk pelaksanaan
kegiatan kepada bawahan serta mengevaluasi hasil kerjanya;

5
g. melaporkan hasil kegiatan Pengelolaan Lingkungan, Tata Lingkungan,
Pengelolaan Sampah dan limbah bahan berbahaya beracun,
Pertamanan dan Pemakaman, Penaatan dan Pengendalain Lingkungan
Hidup serta memberi saran kepada pimpinan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan; dan
h. Pendistribusian tugas, pemberian petunjuk pelaksanaan kegiatan
kepada bawahan serta memonitoring dan mengevaluasi hasil kerjanya;
i. menilai prestasi kerja bawahan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan kepala
dinas, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Kedua
SEKRETARIAT

Paragraf 1
SEKRETARIS

Pasal 5

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(2) Sekretaris mempunyai Tugas Pokok : memberikan pelayanan teknis
administrasi kepada kepala badan dan seluruh satuan organisasi dalam
lingkup badan, membimbing, mengendalikan dan mengawasi Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, serta Sub
Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Sekretaris, mempunyai Fungsi :
a. pelaksanaan urusan Sekretariat dan rumah tangga dinas;
b. pelaksanaan urusan Umum, Kepegawaian, Perencanaan, Keuangan,
Evaluasi dan Tindak Lanjut;
c. pengoordinasian pengelolaan Administrasi Kepegawaian dan surat
menyurat;
d. penyusunan program dan rencana kerja serta kebutuhan Anggaran;
dan
e. pengoordinasian pengelolaan Administrasi Keuangan;
(4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagimana dimaksud
ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkup sekretariat;
d. menyusun, merancang, mengoreksi, memaraf dan atau
menandatangani naskah dinas;

6
e. melaksanakan koordinasi kepada seluruh bidang dan menyiapkan
bahan penyusunan program;
f. melaksanakan koordinasi kegiatan sehingga terwujud sinkronisasi
dan integrasi pelaksanaan kegiatan;
g. melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
h. melaksanakan dan mengoordinasikan pengolahan data dan
informasi;
i. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan ketatausahaan;
j. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi
umum dan aparatur;
k. melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi
perdagangan;
l. melaksanakan koordinasi dan pembinaan penyusunan rencana
kebutuhan anggaran;
m. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
hasil pemeriksaan;
n. melaksanakan pembinaan dan Pengelolaan;
o. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan,
pemeliharaan dan penghapusan barang;
p. melaksanakan pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
q. melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan;
r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberi
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan;
s. menilai prestasi kerja bawahan; dan
t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan
Kepala Dinas, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 2

Sub Bagian Umum, dan Kepegawaian

Pasal 6

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris;
(2) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Tugas Pokok :
melakukan administrasi surat menyurat, urusan rumah tangga, urusan
administrasi Kepegawaian dan Aset.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai Rincian
Tugas :
a. menyusun rencana kegiatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
b. mendstribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas;

7
d. menyusun, merancang, mengoreksi, memaraf dan atau
menandatangani naskah dinas;
e. melaksanakan rencana kegiatan;
f. melaksanakan pengelolaan dan penatausahaan barang milik
daerah/negara;
g. melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kepegawaian;
i. melaksanakan urusan hukum dan perundang-undangan;
j. melakukan urusan ketatausahaan, kearsipan, kehumasan dan
pengelolaan informasi publik;
k. melaksanakan evaluasi dan penyusunan organisasi serta
ketatalaksanaan;
l. melaksanakan penyimpanan, pemilahan, pemindahan dan
penjadwalan serta pemusnahan arsip:
m. melaksanakan pengusulan penghapusan dan pemindah tanganan
aset;
n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan;
o. menilai prestasi kerja bawahan; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan
sekretaris, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 3

Sub Bagian Keuangan

Pasal 7

(1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian di
bawah dan bertanggungjawab kepada Sekertaris;
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai Tugas Pokok : membuat,
mengkoordinasikan penyusunan, perubahan perhitungan anggaran,
mengelola administrasi, menyusun laporan keuangan.
(3) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Sub Bagian Keuangan, mempunyai Rincian Tugas :
a. merencanakan kebutuhan anggaran;
b. melaksanakan dan mengelola administrasi keuangan;
c. melaksanakan pembukuan dan akuntansi;
d. melaksanakan pengelolaan pertanggungjawaban keuangan;
e. mendistribusikan tugas dan pemberian petunjuk pelaksanaan
kegiatan kepada bawahan serta mengevaluasi hasil kerjanya; dan
f. membuat laporan hasil kegiatan Sub Bagian Keuangan serta
memberi saran pertimbangan kepada pimpinan untuk menjadi
bahan dalam penentuan kebijakan;
g. menilai prestasi kerja bawahan; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan
sekretaris, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4

Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi Dan Tindak Lanjut

8
Pasal 8

(1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris;

(2) Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Tindak


Lanjut mempunyai Tugas Pokok : merencanakan, melaksanakan,
monitoring dan evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusunan rencana kerja Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan
Tindak Lanjut sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan
Sekretariat;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dinas;
c. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanan program/ kegiatan dinas;
d. menyiapkan bahan tindak lanjut terhadap rekomendasi hasil
pemeriksaan aparat pengawas internal pemerintah;
e. menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas dinas;
f. mengatur, mendistibusikan dan mengkordinasikan tugas bawahan
sesuai dengan bidangnya masing–masing;
g. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan
kepada bawahan;
h. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan perkembangan karier;
i. memberikan saran kepada Pimpinan sebagai bahan pertimbangan
dalam penentuan kebijakan
j. menyusun laporan hasil kegiatan untuk menjadi bahan penyusunan
laporan hasil kegiatan Sekretariat;
k. melakukan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
l. menilai prestasi kerja bawahan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan
Sekretaris, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Ketiga

BIDANG TATA LINGKUNGAN


Paragraf 1
Bidang Tata Lingkungan
Pasal 9

(1) Bidang Tata Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;

(2) Kepala Bidang Tata Lingkungan mempunyai Tugas Pokok :


melaksanakan penyusunan, koordinasi, pelaksanaan kebijakan dan

9
pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang Tata
Lingkungan.
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bidang Tata Lingkungan, mempunyai Fungsi :
a. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
inventarisasi rencana perlindungan pengelolaan lingkungan hidup dan
kajian lingkungan hidup strategis;

b. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan kajian


dampak lingkungan dan inventarisasi sumber daya alam;
c. penyiapan, penyusunan, koordinasi pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan dan pengendalian kerusakan lingkungan.

(4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Bidang Tata Lingkungan, mempunyai
Rincian Tugas :
a. mengiventarisasi data dan informasi sumberdaya alam
b. menyusun Dokumen RPPLH;
c. melakukan koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam
RPJP dan RPJM;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
e. melakukan penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup;
f. melakukan koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya
dukung dan daya tampung lingkungan;
g. menyusun Instrumen Ekonomi lingkungan (PDB & PDBRB hijau,
mekanisme insentif, desinsetif pendanaan lingkungan hidup);
h. melakukan sinkronisasi RPPLH Nasional , Pulau/Kepulauan dan
ekoregion;
i. menyusun NSDA dan LH;
j. menyusun Status Lingkungan Hidup Daerah;
k. menyusun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
l. melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang
RPPLH;
m. menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kab./Kota;
n. mengesahkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
o. memfasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS;
p. memantau dan evaluasi pelaksanaan KLHS;
q. melakukan koordinasi penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup (AMDAL,UKL-
UPL, izin lingkungan, audit LH, analisis resiko LH;
r. melakukan penilaian terhadap dokumen Lingkungan (Amdal dan
UKL-UPL);
s. menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
(komisi penilai, tim pakar dan konsultan);
t. pelaksanaan proses izin lingkungan;
u. melaksanakan perlindungan dan pengawetan sumberdaya alam;

10
v. melaksanakan pemanfaatan dan pencadangan secara lestari
sumberdaya alam;
w. melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
x. melaksanakan Inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi
GRK;
y. merencanakaan Konservasi Keanekaragaman Hayati;
z. menetapkan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaraman hayati;
aa.melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
Keanekaragaman Hayati;
bb. menyelesaikan konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman
hayati;
cc. mengembangkan sistem informasi dan pengelolaan data base
keanekaragaman hayati;
dd. melaksanakan pemeliharaan lingkungan hidup (konservasi dan
pencadangan sumberdaya alam, serta pelestarian fungsi atmosfer);
ee. melakukan pembinaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim;
ff. melakukan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK;
gg. menyusun Profil keanekaragaman hayati Kabupaten/Kota;
hh.menyusun kebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan
hayati;
ii. menyusun kebijakan pengendalian kerusakan keanekaragaman
hayati;
jj. melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi, pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati
serta pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
kk. mengoordinasikan dan membina teknis penyelesaian konflik dalam
pemanfaatan kehati;
ll. mengembangkan sistem informasi dan pengelolaan database
kehati;
mm. melakukan penyusunan Perda Lokasi Kehati;
nn.melakukan penyusunan Perda Lokasi Kawasan Esensial;
oo. melakukan penyusunan indeks efektifitas pengelolaan kawasan
konservasi untuk pengendalian dan pengawasan kehati;
pp. melakukan koordinasi dan kerjasama kemitraan dalam
pengelolaan kawasan kehati dan kawasan esensial
ss. menilai prestasi kerja bawahan; dan
tt. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan kepala
dinas, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 2
Seksi Inventarisasi RPPLH Dan KLHS
Pasal 10

(1) Seksi Inventarisasi, RPPLH dan KLHS dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang;

11
(2) Kepala Seksi Inventarisasi, RPPLH dan KLHS mempunyai Tugas Pokok :
melaksanakan koordinasi, penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan
pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di Seksi
Inventarisasi, RPPLH dan KLHS.

(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS, mempunyai Rincian
Tugas:
a. menginventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;
b. menyusun dokumen RPPLH;
c. koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM;
d. mengevaluasi pelaksanaan RPPLH;
e. melaksanakan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
f. mengoordinasikan penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup;
g. menyusun Instrumen Ekonomi lingkungan (PDB & PDBRB hijau,
mekanisme insentif, desinsestif pendanaan lingkungan hidup);
h. mensingkronisasikan RPPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan
ekoregion
i. menyusun NSDA dan LH
j. menyusun Status Lingkungan Hidup Daerah;
k. menyusun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
l. melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH
m. menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis Daerah
n. mengesahkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
o. memfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
p. memfasilitasi Pembinaan penyelenggaraan KLHS; dan
q. melakukan pemantauan dan mengevaluasi KLHS.
r. menilai prestasi kerja bawahan; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan Kepala
Bidang, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 3

Seksi Kajian Dampak Lingkungan

Pasal 11

(1) Seksi Kajian Dampak lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang;
(2) Kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan mempunyai Tugas Pokok :
melaksanakan penyusunan, koordinasi, pelaksanaan kebijakan dan
pemberian pendampingan serta memantau kegiatan – kegiatan yang
wajib amdal, UKL/UPL dan SPPL.
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Peraturan ini, Kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan, mempunyai
Rincian Tugas :

12
a. mengoordinasikan penyusunan instrumen pencegahan pencemaran
dan atau kerusakan lingkungan hidup (AMDAL, UKL-UPL, izin
lingkungan, audit LH, analisis resiko LH);
b. melakukan Penilaian terhadap dokumen Lingkungan (Amdal dan UKL-
UPL)
c. menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
(komisi penilai, tim pakar dan konsultan);
d. melaksanakan proses izin lingkungan;
e. menilai prestasi kerja bawahan; dan
f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4

Seksi Pemeliharaan Dan


Pengendalian Kerusakan Lingkungan

Pasal 12

(1) Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan dipimpin


oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang;

(2) Kepala seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan


mempunyai Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan, koordinasi,
pelaksanaan kebijakan dan pemberian pendampingan serta pemeliharaan
lingkungan.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Pemeliharaan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan
mempunyai Rincian Tugas :
a. melaksanakan pengawetan sumber daya alam;
b. melaksanakan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam;
c. melaksanakan pencadangan sumber daya alam;
d. melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
e. melaksanakan Inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi
GRK;
f. merencanakan Konservasi Keanekaragaman Hayati;
g. menetapkan kebijakan dan pelaksanaan konservasi,
pemanfaatan berkelanjutan ,dan pengendalian kerusakan
keanekaragaman hayati;
h. melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
i. menyelesaikan konflik dalam pemanfaatan keaneka ragaman
hayati;

13
j. mengembangkan sistem informasi dan pengelolaan data base
keanekaragaman hayati;
k. menilai prestasi kerja bawahan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan
Kepala Bidang, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Keempat

BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH BAHAN


BERBAHAYA BERACUN

Paragraf 1
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun

Pasal 13

(1) Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dipimpin oleh seorang


Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas;

(2) Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 mempunyai Tugas


Pokok : melakukan Kegiatan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan,
Pengelolaan Limbah Bahan berbahaya dan beracun;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud ayat (2),
Kepala Bidang Pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya
beracun, mempunyai Fungsi :
a. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
inventarisasi rencana pengelolaan persampahan dan kebersihan;
b. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;
c. penyiapan, penyusunan, koordinasi pelaksanaan kegiatan sarana
dan prasarana persampahan.
(4) Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3) Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3, mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun informasi pengelolaan sampah tingkat Kabupaten/ Kota;
b. menetapkan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk kurun waktu tertentu
c. merumuskan kebijakan pengurangan sampah;
d. melakukan pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada
produsen/Industri;
e. melakukan pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan
kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;
f. melakukan pembinaan pendaurulangan sampah;

14
g. menyediakan fasilitas pendaurulangan sampah;
h. melakukan pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk
dan kemasan produk;
i. merumuskan kebijakan penanganan sampah di kabupaten/kota;
j. melakukan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan
akhir sampah;
k. menyediakan sarana prasarana sampah;
l. melakukan pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan
sampah;
m. menetapkan lokasi TPS, TPST dan TPA sampah;
n. melakukan pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan
sistem pembuangan open dumping;
o. menyusun pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;
p. memberikan kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir
sampah;
q. melaksanakan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan
dengan badan usaha pengelolah sampah dalam penyelenggaraan
pengelolaan sampah;
r. mengembangkan infestasi dalam usaha pengelolaan sampah;
s. menyusun kebijakan perizinan pengelolaan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh
swasta;
t. melaksanakan perizinan pengelolaan sampah, pengangkutan sampah
dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
u. merumuskan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan
usaha);
v. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan
sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
w. merumuskan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan
sementara limbah B3 (pengajuan perpanjangan, perubahan dan
pencabutan) dalam satu daerah kabupaten/kota
x. melaksanakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam
satu kabupaten/kota;
y. melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyimpanan
sementara limbah B3 dlam satu daerah Kabupaten/kota;
z. menyusun kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan
limbah B3 (pengajuan perpanjangan perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah kabupaten/kota
aa. melaksanakan penguburan limbah B3 medis;
bb. melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pengelolaan,
pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3;
cc. menilai prestasi kerja bawahan; dan
dd. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan kepala
dinas untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 2

15
Seksi Pengelolaan Pesampahan Dan Kebesihan
Pasal 14

(1) Seksi Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan dipimpin oleh seorang


Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang Pengelolaan sampah dan Limbah B3;

(2) Kepala Seksi Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan mempunyai


Tugas Pokok : melakukan kegiatan Pengelolaan sampah dan Kebersihan
jalan, draniase, sungai dan lapangan;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan mempunyai
Rincian Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran Seksi Pengelolaan
Persampahan dan Kebersihan;
b. merumuskan dan pelaksanaan kebijakan pada Seksi Pengelolaan
Persampahan dan Kebersihan;
c. mengumpulkan Data dan Informasi Seksi Pengelolaan Persampahan
dan Kebersihan;
d. melaksanakan Bimbingan Teknis, monitoring Pengelolaan
Persampahan dan Kebersihan;
e. melaksanakan Kebersihan Jalan, Saluran dan Lapangan;
f. melaksanakan Pengangkutan Sampah dan Pemanfaatan Sampah;
g. mendistribusikan tugas dan pemberian petunjuk pelaksanaan
kegiatan kepada petugas lapangan serta mengevalusai hasil kerjanya;
h. membuat laporan hasil kegiatan Seksi Pengelolaan Persampahan dan
Kebersihan serta memberikan saran pertimbangan kepada pimpinan
untuk menjadi bahan dalam penentuan kebijakan;
i. menilai prestasi kerja bawahan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 3
Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Pasal 15

(1) Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang.

(2) Kepala Seksi Pengelolaan Limbah bahan berbahaya dan beracun daerah
mempunyai Tugas Pokok : melaksanakan Kegiatan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
mempunyai Rincian Tugas :
a. melaksanakan kebijakan penanganan Limbah bahan berbahaya dan
beracun;

16
b. melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyimpanan
sementara limbah B3;
c. menyusun kebijakan pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan
dan pemusnahan limbah B3;
d. melaksanakan penguburan limbah B3 medis;
k. menilai prestasi kerja bawahan; dan
e. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan
Pasal 16

(1) Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang;

(2) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan mempunyai Tugas


Pokok : melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana persampahan;

(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan mempunyai Rincian
Tugas :
a. menginventarisir kebutuhan Sarana dan Prasarana;
b. menyusun Rencana pembangunan dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana kebersihan;
c. mengoordinasikan dengan Seksi terkait sehubungan dengan rencana
pembangunan Sarana dan Prasarana;
d. menyediakan fasilitas Sarana dan Prasarana pendaurulangan
sampah;
e. mendistribusikan tugas dan pemberian petunjuk kepada bawahan
serta mengevaluasi hasil kerjanya;
f. melaksanakan kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana
dan sarana;
l. menilai prestasi kerja bawahan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Kelima

BIDANG PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN

Paragraf 1

Bidang Pertamanan dan Pemakaman


Pasal 17

17
(1) Bidang Pertamanan dan Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas;

(2) Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman mempunyai Tugas Pokok :


melaksanakan Penataan Pertamanan dan Pemakaman;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud ayat (2),
Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman, mempunyai Fungsi :
a. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
inventarisasi rencana pertamanan
b. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
pemakaman; dan
c. penyiapan, penyusunan, koordinasi pelaksanaan kegiatan dekorasi
dan reklame.
(4) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman mempunyai Rincian
Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran bidang pertamanan dan
pemakaman;
b. menyusun standar teknis dan kriteria pencapaian standar pelayanan
pertamanan dan pemakaman;
c. melaksanakan penataan taman Hijau dan ruang terbuka Lainnya;
d. melaksanakan desain dan pemeliharaan taman, sarana dan
prasarana pertamanan;
h. melaksanakan dan penataan penempatan reklame;
i. melaksanakan penataan dekorasi;
j. menyediakan kebutuhan pemakaman;
k. melaksanakan penertiban, pemeliharaan dan penataan pemakaman;
l. mendistribusikan tugas dan pemberian petunjuk pelaksanaan
kegiatan kepada bawahan serta mengevaluasi hasil kerjanya;
m. menilai prestasi kerja bawahan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 2
Seksi Pertamanan
Pasal 18

(1) Seksi Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pertamanan dan
Pemakaman;
(2) Kepala Seksi Pertamanan mempunyai Tugas Pokok : melaksanakan
pembangunan, penataan dan Pemeliharaan pertamanan;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Pertamanan mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran seksi pertamanan;

18
b. menyusun standar teknis dan kriteria pencapaian standar
pertamanan;
c. memelihara, mengawasi sarana dan prasarana taman;
d. menginventarisir lokasi ruang terbuka hijau;
e. melaksanakan program Penghijauan;
f. melaksanakan pemeliharaan dan penanaman pohon penghijauan;
g. melaksanakan Monitoring dan bimbingan teknis kepada bawahan
serta mengevaluasi hasil kerjanya;
h. menilai prestasi kerja bawahan; dan

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala


bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 3
Seksi Pemakaman
Pasal 19

(1) Seksi Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pertamanan dan
Pemakaman;

(2) Kepala Seksi Pemakaman mempunyai Tugas Pokok : melaksanakan


penataan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Pertamanan mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran Seksi Pemakaman;
b. menyusun standar teknis dan kriteria pencapaian standar pelayanan
pemakaman;
c. menginventarisir lahan Pemakaman;
d. mengelola administrasi pemakaman;
e. memelihara dan menata lahan pemakaman;
f. pengaturan letak makam dan nomor persil;
g. menilai prestasi kerja bawahan; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Seksi Dekorasi dan Reklame
Pasal 20

(1) Seksi Dekorasi dan Reklame dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang;
(2) Kepala Seksi Dekorasi dan Reklame mempunyai Tugas Pokok :
melaksanakan Penataan dan pemeliharan dekorasi dan reklame;

19
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Dekorasi dan Reklame mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran Seksi Dekorasi dan
Reklame;
b. menyusun standar teknis dan kriteria pencapaian standar pelayanan
dekorasi dan reklame;
c. mengelola Reklame dan Taman Hias;
d. mengelola dan memelihara bangunan monumen;
e. mengelola dekorasi dan menyusun desain Taman Kota;
f. membuat Laporan hasil kegiatan Seksi Dekorasi dan Reklame;
g. menilai prestasi kerja bawahan; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Keenam

BIDANG PENAATAN DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP


Paragraf 1
Bidang Penaatan dan Pengendalian Lingkungan Hidup
Pasal 21

(1) Bidang Penaatan dan Pengendalain Lingkungan Hidup dipimpin oleh


seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas;
(2) Kepala Bidang Penaatan dan Pengendalain Lingkungan Hidup
mempunyai Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan, koordinasi,
pembinaan atas pengaduan dan penegakan hukum lingkungan,
peningkatan kapasitas dan penyelesaian sengketa lingkungan;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud ayat (2),
Kepala Bidang Penaatan dan Pengendalain Lingkungan Hidup,
mempunyai Fungsi :
a. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
pengaduan dan penegakan hukum lingkungan;
b. penyiapan, penyusunan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
peningkatan kapasitas dan penyelesaian sengketa lingkungan;
c. penyiapan, penyusunan, koordinasi pelaksanaan kegiatan
pemantauan kualitas dan pengendalain pencemaran lingkungan.
d. penyusunan kebijakan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha
dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
(4) Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Kepala Bidang Penaatan dan Pengendalain Lingkungan
Hidup mempunyai Rincian Tugas :
a. melakukan pemetaan usaha dan kegiatan yang sudah atau yang
perlu pengesahan izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;

20
b. melakukan penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan
UKL/UPL);
c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penerima izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
d. melaksanakan pembinaan dan pengawasan tindaklanjut rekomendasi
hasil evaluasi penerima izin lingkungan, izin perlindungan serta
pengelolaan lingkungan, petugas pengawas lingkungan hidup daerah
dan konsultan penyusun dokumen lingkungan;

e. melakukan pembinaan dan pengawasan menyusun kebijakan


pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
f. melakukan penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
g. melakukan pengembangan materi, metode diklat, instruktur dan
penyuluhan LH;
h. melakukan pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat
peduli LH;
i. melakukan penyusunan kebijakan tentang tatacara pelayanan
pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat;
j. menyelenggarakan fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan ijin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
k. menyusun rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan;
l. melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil
tindak lanjut pengaduan;
m. melaksanakan penegakan hukum atas pelanggaran perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
n. mengembangkan sistem informasi penerimaan pengaduan
masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan ijin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
o. membentuk tim pengaduan, monitoring dan koordinasi penegakan
hukum;
p. melakukan penyusunan instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup (baku mutu LH, kriteria baku
kerusakan LH, Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis
resiko LH);
q. melakukan monitoring penilaian pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
r. melaksanakan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup (pemberian informasi, pengisolasian serta
penghentian pencemaran atau kerusakan lingkungan);
s. melaksanakan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi,
rehabilitasi dan restorasi daerah pencemaran;

21
t. menyusun kebijakan dan pengembangan metode penanggulangan
dan pemulihan pencemaran;
u. menyediakan sarpras penilaian lingkungan (laboratorium
lingkungan);
v. menyediakan sarpras penanggulangan dan pemulihan pencemaran;
i. menilai prestasi kerja bawahan; dan
w. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Dinas untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 2

Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan


Pasal 22
(1) Seksi Pengaduan dan Penegakan hukum Lingkungan Hidup dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang;
(2) Kepala Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
mempunyai Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan, koordinasi,
pembinaan atas pengaduan dan penegakan hukum lingkungan;
(3) Untuk melakasanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Kepala Seksi Pegaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan
Lingkungan Hidup mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran Seksi Pengaduan dan
Penegakan Hukum Lingkungan;
b. merumuskan dan pelaksanaan kebijakan Seksi Pengaduan dan
Penegakan Hukum Lingkungan;
c. menyusun kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan
penyelesaian pengaduan masyarakat;
d. menyelenggarakan fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
e. melaksanakan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan;
f. menyusun rekomendasi tindak lanjut hasil verifikasi pengaduan
g. melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil
tindak lanjut pengaduan;
h. melaksanakan penegakan hukum atas pelanggaran perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
i. mengembangkan sistem informasi penerimaan pengaduan
masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
j. membentuk tim monitoring dan koordinasi penegakkan hukum;
k. melakukan osialisasi tata cara pengaduan;
l. menyusun kebijakan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha
dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan;

22
m. melakukan pemetaan usaha dan kegiatan yang sudah atau yang
perlu pengesahan izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;
n. melakukan penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan
UKL/UPL);
o. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penerima izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
p. melaksanakan pembinaan dan pengawasan tindaklanjut rekomendasi
hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;
q. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas
Lingkungan Hidup Daerah;
r. melakukan Pembinaan dan pengawasan konsultan penyusun
dokumen lingkungan;
s. menyusun kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan
masyarakat;
t. menyelenggarakan fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
j. menilai prestasi kerja bawahan; dan
u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 3
Seksi Peningkatan Kapasitas dan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

Pasal 23

(1) Seksi Peningkatan Kapasitas dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan


Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang;

(2) Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai


Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan, koordinasi, pembinaan atas
peningkatan kapasitas dan penyelesaian sengketa lingkungan;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas dan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran Seksi Peningkatan
Kapasitas dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
b. menyusun kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum
adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. merumuskan dan melaksanakan kebijakan Seksi Peningkatan
Kapasitas dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;

23
d. melakukan identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan
pengakuan keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
e. menetapkan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
f. melakukan komunikasi dialogis dengan MHA;
g. membentuk panitia pengakuan masyarakat hukum adat;
h. menyusun data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan LH;
i. menyusun kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
j. melaksanakan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan
pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH;
k. melaksanakan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
l. menyiapkan model peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH;
m. menyiapkan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH;
n. mengembangkan materi diklat dan penyuluhan LH;
o. mengembangkan metode diklat dan penyuluhan LH;
p. melaksanakan diklat dan penyuluhan LH;
q. meningkatkan kapasitas instruktur dan penyuluh LH;
r. mengembangkan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH;
s. menyusun kebijakan tentang tatacara penyelesaian sengketa
Lingkungan baik diluar pengadilan maupun melalui pengadilan;
t. menilai prestasi kerja bawahan; dan
u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Seksi Pemantauan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Pasal 24

(1) Seksi Pemantauan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran dipimpin oleh


seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang;
(2) Kepala Seksi Pemantauan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran
Lingkungan mempunyai Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan,

24
koordinasi, pembinaan atas pemantauan kualitas dan pengendalian
pencemaran lingkungan;
(3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Kepala Seksi Pemantauan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran
mempunyai Rincian Tugas :
a. menyusun rencana program dan anggaran Seksi Pemantauan
Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
b. merumuskan dan pelaksanaan kebijakan Seksi Pemantauan Kualitas
dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
c. melaksanakan pemantauan kualitas air, udara dan tanah;
d. melaksanakan pematauan kualitas pesisir dan laut;
e. menentukan baku mutu lingkungan;
f. menyiapkan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium
lingkungan);
g. melaksanakan pemantauan sumber pencemaran institusi dan non
institusi;
h. melaksanakan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) sumber pencemaran institusi dan
non institusi;
i. melaksanakan pemulihan pencemaran (pembersihan, remediasi,
rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemaran institusi dan non
istitusi;
j. menentukan baku mutu sumber pencemaran;
k. mengembangkan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan
pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup kepada masyarakat;
l. menyusun kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi
dan non institusi;
m. melaksanakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan
non institusi;
n. melaksanakan pembinaan tindak lajut rekombinasi hasil evaluasi
sumber pencemar institusi dan non institusi;
o. melaksanakan pemantauan sumber pencemar institusi dan non
institusi;
p. melaksanakan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
q. melaksanakan pemulihan pencemaran (Pembersihan remediasi
rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
r. menentukan baku mutu sumber pencemar;
s. mengembangkan sistem informasi kondisi, potensi dan pemberian
peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup
kepada masyarakat;
t. menuntaskan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;

25
u. melaksanakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan
non institusi;
v. melaksanakan pembinaan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi
sumber pencemar institusi dan non institusi;
w. menilai prestasi kerja bawahan; dan
x. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala
bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

BAB V

TATA KERJA

Pasal 25

(1) Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas wajib dan taat
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan;

(2) Kepala Dinas mengembangkan koordinasi dan kerjasama dengan


Organisasi Perangkat Daerah dan/atau instansi pemerintah/swasta
terkait, dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperlancar
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;

Pasal 26

Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi,
Jabatan Fungsional Tertentu dan pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup
Kota Palopo wajib melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip
koordinasi, kerjasama, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, akuntabilitas,
transparansi, efektivitas dan efisiensi.

Pasal 27

(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala
Seksi, Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Lingkungan Hidup Kota
Palopo wajib memimpin, mengoordinasikan, memberikan bimbingan,
memberikan petunjuk pelaksanaan tugas, membina dan menilai kinerja
bawahan masing-masing;

(2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi, Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Lingkungan Hidup Kota
Palopo wajib mengikuti dan mematuhi perintah kedinasan atasan

26
masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 28

Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi,
Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo
wajib mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan masing-
masing serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila
menemukan adanya penyimpangan dan atau indikasi penyimpangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 29

(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi, Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Lingkungan Hidup Kota
Palopo wajib menyampaikan laporan dan kendala pelaksanaan tugas
kepada atasan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(2) Atasan yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menindaklanjuti dan menjadikan laporan yang diterima sebagai bahan
pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangan masing-masing.

BAB VI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Pasal 30

(1) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas;
(2) Pembentukan UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
tersendiri dengan Peraturan Walikota.

BAB VII
JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 31

Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan


fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo dengan keahlian tertentu.

Pasal 32

27
(1) Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 terdiri dari
sejumlah tenaga dan jenjang jabatan fungsional sesuai dengan
keahlian;
(2) Jabatan fungsional dipimpin oleh pejabat senior, bertanggungjawab
dan berada dibawa Kepala Dinas;

(3) Jenis, jumlah dan Jenjang Jabatan Fungsional ditentukan


berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

BAB VIII

PENUTUP
Pasal 33

Dengan berlakunya peraturan ini, maka Peraturan Walikota Palopo Nomor


24 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Rincian Tugas Jabatan pada
Badan Lingkungan Hidup Kota Palopo dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 34

Peraturan Walikota ini berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.

Ditetapkan di Palopo
pada tanggal
WALIKOTA PALOPO,

H.M.JUDAS AMIR
Diundangkan di Palopo
pada tanggal :
Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA PALOPO,

H. JAMALUDDIN

BERITA DAERAH KOTA PALOPO PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN


2016 NOMOR 08

28
29

Anda mungkin juga menyukai