Oleh
Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sulawesi
Pinrang, 2022
Pengertian
Dalam hal areal di luar PIAPS dapat diberikan persetujuan dengan pertimbangan:
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
MANFAAT HUTAN KEMASYARAKATAN (Hkm)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
PEMANFAATAN HUTAN DALAM DALAM
PERSETUJUAN HUTAN KEMASYARAKATAN (Hkm)
PEMANFAATAN KAWASAN
Kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan
manfaat ekonomi secara optimal dengan tidak mengurangi fungsi utamanya. Pemanfaatan Kawasan antara
lain, contoh: budidaya tanaman obat, tanaman hias, sarang walet, pakan ternak.
Perseorangan
Membentuk kelompok masyarakat minimal 15 orang yang bergantung
terhadap kawasan hutan yang disahkan oleh kepala desa setempat.
Koperasi
Koperasi setempat yang bergerak dibidang kehutanan,
pertanian, hortikultura dan peternakan
Kelompok Tani
Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan anggota minimal 15 orang,
Dalam hal kelompok tani hutan beranggota > 300 orang maka dapat membentuk
gabungan kelompok tani hutan (gapoktanhut),
Disahkan oleh Kepala Desa/Camat setempat.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
KRITERIA ANGGOTA PEMOHON
Dengan Ketentuan:
1. Masyarakat setempat: yaitu penduduk asli atau pendatang yang berdomisili di dalam atau di 1 (satu) keluarga hanya bisa
diwakili 1 (satu) orang, dan
sekitar hutan di satu desa atau beberapa desa yang memiliki ketergantungan terhadap Belum terdaftar sebagai
pemegang persetujuan
kawasan hutan yang sudah menggarap/mengelola pada areal yang dimohon. Dibuktikan pengelolaan perhutanan sosial
dan permohonan kelompok
dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP)/ NIK (Nomor Induk Kependudukan) danperhutanan sosial lain.
4. Masyarakat luar desa setempat yang sudah mengelola selama ≥ 5 tahun dibuktikan dengan
HAK:
a. mendapat perlindungan dari gangguan perusakan dan pencemaran lingkungan
atau pengambilalihan secara sepihak oleh pihak lain;
b. mengelola dan memanfaatkan areal sesuai dengan Kearifan Lokal;
c. mendapat manfaat dari sumber daya genetik yang ada di dalam areal;
d. mengembangkan ekonomi produktif berbasis kehutanan;
e. mendapat Pendampingan dalam Pengelolaan areal serta penyelesaian konflik;
f. mendapat Pendampingan kemitraan dalam pengembangan usahanya;
g. mendapat Pendampingan penyusunan rencana Kelola Perhutanan Sosial, Rencana
Kerja Usaha, dan Rencana Kerja Tahunan; dan
h. mendapat perlakuan yang adil atas dasar gender ataupun bentuk lainnya.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEMEGANG
PERSETUJUAN HKm
KEWAJIBAN
a.melaksanakan pengelolaan hutan sesuai dengan prinsip pengelolaan hutan
lestari.
b.menjaga arealnya dari perusakan dan pencemaran lingkungan;
c.memberi tanda batas areal kerjanya;
d.menyusun Rencana Pengelolaan Hutan, Rencana Kerja Usaha, dan Rencana
Kerja Tahunan, serta menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada pemberi
Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial;
e.melakukan penanaman dan pemeliharaan hutan;
f.melaksanakan penatausahaan hasil hutan;
g.membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak dari hasil kegiatan Pengelolaan
PS; dan
h.melaksanakan perlindungan hutan.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEMEGANG
PERSETUJUAN Hkm
LARANGAN
a.memindahtangankan Persetujuan Pengelolaan HKm;
b.menanam kelapa sawit pada areal Pengelolaan HKm;
c.mengagunkan areal Pengelolaan Hkm;
d.menebang pohon pada areal dengan fungsi hutan lindung;
e.menggunakan peralatan mekanis pada areal dengan fungsi hutan
lindung;
f.membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam
pada dengan fungsi hutan lindung;
g.menyewakan areal; dan
h.menggunakan areal untuk kepentingan lain.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
VERIFIKASI ADMINISTRASI :
memeriksa kelengkapan dan kesesuaian persyaratan administrasi permohonan
Persetujuan serta pencermatan terhadap subjek dan objek persetujuan
VERIFIKASI TEKNIS:
Pemeriksaan lapangan untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang valid
terhadap subjek dan objek persetujuan
SUBJEK: OBJEK:
Dilakukan melalui telaahan peta dan pemeriksaan
Dilakukan melalui FGD, cek personal lapangan untuk memperoleh fakta, data, dan informasi:
dan wawancara mendalam, untuk 1. letak dan batas areal yang dimohon;
memperoleh fakta, data, dan informasi: 2. fungsi kawasan areal yang dimohon;
1. Kebenaran dokumen permohonan; 3. keberadaan perizinan berusaha bidang kehutanan
2. Kebenaran status kelembagaan dan perizinan lainnya pada areal yang dimohon;
pemohon; 4. keberadaan permukiman, fasilitas umum, fasilitas
3. Kesesuaian kriteria untuk pengurus sosial, dan tanaman sawit pada areal yang dimohon.
dan penerima manfaat (HD); 5. status areal yang dimohon pada peta PIAPS, peta
4. Kesesuaian kriteria untuk pengurus tanah objek reforma agraria, peta indikatif
dan anggota pemohon (HKm dan penghentian pemberian izin baru, dan peta ekosistem
HTR) gambut;
5. komoditas atau jenis pemanfaatan 6. kondisi biofisik areal yang dimohon;
yang telah dan akan diusahakan 7. potensi pemanfaatan kawasan, hasil hutan bukan
pemohon; dan kayu, hasil hutan kayu, dan jasa lingkungan pada
6. identifikasi potensi konflik sosial dan areal yang dimohon; dan/atau
tenurial pada objek persetujuan. 8. aksesibilitas dan jarak dari permukiman pemohon ke
areal yang dimohon.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
Terima Kasih