Sosial dan
Pembangunan
IKN
Mukti Ali
Kawal Borneo Community Foundation (KBCF)
Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam
kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat
atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya,
keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan
Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Hak/Hutan Adat dan Kemitraan Kehutanan.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
Jangka waktu
Pengelolaan paling
lama 35 tahun
Perseorangan
Pengelolaan
Perhutanan
Sosial dapat
diberikan
kepada:
Kelompok Tani
Untuk Kemitraan kehutanan
disesuaikan dengan masa
berlakunya perizinan berusaha
Pemanfaatan Hutan dan masa
berlakunya persetujuan
penggunaan kawasan hutan.
Koperasi
3
Skema Perhutanan Sosial
Pasal 3
LUAS PS : 81.610 ha
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
S/D TAHUN 2022
KAB. KUTAI TIMUR
SK PS : 17 UNIT
LUAS PS : 35.186 ha
SK PS : 41 UNIT
KAB. MAHAKAM ULU
LUAS PS : 45.279 ha
SK PS : 11 UNIT
LUAS PS : 30.872 ha
KOTA BALIKPAPAN
SK PS : 11 UNIT
KAB. KUTAI BARAT LUAS PS : 1.897 ha
SK PS : 9 UNIT
KAB. Paser
LUAS PS : 20.744 ha
SK PS : 3 UNIT
LUAS PS : 9.272 ha
KINERJA Perhutanan Sosial
Kinerja KBCF Hingga 2021 Luasan (Ha) Per Kabupaten
28,380
25,459
KBCF FASILITASI USULAN DAN
PENDAMPINGAN 9,581
16,985
Hutan Desa
Hutan Kemasyrakatan
Unit Dampingan Per Kabupaten
Hutan Adat
11
HTR 10
Kemitraan Kehutanan 8
2
BALIKPAPAN KUTAI BARAT KUTAI TIMUR MAHAKAM ULU PASER
DAMPAK PEMBANGUNAN IKN, diantaranya …
Menaikkan
inflasi
meningkatnya
kebutuhan bahan
pangan dan bahan Potensi
pokok lainnya kerawanan
pertambahan pangan
penduduk
pembangunan
di IKN
pembukaan
Habitat menyerang
lahan Satwa kebun
deforestasi dan terganggu masyarakat
degradasi lahan
Rawan
Bencana
PERAN
PERHUTANAN
SOSIAL, diantaranya … perlindungan habitat satwa
mempertahankan hutan
sumber pangan
Dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim
Dalam Perhutanan Sosial terdiri dari
Provinsi Kaltim sudah Provinsi Kaltim Sudah Adanya Pendanaan Alokasi
memasukan Program membuat Roadmap Penyiapan dan
Perhutanan Sosial dalam tentang Perhutanan Pengembangan PS dinas
Rencana Pembangunan Sosial kehutanan dan KPH Provinsi
Jangka Menengah Daerah Kaltim
(RPJMD)
2 4 6
1 3 5 6. Membangun
Provinsi Kaltim sudah Sudah adanya Pergub : Intergrasiu program
memasukan Program 1. Penyelenggaraan lintas OPD
Pengembangan Perhutanan Perhutanan Sosial Provinsi/Lintas
Sosial dalam Rencana 2. Pembentukan Kabupaten
Strategis (Renstra) tahun Kelompok Kerja
2021 Perhutanan Sosial Prov.
Kaltim
Kolaborasi Pendampingan Penguatan
Sinkronisasi
Perhutanan Sosial
Dinas Provinsi KPH (P/L)
Kalimantan Timur Lingkup
Kaltim
OPD Tingkat
POKJA PPS Prov. Kabupaten/Kota
Kaltim Prov. Kaltim
Pasca Persetujuan Pra Persetujuan
Perhutanan Sosial Perhutanan Sosial
• PIAPS Relatif jauh dri pemukiman Sehingga potensi • Terbatasnya akses ke GO KUPS atau system promosi
pemanfaatan Kawasan sangat minim (sulit untuk di produk ps
akses) • Masih minimnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi
• Peta kerja batas desa di kaltim masih relatif indikatif saja PS di kaltim
atau tidak memiliki batas dan masih bermasalah • Minimnya informasi akses bantuan untuk KUPS/KPS
• Terhadap usulan hutan adat kabupapten dan kutai timur (melalui bang peson dll)
belum ada perda MHA • Sulitnya mengakses SK Hardcopy (asli) di PSKL dan
• Sulitnya mengakses perkembangan usulan Perhutanan RKPS harus disyahkan oleh BPSKL (Long Birokerasi)
Sosal yang sudah diajukan ke PSKL • Besarnya ego sectoral dalam penyaluran anggaran
• Perlu dilakukannya sinkronisasi data perkembangan terhadap perhutanan sosial
persetujuan perhutanan sosial dari PSKL dan Daerah • Dukungan aparat keamanan untuk pengamanan masih
• Adanya konflik tenurial Kawasan merupakan transmigrasi rendah
th 1965 sedangkan Hutan Lindung di SK tahun 1996 • Pendanaan untuk tata batas belum ada dukungan dari
• Adanya masyarakat yang memegang surat hak tanah di luar
dalam Kawasan hutan • Terjadinya perubahan struktur anggota pemegang
• Masih kurangnya dukungan data spasial (one Map Data) persetujuan PS
belum tersalurkan • Adanya isu IKN berpengaruh pada jual beli lahan
• Penyelesain sawit dalam Kawasan hutan masih dlam • Akses Jalan relatif sangat sulit dijangkau mengakibatkan
tahap workshop dan sosialisasi tingkat tapak biaya Operasional Mahal
• Terbatasnya luasan usulan yang hanya diberikan paling
luas 5000 ha.
REKOMENDASI
GOOD WILL
Rekomendasi KOLABORASI
LAW ENFORCEMENT
Terimakasih