1
OUTLINE:
2
1 REGULASI PERHUTANAN SOSIAL DI PULAU JAWA
PP 23 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Kehutanan Keputusan Menlhk Nomor SK. 287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022
tentang Penetapan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus pada
Sebagian Hutan Negara pada Kawasan Hutan Produksi dan Hutan
Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus Lindung di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa
(KHDPK) ditetapkan untuk kepentingan (Pasal 112) : Barat dan Provinsi Banten
a. Perhutanan Sosial
b. Pengukuhan Kawasan Hutan
c. Penggunaan Kawasan Hutan
d. Rehabilitasi Hutan
e. Perlindungan Hutan
f. Jasa Lingkungan
Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial di
areal KHDPK adalah HD, HKm, atau HTR (Pasal 208).
Jawa Tengah
± 160.238 Ha Jawa Timur
± 455.707 Ha
Jawa Barat
± 269.782 Ha
6
KHDPK UNTUK KEPENTINGAN PERHUTANAN SOSIAL
FASILITASI
TRANFORMASI
SKEMA PS KHDPK :
Hutan Kemasyarakatan
Hutan Desa
Hutan Tanaman Rakyat
MATERI KOORDINASI
a. Menjelaskan skema Perhutanan Sosial di Pulau Jawa Rapat Koordinasi dilakukan untuk memperoleh informasi awal areal
indikatif Perhutanan Sosial yang sudah ditetapkan dalam PIAPS (KHDPK-
b. Menjelaskan lokasi Perhutanan Sosial dalam KHDPK PS) meliputi:
a. letak lokasi;
c. Menjelaskan tata cara dan persyaratan permohonan persetujuan Pengelolaan
b. kondisi tutupan lahan;
Perhutanan Sosial pada KHDPK c. aksesibilitas;
d. potensi konflik; dan/atau
d. Menjelaskan aset bergerak dan tidak bergerak pada KHDPK-PS
e. keberadaan pengelolaan dan/atau penggarapan.
e. Menjelaskan hak dan kewajiban pemegang hak persetujuan Pengelolaan f. Rencana Fasilitasi (Pembagian tugas, target, jangka waktu dan Biaya)
Perhutanan Sosial
8
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN
9
HAK Perlindungan hukum
Mengelola dan
memanfaatkan hutan
Manfaat dari
sumberdaya genetik
Menyusun rencana
Penanaman dan Membayar PNBP dari
pengelolaan hutan dan
pemeliharaan hasil pengelolaan PS
usahanya
Pemegang
Persetujuan PS Menebang pohon
Pada Hutan Lindung
Menggunakan peralatan
mekanis pada Hutan
Membangun sarana dan
prasarana yg merusak pada
hutan lindung
Lindung
12
KETENTUAN PEMANFAATAN ASET
Optimalisasi Pendampingan
2 Pengelolaan PS
Percepatan Pengembangan
3 Usaha PS
16
2
PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL
DI WILAYAH JAWA
17
BALAI PSKL WILAYAH JAWA
Peraturan Menteri LHK Nomor 3 Tahun 2023
Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri LHK Nomor 9
Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai PSKL
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA BALAI
SUB BAG TATA
USAHA
SEKSI SEKSI
WILAYAH I WILAYAH II
5 BANTEN 37 2 - - 39
D.I.Y
± 3.322 Ha
PERSETUJUAN PS PKTHA
NO PROVINSI JUMLAH IZIN LUAS (HA) JML KK
(UNIT) NO RINCIAN DIY JATENG JATIM JABAR BANTEN JUMLAH
1 YOGYAKARTA 45 1.565,88 5.005 1 Kasus Konflik Tenurial (Kasus) 1 42 79 43 9 174
2 JAWA TIMUR 347 176.149,68 120.990 2 Luas Potensi Konflik (Ha) 5.274 164.873 164.516 284.140 63.324 682.127
3 JAWA TENGAH 114 92.364,09 21.736
4 JAWA BARAT 133 38.821,75 21.159 3 Jumlah Hutan Adat (Unit) 1 1 8 10
5 BANTEN 34 24.482,82 15.544 4 Luasan Hutan Adat (Ha) 64 31 8.343 8.438
JUMLAH 673 333.384 184.434
PERSETUJUAN PERHUTANAN SOSIAL DI KHDPK
WILAYAH JAWA
RINCIAN PERSETUJUAN PERHUTANAN SOSIAL
PROVINSI JAWA TIMUR
NO KABUPATEN JUMLAH LUAS (HA) JUMLAH
KPS ANGGOTA
(UNIT) (KK)
1 BANYUWANGI 42 33.297,10 18.830
2 BLITAR 51 16.403,14 10.363
3 BOJONEGORO 41 24.231,19 12.691
4 GRESIK 7 782,50 708
5 JEMBER 20 16.105,14 10.523
6 KEDIRI 5 2.783,28 4.159
7 KOTA BATU 1 173,20 136
8 KOTA MALANG 1 357,60 188
9 LAMONGAN 23 5.417,59 4.960
10 LUMAJANG 12 4.341,20 1.635
11 MADIUN 16 8.587,95 5.260
12 MALANG 21 10.733,30 11.207
13 MOJOKERTO 4 511,20 614
14 NGAWI 41 16.107,80 11.841
15 PASURUAN 5 94,00 184
16 PROBOLINGGO 3 1.684,00 686
17 SITUBONDO 6 2.046,56 969
18 TRENGGALEK 17 19.036,19 16.958
19 TUBAN 28 11.725,24 7.135
20 TULUNGAGUNG 3 1.731,50 1.943
JUMLAH 347 176.149,68 120.990 21
RINCIAN KHDPK PROVINSI JAWA TIMUR
No Kabupaten/Kota Penataan KH Penggunaan KH Perhutanan Sosial RHL Luas
1 Bangkalan 393,20 5,70 1.479,03 43,42 1.921,36
2 Banyuwangi 386,59 3.026,86 57.390,80 439,85 61.244,10
3 Blitar 329,70 96,33 22.908,52 572,34 23.906,88
4 Bojonegoro 102,09 979,10 35.074,08 1.476,46 37.631,73
5 Bondowoso 638,06 23,30 25.672,13 1.373,71 27.707,20
6 Gresik 183,73 810,58 12,80 1.007,11
7 Jember 92,89 181,03 41.884,47 748,77 42.907,17
8 Jombang 9,82 4,77 5.150,42 34,95 5.199,96
9 Kediri 51,18 2,24 9.732,12 139,30 9.924,83
10 Kota Batu 85,69 3,06 2.744,75 19,24 2.852,74
11 Kota Kediri 38,18 38,18
12 Lamongan 38,18 994,77 7.341,01 907,08 9.281,04
13 Lumajang 52,69 434,74 23.695,35 341,94 24.524,73
14 Madiun 217,06 307,61 5.862,53 1.453,15 7.840,35
15 Magetan 6,88 381,92 705,88 1.094,68
16 Malang 133,86 688,18 38.907,73 1.255,77 40.985,54
17 Mojokerto 181,83 11,53 3.289,05 357,26 3.839,67
18 Nganjuk 68,67 1.337,77 9.673,11 415,25 11.494,79
19 Ngawi 54,10 2.283,88 19.641,07 952,67 22.931,72
20 Pacitan 429,11 28,14 448,35 907,17 1.812,77
21 Pamekasan 125,13 245,96 23,03 394,12
22 Pasuruan 137,65 140,86 8.253,92 1.278,44 9.810,87
23 Ponorogo 100,93 261,97 4.533,19 3.907,37 8.803,46
24 Probolinggo 78,07 34,79 9.933,61 6.909,49 16.955,96
25 Sampang 46,80 1,68 383,01 14,83 446,32
26 Situbondo 63,81 145,60 37.932,99 858,68 39.001,07
27 Sumenep 1.274,83 11,74 22.820,31 2,03 24.108,92
28 Trenggalek 168,52 266,44 38.668,89 89,46 39.193,30
29 Tuban 209,13 1.243,59 8.375,18 1.291,91 11.119,81
30 Tulungagung 98,13 159,62 12.434,58 1.359,18 14.051,52
22
25
Rencana Program dan Kegiatan
1. Pelaksanaan fasilitasi dan/atau verifikasi teknis permohonan pengelolaan PS
2. Pemetaan konflik tenurial kawasan hutan;
3. Pelaksanaan inventarisasi kearifan lokal;
4. Fasilitasi penataan areal kerja persetujuan PS;
5. Fasilitasi penyusunan rencana kelola PS;
6. Fasilitasi pengembangan usaha PS;
7. Pelaksanaan fasilitasi kemitraan lingkungan;
8. Penetapan pendamping PS;
9. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pendampingan PS;
10.Fasilitasi pendampingan PS;
11.Penyediaan data dan informasi PS dan KL;
12.Pengawasan persetujuan pengelolaan SP; dan
13.Penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan; urusan administrasi
kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan, kearsipan,
kerumahtanggaan, dan hubungan masyarakat; advokasi hukum; dan pengelolaan data dan
informasi. 26
27
28
FASILITASI PEMBERIAN PERSETUJUAN PERHUTANAN SOSIAL
b. Pengecekan lapangan.
a) Memastikan areal garapan masyarakat sesuai penjadwalan
b) Tim mengkompilasi data hasil lapangan
c) Melakukan konfirmasi data dan hasil lapangan di Desa untuk mendefinitifkan penggarap
d) Tim melakukan pengecekan ulang siva
e) Konfirmasi Hasil Pengecekan lapangan
f) Penentuan skema dan pembentukan kelembagaan (BA dan SK Pembentukan Kelompok)
g) Penyusunan dokumen permohonan (Dokumen dan Peta)
h) Penyunan Berita Acara Fasilitasi.
3. Tim validasi menyusun Berita Acara Hasil validasi subjek dan objek hasil pengecekan lapangan
Rundown Kegiatan per hari di lapangan
HARI NO KEGIATAN
Sosialisasi tingkat Kecamatan tentang KHDPK PS (mengundang Kades kadus dan
1
perwakilan tokoh masyarakat untuk penjadwalan pelaksanaan lapangan)
2 Ketua Tim melakukan Sosialisasi KHDPK
3 Menjelaskan areal KHDPK beserta batas-batasnya
Memaparkan areal KHDPK PS di desa lokus, termasuk mengkonfirmasi usulan yang
4
masuk (Tim Teknis)
Penyusunan indikatif petani yang masuk areal KHDPK (dusun/petak), dilampiri
Hari 1 5
copy KTP KK dan excel (blora 13 dan Kendal 4)
- Konfirmasi data Subjek ke Desa semua warga yang menggarap berupa soft file
6
(NIK dan KK jika ada)
- Penjadwalan pengecekan garapan petani pada KHDPK PS (konfirmasi dengan
7 Kades membuat jadwal fasilitasi lapangan dan menyiapkan data (KTP dan KK yang
menggarap)
35
CITRA UNTUK PEMETAAN SUBYEK DAN OBYEK DI LAPANGAN
36
CONTOH PETA HASIL FASILITASI
37
BLANGKO LAPANGAN
38
39
FASILITASI PENGEMBANGAN USAHA PS
(Permenlhk No.9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan PS)
IAD Berbasis PS
Kerjasama
Pengembangan Pengembangan Usaha 1. Sinergi dan kolaborasi para
pihak
Kewirausahaan 2. Pengembangan produk
1. Pendampingan teknis komoditas unggulan/ klaster
1. Peningkatan Nilai Tambah
dan kelembagaan komoditas
(pengembangan produk,
Optimaliasi 2. Fasilitasi permodalan 3. Peningkatan skala ekonomi
sertifikasi/standarisasi)
3. Fasilitasi pemasaran
Pemanfaatan 2. Promosi dan pemasaran, 4. Pengembangan pasar
Penguatan Hutan digital marketing, pameran,
4. Kerja sama
Kelembagaan temu usaha
operasional
1. Pemanfaatan Jasling, 3. Akses Permodalan (BPDLH,
1. Penataan Areal (potensi, HHBK, dan HHK : Himbara)
penandaan batas, andil Agroforestry, 4. Pelatihan/Workshop
garapan, ruang Agrosilvopastura, dll
perlindungan, pemetaan) 2. Peningkatan Produktivitas
2. Penyusunan Rencana
RKPS/RKT
(bantuan bibit, saprodi) KUPS PLATINUM
3. Pembentukan KUPS
4. Peningkatan Kelas KUPS
KUPS GOLD
5. Penguatan Kapasitas
Kelembagaan
KUPS SILVER
KUPS BLUE
1. P E N ATA A N 3. Ruang Perlindungan/
Pemanfaatan
AREAL • Lokasi, Luas dan batas
Ruang Perlindungan
1. Penandaan • Lokasi, Luas dan batas
Batas Ruang Pemanfaatan
• Batas persetujuan
areal hasil kegiatan
penandaan 4. Pembuatan
• Batas Titik koordinat Andil Garapan
tanda batas
• Data penggarap
• Batas dan luas andil
2. Inventarisasi garapan
Potensi Pembuatan Andil Garapan dilaksanakan secara
• Kondisi Kawasan partisipatif oleh KPS menggunakan metode dan alat
Hutan, Jenis dan sederhana atau dengan smartphone. Dengan tujuan
Sebaran Potensi untuk memastikan penataan ruang di dalam areal
5. Pemetaan
HHK, HHBK dan Jasa Perhutanan Sosial yang terbagi dalam ruang
Hasil Penataan
Lingkungan perlindungan, ruang pemanfaatan dan ruang
Areal komunal.
• Hasil pembuatan
Andil Garapan akan Pedoman Penandaan Batas dan Pembuatan Andil
dibuat dalam peta Garapan pada Areal Persetujuan PS
tersendiri Keputusan Menteri LHK No.
SK.1188/MENLHK/SETJEN/Kum.1/11/2022
2. PENGUATAN KELEMBAGAAN
SILVER
BLUE
KPS = KUPS dan jika memiliki potensi usaha lebih dari satu, dapat • Penguatan Kapasitas Kelembagaan (AD/ART,
membentuk beberapa KUPS sesuai dengan potensi usaha yang akan administrasi, kapasitas literasi keuangan, dst)
dikembangkan. • Peningkatan Lembaga Usaha : Koperasi/BUMDES
Kelompok Usaha Perhutanan Sosial
(KUPS)
adalah Startup Perhutanan Sosial yang dibentuk oleh Kelompok
Perhutanan Sosial yang melakukan usaha pemanfaatan hutan sesuai
potensi/komoditas hasil hutan
• Pemanfaatan kawasan,
• pemungutan/pemanfaatan HHBK,
• pemungutan/pemanfaatan HHK (Hutan Produksi)
• Jasa Lingkungan
Dengan Pola Wanatani/Agroforrestry, Silvopastura, Silvofishery,
Agrosilvopastura
Ekowisata
10%
3. OPTIMALISASI PEMANFAATAN HUTAN :
Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah Produk KUPS
1. Pengembangan Perhutanan Sosial Nasional (Bang PeSoNa) yang diajukan melalui Direktur PUPS
GOLD
SILVER
2. Alat Ekonomi Produktif (AEP) yang diajukan melalui Balai PSKL
3. CSR, Hibah, Bantuan K/L (Kementan, KUKM, Bappenas), Pendanaan Perbankan Himbara/BPDLH, dll untuk
peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk
PENGUATAN KEWIRAUSAHAAN Pengembangan Produk (Packaging, Branding,
4. Standarisasi/Sertifikasi), Penguatan Pemasaran (Pameran/Promosi, Temu Usaha, Pemasaran
online, Katalog Produk), Akses Pembiayaan (Perbankan/BPDLH), Pelatihan/Workshop
PLATINUM
GOLD
PRODUK
PERHUTANAN SOSIAL
TEMBUS PASAR
MANCA NEGARA :
MUSIAD EXPO 2022
DAN FORUM BISNIS
IHSIAD DI ISTANBUL
PROMOSI PRODUK PERHUTANAN SOSIAL MELALUI PAMERAN
Festival PeSoNa Kopi Agroforestry Festival Kopi Tanah Air di Jakarta Festival Indonesian Climate Change Expo
Festival Kongres Kehutanan Indonesia Pameran BIMP-EAGA KE-25 Pontianak Indonesia Premium Coffee di Jakarta
TUJUAN :
1. Meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap
peserta pelatihan
(masyarakat petani dan
pendamaping PS) dalam
rangka optimalisasi
kegiatan pasca
mendapatkan izin akses
kelola Perhutanan Sosial.
2. Meningkatkan keterampilan
dan keahlian dalam rangka
mendorong naiknya
produktifitas petani, sehingga
menunjang upaya ketahanan
pangan nasional.
3. Sarana sosialisasi kepada
masyarakat/kelompok
Perhutanan Sosial dan para
pendamping Perhutanan
Sosial di seluruh
Indonesiadang berjalan,
dimulai sejak bulan Maret
2021.
5. Kerja sama usaha Perhutanan
Tata Cara Kerjasama Usaha
Sosial
(Permenlhk No. 9/2021) Mitra usaha mengajukan permohonan kerja sama
usaha kepada KPS/KUPS
Prinsip
Kerjasama dapat difasilitasi : Dirjen, KPH,
KUPS sebagai pelaku utama dalam usaha,
Pendamping, Pokja PPS
bukan hanya sebagai objek
KPS/KUPS meminta persetujuan dari kepala UPT
Kesetaraan, keadilan, kesepakatan, saling
menguntungkan, lokal spesifik,
kepercayaan,
transparansi, partisipasi dan kelestarian.
KPS/KUPS dan mitra usaha membuat naskah kerja Naskah Kerjasama Usaha disampaikan
sama kepada OPD bidang kehutanan & Kepala UPT
PENINGKATAN SKALA
EKONOMI
Bertujuan meningkatan skala ekonomi
masyarakat di desa sekitar hutan melalui
Sinergi dan Klaster Komoditas
Kolaborasi PENGEMBANGAN
Antar
WILAYAH
Program
TERPADU (IAD)
BERBASIS PS
PENGEMBANGAN PASAR
Mendukung pengembangan usaha dalam
pemasaran, membangun jejaring pasar,
membangun sentra - sentra produksi dan
klaster industri berbasis komoditas PS
KOMITMEN PIMPINAN DAERAH UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
REGIONAL BERBASIS PERHUTANAN SOSIAL
• penyelarasan kebijakan dan peraturan lintas sektor; KELESTARIAN HUTAN
Menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlanjutan,
• pengalokasian anggaran untuk Perhutanan Sosial;
Peningkatan produktivitas kawasan hutan, serta
• mengintegrasikan Perhutanan Sosial ke dalam dokumen perencanaan peningkatan tutupan hutan
pembangunan nasional dan daerah.
Model IAD Berbasis Wanatani
(Kab. Lumajang)
Pemanfaatan SDH
Agrosilvopastura Mendukung Ketahanan Pangan
Agroindustri dan Peningkatan Ekonomi
Wisata (Susu AF, Wisata, Kopi AF, Pisang AF)
Perluasan Akses PS
Semula 925 Ha (1 KTH) menjadi
4.180 Ha (7 KTH)
Offtaker Komoditas KUPS Pembiayaan Usaha PS Bantuan Sarana Produksi Pendampingan teknis
1. Komoditas kayu, pisang kirana, 1. Pembiayaan KUR Perhutanan 1. Bantuan kandang ternak 1. mendampingi meningkatkan dan
susu sapi Sosial dari Bank BNI 2. Bantuan ternak menjaga kualitas susu yg prima
2. Nestle Menampung Susu KUPS 2. Pembiayaan dari LPDB KUKM 3. Sarana wisata alam 2. Pelatihan administrasi keuangan
(5000 liter/hari) melalui Koperasi 3. Pengembangan Interkoneksi 4. Peralatan pengolahan pasca 3. Peningkatan kapasitas budidaya
3. Mengekspor Talas ke Jepang Wisata (Sarpras, pelatihan, dll) produksi Ternak Sapi
SURVEI KATA DATA
(Tentang Dampak Perhutanan Sosial kepada KUPS September 2020)
Survei Dampak Perhutanan Sosial Kepada Kelompok Usaha Hutan Sosial pada tanggal 15 –
14 September 2020 Metode survey wawancara ketua dan anggota kelompok melalui
telepon (telesurvei) dengan jumlah responden 103 KUPS
46 % 94,2% 41 %
Pendapatan responden meningkat Responden menyatakan Tidak ada Responden sangat setuju dan 51,4%
2 kali lipat (25,8% meningkat 2-3 kali lipat) Peristiwa Kebakaran Hutan Setuju
Peningkatan pendapatan keluarga membaik dari sebelum PS tidak ada Perekonomian warga sekitar Kawasan
sejak bergabung dengan perhutanan sosial peristiwa kebakaran hutan 78,6% Perhutanan Sosial ikut membaik
89,3% 51,4%
Responden menyatakan tidak ada Responden sangat setuju dan 44,3% Setuju
illegal logging Perhutanan Sosial Membuka Lapangan Usaha/Kerja bagi
Membaik, dari sebelum PS tidak ada illegal masyarakat sekitar, termasuk di luar anggota kelompok
logging sebesar 70,9% usaha
MONITORING EVALUASI MELALUI SISTEM DATA DAN INFORMASI
BIG DATA
Sistem Informasi dan Data Perhutanan Sosial Terintegasi berbasis
elektronik (online dan real time)
https://gokups.menlhk.go.id/
Tangible Intangible
HHBK, HHK, Karbon, Energi,
Ekowisata, dll Jasa Air
DIGITALISASI RKPS
Fasilitasi penyusunan Dokumen RKPS berbasis digital
TERIMA KASIH
BAGAIMANA MEMPEROLEH
AKSES KELOLA KAWASAN Dokumen hasil Fasilitasi dan Validasi:
HUTAN DI JAWA PADA KHDPK
PS ? FASILITASI
• Pastikan lokasi lahan (obyek) dan data • Surat Permohonan Kepada MenteriLHK
penggarap (subyek). • Daftar nama anggota
• Hubungi CDK setempat atau Balai PSKL • Gambaran umum wilayah
Wilayah Jawa untuk minta difasilitasi • Peta lokasi permohonan
pengecekan lokasi lahan terhadap KHDPK
PS
• Patkta integritas
• Ketika areal lahan masuk KHDPK • SK Kades (pengukuhan kelompok)
Perhutanan Sosial, sampaikan surat • Berita Acara pembentukan kelompok
DIT. PKPS
permohonan fasilitasi dan validsai • Berita Acara Fasilitasi oleh Tim
Perhutanan Sosial.
• Tim fasilitasi dan validasasi menyiapkan
VALIDASI:
dokumen permohonan melalui BPSKL
Wilayah Jawa perihal persetujuan
• Berita Acara Validasi oleh Tim
Perhutanan Sosial kepada Menteri LHK. • Daftar anggota validasi
• Dokumen tersebut akan di diterbitkan Surat • Peta Validasi
Keputusan Menteri LHK Persetujuan
Perhutanan Sosial.
Progres Transfomasi IPHPS/Kulin KK
Jawa Barat -Banten