Anda di halaman 1dari 56

EEtrFIIitrN

f,EPUBUT INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 28 TAHUN 2023
TENTANG
TERPADU PERCEPATAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 245 ayat (2)


Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2O2l tentang
Kehutanan, perlu menetapkan Peraturan
Presiden tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial;
Mengingat l. Pasal 4 ayat (l) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2O2l tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2021 Nomor 33, Lembaran
Negara Republik tndonesia Nomor 66351;

MEMUTUSI(AN:

: PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERENCANAAN TERPADU


PERCEPATAN PENGELOI,AAN PERHUTANAN SOSIAL.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal I
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
l. Perencanaan Terpadu adalah perencanaan yang disusun
dalam rangka mendukung
perhutanan sosial secara terintegrasi dan sif
antarkementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi,
Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan pihak terkait.
2. Percepatan

SK No 181609A
PRES!DEN
NEPUELIK TNDONESIA

-2-
2 Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial adalah
kolaborasi antara kementerian/lembaga, Pemerintah
Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dan pihak terkait dalam mempercepat tercapainya target
pengelolaan perhutanan sosial yang dilaksanakan secara
holistik, integratif, tematik, dan spasial.
3 Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari
yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau
hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat
setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku
utama untuk meningkatkan kesejahteraannya,
keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya
dalam bentuk hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan
tanaman rakyat, hutan adat, dan kemitraan kehutanan.
4 Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial adalah
pemberian akses legal pemanfaatan hutan yang dilakukan
oleh kelompok perhutanan sosial untuk kegiatan
pengelolaan hutan desa, pengelolaan hutan
kemasyarakatan, pengelolaan hutan tanaman rakyat,
kemitraan kehutanan, dan hutan adat pada kawasan hutan
lindung, kawasan hutan produksi atau kawasan hutan
konservasi sesuai dengan fungsinya.
5 Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan kepada
masyarakat/kelompok Persetujuan Pengelolaan Perhutanan
Sosial untuk pengelolaan hutan lestari dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
6 Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
7 Pendamping adalah pihak yang memiliki kompetensi dalam
melakukan Pendampingan terhadap masyarakat pemegang
Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial dan pemangku
hutan adat, secara perorangan dan/atau kelompok
dan/atau lembaga.
8 Kelompok Perhutanan Sosial yang selanjutnya disingkat
KPS adalah kelompok tani hutan, gabungan kelompok tani
hutan, dan/atau kelompok masyarakat dan/ atau koperasi
pemegang Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial serta
masyarakat hukum adat termasuk pembudidaya, kelompok
tani dan/atau kelompok masyarakat pengelola hutan
ralryat.

9. Kelompok . . .

SK No l81582A
tr;-t*f.Iill
REIIUBUX INDONESIA

-3-
9. Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang selanjutnya
disingkat KUPS adalah kelompok usaha yang dibentuk oleh
KPS yang akan dan/atau telah melakukan usaha.
10. Kelompok kerja Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
Nasional yang selanjutnya disebut Pokjanas PS adalah
kelompok kerja nasional yang mendukung pelaksanaan
Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan
Sosial.
11. Kelompok kerja Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
provinsi yang selanjutnya disebut Pokja PPS provinsi adalah
kelompok kerja provinsi yang membantu kegiatan
percepatan akses dan peningkatan kualitas Pengelolaan
Perhutanan Sosial.
12. Kelompok kerja Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
kabupaten/kota yang selanjutnya disebut Pokja PPS
kabupaten/kota adalah kelompok kerja kabupaten/kota
yang membantu kegiatan percepatan akses dan
peningkatan kualitas pengelolaan Perhutanan Sosial.
13. Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang selanjutnya disingkat
RHL adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan,
dan fungsi hutan dan lahan guna
meningkatkan daya dukung, produktivitas, dan peranannya
dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.
14. Peta Indikatif Areal Perhutanan Sosial yang selanjutnya
disingkat PIAPS adalah peta yang memuat areal kawasan
hutan yang dicadangkan untuk Perhutanan Sosial.
15. Integrated Area Deuelopment yang selanjutnya disingkat IAD
adalah pengembangan wilayah terpadu berbasis
Perhutanan Sosial.
16. Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau badan usaha
yang melakukan usaha atau kegiatan pada bidang tertentu.
17. Menteri adalah menteri yang urusan
pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Pasal 2...

SK No l81583A
ETI,FILIIN
iEPUBLIK INDONESIA

-4

Pasal 2
Peraturan Presiden ini menjadi acuan bagi
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota untuk melakukan
koordinasi, sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi dalam
melaksanakan Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
dengan melibatkan pihak terkait.

BAB II
TARGET DAN STRATEGI PERCEPATAN PENGELOLAAN
PERHUTANAN SOSI.AL

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 3
(l) Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan
Sosial meliputi:
a. distribusi akses legal;
b. pengembangan usaha Perhutanan Sosial; dan
c. Pendampingan.
(21 Distribusi akses legal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a berupa kegiatan pemberian Persetujuan
Pengelolaan Perhutanan Sosial dan penetapan status hutan
adat.
(31 Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan
Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dalam periode tahun 2O23 sampai dengan tahun 2O30.

Pasal 4
Pelaksanaan Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 melibatkan pihak terkait
paling sedikit:
a. Pelaku Usaha;
b. akademisi; dan
c. organisasimasyarakat.
Bagian Kedua . . ,

SK No 181584A
I

LIK

-5-
Bagian Kedua
Percepatan Distribusi Akses Lrgal

Pasal 5
Target untuk percepatan distribusi akses legal Percepatan
Pengelolaan Perhutanan Sosial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (l) huruf a adalah diberikannya Persetujuan
Pengelolaan Perhutanan Sosial untuk areal seluas 7.380.000
(tujuh juta tiga ratus delapan puluh ribu) hektare sampai tahun
2030.

Pasal 6
Target untuk percepatan distribusi akses legal Percepatan
Pengelolaan Perhutanan Sosial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 dilakukan melalui strategi:
a. penentuan skala prioritas pemberian akses legal
Perhutanan Sosial;
b. penang€rnan konflik tenurial pada kawasan hutan; dan
c. penguatan mekanisme dan percepatan pemberian
Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial.

Bagian Ketiga
Percepatan Pengembangan Usaha
Perhutanan Sosial

Pasal 7
Target untuk percepatan pengembangan usaha Perhutanan
Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1| huruf b
dilakukan melalui pembentukan KPS yang sudah memiliki unit
usaha dan rencana kelola Perhutanan Sosial sebanyak f 7.000
(tujuh belas ribu) sampai tahun 2O30.

Pasal 8...

SK No l8l585A
UK INDONESIA

6-
Pasal 8
Target untuk percepatan pengembangan usaha Perhutanan
Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan melalui
strategi:
a. penguatan kapasitas kelembagaan KPS;
b. peningkatan kapasitas usaha;
c. percepatan pengembangan usaha tematik;
d. peningkatan produktivitas areal Perhutanan Sosial; dan
e. percepatan pembentukan dan pengembangan IAD.

Pasal 9
Strategi percepatan pengembangan usaha tematik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf c merupakan pengembangan
usaha spesifik yang dilaksanakan melalui koordinasi dan/ atau
integrasi program kegiatan antarkementerian/lembaga,
Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dengan melibatkan pihak terkait.

Pasal l0
(l) Strategi peningkatan produktivitas areal Perhutanan Sosial
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf d,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. wana tani, wana ternak, wana mina, wana tani ternak
dan ekowisata; dan
b. RHL.
l2l Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dapat diberikan dukungan berupa penyiapan lahan,
penanaman, dan pemeliharaan.

Pasal l1
(1) RHL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (f) hurufb
dilaksanakan pada areal Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial yang diprioritaskan pada lahan kritis
dalam rangka peningkatan fungsi ekologis.
(2)RHL. . .

SK No 181586A
,{

PRESIOEN
NEPUBUI( INDONESIA

-7-

l2l RHL pada areal Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dukungan
dalam bentuk bantuan teknis berupa penyiapan lahan,
penanaman, pemeliharaan, supervisi pen5rusunan rencana
tahunan rehabilitasi hutan, dan upah kerja melalui
penetapan kelompok kerja RHL dalam KPS.

Pasal 12
(l) Percepatan pembentukan dan pengembangan IAD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf e dilakukan
pada lokasi yang memiliki potensi usaha dalam satu
lanskap untuk meningkatkan skala ekonomi dan nilai
tambah produk di dalam dan/atau di luar kawasan hutan.
l2l Percepatan pembentukan dan pengembangan IAD
sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dilakukan secara
terintegrasi dan kolaborasi antara kementerian/lembaga,
Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dengan pihak terkait.
(3) Kegiatan pengembangan LAD meliputi:
a. perluasan distribusi Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial;
b. pengembangan usaha;
c. penyediaan sarana dan prasarana;
d. Pendampingan;
e. pelatihan; dan/atau
f. penelitian dan pengembangan.

Pasal 13
(l) Percepatan pembentukan IAD sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 dilaksanakan melalui tahapan:
a. penyusunan dokumen IAD oleh bupati/wali kota;
b. pengesahan IAD oleh bupati/wali kota; dan
c. pelaporan IAD oleh bupati/wali kota kepada Menteri
dengan tembusan kepada menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri
dan gubenrur pada lokasi penyelenggaraan IAD.
(2) Penyusunan...

SK No 181587A
FRESIDEN
REruBUK INDONESIA

-8
(21 Penyusunan dokumen IAD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dilakukan melalui integrasi dan kolaborasi
program, kegiatan dan anggaran serta tata waktu dengan
dilengkapi peta wilayah dan tema utama IAD setelah
berkoordinasi dengan Menteri.

Bagian Keempat
Percepatan Pendampingan

Pasal 14
Target untuk percepatan Pendampingan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (l) huruf c adalah penambahan Pendamping
sebanyak 23.4OO (dua puluh tiga ribu empat ratus) sampai
tahun 203O.

Pasal 15
Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
dilakukan melalui strategi:
a. kolaborasi antara kementerian/lembaga, Pemerintah
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan
pihak terkait dalam pemenuhan kebutuhan Pendampingan
Perhutanan Sosial;
b. peningkatan kapasitas Pendampingan Perhutanan Sosial;
dan
c. optimalisasipelaksanaan Pendampingan.

Pasal 16
(1) Percepatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sampai
dengan Pasal 15 disusun dalam rencana aksi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.
l2l Dalam hal terdapat perubahan kebijakan nasional, rencana
aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
penyesuaian setelah mendapat persetujuan Presiden.
(3) Perubahan rencana aksi dalam rangka penyesuaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
Peraturan Presiden.
Pasal 17. . .

SK No l8l588A
NEPIIELII( INDONESIA

-9-
Pasal 17
Menteri menetapkan lokasi prioritas Perencanaan Terpadu
Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial sebagai dasar untuk
sinergi dan kolaborasi dengan kementerian/lembaga,
Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/ kota.

Pasal 18
Untuk mendukung pelaksanaan Perencanaan Terpadu
Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial,
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota melakukan:
a. penyelarasan kebijakan dan peraturan lintas sektor dalam
rangka mendukung pendayagunaan potensi Perhutanan
Sosial untuk menyejahterakan ralqrat dan melestarikan
hutan dan lingkungan;
b. pengintegrasian Perhutanan Sosial ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan nasional dan daerah;
c. pengalokasian anggaran untuk Perhutanan Sosial; dan
d. penguatan kolaborasi peran pihak terkait untuk
Perhutanan Sosial.

BAB III
KELOMPOK KER.IA PERCEPATAN PENGELOLAAN
PERHUTANAN SOSIAL

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 19
(ll Dalam rangka mendukung pelaksanaan Perencanaan
Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
dibentuk kelompok kerja Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial.
(2) Kelompok . . .

SK No l8l589A
PRESIDEN
NEPUBLIK INDONESIA

- l0-
l2l Kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Pokjanas PS; dan
b. Pokja PPS provinsi.
(3) Dalam rangka mendukung Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial, bupati/wali kota dapat membentuk
Pokja PPS kabupaten/kota.
(4) Pembentukan Pokja PPS kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) berkoordinasi dengan Pokja PPS
provinsi.

Bagian Kedua
Kelompok Kerja Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial Nasional

Pasal 20
(1) Pokjanas PS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat l2l
huruf a mempunyai tugas:
a. melakukan percepatan, pengoordinasian, dan
pengendalian pelaksanaan pengelolaan Perhutanan
Sosial tingkat nasional; dan
b. menerima laporan hasil pemantauan dan evaluasi dari
Pokja PPS provinsi.
l2l Susunan keanggotaan Pokjanas PS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. Ketua:
menteri yang koordinasi,
sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian
dalam pemerintahan di bidang
kemaritiman dan investasi;
b. Wakil Ketua:
menteri yang koordinasi,
sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian
dalam pemerintahan di bidang
pembangunan manusia dan kebudayaan;

c.Ketua...

SK No 181590A
PNESIDEN
NEPUBUT INDONESIA

- l1-
c. Ketua Harian:
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;
d anggota:
l. menteri yang urusan
pemerintahan dalam negeri;
2. menteri yang urusan
pemerintahan di bidang pertanian;
3. menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan;
4. menteri yang urusan
di bidang pariwisata dan ekonomi
kreatif;
5. menteri yang urusan
pemerintahan di bidang desa, pembangunan
daerah tertinggal, dan transmigrasi;
6. menteri yang men urusan
pemerintahan di bidang koperasi dan usaha kecil
menengah;
7. menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan,
riset, dan teknologi;
8. menteri yang urusan
pemerintahan di bidang perencanaan
pembangunan nasional;
9. menteri yang urusan
pemerintahan di bidang badan usaha milik negara;
dan
10. sekretaris kabinet.
(3) Dalam rangka memberikan dukungan teknis administratif
kepada Pokjanas PS dibentuk sekretariat.
(4) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin
oleh sekretaris yang secara ex officio dijabat oleh pimpinan
tinggi madya yang melaksanakan tugas dan fungsi
perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan pada
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
(5) Dalam . . .

SK No 181610A
PRES'DEN
REruBLlK INDONESIA

-12-
(51 Dalam rangka pelaksanaan tugas Pokjanas PS dibantu oleh
tim pelaksana teknis Pokjanas PS.
(6) Tim pelaksana teknis Pokjanas PS sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) beranggotakan kementerian/lembaga
sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dan
kementerian/lembaga teknis lainnya yang memiliki tugas
dan fungsi terkait Perhutanan Sosial.
l7l Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan keanggotaan dan
tata kerja atas tim pelaksana teknis Pokjanas PS,
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dengan
peraturan menteri yang koordinasi,
sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian dalam
penyelenggaraan pemerintahan di bidang kemaritiman dan
investasi.

Pasal 2l
Pokjanas PS dalam melaksanakan tugas dapat melibatkan
badan usaha milik negara, badan usaha milik swasta,
akademisi, tokoh masyarakat, dan/atau lembaga swadaya
masyarakat.

Bagian Ketiga
Kelompok Kerja Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial Provinsi

Pasal22
(1) Pokja PPS provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
ayat (2) huruf b mempunyai tugas:
a. melakukan percepatan, pengoordinasian, dan
pengendalian pelaksanaan pengelolaan Perhutanan
Sosial tingkat provinsi;
b. menyusuri dan laporan hasil
pelaksanaan pemantauan kepada gubernur dan
Pokjanas PS; dan
c. mengoordinasikan Pokja PPS kabupaten/kota.
l2l Pokja PPS provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat melibatkan perangkat daerah provinsi, badan usaha
milik daerah, badan usaha milik swasta, akademisi, tokoh
masyarakat, dan/ atau lembaga swadaya masyarakat.
Pasal 23...

SK No l81592A
mFFIItl!N
REPUBLTK INDONESIA

- 13-

Pasal 23
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pokja PPS provinsi dan Pokja
PPS kabupaten/kota diatur oleh Menteri.

BAB IV
SISTEM INFORMASI PERHUTANAN SOSIAL

Pasal24
(1) Menteri mengembangkan dan mengoptimalkan sistem
informasi Perhutanan Sosial yang terintegrasi secara
elektronik untuk mengefektifkan dan mendukung
pelaksanaan Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial.
(21 Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digunakan untuk:
a. menghimpun data terkait Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial yang berasal dari
kementerian/lembaga;
b. menyimpan database Perhutanan Sosial dan sebagai
sistem register nasional Perhutanan Sosial;
c. perkembangan Percepatan
Pengelolaan Perhutanan Sosial;
d. memantau pelaksanaan rencana aksi Percepatan
Pengelolaan Perhutanan Sosial;
e. menjadi dasar pengambilan keputusan; dan/atau
f. diseminasi, publikasi, dan sosialisasi hasil Perhutanan
Sosial kepada publik.
(3) Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BABV...

SK No 181593A
tErFFIIilrN
NEITFTIilITT{'IIT+TA

- 14-

BAB V
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Bagian Kesatu
Pemantauan dan Evaluasi

Pasal 25
(l) Pokjanas PS melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
rencana aksi Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan
Perhutanan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
setiap 6(enam) bulan sekali atau sewaktu-waktu jika
diperlukan.
l2l Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) rencana aksi dapat dilakukan
penyesuaian setelah mendapat persetujuan Presiden.
(3) Perubahan rencana aksi dalam rangka penyesuaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
Peraturan Presiden.

Bagian Kedua
Pelaporan

Pasal 26
(U Pokja PPS kabupaten/kota dan Pokja PPS provinsi secara
berjenjang melaporkan hasil pelaksanaan rencana aksi
Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan
Sosial kepada Pokjanas PS secara berkala setiap 6 (enam)
bulan sekali atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
l2l Pokjanas PS melaporkan pelaksanaan rencana aksi
Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan
Sosial kepada Presiden secara berkala setiap I (satu) tahun
sekali atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

BABVI ...

SK No l81594A
REPUBLIK TNDONESIA

- 15-

BAB VI
PENDANAAN

Pasal2T
Pendanaan pelaksanaan strategi dan program Percepatan
Pengelolaan Perhutanan Sosial bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja negara;
b. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau
c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 28
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku program dan
kegiatan kementerian/lembaga terkait Perhutanan Sosial yang
sedang dilaksanakan harus disesuaikan dengan ketentuan
dalam Peraturan Presiden ini.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal

Agar

SK No l8l595A
r:-TTJItr[]JilrJiitrf,EIA

- 16-

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan


Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3O Mei 2O23

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 3O Mei 2023

MENTERI SEKRETARIS NEGARA


REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PRATIKNO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 7I

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN SEKREf,ARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Perundang-undangan dan
istrasi Hukum,

vanna Djaman

SK No l81524A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

I,AMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2023
TENTANG
PERENCANAAN TERPADU PERCEPATAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL

tIIT.Ifl trSTArSt
i-TA itiLfi,rdi Ffi. FTTl irEr7srI3 FrJ:_firIJ ['IrE] g5ir15J PBTATGGUTO f'i]:If.r,FIIIIir,rjil
,litTl nfra ,wr] FWl ,I,'T) ,I,FE JAWAB
r. P.rc.rdd Dl*t6ud 4r... l.ld
t.t PIAPS PIAPS Ju.Eli.h SUIar Surat 2 2 2 Xcocntcrian licEcnkrian Dalam Ncacri
Stllr HodtE PIAPS sudah Kcputusan M€nt€ri t(eputusan Lingkuryan Hidup dar XcEcntcrian ASraria
dbcauailan dcnSan Lin8kungan Hidup dar lichutanan &aD Tata Rurna/Badan
L.!.l P.rtan h.n Nasional
tcntana Revhi PIAPSI
loLasi indilstif
,2
P.Eut khi6[ PIA.PS PIAPI; PIAFS yang mutakhir 2 2 2 2 KcEcnrcrian Dala!
Lcbijakr satu mutakhir dsLE drlam kebijakEn saru LingkunSan Hidup ftcEcntcriall A8.aria
pcta den ltuhutanan Tala Ruaig/Bsdan
den Badan NaBbnal

SK No 064318 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
rrTr{it r,r.'i7rGn
[-Ta] giTTiTT E {.t?IJIlt rernJ -T,!iIIJIJ orirril !fiIlfii]
?\n4 ,IT,I:' wTl ,tnn Frva vwg FFIN
t-\'T-ifnlF]rIilllr.m

Iiawasan hutan yant l.ooi).000 l loo,o(x) l loo.000 1.100.0m l.t00.lxx) r. roo.000 XcmGntcrian Kcncnterian Delam
lcgal ftrhutEnan Sorial olch ttrhut nen SGial Lirykun8an Hidup Ncgcri, Badan lnlorEasi
Ifthutanan GcGpasial, Pcmcrintah
Derah proeinsi, dan
P.Dcrintah Dacrah

Tcrc!dianya RckoEcnda.i ll ll l5 EcDcntcrian DalaD


lapan8en inforftrsi lolasi Lingkungan Hidup NcScri Badan lnformasi
PlAPti lcluai londhi indikatif pada PIAPS
lcrbaru di tinslar dan Tata RuanA/
tapek Badan ttrtanahan
Nasional, Pcmcrintah
Derah provinsi, dan
P.mcrintah Dacrah

SK No 058093 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-

irJigtl rrsTAiat
i.Tn l.tiJri,lql iir.tTITrt (.{{r5rjit ars'J7Jit mr-IIi SfiErIJ DETA'GOUTO lilriyjir.IITJIL'.frll
,fra 7la 7nf7 ?rnt) ?wTl twt) ,f,FE .,AVAI
Sosialisasi dan Masuknya blasi Xcputuaatr I KGEGntcriar ticDcnrcrian Lir8kunsan
koordinari bkali Lhgkung6n lftputusan Iioodinator Bltang Hidup dan K.hutanan,
prioritas p€Ebcrian XcE ritiEsn dsn Kcmcntcrian Dalam
pcrsctujuan tcr*ait Ncgcri, XcEcntcrian
Pcrhutan.n Sosial tbrhutanan Sosial prioritar rlopcrali dan Usaha ticcil
lintas kcElntcrian/ M€ncnSah, Ii€E€ntcrian
lcmbaaa darr lintas ttrhutanan SGial Dcsa, PcEbanauran
ftEcrintah Dacrah Dacrah TcninSga, dan
dan
P.h.rinteh Dereh lichcntcrian SGial,
licEcntcrian Pcnatdan,
dar Xcmcntcdan
Xchutan dar Pcrikan n

SGialisali dEr 33 3:! 33 37 37 37 3? 37 ti.Ecntcrian DalaD Xcncntcrian Lingkungan


koordinali lokagi Ncgrri Hilup dan lichutanan,
PcEbcrian Xcncntcdar Pcrcncanaar
vana
Sosi.l v.na Nasbnal/ Badan
PcEcrintah
Dacrah eclalui foruE mcnSintcSrasikan S6ial Pcnbsryunan Nasbnal,
P.rhutanen Sosiel PcEcrintah Dacrah
pcEbangunan derah provinsi, dan PcEcrintah
Dacrah kabupatcn/ kota

SK No 058094 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
-4-

Ir' TrII ['tF:rr.Ii LT


Tr, i]TfiTI'Ti t-Jlritil i r.flfl lIdrf,rrJ EIIIriTIJ EITJT'I Frrrritr.l
,.DTI ,]i'A
f'.-l:IIIfrI rdlr:a.fll
zlna FWn TFO rrlrm
'TIY)
t.2 Koordina3i tckniB dan 50 m 60 60 60 ltuntor 516r hcsidcn,
fF!!t!t!t konrli* tcnurial fasilitaai pcnatBaiar konoit tcnudal tcnurial yang Lingkung.n Hitup licEcntcrisn DalaE
Ionflik tcnurial pada Nc8cri, ti€n€nterian

RuanS/Bodan Pertanahan
Nasional, Iicpolbian
Negara Rcpublik
lndon.sia, PcDcrintah
Da.rah provinsi, dan
Pcn€rintah Dacrah

l-a P.ndompinSrn drLm Scluruh 6rcel PIAPSI 22 28 36 37 30 30 2a 24 Kemcnlcrian Dslam


proscs fasilirasi Hidup NeScri, Kementcrnm
pihrk dalaD pE a pihrt di lr.opcrasi den Usaha ticcil
0ckkukan P.nA€bbrn SciEl Mcnengah, Kcmcnlcdan
fasilitasi usulan P.rhuisn n Sosi.l indilqtif dijaditar Dcaa, PcDbangunan
lsosialisasi, a8ar tidek TertingSal, dan
Pcngclolaan untuk
Ic8iatatl aclain Sosiel,
Sosirl di tingtat
SGisl li€lautan

P.nB€blrrn Dftrah
P.rhutanan SGial)

SK No 058095 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-5-
tfriiIrt traf,Arat
[r, :iirsiTtrl lfT.ErJI i]T{iTTTrIJ F-rI-Tr,rIl 6l'-lr]i.ilEl FISIiIT:I
,nitl v\,Il
PtiAroourc i,f:frJiFlItrIJ]Ii-I
Tit,El, FIi'II
'jl]irS
Tint) ,r*rt .,AgAB
Fa!iita3i Duluryan SuEbcr scluruh tl3u.lan Bcrita ar.ra 22 ,n 36 37 30 m 24
tErifkasi tchis Daye Meiusie (SDMI Pcrhutatlar Sosial vcrifil€si tchis Hidup
dan aEgEai untu& d{6t dilakulGn
v€rifla3i tcloi. dari rcrink63i tclgds E Ecntcrien
PcEbaruunan
Pcnacblaan b6b.aa dan Tcrtirytal, dan
PcEcrintah Dacrah
So3ial,

IGlautar

Dacrah

kabupatcn/ kote

SK No 064333 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-

irTr.ril ITSTAIfSt
liI] Fjfi75r I Fj i{,Ii) i r.rll I :a{rtrlf.ril arI:{rlrT:t 5]i,Ili}l ar.firr.fJ IBTATGGT'!G nTtfliFrrtrrtr.rm
FWa ,f.rB ?Ttn ?wt:t ?TII) rsE JAgA8
t'2 l3 l4 l6 la 20 DalaE So3ial,
ranSla P.tu.inrah Dai.h Dacrah Ncgcri daD D€33,
id€ntilikasi, valida3i,
LingkunSan Hitup dan
EckanisD. pcn8al(uan produk don di
dan FrlindunAan Hulum dan
nasyarekat hukuE pcnSakuan it€ntifiIasi,
adat yanS dit taplsn pcrlindunsan Bsdan lnforEasi
n lalui poduk hutur hukun tcrkait

ticnent€rian Agraria dan


Rusna/Baden
Pcrtanehan Nasbnal,
PcEerintrh Derah

t acrah kabupaten/ kota,


P.rsuruan Tiruai

SK No 064334 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -

irIg{t lrsTttSt
I,rd Fr-J:7'rf:fr| I',TEJIII I'.E:Tf,rIJ irIJTTI:t 5Trtiat r arsftrJij
,rlm FETATGGUI(G iIgflrrfirJ-,.J11
?wtt qnTt 7\rrl ,T''I:1 ,wa .,AYA8
Balltuan aclcri3 la l8 l8 xcEcotcriar KcEcntcrian Lingkun8an
hul.um Pcnditil€n, HiduD drn l(chuirn.n,
hut&r adat orclalui Ecbudayarn, Rilct licmcntcri.n D.lirE
Progr@ le3kar hutrn dan Tctnobsi NcScri, l(€mcnt€rian
rcnpah dale h6l D€sa, PEEbrngun8n
idcntilika!i D*rrh Tcrthsaal, dan
Easyaratar huLum Badan
adat dan pcmctaan lnformasi G.Gpasial,
panisipatif oilayah Bsdan Riset dan lnolasi
Nasbnal, KcDcntcrian
den Tata Ruang/

Nasional, P€E rinish


Dacrah provinsi,

kabupatcn/ kois, den


Pcrguruan TingAi

deta datl Dipcmlchlrya 22 2A 36 37 30 30 28 24 Badsn Risct dal| Lin8kun8an


utrtuk dan ltuhutEnEn dEn
Glolis tin88i pada loLmi

6lal| dilakukan

SK No 064325 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-

.ITTT I traf,Allat
lrd !'tiir5,Ttl t=jlI,li)-rTl iiaiiIrlfTi j .TIJIJJiI 51rI )t1m [r5il/TJ PETATOOUIiC r',r-tfi.rrIITJl.m
,IITI ,wn Fltfll FTII) ,f'lFl JAYAB
2. F.rc.!d.n gdt.ot !!r! U..L D.rlut oE aodrt
2.1 PcnSuatan Fasitrasi Fnyusunar Jumhh XPS yang IiPti 1.500 1.60l} 1.900 2.2fi 2.300 2.400 2.5m 2.ffi Xcmcnacrian Pcmcrinrrh D&ralr
kclcEbas.rn sudah EcEiild unit Lin8lungon Hidup provin i, Pcnc.inrah
KPS usalh dan rcrcana dEn Xchutanan Dcrah labuparca/ Ior,,
sosn /rcncana kcrja sogial/rcncans kcrja kcbla Pcrhutamn dsn Per8uruan TinEEi
t hunan dsn SGial yant
pcnbcrtulan KUPS tcrbcntulorya KUPti tcrbcntut Fr t hun

Fasilitasi Tcrbcntukflya JuElah kcloEpok t{:l L?5 tEo IicGntcrirm Kcncntcrian LingkunSan
tcrbcntukrlla LcloEpok sadar Hidup dan Kchutanan,
kcbnpok sadar wisata IicEcnt ri.n PcL.rjaan
UEum d.n P.ruE hrn
R.lryat,
K.E nt rien KoEunitasi
drn InforDai a
P.Ecrint h Dcrah
Eovinsi, dan Pcmcrinrrh
t erah }abupacn/lrora

SK No 064347 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
-9-
rffdd{t I'8TAT3T
[Tn F irsi?; l r-ii-tliFJTn [T:Ii{r5rIJ hTI:rIJJit r rlrrtt UIDTJ
,r,{l Ptiarc{lrrxo rlF.tf.Iia.l 5Irlllf m
w\l
I

,1frFl tr'7ll FINB 4Al TtnD rI,FO


McE asnitasi l(PS KPS yana to lo t0 lo KcDentcrim Lin8lungan
xPs Hidup da,l lichulanan,
baaai kopcrasi koplrasi yant Iiccil dan
Pcrda8engan,
hukuE/ bcryabung dalam Kcocntcrian

cLsi.rina IioEunikasi
lnforEatika,
Pcrguruan Tirygi, Dinas
Dacrah yant
ncnyclcnttaralan urusatr
pcmerintahan bitana
linSkun8an hitup dan
kchutanarl Dinas Dacrah
Ecnycl€ngSarakan
FEcrintahan
kopcrasi dan

dan Dinas
ya4c

bidenS

SK No058l00C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10-

iII{.tEi Iraf,Argr
r-ra ctiir5a6i mr.];IT.r:t lTf'{ TsrIJ FTJYTT,fJ mii-im aTff'7I3 PETATGCUTC | \T-fTLIIIIfil-,rJE
?ITB Srri zinB FraifT vim ,tr;tl ti.Fn .IAYAB
Faailita3i Dcnguatan XPS yanE liPs 30 3{) 30 30 Kcmcntcrian Badan
kclcmbaSaa, KPS mcnjadi tioFrasi dan Milik Ncaara,
.cba8ai UMKM tiPs Ussba x€cil dan Dacrah
UMKM Mco€qafr

bidan8 Fasilira.i pcblihan KUPS/ FEbuditsya ltuPs/ IiUPS/Fmb irm 100 loo 1m 100 toi) KeE ntcrian Lingkun8an
yeng E ndaPat Kclautdr dan Hidup dan li€hutanan,
kclautan mGndapat
pcrilanan yanA
di bkasi Sosial
Pcrhut n.n Sosi.l PcrdaSanBrn,
KcDcntcrisn D.lirm
Ncgcri, P.Ecrintah
Dacrah provimi, dan
Pcmcrinr6h tlaerah

Sl( No 064335 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- ll -

TrIITfI lllalAtrl3!
.tJ rryJ .{ili l=i iIIIirIl tT{iTTSrIJ LTgr,rfi r.EiIIi Erf,trIrJ
v..rF\ vrfrtl ,111i ,F'Y,] FWn ,Itfll ,wt) [Er]
PBrri(rcoiG fiiT.FfI]F]rffir.rm

SincrSitas KPS Fa3ilitasi p.nruatan kcrja BUMocs/ lto 225 ,'tn Dc!a, Linslrun8an
dcngan kcrja ssDa usaha xPIt aUMDcs/ BUMDGSDa yarg dan lichutanan,
BUMDca/ denAan BUl,iDcs/ bckcrja saDa da.l6E Tcnin8aal, Pclcriaan
BUMDcaEa BUMDcSEa kcgiat n PcrhutaiaD TranamiCraBi
Sosial
NcAGn, Dinas
vana

bidans
hidup datr

vanS

bidang

Pcnguaten Fnguat r Tcrfa3itta8inya JuElah l(PSdal ! I(PS 1.5{r0 r.500 l.a,m r.500 1.50l} 1.500 t,5{x) 1.500 XcEcntcrian Itupcrasi dei
KPS KPti dalaE pcnSuatai kaparita! Pcngualan kapa|itas Pcndidilrn, Us$a liccil dan
tcktoloai tcknoloSi dalaE pcEarfaatai da,leE pcEanlaatan licbudayarn, P&€t, McncnSah, Badan Risct
luna ohh guna olch tchlohgi tcp6t Suna tcloohgl tcpal Suna dan Tclnologi dsn Inovasi Nasional, datr
Pcrsuruar Tingai TingA ohh Pcryuruan obh ftrSurudr Pcr8uruan Tin8ai
TirrSg Tinsd

SK No 064336 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-12-

iwg{t IraiIAxSt
r.-Tn r-tJrrlirrti iirr.t TJr] ir:{.Ir5rJit CI({I rr.ril ffiiut EIJIiFJ PEIiAiOOUIfC il.-Ii rJiFrrIill'ifm
,ltm ,inYl ,rn\l zml zrnt1 ?\ND ,m) TIET' JAYAB
791 P.nhthtu SincrgitaB t I I De3a, KcEcnrcrisn Lingkungan
KrF.n.. Ut.Lr dan kc.ra rcsulasi Hitup dan lichutanan,
r€Sulaii mclalui pandurn kcrja .arna dc.a Tcnin8Sal, lft Ecntcrian Pcrtanian,
Sosiel dan k rja TransEigrasi KcEcntcrian Pariwhata
dan EkonoEi lir.atif,
IkEcntcrian liclautan
mcndapa*an dar P.rikrnan,
untuk ticE€nt€rian Kop€rasi dan
Usaha liccil dan
SGial Mcrcryah, Plncrint h
Decrah proviNi, dan
P.m€rintah Dacrah

rctuhsi 33 33 37 37 37 37 37 KcEcntcrian LingkunSan


tcrkait Hilup drn Kchutanan,
Dacrah Tcrtinggal, KcEcntcrian Sosial,
Sosial untuk untuk kcsiatEn dan TransniSrasi Pcn rintah Dacrah
SGiel provinsi, dan Pcmcrintah
Dacrah kabupatcn/kota

SK No058103C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
- 13-

,I5r.f l SfATAI
f,rd F a:r5J?. l=i,ITIirIl tr{fr5rIit F_rr:rjirrit FIITiI]1 :ITi]m.J PEIfAIf(x}UIIG r-(T:,l .FIrI lr,.rm
?WB TI. ll ,7r;6 ,F'A ,1frT1 ,i.FIa) JASAB
dcaa yana ir,n 100 r00 100 licEentcrian LinSlun8an
Hidup dan Xchutqnsn,
pcndampingan pcnd.mpinaan Dacrah Tcrtinggal, KcEcntcrian Dalam
Dcsa yang di p.ncrbitan Pcraturan di dalir,,lnya drn Tran:miCrasi tlc$ri, Pcmcrinlah
dcngan Dcsa yang di d.naan Dacrah provinsi, dan
Pcrhutanan dalaEnya tcrkait PcEcrintah Dacrah
SGial dcngar kcgiatan
Pcrhutaran Sosial

dc8a yen8 .r.000 {,{xx) 4.000 q.om KcEcnlcnan Lingkungan


pcnagunaan dan datl lichutanan,
cvRl'rasi pcnggunaan Da€rrh Tcrriryaal, DalaE
Pcrhutanan dana dcsa drlam TransEigrasi
Sosial kcdat8n PcrhutaDan dabm kgiatan provirci, dan
Sosid Sosial Dacrah
kota

(r:ril
Fa8ittasi kcdatan 3EO 3AO arril licmcntcrian Eral r Lin8kunsan
kcgiaian kcgiatan tbrhutanan vang Ncgcri darl dan X.hutanen,
Pcrhutanalr S6ial lintas urwan Pcmcrintah Dacreh

Fryang$ran
pcnaanSaaran

SK No058104C
PRESIDEN
REPIJBLIK INOONESIA
-14-

irIl{fi lf,SrArst
(rd FFJSJ:TiII lTITfirIl irfirsr5J IIFIETIJ EITiIN EISiITTJ EEtrATGGUTG l-iF:rTJiFIItrfi r,7ji-l
,n F1 ,INY' ?\n:{f ,\wl ,{tt1 FWn JASAB
Fasilitasi p.nasangan KUPtt yans liuPsi 3{) 3l) 30 30 3S 35 35 P.Grtrt h D*.eh
gIS di lok si EIS di (oEunikasi dan
Da.rah kabuparcn/tors
di lolsai
Sosirl

KUPS yang dif&ilirasi IiUPS yang KUPSi 250 29 2ao 250 2SO Kchcntcrian Xoordinator
produk PcndarspinSan untuk XUPS urtuk untuk lioFrasi dan Bidaig PcrckonoEian,
KUPS tlrlalui pcninSkatan usaha lircdit Ussha liccil d.n K.Ecntcrian licuangan,
3tatldardi!asi U3ah6 Rakyat {XURI MGncnaah Bedar
Milik Ncgara, dan
Standardha3i

scrlifl}a3i tiUPSi yang IiUPS 320 320 3lo 3lo 3 LinSkunSan


Indu6rri scrtifikasi Pangar PcrdaaanBarr dan li.hutansn,
T$Uaa, NoEor lndustri RurDrh scnifikasi
Bcruoaha, Lab€l
untut Induk Bcrusaha, RuDrh Tarry8a
nil6i Lab.l H.hl utuk Nonor hduk P.naasas Obat dan
prcduk nilai Bcrusaha, Labcl
produk
nilai

SK No058105 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
- l5 -

if.r:fdtr t trg Allgt


lTr.l t-:tirriTdt i, if.lq : r.r'l ij!m SIIiTIJ r.Eiul :TT[I7IJ
,r.utl ,IN.I.] ,$tn 7nt/ ,IIT]
PETATGGUTG tllIlTIiI-TIIfiI-i7m
2\rt1 ?rna JATAA
Fasilitali untuk Tcrfasililasinya I(UPS yang KUPSi 3 3lo 310 3lo 310
rtandrrdbasi produk IiUPS ydu untuk ltuFra3i dan
faiilitasi Usaha liccil dan
Mcncnsah Badajl
Narional,
scrrilikasi produk prcduk Dinas Dacrah yaia

bidans

Fa3ilirasi pcncrbitEn Tcrfasilitasinya IiUPS y.na KUPS 3m 320 3lo 3ro 3ro 3to licmcntcrian
pcrizinan bcru$ha IiUPS yang untuk Xop.rasi dan
{NoEor lnduk mcndapat pcncrbitan fasililasi Usaha lftcil den d,t Dhas
Bc.u33ha/ Nl B, pcririnan bcrusaha MenenSeh den Dacrah yarU
(NoEor Induk (Nomor Dinas Dacreh yan8
Bcrusaha/ NlBl pcEerintah. bilana
kopcraai dan u3aha kccil

SK No058106C
PRES IOEN
REPIJBLIK INOONESIA
- 16-

.TTITI{T lllstAlfat
tiTt Fl-iir5fi Eiimff't ij@TrIJ EIIIIrIJ Gf'filrtl iT,ETfiiI PEiIllGCI'IG r-\-1:l IJitISJtr irxT'l
?\na ,tna rrrs FWn Ftm ,fia JASAE
FasilitaBi pcrlua8an KUPS yan8 KUPS I 4 Komunikasi
KUPI; yana Fasilitasi Kopcra.i dan InforDalika
KUPS {L€nbs8a Usaha li.cil dan KcEcnt€rian XoFrasi dan
KebijakEn P.n8sdaan biEbinaei tclois McncnS.h ti..il.ten
Baran8/Ja3a pcrlualai akscB Mikrc dan L.Ebaga
Kcbijakan Pcngadaan
Usaha Mikro Jasa PcEcrintalr
Pamcran, dan ProEosi (LEbaSa KcbijElan
P.naadaafl
Bffana/Ja8a

ho6o€i produk)
Mcmbcnaul lcbEpoL faailitssi KUPS yan8 KUPSi ,IM ,im TM T'n 2(n Lingkungan
pcEbcntutai Hidup da$ Iichutanan,
dcng.n Icbapok sadar KrDcntcrian
yang PcrdagonSarl'
tcrintcgrasi dcrgan vana KcEcntcrian
denSan Pcrindustri.A dan
KcEcntcrian Xclautan

SK No 064326 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-17-

trItfftl TIISTAIISI
t-ra, F iI5ir.ti Fii-fjfFJ,rll Ei,rlrsrTit Fr.rir.rT.fJ 6I'iiIBI :r.rimlt PEXAXCOUTO ['lF:tIJ-,F tr:l-ir,rl-l'!
rDE ,M' ,tr16 ,wn F\fi) rl;Frjl .,AWAB
BiEbinsan rcknis I(UPS yana KUPS 2@ ,rrn ,ii:il 20l} ff]i) 2(x) N li.mcntcrian Kcmcntcriai LinskurEan
biEbin8an teknis Hidup dEn lichutaiai,
untuk binbinsan
pcnaeDbsnsen Pcrdaganaan,

KcEcntcrian XclautEn

PcEcrintah Dacrah
Eovinsi, dan Pcmcrintah
Da.rah kabupatcn/kota

BiEbingan t knis TcrLakssnanya xuPsi/ KUPST/pcmb 60 60 60 60 r,lil 6t) 6{) LinBkungatl


biDbingan telsris ikan udidsya lrlclaut n dan
pcnbuditayaan ikan untuk
pcngcmbanSan biEbingan

pcobudidayaan ikan
l(€lrutan

SK No058108C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 18-

frjiEI,n ttglAllSl
llrn ,r:lrJtJT.I fi,ttrlirjll rrrElr,Er,fJ L:IT:ITTTJ r.nrfim t-:rsitrxJ
,W) q*1 PEIAIIGGI'lfG r'iF:tflIFlltrf,I-:rm
twB 7I''7{1 ftwl ?tvIJ ,T'T) ,ItrD .,A9AA
Pcn8cblaan produki kasrr.na produl.si JuElah KUPS/ KUPS/pcEb 60 rcil 60 60 60 60 60 60 xchcntcrian Lingkungan
dan us.ha y.n8 pcDbudidaya ikan udrdaya Iiclautar daIt Hilup datl lichutdrar\
pcmbuditayaEn ikan dikcEbn8k.n di yanS mcncrirna pakct
pralarana pmduhi PcrdaSarun,
SGi.l dan uiaha yan8
rtikcDbanskan
Kcmcnt€rian liclautan

Pencrintsh De.rah
Provinsi, dan PcDerintah
Da.reh kabupatcn/ kota

Fasilitasi Mcmlasiltasi KUPS Rumah kcEalan Judl,ah ruE h 5 5 PcEcrintah Dacrah


pcninslatan nilai untuk pcEban8unar yena tcrfasiltali ba8i liopcrasi dEn provimi, Dinai Dacrah
tanbah produk KUPti tcrf$ilita3i baai Usaha lkcil dsn yanS mcnyclcnSaarakan
oclalui I(UPSi Mcncnsah urusan pcmcrintahan
pcngcnbaryan bidanS kop€.asi don
hdustri bcrbasis usaha kccil dan
Dasyaralat di Ecncngah, dan Unir
tingkat tapak F.LL3efu T.Lni. D*reh
Pusat Laydrer Usaha
Tcrpadu

SK lrlo 054348 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
- t9-

ff.rT.Ifl Ir3f,Ar3t
iird grr,rid iirila:7rrt tr-d-{rrrIil !'I,r-{,rIIii tritElit hr5arFit DEf,AIfCCUTO i'.-FiffiFlfFf,f,'.rm
,wtl ,trifil ,111t 4nD FEFT'] .,AWAB
Pcningkatin Mcmfasilita3i KPS|yans t(Ps zdil zin Frli'til KcE€ntcrian ftmcrintah Dacrah
pcEbangunan aklca P.l(.rllan UDun provinli dan PcEcrintah
infrastruktur ialan kc lokasi kc lokali fasilit Bi Dacrah kabupatcn/ kota
wilEyah Pcrhut nan Soaial pcEbangun r aLrc! Ralryat
kc lokasi

Peningkatan McEla3ilitasi sarana KUPS yang 2@ Kencntcrian Linakunaan


whata, bimbb8an Hitup dan lfthutanan,
whata KUPS tcknb, proEosi, dan teknis, ELonoEi lircatif
biEbin8en PcrdaSaruan, PcDcrinbh
Der.h provimi, dan
P.Ecrinrrh Da.r.h

SK No0581l0C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-20-

rrI.GT'] ElsIATSt
irn B-itr5f l l-ddrsr.fJ lrIrfirtJ Slfr-rl EI,TU,Ti
,Ii76 ,94 ,FITI firl1 twTl TT7A ,OD rr,g,
PETTTGGUTG irf--fiJiErl-d-J]rf i-l
.,Al,AA
,1.1 Ii.tahanan McE asilitaBi KUPST yenS XUPSI yara KUPS r00 100 lm lm 100 t(cEcntcrian Linakunaan
panaan rcdsEali Shtcm Eengcnbangkan sudah tcrcgrslra3i Hidup dan tichutaiai datl
sisrcE D*rah KcEcntcriai Pcrcncaiaai
Pcnyuluhan PErtanian dcngan pola Inloruasi
lsinluhtanl unhrk Pcnyuluhan Nasional/ Badan
pcngclDLaan sistcE
p€ftcnihsn t€IlaDan (Sirr uhrrn) Drcr.h yana
psnarn

pcrtanian)

McElaiilita3i bsntuan KUPSI yang EcEiliki XUPS y.n8 KUPS loi, loo lm LinSkunSan
dEn tichutEnEn dan
kcgiatan bibir Dacrah Dacrah yanS
pola
Dacrah bidEng
hidup dEn
Dacrah yang

pcrtarriai)

SK No 064337 C
PRESIDEN
REPI.JBLIK INOONESIA
-21 -

irjlr.t r lrstAtst
ilj] :tirsJ:rat ri rfjla7J:l riaa{ar5fiit g,gJJT uiut :.-TIIiISJ
T\tll 70i13 ,rrifl, ?:atl ?tnll ?wa ,EN
PEiATGGUf,G n-SlTIiIJItrfir,Tm
JATAB
PcnSclolaatr McEfaa itali bantuai IiUPS yaig Ecmitki JuElah KUP:; yang KUPSI 100 100 100 lm 100 Linskunsan
bcnih padi fibcrikan bantuar dan Kchutanan dan
pcrbcnihan bcruertifikat/ padi b.Gcrtifikat/ bcnih padi PcEcrinrsh D*rah Dacrah yang
tsn.rrl.n hortikultura/ bcrscrtifiIat/
psn8an/ hortihrtura/ P€ncrinrsh Da€roh lingkungan
hortikultura/ hortikultura/
(Dinas Da.rch yan8
Ecny€Lnggarakan

FEcrintahan
bikng Frraniar,

McEfa3ilirasi bantusn tiUPS yan8 mcEiIh Jumlah KUPS yan8 IiUPS loo loo l(x) lftEcntcrnm Linakunaan
bcnih jasung dibcrikan bantuan Hidup dan KchuLdun dan
bcrccrtifikat/ ia8un8 b€Is€ ifrlat/ bcnih ja8un8 Pemcrintah Dacreh Dina3 Dacrah yaig
tanaman hortikulrua/ bcrccrtifikat/ provirci, den D€nyclcn88aratdr urusan
hortikulrua/ PeDcrintrh tlaerah pcEerintah.an lingturyan
hortikultura/ hidup dan kchutdran
lDinas tlacrah yana
mcnycbngg{a}sn

bidana pcrranirnl

SK No 064340 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-22-

rrIJirrl lrsf,lllSt
tT-l Fl-rJIi,lTi iif.];Ilrfil lra{ilrsrJJ :rsIJIJit SIirIIirI ii]mTJ PEiAIlOOUtlO i'.-F:rfliFtrlfir:rm
Nta ,1i14 ,1frF, ,1frT7 afrn Fttm vttFt ,[?,n JATAB
McDfasilitasi bantusn Tcrbtsananya JuEIah [UPS] yaaa KUPS P€Ecrintah Daerah licEcntcri$ P.rtEnia!,
sarana prcduksi ta3ilitasi Fmbcrnm provirci &n KcEcnterrrn Kclautan
(laprodil, binbinsan fa3ilrasi sarana P.nerintah Dacrah
tcLnis, dan produksi (sap'odi), plrduki lsaprodil, lft m€ntcrian Linakungan
pcryolahan binbinAan t knis biDbingan tcknis Hidup dan Kchutanan,
dan pcnaolahan dan pcngolalEn XCEGntcrian
Pcngcmbang r PcrdaSaruEn,
g,me,,r agtufoEsty FrltcEbangan pcrgcEbaryan ticmcntcrian A8ama,
Pa,a,ur agtuf@strs DsIiE,,r agnlorest! licmcntcrian
dan silt opastura dar strvopastua PcrindNtian, dan Badan
Pcngagas Obat dan

P.nScEbanaan McElasilitasi XUPST yanA E Eiliki JuDlah XUPti yan8 XUPS 3(} 3() ltuEcntcrien Lin8kunaan
dcatinasi pcnscEbantan tara potcnsi lokasi naik r€hs (dari Hi{iup dan Xchutaran dan
un88ubn dcstinasi uryaulan Ekonomi lftcatif, ltumcntcrian D€sa,
pcngunjung d6n dari gold k Pcmcrintah Dacmh P.nbaDaunan Da.rah
EanaicEcn atalsi di provinsi, dan rcrting8al, dan
Pcmcrintah Dalralr rransnigrasi

SK No 064349 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-23-

IIII{TI lratrArst
lrd E'ITTIEII ,-ta:iIirJll i.rtltyJl hrrJjlrJ:t triEt EIJI-'ITJ
,lti*l ,oitl ryE ,DN FWn ,'FFTN
PtiAroouro r'T:tIIiF IiTI-f,IJTI
.,AYAB
M.mlasilitasi Dcaa x,isata di lokasi 2@ 2tN 2m tim LcEcntcrian Lingkun8an
kapasit$ SDM dan dEn HiduD derr K.hutanan,
Fnauatan dcatinasi pcningkatan Keatif licEcntcri.n Dcsa,
SDM dar Pcmbangunan Dacrah
dan

McEfasilitasi akscs l5 l5 l5 ticEcatcrian Lingkungan


rcEpeh pasar nclalui jalur pasar baSi KUPI; nya Hidup dan lichutaian,
yang XUH; Ris t, Pcmerintah Dacrah
Tcknolosi
plrduk
Dinas Dacrah y€m8

bidant

b.Iajar IEplcEcntasi t tiPs XPS yana l5 l5 ls l5 l5 Lingkungan


pcrauruan bl€si P.ndidikn, dan X€hutanan,
(pGndidikan, potcNi .€baaai laEpus ltubu&yaan, Risct, Dacrah
loka8i pclrkaeiaan Tcknologi
p€naaMian karipu3 Ecrdcka TinSg

SK No 064343 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-24-

r.rir.t zal
rff*trt lrsrAtst
r-TO FiT.];IITII ial.Ir5rJJ .rI:rJd.rit mt-Tl SIT'/5J
7Ii'F\ ,iwl PETAIGGUTG a'--rlyJ.-L:rr irrJ.
ru1f Frra FWn ,1111 nrTa tiilTd JATAS
2,4 McEfasilitasi bantuan Lua! arcal/populaoi l@ loo 100 I(enentcrian Lingkungai
sarana produki produksi budi daya Hidup dan lfthut nan,
pcrtanian untuk budi untuk budi KcEcntcrian K.laut n

panSai/ IicEcntcrian Badsn


honikultura/ Usaha Milik N.Aara,
Pcryuruan Tinggi,
di lrhan PcEcrintah Dacmh
proviNi, dln Pcncrintah
D&rah kabupatcn/ kota

Penscnban8an McElaBilitaBi XUPS yan8 KUPS 30 30 30 30 3l) XcEcntcrian Lingkun8an


pcnacDbatraatr Hidup d.n lichutsnan,
P.ncrintah tlaerah licEcntcrian liclautan
jaauna, dan hclain padi, iaaung, padi, ja$n8, provinsi, dan d6n Pcrikanan,
kcdcla, kcd€lai) F.D.rinrah D*.eh Kcurcntcrian Badsn
Fdi, jagunS, Usaha Milik t{caera, dan
kcdclai) (Dinas th.rrh yana Pcrauruan TirUai

pcrtEnianl

SK No 064339 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-25-

nT:tIJiFIl
lirn Fl-itIEiTIl l-i.I.I.IirIi lrd;tr.rFil FrE_fTIr-il r.I.n-im :rrit-r,TJ
F:DS 2\i ,T'Il qal 'rJTI:il
twn TW|J vTtt) ,f'fo Mf,fEIr{iIIIn
fr]tr:ril
Pcngclolarn McDlalittasi bcnih ikan KUPS m m 60 60 |l.il 6i) 6{) 6l) PcEcrint h Da.r6h
pcrilcnan drn db.lurLan K€lautan drn
kclautan kcpada rra3y6ralar
Fr KUPS D*rah yatra

bidalta
dan kclautar)

pada lokasi M€Efasilita3i RHL RHL luas arcal 25.000 25.000 25.00(}
pada lokasi RHL pa& loka3i Lingkungan Hitup
Pcrhut nan So3i: Sosial tlrhutanan SGial

SK No058l16C
PRESIDEN
REPTJBLIK INDONESIA
-26-

tr,faTrt ttSTArat
tird r:}-rJIi,E i iirElTT.r'] r.d;trsrxJ TIJIJTJ rnitiT'rl gfUIJ q|iltr PBTATCCUTO l-'iF,tflTljri-j-itzIfi
,TnA 4m1 ?rntl twtl F\t\) ,itro .,ASAB
PcngcEbangart Pcnguatab sincrgita. Tcrlcdianya lokasi lokasi IAD 3 5 7 9 lt l4 t? 20 PcEcrintah Da€r.h lioordinator
lokaii IAD rlan kolabora.i di y6nt EcEiliki
tlD blasi yaig bcrpotcn3i potcnsi usaha dal,am
untuk IAD .6tu lanskap Hilup dan

lioEunikasi
InforEatil(a,
Baddr
Milik Ncaara,
TinSgi, dan

SK No 064341 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INOONESIA
-27 -

.ITrd,.iT trSTArSt
t-Tn CtiISi:fidi Ei-fd;FJ,r:l T,iTrTT,ET,fJ FIfif.rT.rJ r.nrilril !r.lTrrjii PETITGCUI:C nr5niFr-Irr,rrTn
,oa tTtt) ,Ftt7 TFrn Fr7E Nta JASAB
3. Lrc.r.tu P.adrEd!!.!
3-l robftor.n Mcngitcntif*asi Jurnlah PcndampiDt Pcndrupinr 3.12S 6.250 !1.37S licEcntcrian KcEcntcrian P.nanian,
kcbutuhen kebutuhan ttrhutanan SGirl (kuEuldti0 Lingkun8an Hidup licEcntcrian Dcss,
P.ndsDping Pen&mpin8 ysna tcridcntifikaBi Pcrabalrgunon Dacrah
L6b.t , P.rhutanen SGial Pcrhubffn S$iEl Tcriinggal, dsn
Tr.n.miara.i,
D..r$, dr Kemcntcriai l,lr.riwilata
PtrlT trft
id.B dan Ekonohi Xrcetif,
KcE ntcriai Kclauten
r.htrtr
P.ail.adDa licEcnterian So.ial,
l(cEcnEriar Kopcrasi dan
Sodd Us{ha Kccil dan
McncnSah, licncntcrian
gcnditilar, ticbudayarn,
Rh€t, dan Tcknoloai,
Pcmcrinlah Dacrah
provin3i, dar PcEcrintah
Dacrah k bupatcn/ kota

SK No 064330 C
PRESIDEN
REPU BLIK INOONESIA

-24-

ff'rif.fti tr-l-it :l-, r:1l


[rd glilffdl iiT.r.tlTrl ft:Iqrsr.fJ FT,TJTTI]I tirii-im hrIrirJil lTJfTf.fE-:rn i'.-F:rfliFlltrTl1 1'l
qivn v1frI1 ftrn ,FM vin tr.Fr''l fr:\rfT,l
Ditctapkaitrya JuEl.h PcndaEping 3.125 6.250
PcndampinS Pcndanping yaig ditctapkan olch Lingkuuan Hidup IftmcntcriaD Dcsa,
Pcrhutanan SGial Pcrhutaiai Soaial licpala BPStiL DaGreh

Transni8rasi,
K.E.nterian Pariwirata
dan EkonoEi t&catif,
Iftmcnterian K€laut n
dan PcrikEnan,
Kcncntcrian SGi.l,
KcDcnterisn liopcra.i dan

M€ncnarh, licEcnrcrian
P€ndidilrn, licbudayaan,
Risct, dan TcknoloSi,
P.mcrintrh Dacrah

Dacrah labupatcn /koh

SK No058119C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-29-

g;!E t lrstAtst
[r] L:tfi7.fiE l irlrilil rfl-l f.afiIrff.ril F SrflrJit Imflt S-TTErIJ PETI,IIGGUIfG fl-il-tn-iFlfIrJ-.rm
FTrtt ,ml Fn tf ?fit) 7\rt1 twa ,f,:n JAgAA
sim ttndaEping PcndaEpins l.sr0 3.020 .r.530 6,0,t{) 7,550 9.06{) 1o.570 licEcnt an Pcrlanian,
SDM ftndampina PcrhutaEn SGial LinakunaaD Hidup KcEcnt rian [ksa,
.n8a.r.n Xchutanan PcEbangunan Da.rah
Tcrtirygal dan
P.ndeDping TrarrsEigrasi,
Ift iucntcdan Pariwisata
dan EkonoEi lircatif,
K€Ecntcrian Kclautan

Nca€ntcrian S6ial,
li"m€nrcrian Xopcrasi dan
Usaha K.cil dan
Mcftngah, Iicocntcrian
Pcndidikan, Kcbudayaan,
Ri.ct, dan Tctnobgi,
PcEcrintah Dacrah
provinsi, dan Pcncrintah
Dacrah kabupatcn /kota

SK No058120C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-30-
REITCAITA AITSI PERCEPATAIT PEITGTLOLAAIT PERHUTANAN SOSIAL
TARGET IITSTAIfSI
fiT, Ftfilfiif.fl lff.TITJn rrffiTTITfl SfFIrir;rJ GlirI{in SATIUAIT PEITAI|GGIII|G IITSTAITSI TTRI(AIT
2U2S 2024 2026 2U26 ww 70I:l 2(,,29 203(, .IAWAB
Mengalokasikan SDM Teralokasikannya Jumlah Pendamping 250 500 750 l.ooo 1.250 1.500 1.750 2.OOO Kementerian Lingkungan
Pend.-ping dan SDM pend.-ping, Pendamping/ (kumulatif) Hidup dm Kchutanan,
anggaran operasional Penugasan penyuluh Kementerian Des,
Pendamping dalam Pendamping, dan Kementerian Pembangunan Daerah
pengelolaan p€rtanian, anggurrm olrerasional Pertanian yang akm Tertinggal, darr
pembuatan pupuk Pendamping dalam rliberdayakan untuk Transmigrasi,
orgmik, pembibitan, pengelolaan Perhutanan Sosial Kementerian Pariwisata
pengendalian hama, pertanian, dan Ekonomi Kreatif,
pemelihaaan hewan pembuatan pupuk KeEenterian fel,autan
temak, pemberian orgmik, pembibitan, dan Perikanan,
pakan ternak, pengendalian hama, Kementerim Sosial,
pengelolaan pemeliharaan hewan Kementerim Koperasi dan
pascapanen, teknologi ternak, pemberian Usaha Kecil dan
pertanian, pakan ternak, Menengah, Kementerian
agrcforestry, d,art pengelolaan Pendidikan, Kebudayaan,
silvopastura pascapanen, Riset, dan Teknologi,
teknologi pertanian, Pemerintah Daerah
agroforestry, dan provinsi, dan Pemerintah
silvopastura Daerah kabupaten/kota

SK No 088588 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INOONESIA
-31 -

trTlTdr-i lrstAist
irn srTTrir{l l=j iI,IiIir.r: j iriir5rJJ krrJjrrJ:t 5],rI{1rI cfiri:l PETATGGUTG ['lFtr.[F]IEl-J17J1-l
ftrrl ,Ftll ,1itr7 ,1frf7 ,F'N ,w11 Fr'EO JAgAB
M€nSeloka3ikar SDM Pcndampin8 1.500 1.750 2.000 licEcricrian Linglunsan
PcndeDping &n P.ndampb8, Pcn&mpin8/ Hidup da,t lichutanan,
anSaaran opcrasional Dacrah Tcrting8al, KcmcDtcrien Pcnanian,
Pendampbs KcDcntcrian Dcas, dan T.amniSrasi Kcmcntcrlb Kclautsn

Dacrah Tcdnssal, lftEcntcrirur SGial,


TransEiCrasi XeEcntc.i.n tiopcraBi dan
U3sha li€cil dan
Mcncn8ah, licEcntcriatl
Pcndidikan, licbudayaai,
Rbct, dan T€Inobai,
Pcmcrintah Dacmh
provinii, dan PcEcrintah
Darrah kabuDdtcn/ kota

SK No058l22C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
-32-

irIrdfl llraTAltst
[E F i:rjliT.ti I?TfiJfi nirrrrsrTS :rrJfirIit GTI'TNN F"ISJrIJ
qnY) ,vT1 ,Tttl
PEllAIiGGUTG fiitrjln-,FlfIrJ:Tm
?TN:B ?WD ['Hil JAgAD
Mcn8abkasikan SDM Pcnd.mpina l{)o 200 300 {00 Trn rm 7@ Kcmcntcrian Lingkungan
Pcndamping dan SDM P.ndaEpin8, (IuDutatil) Hidup dan li.hutanan,
pcnwasan Ekonomi ]ircatif Ii.mcntcrian P.rtanian,
P.ndamping P.ndaEpiaS, dan Iicncncrian D!sa,
angaaran PcEbaruumn Dacrah
tireatif yan8 dan
dibcrdqvakan
Pcndamping licEcntcridr Kclailan
Sosid
lfuacnrcrirur SGial,
Iicmcntcrirm l(opcr.si datl
U.aha xccil dan
Mcrcnsah, Xcmcntcrian
Pcndidiksr, X€budayaan,
Rkct, dan Tcklobgi,
PcEcrintah Dacrah

Dacrah kabupat€n/kota

SK No 058123 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-33-

irsrdTt ITstrAlf3T
ffi, FtFl7riTdt irlljtillff't r..fiIlatyIii FTI:rJJIJ rdEirm Lr5irr.fi j tErAiooulo l-':EIJ:FIfirr-r'.rm
zr,m ,1ii4 ,.wE ,Ii']3 ,wa Nrtl ZttA .,AYAB
S,Jl Tcralokalikannya lm licEcntcriai Linskutr8sn
pcnyuluh SDM tcnaaa Xelautan dan Hidup dEn Kchutaian,
pcnyuluh p.rikanan Frikanan li€Dcntcrian Pcrtatfan,
Kcmcntcrian Dc.a,
unrut Pcnban8unan Dacrah
TcrtinSSal, dan
So3ial TransmiSra3i,
IGncntcrian Pariwisata
dan H(ononi lircatif,
ticmcntcrian SGial,
IicEentcrian tiopcrasi dan
Usaha lccil dan
Mcnengah, licDcntcridr
P.ndidikrn, Kcbudayaan,
Risct, dan Tclooloai,
P.mcrintah D.cr.h
Eoiinsi, den PcEcrintah
Dacrsh labupatcn/koia

SK Nc058124C
PRES IOEN
REPIJBLIK INOONESIA
-34-

tlflIt t IrarArsr
iitr] FIIiTSiEII .J IT'IIJTII itaiilr5flij .rslllffij r.-IrtiTm LrSirr.rit DEIIAIIOOUTO llEtiEIIi{i!]Im
,1irt\ ,WF] tli.t3 ,rtm ,r,il,:l tf'fo JAYAB
SDM P€ndanping FcndaDping 6!X, 605 E2lJ
P.ndaDpin8, (kuEul,ati4 P.ndidikan,
Pcndidilan, Xcbudayarn, Rbct,
PcndaBpirs, dan licbudryasn, Rilet, Tcknologi
Tcknologi yang
akan dib€rdqyak n
untuk pcndanpina
P€rhutanan Sosial
6rDlisis (hutan adat)
Pcn&npin&

Mcngalokasikan SDM Tcralokasikannya SDM P.ndampins @ 60 ?il 60 60 m m ti.b.nt riM Sciel Ift Eentcriian Linakunaan
Pcndanping dad SDM Pcndamping P€ndaDping dari Hidup dEn Xchut.Ilan,
Lcnbsga dari LcEbaSa L.DbaSa licDcntcrian Pcnanian,
Iicacjahtcraan Sosial Kcacjahtcman SGial Iics.jahtcraan Sosial KeE ntcriai P.rNfuata
ILKS) untuk ILKS) untuk (LliS) untuk dan Ekonomi lircauf,
Pcndampingan warga P.ndaEpintan warga P€ndaDpingan -arga li€mcntcrian liclauran
komunitas adat
tcrpcncil yang akan rcrpcncil yanS akan t rFncil yang alon l(cE€nt riar liotErasi dan
dibcrdayakan untuk dibcrdayalsn untuk Usaha Kccil dan
proaram Perhutanen progr.D P.rhutsnan prograE Pcrhurrn n M.ncngah, Pcmcrintah
Scisl Sciel Dacrah provin3i, dan
PcEcrintah Dacrah

SK No058125 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-35-

rrIil.f.tl !!i3TATSI
nTn :'rfir'Eifdl rt{a]atrrI'l tr{Ir.frT;t arI:--{TTJit Ii]'rfiItJ tIro;rJ PETATGOUTO nr:rfiiFr5fIilfm
,i.rI.] ,l..rTl tT ,7El Ftvtl ,\rtl zdl ,vD Ftr.(m .,AYAB
McngalokasikEn SDM l.Eoo 2, too 2.{00 PcDerintah Dacrah Linakungsn
Pcndampin8, Pcnd.mpins, P.ndaEpins/ dan lichutanan,

P.ndampinS, dan F.de.intrh Dereh


angaaran opcrasbnal yang akEn El(onomi k€arif,
Pcndamping Pcnda0ping li€lautan
P.ndaDpin8
Sosial,
liopcra.i dan

PcE rintEh Da.rah

sl-m FIiN 1.200 1.500 1.400 2.loo 2.41n Da.rah l( €Ecntcrien Lingkungal
Pcndamping, PendeEping, PGndampins/ Hilup d.n Kchutanai,
li€m€n&rian PcrtaiiaD,
dsn PcndaDpinS, drn P€mcrintah Derah licm€ntcrirn Pariwiiata
opcrasionel Elonomi lircatif,
Pcndsmpin8 ekan Xcmcnt€ri.n Kclautan
untuk
PcndampinS Iicmcnl€rian Sosial,
licmcntcrian liop€rasi dan
Usaha Lccil dan
Mcncngah, dan
F.D.rinreh Dersh

SK No058126C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
-36-

trI{.Irt IrstrAI3t
lTrt Fl-iTlr,E t t-il{d.rJJ: j llTrTr.rr.fit I.=IJ-JTII,I GII'TilIl FTSIIITJ PEIiATOOUIIG nEifniFllff,I]rm
,ttm ,Tna Frittl wtl ,Tn] ,ttt*l F{iln .,AWAB
3.2 Fasilitasi McE aBilita3i tcnaSs JuDlah pcnda0ping P.ndaEping 3.125 6.250 9.315 12.500 t5.625 t8.7SO 2l.a?s
pcnacEbangan PcndaEping dalam Pcndamping vang vanS DcninSkat (kunulati,) Hidup Dcaa,
koulFtcnBi kapasitasnya scauai Dacrah
PcndsEping stardar P.ldamping 3t€ndar kompctcnsi dan
aod.l F.rhutanan Sosial SGiel Pcndamping
So3ial iccara tbrhutanan SGisl
El(onomi lftcatif,
dtrtu X.hutan

SGial,
Xopcrasi dan
Kccil dan

Pendidikan, Kcbudaya.an,
dan Teknolosi,
Da.rah
provin3i, drn ftmcrintah
tla.rah kabupatcn/kota

SK No058127C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-37-

IITITI lrarttal
t.Tn itirrliZ i Fii-fdTT.nl lTfirI-rII [rI:rI{Iit Imui :.-T,ff[IJ
,ttm ,driYt ltf ,lvT7 FWN ,wa aira t{,!T,
DBIA'OOUTO ll ,rrY] ,rjlriTil-ir;Il-i
a 1.1
JASAI
Pcninalat n McnyckntSaralan 6 5 6 6 6 6 6 6 li€mcnt rian Pcrtarian,
kapalita! PcndampinS rurtul Hidup XcEcntcrian Dcsa,
P.ndsmpina pcninSkatdr k pa.itas Pcrhutanan SGisl Kchutaran P.mbsnaunrn Derah
P€ndmpinS ncngikuti Tcrtin88ol, dan
Sosial di tinakat PErhurrn&r S6ial di Tran3Eisrasi,
rcgionsl Dclalui dn8l6r rcgional kcbutuhsn kclompok So.i.l di ticmcntcrnln P.riwisata
pGlatihan Pcrhutanan Soaial rcgbnsl dan Elonomi Krcarif,
didaEpingi licmcntcrim l(clautan
dan P.rikanan,
KcEcntcrian Sosial
ticncntcrian liopcrali dan
Ussha Kccil dan
McncnSah, licmcnrcrian
P.ndidik n, licbudayaan,
Rhct, drn TcknoloAi,
P.mcrint h Dacrah
provinsi, den Pcncrintah
Dacrah labupatcn/ kota

SK No058128C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA
-38-

it-IETrrIJ
lm{t rrSrArSt
irn E}-i?riEn rrr.-..rJ.lL-l :I'E-r'rirIil OUTPUT Fr5flrJit PEIfAfOOUTG nT:t:tTFlri-trT,zTt'!
,1fr1l ,Ii'F1 FTI'|I zvt) FWA FTFN JASIB
McnyclcrysarakaD Tcrlak8 nnya 37
kcgiatrrt Hidup Dcs4
PEndanpins Pcndepina SGial di pcningka(,n Da.rah
t crhul.Il'n Slosial di proun$ y{na kapa3itas Tcrtinggal, dan
S$ial di tingkat p.l,atihan PcrxtEmping TranBnigra3i,
provimi m.lElui kcbutuhan Pcrhutanan S6ia, di lftmcntcrian Pa wkata
p.latihan tinSkat provinsi dan D(onoEi tarcatif,
Sosill sccara lurinS licE€ntcrian Kclautan
didaDpinsi dan/atau darins
IftDcntcrirm SGial,
ti.Eentcrtm Kopcrasi dan
Usaha Lccil dan
M€ncngah, NcEcnt€rian
Pcndidikan, X€budar aan,
Rkct, dar TckDloAi,
Pcacrintah Dalrah
provinli, dan Pcmcrintah
Dacrah kabupatcn /kota

SK No058129C
PRES IDEN
REPUELIK INOONESIA
-39-

rrIililrl lraf,Arsr
[Tt EriI'Eir.I I-J-TiIiIJJ] u.qTr5ffl hl'Fl[r.rit 5llrli}t hr5irTJit EEIfATGGUTO iliTr-rrFfitfir,rm
J
,tF TiwJ vTrt ,fiT] ,I.nn ,\t *) JAVAB
Sckolah lapang PEnycbng8araan PcndaEpin8 Pcnd.mpinS
b38i Pcndanping sclolah hpang ba8i F.rhutm s6i. di Lin8kungan Hidup D€ss,
P.ndamping SGial di tichutanan D*rah
Sosial di lokasi P€ utanan SGisl di
So3n bcrhasfl
I'crhutanan SGial lGEcntcd Perilrbeta
yang mcwaldi g(onomi tftealit,
yang Ecsatili E Si]U-
Easnu-
proviNi sctjap tahunnya Sosial,
tahunnya KcEcntcrian XoFrasi dsn
Usaha ltucil dan
M.ncn8ah, Xcmcntcrirur
P.ndidikan, Kcbudavaan,
Ri*t, dan Tcknoloai,
Pcmcrintah Daerah
prcvinsi, dan Pemcrintah
Ih.rah kabupaten/ kota

SK No058l30C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-40-
NEIICT'A Af![ DERCEPATAT EEITGET'ITIIi EERIIUTAXAX TIO6IAI
ItrEf,ir!t

Er@@l@l@l E EE
tAnoEf
or,Illut IAtl'4f, ItfAioouro ustltat ttRrAlt
to $tRA'mcl IN@RII f,IGIATAll AAIARAI
.,AWAA

Fald.aotaatr bk*li IAD hbupeaco/ 3 7 9 ll l.l t7 N lico.nlcri.o licEcntad.n Pcdrrirn,


lota Lhtluru.i Hi.lup li.D€na.rian Da{.
Fhl(ra,larn PcndlEphA.n di.l.Ephri
lichutallan FlDbanlunan Drralr
D.ndapin|ltl Fcrhur.n n Soli.l di Pcnd.ophtar
d{r
trhuEun bla.i IAD Prrhutan.n Soaid
So.iC linta! kcEnrcrtr/ licoanlcirat! Pariwiada
Lab{./ Etoffii lirc.iir.
F.Dc.btdr D.c..h
l&DcDicrbr l&Lut n
di bl*ri IAD
Par&anan,
liccnacrLn Soci.L
licrnaarlo lfuDcraai den
Ulrhs Xlaci d.li
ll..cn!tlr. ]ictlrct cri.n
g.rldilitJr, licbud.,,..i,
Ri.cr, d.,l TcldDlogi,
icoarinuh Daat6h
Fovin.i d.n Pc4rinr.h
D.a..lt LbuFtcn/lot

PRESIDET,I REPUBLIK INDONESTA,


scauai dengan aslinya
AN SEXRETARIAT NEGARA ttd.
BUK INDONES}IA
rundang-undanglr dan JOKO U/IDODO
ttasi Hukum,

Djaman

SK No064331C

Anda mungkin juga menyukai