PERHUTANAN SOSIAL
Diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Direktorat Kemitraan Lingkungan
Tahun 2022
TIM PENYUNSUN:
Pengarah Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc
(Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan
Kemitraan Lingkungan)
Desain Andryansyah
KATA PENGANTAR
Direktur Jenderal
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
i
ii
DAFTAR ISI
vi
LAMPIRAN :
1. Format SK Kepala Balai PSKL Tentang Penetapan Pendamping
Perhutanan Sosial Pemerintah …………………………………………………………… 33
2. Format SK Kepala Balai PSKL Tentang Penetapan Pendamping
Perhutanan Sosial Mandiri …………………………………………………………………. 38
3. Format SK Kepala Balai PSKL Tentang Penetapan Pendamping Pra
Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial ………………………………………. 42
4. Format Pakta Integritas Pendamping Perhutanan Sosial ……………………. 46
5. Format Rencana Kerja Tahunan Pendamping Perhutanan Sosial ………… 47
6. Format Laporan Bulanan Pendamping Perhutanan Sosial Pasca
Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial (google from) ………………… 50
7. Format Laporan Tahunan Pendamping Perhutanan Sosial (Manual) ….. 55
8. Format Evaluasi Pendamping Perhutanan Sosial (Pasca Persetujuan) … 56
9. Format Evaluasi Pendamping Perhutanan Sosial (Pra Persetujuan) ……. 57
10. Format Laporan Pemantauan dan Evaluasi Pendampingan Perhutanan
Sosial ………………………………………………………………………………………………….. 58
BAB I │ PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah mengeluarkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE)
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang berazaskan
demokrasi dan berbasis ekonomi pasar yang adil. KPE bertumpu
pada 3 pilar yaitu lahan, kesempatan dan kapasitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Pilar pertama berdasarkan lahan diantaranya
mencakup reforma agraria dan Perhutanan Sosial.
1
tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial, pendampingan dapat
dilaksanakan sebelum/pra dan sesudah/pasca persetujuan
pengelolaan Perhutanan Sosial. Pendampingan pra persetujuan
dibutuhkan dalam percepatan capaian akses legal Perhutanan
Sosial, sedangkan pendampingan pasca persetujuan dibutuhkan
dalam percepatan pengelolaan Perhutanan Sosial meliputi tata
kelola kelembagaan, tata kelola kawasan, dan tata kelola usaha.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan anggaran
yang terbatas tahun 2022 mengalokasikan 1.510 pendamping
Perhutanan Sosial untuk mendampingi KPS. Jumlah pendamping
ini masih jauh dari target yang diharapkan. Diperkirakan dengan
12,7 juta hektare dibutuhkan sekitar 25.000 pendamping untuk
memenuhi kebutuhan ideal yaitu 1 SK Persetujuan sama dengan 1
pendamping Perhutanan Sosial.
Melihat kebutuhan jumlah dan peran pendampingan Perhutanan
Sosial yang sangat strategis dalam pencapaian tujuan program
Perhutanan Sosial yaitu masyarakat sejahtera dan hutan lestari,
maka diperlukan peran para pihak dalam mewujudkan kondisi
pendampingan yang lebih optimal. Dalam kerangka mewujudkan
pelaksanaan pendampingan Perhutanan Sosial yang optimal
tersebut, maka diperlukan Pedoman Pelaksanaan Pendampingan
Perhutanan Sosial sebagai acuan bagi para pihak.
2
C. Pengertian
1. Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari
yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau Hutan
Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat
Setempat atau Masyarakat Hukum Adat sebagai pelaku
utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan
lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan
Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan
Adat dan kemitraan kehutanan.
2. Pendamping adalah pihak yang memiliki kompetensi dalam
melakukan Pendampingan terhadap Masyarakat pemegang
Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial, secara
perorangan dan/atau kelompok dan/atau lembaga.
3. Pendamping Kegiatan Pembangunan di Bidang Kehutanan
yang selanjutnya disebut Pendamping adalah penyuluh
kehutanan pegawai negeri sipil, penyuluh kehutanan swadaya
masyarakat, penyuluh kehutanan swasta, dan pihak lain yang
memiliki kompetensi dan ditetapkan untuk melakukan
pendampingan.
4. Pendamping pemerintah adalah pendamping yang ditetapkan
oleh kepala UPT dengan menggunakan anggaran dari
APBN/APBD, BUMN/BUMD, bantuan luar negeri yang dikelola
pemerintah dan/atau dana lain tidak mengikat sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Pendamping mandiri adalah pendamping yang ditetapkan
oleh kepala UPT dengan menggunakan anggaran di luar
APBN/APBD yang dikelola secara mandiri oleh masing-masing
lembaga/kelompok/perorangan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. Pendampingan sebelum/pra persetujuan pengelolaan
Perhutanan Sosial adalah kegiatan yang dilakukan kepada
Masyarakat/kelompok yang akan mengajukan permohonan
mendapatkan Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial
untuk pengelolaan hutan lestari dan peningkatan
3
kesejahteraan masyarakat.
7. Pendampingan sesudah/pasca persetujuan pengelolaan
Perhutanan Sosial adalah kegiatan yang dilakukan kepada
Masyarakat/kelompok yang telah mendapatkan Persetujuan
Pengelolaan Perhutanan Sosial untuk pengelolaan hutan
lestari dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
8. Bakti rimbawan adalah lulusan Sekolah Menengah Kehutanan
(SMK) atau yang serumpun, Diploma, Sarjana, dan Pasca
Sarjana dari berbagai disiplin ilmu, diutamakan yang berasal
dari disiplin ilmu kehutanan, yang mengabdikan dirinya pada
negara khususnya pembangunan kehutanan.
9. Penyuluh Kehutanan Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai
negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan penyuluhan kehutanan.
10. Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat yang selanjutnya
disingkat PKSM adalah pelaku utama yang berhasil dalam
usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan
kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.
11. Penyuluh Kehutanan Swasta yang selanjutnya disingkat PKS
adalah penyuluh kehutanan yang berasal dari dunia usaha
dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam
bidang penyuluhan.
12. Penyuluh/pendamping Kementerian/lembaga terkait adalah
penyuluh/ pendamping dari Kementerian/lembaga atau
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang mempunyai
tugas dan fungsi terkait pengelolaan Perhutanan Sosial.
13. Mitra pendamping Perhutanan Sosial adalah pihak lain yang
bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dalam hal pendampingan di areal Perhutanan
Sosial.
14. Kompetensi pendamping Perhutanan Sosial adalah
kompetensi yang dimiliki oleh pendamping dengan
pemenuhan kriteria yaitu kompetensi teknis, kompetensi
4
manajerial dan kompetensi umum.
15. Kelompok Perhutanan Sosial yang selanjutnya disingkat KPS
adalah Kelompok Tani Hutan dan/atau kelompok Masyarakat
dan/atau koperasi pemegang Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial serta Masyarakat Hukum adat (MHA),
termasuk kelompok tani dan/atau kelompok masyarakat
pengelola hutan rakyat.
16. Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang selanjutnya
disingkat KUPS adalah kelompok usaha yang dibentuk oleh
KPS yang akan dan/atau telah melakukan usaha.
17. Rencana Kerja Perhutanan Sosial yang selanjutnya disingkat
RKPS adalah dokumen yang memuat rencana penguatan
kelembagaan, rencana pemanfaatan hutan, rencana kerja
usaha, dan rencana monitoring dan evaluasi.
18. Pemantauan adalah merupakan kegiatan yang mengamati
secara seksama suatu keadaan atau kondisi dengan tujuan
agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari
hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam
pengambilan keputusan.
19. Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka
pengambilan keputusan.
20. Kinerja adalah prestasi kerja yang dicapai oleh seorang
pendamping Perhutanan Sosial dalam melaksanakan tugas
dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
21. Etika adalah sistem norma, nilai serta aturan profesional
secara tertulis yang dengan tegas menyatakan hal baik dan
juga benar, serta apa yang tidak benar dan juga tidak baik bagi
profesional.
22. Kode etik adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan pendamping Perhutanan Sosial dalam
melaksanakan tugasnya dan kewajibannya.
5
BAB II │KATEGORI DAN KRITERIA PENDAMPING
PERHUTANAN SOSIAL
6
Pendamping pemerintah merupakan pendamping yang
direkrut oleh Kementerian/Lembaga dan/atau Pemerintah
Daerah (K/L/D). Dalam hal pendamping pemerintah berasal
dari K/L/D pelaksanaannya dikoordinasikan dan ditetapkan
dengan keputusan Kepala UPT.
2. Pendamping Mandiri
Pendamping mandiri merupakan pendamping yang direkrut
oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang disetujui oleh
kelompok dan dikoordinasikan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Pendamping mandiri ditetapkan
dengan keputusan Kepala UPT.
7
Sedangkan pendamping yang bersumber dari tokoh masyarakat
atau tokoh adat adalah masyarakat setempat yang merupakan
hasil dari kaderisasi dan kepeloporan. Penyuluh
Kementerian/Lembaga terkait dapat pula berasal dari penyuluh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
9
BAB III │KEGIATAN PENDAMPINGAN
PERHUTANAN SOSIAL
11
a) Identifikasi terhadap kebutuhan masyarakat pada
Perhutanan Sosial, pola pemanfaatan hutan termasuk
penggarapnya, dan areal hutan yang bisa diusulkan sesuai
ketentuan yang berlaku.
b) Inventarisasi dan identifikasi obyek melalui pengumpulan
data, penyusunan data dan informasi sumber daya hutan
dan karakteristik hutan di wilayah kerjanya untuk
mengetahui potensi kegiatan pengelolaan persetujuan
Perhutanan Sosial.
c) Inventarisasi dan identifikasi subyek melalui pengumpulan
data, penyusunan data dan informasi kelompok sasaran
atau para pelaku calon pengelola Perhutanan Sosial di
wilayah kerjanya.
d) Inventarisasi dan identifikasi konflik dilakukan untuk
mengetahui konflik dan potensi konflik yang ada di wilayah
kerjanya.
12
5. Pembentukan kelembagaan
Kelembagaan dapat dibentuk sesuai skema Perhutanan Sosial
yang dipilih. Dalam skema Hutan Kemasyarakatan, Hutan
Tanaman Rakyat, Kemitraan Kehutanan, maka dapat dibentuk
kelompok tani hutan atau gabungan kelompok tani hutan.
Untuk skema Hutan Desa, maka dibentuk lembaga desa
melalui peraturan desa dan pengurusnya dituangkan dalam
keputusan desa.
13
B. Pendampingan Pasca Persetujuan Pengelolaan Perhutanan
Sosial
14
b. Fasilitasi peluang akses permodalan usaha; dan
c. Fasilitasi kerja sama dengan badan usaha milik daerah,
lembaga keuangan daerah, mitra usaha, dan pihak lain yang
tidak mengikat.
15
BAB IV │TAHAPAN PENYELENGGARAAN PENDAMPINGAN
PERHUTANAN SOSIAL
16
dapat mempertimbangkan
pendaftaran/registrasi dengan sumber
anggaran yang tidak mengikat.
17
e) Dalam hal Pendamping tidak melaksanakan
tugas, kewajiban, melanggar kode etik
Pendamping dan/atau terkena masalah
hukum, maka Kepala UPT dapat
membatalkan keputusan dengan terlebih
dahulu mendapatkan pertimbangan dari
dewan etik pendamping dan koordinasi
dengan perangkat daerah provinsi bidang
kehutanan.
18
Penyelenggaraan pendampingan Perhutanan Sosial dapat
dikembangkan melalui program khusus yang diinisiasi oleh para pihak
untuk memenuhi kebutuhan pendamping Perhutanan Sosial, melalui
koordinasi dengan Direktorat Kemitraan Lingkungan atau UPT.
Penyelenggaraan program pendampingan tersebut dapat dilakukan
kurang dari 1 (satu) tahun seperti KKN Tematik Perhutanan Sosial
atau program kampus merdeka dan lain sebagainya.
19
BAB V │PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENDAMPINGAN
PERHUTANAN SOSIAL
20
Tabel 2. Peran para pihak dalam pemantauan dan evaluasi
pendampingan pengelolaan Perhutanan Sosial
21
K/L/D terkait dan para a) Dapat terlibat dalam pelaksanaan
pihak lainnya yang pemantauan dan evaluasi bersama
melakukan UPT.
pendampingan b) Menerima tembusan laporan hasil
pemantauan dan evaluasi
pendampingan dari UPT.
22
Cabang Dinas a) Dapat terlibat dalam pelaksanaan
Kehutanan (CDK) pemantauan dan evaluasi bersama
UPT.
b) Menerima tembusan laporan hasil
pemantauan dan evaluasi
pendampingan dari UPT dan
menyampaikan laporan kepada
Dinas Provinsi yang membidangi
kehutanan.
25
3) Analisis data: Merupakan rangkaian upaya atau cara untuk
mengolah datauntuk menjadi informasi sehingga dapat dipahami
dan bermanfaat sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan
membuat bahan rekomendasi yang dipergunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
4) Kesimpulan dan rekomendasi: Kesimpulan merupakan
pernyataan yang disusun berdasarkan hasil analisis data, yang
dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk evaluasi kinerja
pendamping.
5) Pelaporan: Penyusunan laporan hasil pemantauan dan evaluasi
dibahas dan disusun bersama para pihak yang terlibat dalam
kegiatan pemantauan dan evaluasi.
26
D. Standar Evaluasi Pendamping Perhutanan Sosial
27
Tabel 5. Variabel sikap dan perilaku pendamping Perhutanan
Sosial baik pra maupun pasca persetujuan
VARIABEL SIKAP DAN PERILAKU
a) Disiplin (10%)
b) Kejujuran (10%)
c) Kerja Sama (10%)
28
Gambar 2. LMS pengembangan kompetensi calon pendampingan
Perhutanan Sosial (https://elearning.menlhk.go.id/)
29
Dewan etik pendamping ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan jika diperlukan.
Dewan etik memberikan pertimbangan dan melakukan koordinasi
dengan organisasi perangkat daerah provinsi yang membidangi
kehutanan atas terjadinya pelanggaran etik pendamping dan/atau
terkena masalah hukum lain yang dilaporkan oleh kepala UPT.
30
BAB VI │PENUTUP
31
DAFTAR PUSTAKA
32
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
33
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 1: Contoh
Format SK Penetapan Pendamping Perhutanan Sosial Pemerintah
KEPALA BALAI
PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
33
7. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Nomor: ………………...
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : ………..
Pada tanggal : ………..
KEPALA BALAI,
NAMA
NIP
34
Tembusan Yth:
1. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
3. Direktur Kemitraan Lingkungan;
4. Kepala Dinas yang membidangi kehutanan;
5. Kepala KPH/CDK
6. Ketua KPS
7. Yang Bersangkutan.
35
Lampiran Keputusan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ………….
Nomor : ……………..
Tanggal : ……………..
TENTANG
PENETAPAN PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL PEMERINTAH
PROVINSI …………
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
TAHUN ….
Nama Kelompok/
Status Skema
Alamat No. SK Luas SK Koperasi
Nama Jenis Pendamping Lokasi Persetujuan
N Domisili Persetujuan Persetujuan Pemegang
Pendampin Kelamin NIK No. HP Email (ASN/Non ASN) Pengelolaan
o Pendampin Perhutanan Perhutanan Persetujuan
g (L/P) Perhutanan
g Sosial Sosial Perhutanan
Sosial
Non Sosial
ASN Kabupaten Kecamatan Desa
ASN
1
2
3
4
5
KEPALA BALAI
NAMA
NIP.
36
Lampiran Keputusan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ……..
Nomor : ……………………………
Tanggal : ……………………………
TENTANG
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL PEMERINTAH PROVINSI ………………….
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH ………………………….
TAHUN ………
TUGAS HAK KEWAJIBAN
1. Melaksanakan 1. Mendapatkan 1. Menyusun rencana kerja kegiatan pendampingan Perhutanan Sosial bulanan dan
pendampingan kepada peningkatan kapasitas tahunan
pemegang persetujuan dari Balai PSKL Wilayah 2. Melaksanakan tugas-tugas sesuai rencana kerja sebagaimana dimaksud pada butir 1
pengelolaan Perhutanan ........., baik administrasi (satu);
Sosial (Hutan Desa, Hutan maupun teknis guna 3. Rencana kerja tahunan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan
Kemasyarakatan, Hutan mendukung pelaksanaan Kemitraan Lingkungan Wilayah ........... paling lambat 1 (bulan) setelah surat keputusan
Tanaman Rakyat, Hutan tugas pendamping; ditetapkan;
Adat dan kemitraan 2. Mendapatkan dukungan 4. Rencana kerja jangka bulanan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan
kehutanan), yaitu: operasional setiap bulan Kemitraan Lingkungan Wilayah ……………. paling lambat setiap tanggal 5 (lima) di
a. Pendampingan dalam selama tahun berjalan bulan berikutnya;
tata kelola kelembagaan sesuai ketentuan yang 5. Memberikan laporan berupa laporan bulanan dan laporan tahunan yang berisi
b. Pendampingan dalam berlaku dan ketersediaan perkembangan kegiatan Perhutanan Sosial yang didampingi kepada Kepala Balai
tata kelola kawasan, anggaran; Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah .......... dengan tembusan kepada
dan 3. Pendamping berhak Kepala Dinas yang membidangi Kehutanan di Provinsi dan Kepala KPH/CDK di wilayah
c. Pendampingan dalam mendapatkan insentif kerja Pendamping Perhutanan Sosial sesuai format yang ditetapkan. Laporan
tata kelola usaha atas kinerja pelaksanaan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
2. Pendampingan dalam Pendampingan Wilayah .......... paling lambat setiap tanggal 5 (lima) di bulan berikutnya;
pencegahan/ Pengelolaan Perhutanan 6. Pendamping Perhutanan Sosial melakukan pengisian data perkembangan kelompok
penyelesaian/pengelolaan Sosial berupa areal kelola yang didampingi setiap bulan melalui aplikasi sistem informasi Perhutanan Sosial
konflik. percontohan atas (goKUPS).
persetujuan kelompok 7. Memberikan laporan pertanggungjawaban administrasi keuangan atas dukungan
yang hasilnya untuk operasional pendampingan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan
operasional Lingkungan Wilayah ................. paling lambat setiap tanggal 5 (lima) di bulan
Pendampingan. berikutnya.
KEPALA BALAI,
NAMA
NIP.
37
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 2: Contoh
Format SK Penetapan Pendamping Perhutanan Sosial Mandiri
KEPALA BALAI
PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
38
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : ………..
Pada tanggal : ………..
KEPALA BALAI,
NAMA
NIP
Tembusan Yth:
1. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
3. Direktur Kemitraan Lingkungan;
4. Kepala Dinas yang membidangi kehutanan;
5. Kepala KPH/CDK
6. Ketua KPS
7. Yang Bersangkutan.
39
Lampiran Keputusan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ………….
Nomor : ……………..
Tanggal : ……………..
TENTANG
PENETAPAN PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL MANDIRI PROVINSI …………
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
TAHUN ….
Nama
Status Skema Kelompok/
No. SK Luas SK
Jenis Alamat Pendamping Lokasi Persetujuan Koperasi
Nama Persetujuan Persetujuan
No Kelamin NIK No. HP Email Domisili (ASN/Non ASN) Pengelolaan Pemegang
Pendamping Perhutanan Perhutanan
(L/P) Pendamping Perhutanan Persetujuan
Sosial Sosial
Sosial Perhutanan
ASN Non ASN Kabupaten Kecamatan Desa Sosial
1
2
3
4
5
KEPALA BALAI
NAMA
NIP.
40
Lampiran Keputusan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ……..
Nomor : ……………………………
Tanggal : ……………………………
TENTANG
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL MANDIRI PROVINSI ………………….
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH ………………………….
TAHUN ………
TUGAS HAK KEWAJIBAN
1. Melaksanakan 1. Mendapatkan 1. Menyusun rencana kerja kegiatan pendampingan Perhutanan Sosial bulanan dan
pendampingan kepada peningkatan kapasitas tahunan
pemegang persetujuan dari Balai PSKL Wilayah 2. Melaksanakan tugas-tugas sesuai rencana kerja sebagaimana dimaksud pada butir 1
pengelolaan Perhutanan ........., baik administrasi (satu);
Sosial (Hutan Desa, Hutan maupun teknis guna 3. Rencana kerja tahunan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan
Kemasyarakatan, Hutan mendukung pelaksanaan Kemitraan Lingkungan Wilayah ........... paling lambat 1 (bulan) setelah surat
Tanaman Rakyat, Hutan tugas pendamping; keputusan ditetapkan;
Adat dan kemitraan 2. Pendamping berhak 4. Rencana kerja jangka bulanan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial
kehutanan), yaitu: mendapatkan insentif dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ……………. paling lambat setiap tanggal 5 (lima) di
a. Pendampingan dalam atas kinerja pelaksanaan bulan berikutnya;
tata kelola kelembagaan Pendampingan 5. Memberikan laporan berupa laporan bulanan dan laporan tahunan yang berisi
b. Pendampingan dalam Pengelolaan Perhutanan perkembangan kegiatan Perhutanan Sosial yang didampingi kepada Kepala Balai
tata kelola kawasan, Sosial berupa areal kelola Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah .......... dengan tembusan
dan percontohan atas kepada Kepala Dinas yang membidangi Kehutanan di Provinsi dan Kepala KPH/CDK di
c. Pendampingan dalam persetujuan kelompok wilayah kerja Pendamping Perhutanan Sosial sesuai format yang ditetapkan. Laporan
tata kelola usaha yang hasilnya untuk disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
2. Pendampingan dalam operasional Wilayah .......... paling lambat setiap tanggal 5 (lima) di bulan berikutnya;
pencegahan/ Pendampingan. 6. Pendamping Perhutanan Sosial melakukan pengisian data perkembangan kelompok
penyelesaian/pengelolaan yang didampingi setiap bulan melalui aplikasi sistem informasi Perhutanan Sosial
konflik. (goKUPS).
KEPALA BALAI,
NAMA
NIP.
41
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 3: Contoh
Format SK Penetapan Pendamping Pra Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial
KEPALA BALAI
PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
42
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : ………..
Pada tanggal : ………..
KEPALA BALAI,
NAMA
NIP
Tembusan Yth:
1. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
3. Direktur Kemitraan Lingkungan;
4. Kepala Dinas yang membidangi kehutanan;
5. Kepala KPH/CDK
6. Ketua KPS
7. Yang Bersangkutan.
43
Lampiran Keputusan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ………….
Nomor : ……………..
Tanggal : ……………..
TENTANG
PENETAPAN PENDAMPING PRA PERSETUJUAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL PROVINSI …………
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
TAHUN ….
KEPALA BALAI
NAMA
NIP.
44
Lampiran Keputusan Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ……..
Nomor : ……………………………
Tanggal : ……………………………
TENTANG
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN PENDAMPING PRA PERSETUJUAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL PROVINSI ………………….
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH ………………………….
TAHUN ………
TUGAS HAK KEWAJIBAN
1. Melaksanakan 1. Mendapatkan peningkatan 1. Menyusun rencana kerja kegiatan pendampingan Perhutanan Sosial bulanan dan
pendampingan meliputi: kapasitas dari Balai PSKL tahunan
Telaah PIAPS; Inventarisasi Wilayah ........., baik 2. Melaksanakan tugas-tugas sesuai rencana kerja sebagaimana dimaksud pada butir 1
dan identifikasi terkait administrasi maupun (satu);
subjek, objek dan konflik; teknis guna mendukung 3. Rencana kerja tahunan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan
Sosialisasi Perhutanan pelaksanaan tugas Kemitraan Lingkungan Wilayah ........... paling lambat 1 (bulan) setelah surat
Sosial; Pengukuran dan pendamping; keputusan ditetapkan;
pemetaan partisipatif; 4. Rencana kerja jangka bulanan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial
Pemilihan skema dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ……………. paling lambat setiap tanggal 5 (lima) di
Persetujuan Pengelolaan bulan berikutnya;
Perhutanan Sosial; 5. Memberikan laporan berupa laporan bulanan dan laporan tahunan yang berisi
Pembentukan perkembangan kegiatan Perhutanan Sosial yang didampingi kepada Kepala Balai
kelembagaan; Penyusunan Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah .......... dengan tembusan
dan perbaikan berkas kepada Kepala Dinas yang membidangi Kehutanan di Provinsi dan Kepala KPH/CDK di
permohonan Persetujuan wilayah kerja Pendamping Perhutanan Sosial sesuai format yang ditetapkan. Laporan
Pengelolaan Perhutanan disampaikan kepada Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Sosial; dan/atau Wilayah .......... paling lambat setiap tanggal 5 (lima) di bulan berikutnya;
Pendampingan kegiatan
penyusunan naskah
kesepakatan kerja sama.
2. Pendampingan dalam
pencegahan/
penyelesaian/pengelolaan
konflik.
KEPALA BALAI,
NAMA
NIP.
45
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 4: Format
Pakta Integritas Pendamping Perhutanan Sosial
PAKTA INTEGRITAS
Materai 10000
Nama
Pendamping Perhutanan Sosial
46
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 5: Format
Rencana Kerja Tahunan Pendamping Perhutanan Sosial
BULAN...... TAHUN......
47
RENCANA KERJA TAHUNAN
PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL TAHUN……..
PROVINSI ………………………………..
Pendamping,
Nama
Mengetahui,
Kepala KPH ……………… Nama KPS
Nama Nama
NIP. Ketua KPS
48
I. PENDAHULUAN
Memuat gambaran umum lokasi yang didampingi (dapat mereferensi informasi
yang termuat dalam RKPS/RKT Kelompok Perhutanan Sosial yang didampingi).
2 dst
2 dst
Tahun 20…/Bulan
Kegiatan pendampingan tata
No 1
kelola usaha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
2 dst
III. PENUTUP
Berisi kesimpulan dari rencana kerja yang akan dilakukan.
Lampiran : Peta Rencana Kerja Pendampingan PPS
49
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 6: Format
Laporan Bulanan Pendamping Perhutanan Sosial Pasca Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial (google form)
Catatan : Jika Jumlah SK Persetujuan dan Jumlah KUPS lebih dari satu maka kolom
dapat ditambahkan sesuai kebutuhan
50
Contoh : link goKUPS
Keterangan: Data yang tidak mengalami perubahan dari laporan bulan sebelumnya,
tidak perlu diisi kembali
51
Format Laporan Bulanan Pendamping Perhutanan Sosial (Manual)
LAPORAN BULANAN
PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL
WILAYAH …………….
PROVINSI ………………………………..
BULAN...... TAHUN......
52
LAPORAN BULANAN
WILAYAH …………….
PROVINSI ………………………………..
Pendamping,
Nama
53
I. PENDAHULUAN
Memuat gambaran umum lokasi yang didampingi (dapat mereferensi RKPS/RKT KPS
yang didampingi).
II. DATA UMUM
A. DATA PENDAMPING
8. Nama lengkap :
9. Tempat/Tanggal Lahir :
10. No. KTP :
11. Jenis Kelamin :
12. Pendidikan Terakhir :
13. Pekerjaan Pokok :
14. Nama Instansi/Lembaga/NGO :
15. Lama sebagai Pendamping PS (thn) :
16. Alamat (sesuai KTP) :
17. Alamat Domisili :
18. No. HP/WA :
19. Alamat Email :
B. DATA PERSETUJUAN PS
1. Nama KPS :
2. Skema PS :
3. No. SK PS :
4. Luas Persetujuan PS :
5. Desa/Kelurahan :
6. Kecamatan :
7. Kabupaten :
8. Provinsi :
D. DATA KUPS
No Nama Tahun Jumlah Kategori Jenis Hasil Usaha
KUPS Pendirian Anggota KUPS Usaha/ (Produksi/Nilai
Komoditi Produksi)
1
2
3 dst
IV. PENUTUP
Uraian kesimpulan laporan dan haparan dari kegiatan yang dilaksanakan.
54
Lampiran Panduan Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosia 7: Format
Laporan Tahunan Pendamping Perhutanan Sosial (Manual)
55
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 8: Format Evaluasi Pendamping Perhutanan Sosial (Pasca
Persetujuan)
EVALUASI PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL TAHUN ………
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
PROVINSI ………………..
STANDAR EVALUASI
KINERJA PENDAMPING (70%) SIKAP DAN PRILAKU (30%)
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
NO NAMA PENDAMPING KPS DAMPINGAN SKEMA PS KABUPATEN Pelaksanaan Sub Sub TOTAL KATEGORI KETERANGAN
Pendampingan fasilitasi Target Kerja Disiplin Kejujuran Kerja Sama
Admistrasi Total Total
Tiga Kelola PS Penanganan Pendamping (10%) (10%) (10%)
(20%)
(40%) Konflik (10%) (25%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan: Pelaksanaan admistrasi, pendampingan tiga kelola PS (tidak harus dilakukan semua) dan penaganan konflik (tidak mesti ada dan nilai tersebut
dapat dialihkan pada pelaksanaan pendampingan dengan bobot 50%), dengan nilai kinerja pendamping tetap 70%. Rincian kegiatan pendamping untuk evalusi
kinerja dapat dikembangkan atau diuraikan sesuai kondisi, serta dapat mengacu pada rencana kerja tahunan pendamping.
FAKTOR PENGALI
No
Kategori Bobot No KATEGORI
1 Sangat Tinggi 90 1 Nilai >90 Sangat Baik
2 Tinggi 80 2 Nilai 81 – 90 Baik
3 Agak tinggi 70 3 Nilai 71 – 80 Cukup Baik
4 Sedang 60 4 Nilai 60 – 70 Sedang
5 Kurang 50 5 Nilai < 60 Kurang Baik
56
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 9: Format Evaluasi Pendamping Perhutanan Sosial (Pra
Persetujuan)
EVALUASI PENDAMPING PERHUTANAN SOSIAL TAHUN ………
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH …………
PROVINSI ………………..
STANDAR EVALUASI
KINERJA PENDAMPING (70%) SIKAP DAN PRILAKU (30%)
Laporan Target capaian
NO NAMA PENDAMPING KPS DAMPINGAN SKEMA PS KABUPATEN Sub Sub TOTAL KATEGORI KETERANGAN
Kegiatan Pra yang ditetapkan Disiplin Kejujuran Kerja Sama
Total Total
Persetujuan oleh Kepala UPT (10%) (10%) (10%)
(30%) (40%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan: Target capaian yang ditetapkan oleh Kepala UPT dapat mengikuti target yang direncanakan oleh pendamping pra persetujuan sesuai rencana
tahunan yang dibuat oleh pendamping. Sedangkan bagi pendamping mandiri target capaian berdasarkan hasil kesepakatan bersama UPT.
FAKTOR PENGALI
No
Kategori Bobot No KATEGORI
1 Sangat Tinggi 90 1 Nilai >90 Sangat Baik
2 Tinggi 80 2 Nilai 81 – 90 Baik
3 Agak tinggi 70 3 Nilai 71 – 80 Cukup Baik
4 Sedang 60 4 Nilai 60 – 70 Sedang
5 Kurang 50 5 Nilai < 60 Kurang Baik
Keterangan: Hasil evaluasi yang dilakukan sifatnya rahasia dan terbatas, sedangkan untuk pendamping mandiri evaluasi dilakukan secara partisipatif
57
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Pendampingan Perhutanan Sosial 10: Format
Laporan Pemantauan dan Evalusi Pendampingan Perhutanan Sosial
No. BAGIAN ISI
1 Judul dan Kata Memuat Judul Laporan Pemantauan dan Evaluasi
Pengantar Pendampingan Perhutanan Sosial
Tahun…….
Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Wilayah……..
Keterangan: Laporan ini adalah laporan tahunan yang dibuat oleh Balai PSKL kepada
Direktur Jenderal PSKL melalui Direktur Kemitraan Lingkungan
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal :
DIREKTUR JENDERAL,
BAMBANG SUPRIYANTO
NIP. 19631004 199004 1 001
58
Direktorat Kemitraan Lingkungan
Gedung Manggala Wanabakti Blok 4 Lantai 6 Wing B
Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telp. 021-5701109, Faks. 021-5701109