Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN &

RESOLUSI KONFLIK
PS
Ananda Artono,
Kadiv Pengembangan PS
Diklat Perhutanan Sosial Tahun 2020
01
PERENCANAAN PERHUTANAN SOSIAL

Perencanaan Perhutanan Sosial di Wilayah Kerja


Perum Perhutani adalah proses kegiatan
merencanakan sistem pengelolaan hutan lestari yang AKSES KELOLA
MASYARAKAT
dilaksanakan dalam kawasan hutan negara yang
dikelola oleh Perum Perhutani yang dilaksanakan
oleh masyarakat sebagai pelaku utama untuk
Why ?
meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan
Kenapa kita harus melakukan
lingkungan dan dinamika sosial budaya.
Perencanaan PS ? Agar apa yang akan
9 PRINSIP PERHUTANAN SOSIAL dilakukan bersama masyarakat desa
hutan dapat terwujud sesuai cita-cita dan
1. Kesepakatan 6. Keberlanjutan
”mimpi bersama” Perhutanan Sosial yaitu
2. Kesetaraan 7. Pemberdayaan Ekonomi .
3. Saling menguntungkan . Kerakyatan
Hutan Lestari – Masyarakat Sejahtera .
4. Partisipasi 8. Keadilan
5. Pembelajaran Bersama 9. Bertanggung gugat
Perhutanan Sosial sebagai System Kelola SDH
KEBUTUHAN
DASAR LMDH
PHT Hutan Sumber
KTH Kehidupan
MDH : Tan. Pangan ;
Kayu Bakar; Pakan MITRA
Ternak
PHT : Tan Hutan
Hutan Sumber
Kehidupan
BERBAGI PERAN – AREAL KEMITRAAN TERCIPTA KESEIMBANGAN
TANGGUNGJAWAB & MANFAAT KEHUTANAN EKOSISTEM HUTAN
Isue Tata Kelola Hutan :
Perencanaan Tapak belum Isue Tata Kelola Usaha : Isue Tata Kelola Kelompok MDH:
mengakomodir Kepentingan Sosial Kegiatan Usaha Kelompok di Tingkat
• Perjanjian Kemitraan PHT dg
Ekonomi Kelompok Masyarakat Desa Tapak belum berjalan sesuai harapan FOKUS PROGRAM
LMDH/KTH hanya dipahami
Hutan Pengurus. Hak & Kewajiban tidak KERJA
Akibat di Lapangan : disosialisasikan
Akibat di Lapangan : • Kewajiban setor bagi hasil Penggarap Perbaikan
• Perusakan hutan (perencekan, tidak sesuai kesepakatan
Akibat di Lapangan : Tata Kelola
kematian tanaman muda) • Tudingan praktek pungli oleh petugas
• Konflik kepentingan dalam kelompok Hutan
• Pencurian Kayu PHT saat penagihan
• KUPS belum dipahami makna nya
• Pengembalaan Liar • Konflik kepentingan
• Perambahan Hutan • Data riil panenan produksi sulit diinput
• Petani penggarap asik dengan Perbaikan
• Konflik Kelola Hutan
kepentingan ekonominya dan Tata Kelola
menghiraukan kewajiban ikut menjaga
Dampak :
Dampak :
Biofisik Hutan
Usaha
• Pendapatan Para Pihak belum
• Jumlah Pohon (N/Ha) dan Kualitas
tumbuh tidak sesuai Standar Optimal Perbaikan
• PNBP belum sesuai rill hasil panen Dampak :
• Produktivitas lahan rendah Tata Kelola
• Kesejahteraan belum tercapai • Kemandirian Kelompok (Klas Gold –
(dominan KU muda)
Platinum) sulit terealisir Kelompok
Pengelolaan Areal Kemitraan di Areal HPD
• MoU area HPD antara PHT
(administratur) dengan Desa

• Semua bentuk kerjasama dlm HPD wajib


diketahui Desa , sesuai amanat UU no. 6
th 2014 ttg Desa (pasal 26)

• NKK : memuat objek-objek kegiatan/


ruang lingkup kegiatan, seperti : Biomass-
Agroforestry Tanaman Semusim-
Sadapan Getah Pinus-Perlindungan
Hutan- Rencana Rehabilitasi Hutan, yang
dikolaborasi kan dengan bisnis usaha
masyarakat setempat (yang sudah
maupun belum dikembangkan)

• PIAPS , ditetapkan/direvisi tiap 6 bln,


meliputi area IPHPS – area KK. Area KK
Masyarakat luar HPD bekerja di dalam HPD hanya dapat dimohon untuk Kulin KK –
Contoh : Orang Majenang Sadap Getah di Sukabumi begitu pula sebaliknya Tahun 2020
, PIAPS Revisi V adalah lokasi IPHPS
• Batasan Luas (Psl 41 P.83/2016): KK (2 ha/kk) IPHPS (5 (326.972 Ha)
ha/kk) ; dikecualikan untuk usaha Wisata dan usaha
pemungutan HHBK . • Siapa Pemohon PS : Ketua Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang diakui Desa :
• Area KK Psl 43 P.83/2016: Tuplah > 10 % - Lokasi Konflik/ LMDH-KTH-GAPOKTAN-KOPERASI dll
Potensi Konflik - Sumber Kehidupan Masyarakat
PERENCANAAN PARTISIPATIF PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN HUTAN- RPH
1
PENETAPAN VISI – TUJUAN –
SASARAN PS TINGKAT TAPAK
Membangun
TAHAPAN PROSES :
• FGD – DISKUSI Mimpi Bersama RPKH
• PADUSERA TATA KELOLA TIPOLOGI TAPAK
KAWASAN HUTAN & USAHA PS MANAGEMEN PLAN KPH
• PEMILIHAN JENIS TANAMAN &
RPJM DESA
POLA TANAM
MEMBANGUN JARINGAN • KESEPAKATAN-2 2 Perumusan Program DEMOGRAFI DESA
Kerja di Areal BISNIS EXISTING DESA
Kerjasama

3 Penetapan jangka
waktu, biaya dan PIC • PENYUSUNAN RPH 10 TAHUNAN
• PERMODALAN
• TIM KERJA BERSAMA
Monitoring – Evaluasii • MEKANISME KERJASAMA
PENGOLAHAN HASIL
4 – Perbaikan Kerjasama • HAK & KEWAJIBAN PARA PIHAK

Tim Penyusun RPH : Pengarah – Narasumber : Dukungan fasilitasi akses :


KTH-LMDH Kepala Desa –BumDes
Perhutani • PERMODALAN
Cabang Dinas Kehutanan
Mitra Usaha • PASAR / OFFTAKER
Cabang Dinas Pertanian
Pendamping POKJA • BINTEK BUDIDAYA & PENGOLAHAN
Cabang Dinas Peternakan
• SARANA PRASARANA KERJA
PEMASARAN
Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan Kehutanan
1. Pembahasan Teknis LMDH/KTH dgn KPH/BKPH ttg :
Pasca Verifikasi Teknis :
• Mekanisme sharing bagi hasil dan Model Pengawasan/Monitoring
1. Dirut menerbitkan SKK kepada Kadivre • Detail Kerjasama usaha lainnya yg belum diatur dlm NKK
(Substitusi) masa kerjasama 5 Tahun – • Menyusun Rencana Kegiatan Jangka Panjang dan Tahunan
mengacu persetujuan Dewas
2. Penandatangan Addendum NKK-Perjanjian 2. Melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) mekanisme Sharing Bagi Hasil
Kemitraan Kehutanan – Jangka waktu 5 tahun

Menyusun
Naskah Permohonan Kemen LHK Tim Vertek Implementasi
Persetujuan
Sosialisasi Kesepakatan Kulin KK melakukan melakakukan Kemitraan
Kulin KK
Kerjasama oleh Perum Verifikasi Verifikasi Perhutanan
Administrasi Teknis Oleh Dirjen PSKL Sosial
Kemitraan Perhutani

LMDH dan Pihak Perhutani : Verifikasi Teknis meliputi :


1. Inventarisasi Potensi Kerjasama berdasarkan 1. Cek Subjek / Data Pemohon-pakta integritas (by name by Monitoring
Potensi Desa + Potensi SD Hutan address) – Evaluasi
2. Membahas Rencana Kerjasama Pemanfaatan 2. Cek Objek : Peta Kerja , Lokasi petak ,potensi, kegiatan Minim
Hutan dan Menuangkan dalam Draft NKK eksisting masyarakat. Setiap 6 bln
3. Penandatanganan NKK sebagai Lampiran 3. Menghimpun dan Mencari Solusi masalah Lapangan
Permohonan Kulin KK 4. Cek Rencana Usaha PS - NKK
10 Kelengkapan Lampiran Permohonan Usulan Kulin KK :
(1) Surat usulan, (2) Daftar anggota masyarakat, (3) Lampiran fotocopy KTP dan KK, (4) Gambaran umum wilayah, (5) Peta usulan calon lokasi, (6) Shape
file peta, (7) Surat pernyataan, (8) SK Pembentukan kelompok, (9) SKK (Skema Kulin KK), (10) Peta lampiran NKK (Skema Kulin KK)
Tata Cara Pelaksanaan Perhutanan Sosial : IPHPS

Menyusun
Kemen LHK Persetujua RENCANA Implementa
Sosialisa Permohonan melakukan Tim Vertek n Terbit SK si Pasca
PEMANFAAT
si Oleh IPHPS oleh Verifikasi Verifikasi IPHPS AN HUTAN Terbit
LHK Pemohon Administrasi & Teknis Oleh (RPH)
Analisis Tuplah Menteri SK IPHPS
RKT

Monitoring – Evaluasi
Minim Setiap 6 bln

Tahap I : Verifikasi Administrasi : Persyaratan Permohonan • Pembahasan Teknis antara Pemegang Ijin dgn Perum
Tahap II : Verifikasi Tulpah : (Tuplah-Batas2 petak-kegiatan masy-menggali Perhutani ttg : Mekanisme sharing bagi hasil dan Model
potensi) Pengawasan/Monitoring
Tahap III : Verifikasi Teknis meliputi : • Perjanjian Kerjasama (PKS) Pemanfaatan Hutan - Jangka
1. Cek Subjek / Data Pemohon-pakta integritas (by name by address) waktu 5 tahun
2. Cek Objek : Peta Kerja , Potensi Kegiatan Masyarakat
3. Cek fisik Lapangan • Penandaan Batas Lokasi IPHPS (BPKH-PHW-KPH-Pokja-Pemegang
4. Menghimpun dan Mencari Solusi masalah Lapangan Ijin)
5. Rencana Usaha • Berdasarkan RPKH , Pemegang ijin menyusun RPH dan RKT
• Pengesahan RPH (10 TAHUNAN) oleh Kepala Balai PSKL Jabalnusra
KONFLIK PERHUTANAN SOSIAL
RESOLUSI KONFLIK PS

• What ?
Suatu proses yg memungkinkan seseorang
untuk memecahkan konflik dalam sebuah
metode, gaya, cara dan sikap yg baik serta


How to ?
NEGOSIASI (DISELESAIKAN PIHAK YG BERKONFLIK)
MEDIASI (BANTUAN PIHAK KETIGA)

• konstruktif (Schenkel; 2020)

Suatu Proses Komunikasi interpersonal yg


digunakan oleh dua pihak yg berkonflik
untuk mencapai sebuah titik kesepakatan
• LITIGASI / ARBITRASI (BANTUAN HAKIM/WASIT sebagai
penengah/pemutus kesepakatan bersama)

• Inventarisir konflik
yg baik serta memuaskan (Omoluabi ; 2001) Sengketa • Pengelompokan
-konflik berdasarkan kesamaan

Why ?
kasus

• Buat kronologis munculnya


Pahami konflik
• Untuk memulihkan suasana - masalah • Siapkan Strategi Pemecahannya
menyelesaikan hal yang belum • Dasar Hukum yg digunakan

disepakati - berdamai • Ajak diskusi (2 pihak)


• Tercipta suasana harmonis dan Negosiasi untuk solusi
dapat membangun kerjasama Mediasi penyelesaian
• Minta Bantuan Pihak yg
mampu sbg Penengah
• Buat Berita Acara
No Jenis Konflik Solusi Dukungan Kebijakan
1 2 3 4
I Konflik Aset Perhutani di Lokasi Buat PKS Pemanfaatan aset dgn
Pedoman Penyelenggraan PS
IPHPS Jenis Aset : Tegakan - pemegang ijin
di Wilayah Kerja Perum
Usaha Wisata - Pemungutan HHBK -
Perhutani
Sarana Bangunan & Jalan
2 Konflik Alih kelola usaha Wisata Negosiasikan - Mediasi Pihak Pedoman Penyelenggraan PS
yang sudah berjalan sebalum terbit Terkait, untuk dibuat PKS di Wilayah Kerja Perum
SK Pemanfaatan Kelola Wisata Perhutani
3 Konflik Hutan Pangkuan Desa antara a Overlay Peta Desa vs Peta Hutan
UU Desa & Permendagri
LMDH vs KTH (Pemohon IPHPS)
b Sosialisasikan areal HPD vs Areal
kerjasama (skema KK - IPHPS)
c Sengketa di dalam Desa (Kepala

Himpunan
Desa yg putuskan) ; Diantara Desa
dlm satu kecamatan (Camat yg
putuskan)

Konflik PS 4 Konflik Perusakan Hutan atas Aset


Perhutani dan Pelarangan kegiatan
Perhutani dilokasi yg baru dimohon
Mediasi KLHK untuk sosialisasi
skema PS dan Hak Kewajiban
pemegang ijin.

sd Maret
Tim Terpadu (KLHK-PHT-TP2PS)
IPHPS , karna mis persepsi SK IPHPS
dianggap sebagai "Sertifikat"

2020 5 Konflik Horizontal Perhutani dan


atau LMDH dengan Pemegang Ijin .
a Sosialisasi pemahaman tentang PS
yg masih perlu ditingkatkan di
Anggaran Sosialisasi
Adanya bentukan baru Lembaga internal maupun eksternal
kemasyarakat desa dalam satu desa
b Muspika dan Desa harus ikut dalam
memberikan sosialisasi
Pasca Terbit SK :
6 Kewajiban penyusunan Rencana Pendampingan Kelompok dan Dukungan fasilitasi
Pemanfaatan Hutan (RPH) maupun Pemberdayaan kelompok serta Permodalan, Pasar dan Sarana
Implementasi NKK belum Pembentukan KUPS usaha serta Bimbingan Teknis
sepenuhnya berjalan
7 Kegiatan Silvofishery di Hutan Perlu dilakukan Kajian dan Revisi Fatwa hukum Pemanfaatan
Mangrove dengan fungsi Hutan atas PP no. 6 tahun 2007 Tata Hutan hutan Lindung dengan
Lindung tidak berjalan karena ada & Penyusunan Rencana kegiatan Silvofishery
keraguan di tingkat tapak terkait Pengelolaan Hutan serta Fatwa
aturan hukum hukum tentang silvofishery di HL
7 Konflik Penandaan Batas dan batas Melakukan fasilitasi penandaan Pedoman Penyelenggraan PS
andil batas di Wilayah Kerja Perum
Perhutani dan dukungan
anggaran
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai